Malaysia Indonesia Berdamailah

tarik napas dalem2.. tenangkan pikiran,,*minum air putih segelas*
emang siih bagusnya gak usah perang segala,,
selain buang2 energi, buang2 biaya, buang2 nyawa lagi..

kek kak dipi bilang tadi..
Paling layak, paling bijak dan paling masuk akal adalah dengan pemutusan hubungan diplomatik...
Ini semua tujuannya apa? Untuk memberi "pelajaran" kepada negara malay itu bukan? Jadi cukuplah pakai tindakan ini daripada perang karena dampaknya juga lebih menguntungkan di pihak kita...
Konsekuensi yang perlu kita hadapi di awal, ketika terjadi pemutusan hubungan diplomatik, adalah soal TKI, sekitar 2 juta TKI akan pulang, dan itu akan sangat membuat malay akan kelabakan sebelum mencari solusi lain dengan mendatangkan tenaga kerja dari Filipina dan bangladesh. Tapi yang mesti diingat, TKI kita itu bukan hanya sekedar berada pada level unskill di sana, tapi banyak sekali yang bekerja pada posisi penting dengan kategori skill dengan posisi minimal ada pada level middle management ke atas, dan itu akan sangat merepotkan sejenak bagi pihak malay....
cara ini keknya ampuh juga,,..=b=
*buang pistol*
 
darkgrey juga cemen kok kak..
xixixi dari dulu darkgrey mana setuju kalo kita perang sama malaysia..

ehehe..

udah lah.. malaysia mah kita cuekin aja..
warga negara sendiri aja dicuekin kok sama pemerintah kita..
kenapa jadi kita harus ngurusin malaysia..??

mau mereka kirim nota protes kek.. cuekin aja..
mau mereka yang inisiatif memutus hubungan diplomatik kek.. cuekin aja..
xixixi..

naaaaah.. kalo mereka yang keluarin deklarasi perang sama kita.. baru dah... ehehe..
 
*dipe mode on*

Ini tuh kerjaan kekuatan besar yang tak tampak, ingin memecah belah Indonesia dan Malaysia sebagai sesama negara dengan jumlah muslim besar. Kalau gw analse eh eh analisa sih ini didesign oleh CIA dan Mossad.
==========
*Den Niezhami mode on*

Ini pasti ditunggangi
===============
*Den lolo mode on*

Sungguh terlaluuuh
tambah satu...
*darkgrey mode*
xixixixixi


:))


-dipi-
 
War statement itu nggak mesti langsung dar der dor, Cik.
Karena yang dinyatakan kan negara dalam keadaan perang, dan ketika sudah dinyatakan berarti yang bicara adalah konvensi Jenewa 1949, dan kita nggak perlu menunggu pihak Malaysia masuk ke teritori kita dulu untuk menembak. Sebagai contoh, mau itu kapal ada di selat malaka, mau ada di Laut Cina Selatan, asal itu kapal perang berbendera Malaysia bisa ditembak.

Lagian sayang-sayang amat kita punya pasal 11 UUD 1945 tapi nggak pernah dipakai. Mubazir.
 
Paling layak, paling bijak dan paling masuk akal adalah dengan pemutusan hubungan diplomatik...
Ini semua tujuannya apa? Untuk memberi "pelajaran" kepada negara malay itu bukan? Jadi cukuplah pakai tindakan ini daripada perang karena dampaknya juga lebih menguntungkan di pihak kita...
Konsekuensi yang perlu kita hadapi di awal, ketika terjadi pemutusan hubungan diplomatik, adalah soal TKI, sekitar 2 juta TKI akan pulang, dan itu akan sangat membuat malay akan kelabakan sebelum mencari solusi lain dengan mendatangkan tenaga kerja dari Filipina dan bangladesh. Tapi yang mesti diingat, TKI kita itu bukan hanya sekedar berada pada level unskill di sana, tapi banyak sekali yang bekerja pada posisi penting dengan kategori skill dengan posisi minimal ada pada level middle management ke atas, dan itu akan sangat merepotkan sejenak bagi pihak malay....

