Mbak Tutut Dapatkan Kembali TPI

Dipi76

New member
Mbak Tutut Dapatkan Kembali TPI
Kamis, 14 April 2011 14:17 WIB

20110406112615tutut.jpg


Jakarta (ANTARA News) - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) memutuskan mengembalikan kepemilikan saham TPI kepada Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut).

"Mengembalikan TPI seperti sebelum 18 maret 2005," kata Ketua Majelis Hakim Tjokorda Rae Suamba, saat membacakan putusan di Jakarta, Kamis.

Dalam pertimbangannya, Majelis menyatakan kepemilikan saham 75 persen TPI atas nama PT Berkah Karya Bersama adalah tidak sah dan dikembalikan ke Mbak Tutut. Selain itu majelis juga mengabulkan sebagian tuntutan ganti rugi.

Putusan hakim menyatakan perbuatan tergugat melawan hukum, RUPSLB kubu Mbak Tutut pada 17 Maret 2005 yang didaftarkan Buntario Tigris dinyatakan sah dan membatalkan RUPSLB pada 18 Maret E005 yang didaftarkan Bambang tidak sah.

Majelis juga menghukum PT Berkah Karya Bersama dan PT Sarana Rekatama Dinamika membayar ganti rugi materil sebesar Rp680 miliar ditambah bunga 6 persen per tahun sampai lunas.

Menanggapi putusan ini, Kuasa hukum Mbak Tutut, Harry Ponto menyatakan senang setelah berjuang cukup lama.

"Alhamdullilah akhirnya hakim memutuskan mengabulkan gugatan kami," kata Harry usai sidang.

Sedangkan Kuasa Hukum BKB Andi Simangunsong menyatakan pihaknya akan mengajukan banding.

Perkara perebutan TPI diajukan oleh Tutut terhadap PT Berkah Karya Bersama dan pengelola sisminbakum PT Sarana Rekatama Dinamika (SRD).

Selain itu, beberapa pihak juga dimasukkan sebagai turut tergugat, seperti TPI, lalu Kementerian Hukum dan HAM.

Mbak Tutut menilai 75 persen sahamnya diambil secara tidak patut oleh BKB.

BKB dituding menggunakan surat kuasa pemegang saham yang tidak berlaku lagi dalam melakukan RUPSLB TPI tertanggal 18 maret 2005 terkait pengambilallihan saham.

Di sisi lain, Tutut sendiri telah memberitahukan RUPSLB tertanggal 17 Maret 2005 ke Depkumham yang dianggap lebih sah.

Saat pemberitahuan dilakukan sistem administrasi badan hukum (sisminbakum) yang dikelola PT SRD melakukan blokir terhadap Tutut.
(ANT)


sumber: antaranews



-dipi-
 
bukan nya ini kasus sudah selesai dan TPI sudah berganti nama jadi MNCTV

blum selesai kayaknya, msh ada yg naek banding ...

hary tanoesoedibjo memang mengganti nama TPI menjadi MNC tv, dengan harapan skak mat untuk pihak mbak tutut, dan berharap pihak mbak tutut tidak meneruskan berusaha mengambil alih lagi. Sudah ganti nama ke MNV tv bagaimana mungkin ganti nama lagi ke TPI lagi, ini bisa membuat 230 juta penduduk indonesia bingung, hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah dan sama sekali tidak terpikirkan, tidak semudah membalikan telapak tangan gonta ganti nama tv/merek/logo di semua surat2nya, dll terutama brand yang sudah ada di kepala masyarakat, repot sekali

tapi ternyata hal ini bisa saja terjadi,


[lang=en]unbelievable[/lang]
 
TPI (Televisi Pendidikan Indonesia), tapi dikit sekali edukasinya..kebanyakan dangdut sama film India

bukankah sekarang lagi booming yang namanya india? [Norman dot com] :))








perebutan soal kepemilikan TPI [MNCTV] bukan saja karena soal bisnis tapi juga harga diri
 
banyak pihak akan menekan mbak Tutut padahal khalayak tau kl TPI itu dulu memang Tutut pemilik saham terbanyak. gara2 ayahnya jatuh dan dia juga ikut jatuh

jiaaah...
yakin nih gara gara ayahnya jatuh..??
eheheh..
kayaknya nggak deh om moja

liat liat berita lagi aaaaah..
 
Bukan kok...ini pokok masalahnya adalah utang....



-dipi-

bukan kok.. ini pokok masalahnya adalah bad management..
jiahaha...

iya bener.. hutang.. akibat bad management..
yaa gitu deeeh..

sama sekali gak ada hubungan dengan ayah ayahan..

eh.. ada deng.. karena ayahnya berkuasa.. maka bisa dan sanggup mendirikan usaha.. apa aja.. tanpa kekuatan bisnis murni...
so..
do the math your self..
 
Back
Top