Mrs_Sumart1
New member
Ellen G. White , seorang Nabi gereja Advent Hari ketujuh berkata dalam tafsir Bible nya vol 1 p14 telah menyarankan suatu pengakuan terhadap keabsahan Bible, dia berkata :
"The Bible we read today is the work of many Copyists who have in most instances done their work with marvellous accuracy. But Copyists have not been infallible, and God most evidently has not seen fit to preserve them altogether from error intranscribing."
(Bible yang kita baca sekarang adalah hasil karya para penyalin yg dalam banyak hal telah melakukannya dgn keakuratan mengagumkan, tetapi penyalin tidaklah sempurna. Dan Tuhan tidak mengambil keputusan untuk melindungi mereka dari kesalahan penyalinan.")
Pada halaman berikutnya, dia mengatakan :
"I saw that God had especially guarded the Bible" (from what?) "Yet when copies of it were few, learned men had in some instances changed the words, thinking that they were making it plain, when in reality they were mystifying that which was plain, by causing it to learn to their established views, which were governed by tradition."
(Saya menyadari bahwa Tuhan secara khusus telah menjaga Bible. Sekalipun demikian ketika jumah salinan Bible masih sedikit orang-orang yang merasa dirinya pandai telah merubah beberapa bagian darinya. Dengan keyakinan, mereka telah merubah isi Bible secara jelas.)
Penyakit Yang Semakin Parah
Penyakit mental seperti diatas adalah penyakit yang sangat parah. Penulis wanita itu (Ellen G.White) dan para pengikutnya masih mampu berteriak-teriak :?Sebenarnya, Bible adalah firman Tuhan yang sempurna. Memang ia telah tercampur, tetapi ia tetap masih murni. Bible bersifat manusiawi, sekaligus bersifat ilahi.?
Apa makna kata-kata mereka itu menurut pengertian dalam bahasa mereka? Rupanya dalam memasarkan Bible, mereka menggunakan bahasa yang sangat puitis, sampai mereka sendiri tidak bisa memahaminya. Didalam al-Quran, Allah berfirman :
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (QS al-Baqoroh 2:10)
Para Saksi
Penyebar Injil yang paling ribut adalah para Saksi Yehovah. Pada halaman 5 di kata pengantar Biblenya, mereka mengatakan :
"In copying the inspired originals by hand the element of human frailty entered in, and so none of the thousands of copies extant today in the original language are perfect duplicates. The result is that no two copies are exactly alike."
(Dalam proses penyalinan Bible yang dilakukan oleh manusia untuk mendekati aslinya, kelemahan manusia pasti ikut berperan, sehingga tidak satupun dari ribuan Bible yang beredar dewasa ini benar-benar sempurna. Akibatnya, sampai kapan pun tidak ada dua salinan Bible yang sama.)
Anda lihat sekarang, itulah sebabnya mengapa mereka membuang ke 27 halaman kata pengantar dalam Bible mereka. Allah telah membuat mereka terjebak dalam kesalahan yang mereka buat sendiri.
Para tokoh gereja hanya memilih empat manuskrip injil dari 4000 injil yang berbeda yang digembar-gemborkan itu. Keempat manuskrip tersebut adalah Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Kita akan membahasnya menurut posisinya yang sebenarnya. Dalam kata pengantar Biblenya, Saksi Yehovah mengupas keempat Injil itu sebagi berikut :
"The envidence is, therefore, that the original text of The Cristian Greek Scriptures has been tampered with, the same as the text of the LXX 2 has been"
(Ternyata, naskah asli kitab Perjanjian Baru telah tersisipi oleh unsur-unsur lain, sebagaimana yang dialami oleh ketujuh puluh kitab Perjanjian Lama.)
Walaupun begitu, sekte sesat ini telah berhasil menerbitkan sekitar 9.000.000 eksemplar dalam penerbitan pertama bukunya yang berjudul Is The Bible Really The Word of God ? Dalam buku tersebut, sekte ini telah mengambil kesimpulan bahwa tidak ada satu pun pemalsuan atau penyisipan yang dapat mempengaruhi kesucian Bible secara berarti.