Ada konsekuensi lainnya yang cukup signifikan...yaitu soal investasi sawit. Investor Malaysia menguasai sekitar 15-20 persen dari total lahan sawit di Indonesia, dan itu cukup besar nominalnya. Jika hal ini dibekukan itu bakalan cukup mengganggu untuk perekonomian malay sendiri....

Dari sisi ekonomi perdagangan mungkin tidak terlalu berarti, tapi kan katanya demi kedaulatan dan harga diri, jadi lebih dilihat bagaimana mengambil sikapnya daripada sekedar pertimbangan secara mendetail...


-dipi-
cara pandang seperti ini d amini banyak pihak namun pemerintah kitalah yang ga punya nyali utk melakukannya |:mad:
 
Paling layak, paling bijak dan paling masuk akal adalah dengan pemutusan hubungan diplomatik...
Ini semua tujuannya apa? Untuk memberi "pelajaran" kepada negara malay itu bukan? Jadi cukuplah pakai tindakan ini daripada perang karena dampaknya juga lebih menguntungkan di pihak kita...
Konsekuensi yang perlu kita hadapi di awal, ketika terjadi pemutusan hubungan diplomatik, adalah soal TKI, sekitar 2 juta TKI akan pulang, dan itu akan sangat membuat malay akan kelabakan sebelum mencari solusi lain dengan mendatangkan tenaga kerja dari Filipina dan bangladesh. Tapi yang mesti diingat, TKI kita itu bukan hanya sekedar berada pada level unskill di sana, tapi banyak sekali yang bekerja pada posisi penting dengan kategori skill dengan posisi minimal ada pada level middle management ke atas, dan itu akan sangat merepotkan sejenak bagi pihak malay....

Ada konsekuensi lainnya yang cukup signifikan...yaitu soal investasi sawit. Investor Malaysia menguasai sekitar 15-20 persen dari total lahan sawit di Indonesia, dan itu cukup besar nominalnya. Jika hal ini dibekukan itu bakalan cukup mengganggu untuk perekonomian malay sendiri....

Dari sisi ekonomi perdagangan mungkin tidak terlalu berarti, tapi kan katanya demi kedaulatan dan harga diri, jadi lebih dilihat bagaimana mengambil sikapnya daripada sekedar pertimbangan secara mendetail...


-dipi-

kalau begitu, kenapa pemerintah kita tidak mengambil dari pernyataan non dipi diatas?apakah masih ada yang perlu dipikirkan dulu sebelum pemutusan diplomatik? atau we masih takut dan tak punya kekuatan untuk itu?
 
kalau begitu, kenapa pemerintah kita tidak mengambil dari pernyataan non dipi diatas?apakah masih ada yang perlu dipikirkan dulu sebelum pemutusan diplomatik? atau we masih takut dan tak punya kekuatan untuk itu?

wah kalo soal itu aku nggak bisa jawab, karena aku bukan berdiri pada posisi itu...:))
Ya mungkin saja takut, bisa juga ragu-ragu dan nggak tegas, bisa juga karena pertimbangan2 lainnya....


-dipi-
 
wah kalo soal itu aku nggak bisa jawab, karena aku bukan berdiri pada posisi itu...:))
Ya mungkin saja takut, bisa juga ragu-ragu dan nggak tegas, bisa juga karena pertimbangan2 lainnya....


-dipi-

kalo misalnya non dipi berdiri disitu, atau menurut mba dipi secara pribadi bagaimana?
 
kalo misalnya non dipi berdiri disitu, atau menurut mba dipi secara pribadi bagaimana?
Kan udah panjang lebar aku jawab tuh, mas....:))
Tapi kalo aku ada pada sistem mungkin bakalan ada pertimbangan2 lain seperti beliau2 yang berada pada sistem itu sekarang...
Cara pandang orang/masyarakat yang berada di luar sistem akan sangat jauh berbeda dengan orang yang ada di dalam sistem. Kita2 ini yang berada di luar sistem akan sangat mudah mengeluarkan opini dan pendapat, tapi kalo berada di dalam sistem pastilah banyak sekali hal2 yang perlu dipertimbangkan dan banyak juga hal yang mempengaruhi sebuah keputusan....


