Unik bin Aneh! Bajak Laut Somalia, Miliuner Bercelana Kolor!

ponconugroho

New member
108655_perompak-somalia_300_225.jpg

Mereka bersenjata, tapi tak berseragam. Demikianlah para perompak di Somalia itu tampil. Berkaus oblong, kemeja kumal, dan celana pendek. Aksesoris lain, dan ini sepertinya wajib: senapan AK 47, disandang di bahu.

Seorang warga Indonesia, Aep Saepudin, yang pernah disandera perompak di Somalia itu punya banyak cerita. Aep adalah korban penyanderaan kapal berbendera Taiwan Win Far 161 oleh perompak Somalia, pada 2009 lalu.

Para lanun Somalia yang sangar itu, kata Aep, berpakaian seadanya: kaus obong, dan celana kolor. "Mereka tak pakai alas kaki," kata Aep kepada VIVAnews.com, Selasa 12 April 2011 malam.

Sepuluh bulan di bawah cengkeraman para bajak laut, Aep mengerti benar ulah para badint samudera itu. "Gaya bicara mereka normal, seperti orang kebanyakan. Tapi karena mereka membawa senapan lengkap, jadi kastanya beda dengan kami (para sandera)," kata Aep.

Suatu ketika, pria asal Bandung itu mengaku, pernah masuk ke kampung para pembajak. "Tiga kru termasuk saya diajak salat Jumat bersama salah satu translator. Tak ada yang menonjol dari kehidupan mereka, biasa," kata Aep.

Usut punya usut, berdasarkan informasi yang ia dapat, termasuk dari sesama rekannya asal Rusia yang juga pernah jadi sandera pada 2009 silam itu, bos para pembajak bukanlah orang Somalia asli. "Ownernya bukan dari Somalia. Bos itulah yang mengatur skema penyerangan. Orang-orang Somalia hanya operator lapangan," kata Aep.

Tapi, tak semua warga Somalia itu cuma jadi wayang di lapangan. Simaklah cerita di Laasqoray online, 10 Maret 2011. Ada kisah seorang pria asal Bosasso, Somalia, Saeed Yare yang menjadi miliuner, dalam dua tahun 'karirnya' sebagai bajak laut.

Di muka pintu rumah Saeed yang megah untuk ukuran Bosasso, terparkir Toyota Landcruiser model terbaru. "Tak mudah jadi bajak laut, kau berjudi dengan taruhan nyawa. Tapi aku menikmati hasilnya, jadi konglomerat," kata lelaki itu. Usianya baru 27 tahun. Dia memakai stelan pakaian mewah buatan Italia.

"Bisnis pembajakan itu ibarat kursi presiden, sekali kau menikmati empuknya, tak akan rela menyerahkannya," kata Saeed. Kata dia, seorang rekannya tewas dalam aksi pembajakan, tapi toh dia meninggalkan warisan besar buat keluarganya. "Uang sebesar US$1 juta," seru dia.

Pada 2010 lalu, Saeed mengumpulkan duit tebusan US$2,4 juta dari aksinya di laut Somalia itu. "Aku habiskan uang untuk beli senjata, membayar pengawal pribadi, mobil-mobil mewah, truk, kapal, tiga vila pribadi. Aku masih punya cukup uang untuk membajak kapal lain," kata dia.

Sebelum terjun ke bisnis pembajak kapal, Saeed berbisnis narkotika. Namun meski untung 300 persen dari harga beli, pemuda ambisius itu tak puas. Ia akhirnya beralih jadi bajak laut.

Bicara mengenai celana kolor, dan miliuner, kok jadi inget pengusaha Bob Sadino ya?

Pose seksi om Bob sedikit menyingkap celana... :action:

bob-sadino.jpg

Loh.... hubungannya apa sih?

Sumber : http://unik-aneh-langka.blogspot.com/2011/04/unik-bin-aneh-bajak-laut-somalia.html
 
Bisnis seperti ini kan udah jadi rahasia umum di dunia perairan :D hee aku pernah loh dirampok sama bajak laut diperairan selat sunda :D tapi untung ngerampoknya cuma bahan makanan aja (mie, kopi, susu, gula, teh, snack, minyak sayur) dan mereka merampoknya bukan cuma bawa senapan, tapi juga bawa anak panah, tombak sama kapak dan mereka cuma pake celana dalam :D haha mengerikan
 
perompak ini juga dimanfaatkan para pebisnis makanya sulit diberantas. Amerika bisanya menyerang negara orang tapi kok perompak seperti ini dibiarkan aja?
 
Back
Top