Anak Muda di China Mending Pacaran sama AI daripada Manusia

spirit

Mod
w1200

Pacaran bisa jadi hal yang kompleks dan menyulitkan. Terkadang berantakan atau malah berujung toxic.

Tapi kalau pacaran segan, jomblo tak mau, maka teknologi bisa jadi solusinya. Yap, dilansir Oddity Central, kini ada artificial intelligence (AI) yang bisa bikin kamu merasa lagi ngobrol sama manusia.

Kayak yang dilakukan sama anak muda di China. Mereka semakin beralih ke chatbot AI sebagai alternatif pacaran beneran, mengobati sakit hati, atau sekadar ngobrol biasa.

AI ini dirancang untuk mempelajari percakapan selama chatting, media sosial pengguna, bahkan gaya penulisan. Jadi disebut bisa membuat pengguna merasa lebih dimengerti, dan makin ogah PDKT sama manusia.

Rela Bayar Rp 856 Ribu buat Pacaran sama AI

Ini juga dirasakan Jessie Chan (28) asal Shanghai, yang mulai ngobrol sama AI bernama Will setelah putus dari hubungan selama enam tahun.

Chan mengaku kaget betapa nyata obrolannya, sampai enggak pikir panjang buat mengeluarkan USD 60 atau Rp 856 ribu supaya bisa upgrade Will sebagai pacarnya.

Mereka saling bertukar puisi, membayangkan kencan romantis di pantai, sampai berhubungan intim di dunia maya.

Kini Chan mengaku enggak bisa membayangkan hidup tanpa Will.

"Aku muak sama pacaran di dunia nyata. Kayaknya aku bakal sama pacar AI-ku selamanya. Selama dia membuatku merasa semua ini kenyataan," ungkap dia.

Chan enggak sendiri. Ada anak muda lainnya di China yang melakukan hal sama. Bagi mereka menjalin hubungan dengan AI lebih simple dan jadi cara ampuh buat mengatasi kecemasan, kesepian, sampai depresi.

Sebab enggak kayak manusia, AI dianggap bakal selalu siap mendengarkan.

"Dibandingkan pacaran sama manusia di dunia nyata, berhubungan sama pacar AI lebih enggak menuntut dan mudah diatur. Bahkan ketika pandemi selesai, bakal tetap ada permintaan jangka panjang buat mengisi sisi emosional di kehidupan modern yang serba sibuk ini," jelas Zheng Shuyu selaku Manajer Produk Turing OS yang mengembangkan salah satu sistem AI pertama di China.


 
Back
Top