-dipi-
 
Re: MALAYSIA NDONESIA BERDAMAILAH

wacana damai mulu.. wong alaysial ndak pernah punya kemauan untuk itu. lagipula percuma klo tentara kita cuma disuruh apel pagi doang? perang aja, kan ada http://energiletoy.com yang siap bantu


makanya pelajari sejarah..
indonesia tidak kuat dengan diplomasi, ada seperti konspirasi internasional untuk melemahkan kekuatan diplomasi Indonesia.
langkah jalur untuk perang, tentu harus dikaji dengan matang.
Indonesia, dalam sejarahnya, tidak takut perang.
bahkan kalau perang, rakyat juga yang ikut membantu, disebut permesta, pertahanan rakyat smesta.
sejarah menyebutkan, kalau perang, indonesia tidak pernah disebutkan kalah.
tpi hanya kalah karena adu domba dan penjajahan, dan bencana.
sebut saja, Majapahit. sebuah kerajaan yang mencapai jaman keemasan. sampai daerah koloni nya mencapai Madagaskar.
ada Pasukan elit Khusus langsung dibawah komando Sang Mahapatih Gajah Mada, yang bikin gentar Musuh.
ia lah Pasukan Elit Patang Puluh. 40 orang pasukan elit majapahit yang tak pernah mati dalam bertempur.
namanya diabadikan jadi sebuah desa di dekat ibukota bersejarah Majapahit di Mojokerto.
ia menjadi acuan sejarah, jangan kita lupa itu. sampai kapan pun, negara ini jangan jauh dari dunia spiritual, yang menjadi benteng pertahanan terakhir untuk kejayaan bangsa.

http://energihaq.com siap bantu..:)
 
Re: MALAYSIA NDONESIA BERDAMAILAH

makanya pelajari sejarah..

sebut saja, Majapahit. sebuah kerajaan yang mencapai jaman keemasan. sampai daerah koloni nya mencapai Madagaskar.
ada Pasukan elit Khusus langsung dibawah komando Sang Mahapatih Gajah Mada, yang bikin gentar Musuh.
ia lah Pasukan Elit Patang Puluh. 40 orang pasukan elit majapahit yang tak pernah mati dalam bertempur.
namanya diabadikan jadi sebuah desa di dekat ibukota bersejarah Majapahit di Mojokerto.
ia menjadi acuan sejarah, jangan kita lupa itu. sampai kapan pun, negara ini jangan jauh dari dunia spiritual, yang menjadi benteng pertahanan terakhir untuk kejayaan bangsa.
Itu belajar sejarah dari mana?
Bisa dijelaskan soal Madagaskar? bukti2nya mungkin?
Juga soal pasukan elitnya, itu bhayangkara bukan?

eniwei, link yang siap bantu itu sengaja nggak aku hapus sebagai bukti karena aku sudah menghadiahi infraction point untuk anda....Selamaat....



-dipi-
 
kalau perang kita bisa menang, , ,

mba dipi, oot niy, infraction itu seperti apa? :D
Seperti yang tertulis pada peraturan forum adalah...
Member yang melanggar peraturan forum dapat diberi teguran ringan oleh moderator atau staff ii, atau jika terlalu berat dapat langsung diberikan infraction (peringatan kartu kuning), jika sudah 5 kali mendapat infraction dalam waktu 30 hari, membernya akan terbanned otomatis sementara selama 30 hari. Infraction adalah cara yang bagus dan adil untuk memberi peringatan tanpa perlu di banned langsung, karena member akan diberitahu jika melanggar peraturan forum agar tidak mengulangi kesalahannya sebelum terbanned otomatis


-dipi-
 
Back
Top