"The Bible we read today is the work of many Copyists who have in most instances done their work with marvellous accuracy. But Copyists have not been infallible, and God most evidently has not seen fit to preserve them altogether from error intranscribing."
(Bible yang kita baca sekarang adalah hasil karya para penyalin yg dalam banyak hal telah melakukannya dgn keakuratan mengagumkan, tetapi penyalin tidaklah sempurna. Dan Tuhan tidak mengambil keputusan untuk melindungi mereka dari kesalahan penyalinan.")
Pada halaman berikutnya, dia mengatakan :
"I saw that God had especially guarded the Bible" (from what?) "Yet when copies of it were few, learned men had in some instances changed the words, thinking that they were making it plain, when in reality they were mystifying that which was plain, by causing it to learn to their established views, which were governed by tradition."
(Saya menyadari bahwa Tuhan secara khusus telah menjaga Bible. Sekalipun demikian ketika jumah salinan Bible masih sedikit orang-orang yang merasa dirinya pandai telah merubah beberapa bagian darinya. Dengan keyakinan, mereka telah merubah isi Bible secara jelas.)
Penyakit Yang Semakin Parah
Penyakit mental seperti diatas adalah penyakit yang sangat parah. Penulis wanita itu (Ellen G.White) dan para pengikutnya masih mampu berteriak-teriak :?Sebenarnya, Bible adalah firman Tuhan yang sempurna. Memang ia telah tercampur, tetapi ia tetap masih murni. Bible bersifat manusiawi, sekaligus bersifat ilahi.?
Apa makna kata-kata mereka itu menurut pengertian dalam bahasa mereka? Rupanya dalam memasarkan Bible, mereka menggunakan bahasa yang sangat puitis, sampai mereka sendiri tidak bisa memahaminya. Didalam al-Quran, Allah berfirman :
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (QS al-Baqoroh 2:10)
Para Saksi
Penyebar Injil yang paling ribut adalah para Saksi Yehovah. Pada halaman 5 di kata pengantar Biblenya, mereka mengatakan :
"In copying the inspired originals by hand the element of human frailty entered in, and so none of the thousands of copies extant today in the original language are perfect duplicates. The result is that no two copies are exactly alike."
(Dalam proses penyalinan Bible yang dilakukan oleh manusia untuk mendekati aslinya, kelemahan manusia pasti ikut berperan, sehingga tidak satupun dari ribuan Bible yang beredar dewasa ini benar-benar sempurna. Akibatnya, sampai kapan pun tidak ada dua salinan Bible yang sama.)
Anda lihat sekarang, itulah sebabnya mengapa mereka membuang ke 27 halaman kata pengantar dalam Bible mereka. Allah telah membuat mereka terjebak dalam kesalahan yang mereka buat sendiri.
Para tokoh gereja hanya memilih empat manuskrip injil dari 4000 injil yang berbeda yang digembar-gemborkan itu. Keempat manuskrip tersebut adalah Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Kita akan membahasnya menurut posisinya yang sebenarnya. Dalam kata pengantar Biblenya, Saksi Yehovah mengupas keempat Injil itu sebagi berikut :
"The envidence is, therefore, that the original text of The Cristian Greek Scriptures has been tampered with, the same as the text of the LXX 2 has been"
(Ternyata, naskah asli kitab Perjanjian Baru telah tersisipi oleh unsur-unsur lain, sebagaimana yang dialami oleh ketujuh puluh kitab Perjanjian Lama.)
Walaupun begitu, sekte sesat ini telah berhasil menerbitkan sekitar 9.000.000 eksemplar dalam penerbitan pertama bukunya yang berjudul Is The Bible Really The Word of God ? Dalam buku tersebut, sekte ini telah mengambil kesimpulan bahwa tidak ada satu pun pemalsuan atau penyisipan yang dapat mempengaruhi kesucian Bible secara berarti.