Seorang bocah tewas karena memainkan pistol milik ayah temannya

Megha

New member
Ada anak polisi, memainkan pistol milik bapaknya, dikiranya pistolnya kosong, ternyata ada isinya, akhirnya kepala temannya kena tertembak.
Disinyalir si anak yang memagang pistol ini sempat terjadi cekcok dengan temannya kemudian ia masuk kedalam rumah dan mengambil pistol milik ayahnya yang ada dimari. Korban penembakan ini lalu dilarikan kerumah sakit oleh warga setempat, namun sayangnya luka sang korban terlalu parah hingga menyebabkan kematian.


Sudah beberapa kali kejadian begini ya, bapaknya yang polisi bisa kena sanksi berat tuh, sampai di berhentikan, yang bertanggung jawab bapaknya ya
 
Last edited:
Pistol Bapak Dimainkan Meletus, Seorang Bocah Tewas
Metro Siang / Nusantara / Selasa, 19 April 2011 11:32 WIB

Metrotvnews.com, Palu: Kelalaian anggota Polri menyimpan senjata api kembali menelan korban. Adalah Wandy Ariatmo, siswa kelas 6 SD di Palu, Sulawesi Tengah, tewas akibat tertembak peluru dari senjata api Revolver yang digunakan teman bermainnya, anak seorang anggota Polri.

Senjata tersebut diambil teman bermain Wandy dari lemari milik ayahnya yang anggota Polri. Si anak tidak mengetahui bahwa senjata api itu masih berisi amunisi. Lalu si anak itu bermain tembak-tembakan dengan Wandy. Saat itulah pistol menyalak, dan pelurunya mengenai Wandy.

Wandy yang berusia 12 tahun warga Kelurahan Birobuli Utara, Palu, itu rubuh berlumuran darah.

Setelah tak sadarkan diri selama 7 jam, Wandy akhirnya meninggal dunia. Orangtua Wandy tak henti-henti menangisi kejadian tragis yang merenggut nyawa putranya itu.

Kepala Kepolisian Daerah Sulteng Brigadir Jenderal Dewa Arsana membenarkan peristiwa itu. Kini, polisi pemilik senjata api tersebut sudah diperiksa di Mapolres Palu.(DSY)

sumber: metronews

=======================

Korban Penembakan Anak Polisi Tewas
Selasa, 19 April 2011 | 11:30 WIB

TEMPO Interaktif, Palu -Wandy Arianto, 12 tahun, korban penembakan seorang anak aparat kepolisian di Palu Sulawesi Tengah, kemarin malam meninggal dunia.

Wandy sempat selama tujuh jam tidak sadarkan diri. Dia akhirnya mengembuskan napas terakhir sekitar pukul 20.45 WITA, di rumah Sakit Bhayangkara Polda akibat luka tembak yang dideritanya.

Isak tangis dan kesedihan mendalam dirasakan keluarga yang ditinggalkan di kediaman Wandy di Jalan Elang Kelurahan Birobuli Utara Kecamatan Palu Selatan. Orang tua Wandy, Rahman dan Mirna hanya bisa menyesali perbuatan GA anak Brigadir Kepala Guntur yang melesakkan pistol ke kepala anaknya.

Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Dewa Parsana didampingi Kepala Polres Kota Palu Ajun Komisaris Besar Deden Garnada, serta Wali Kota Palu Rusdy Mastura turut hadir melayat di rumah duka dan menyampaikan turut berduka cita mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

Terkait peristiwa tersebut Dewa mengungkapkan pemilik senjata api Brigadir Kepala Guntur yang juga ayah GA tengah menjalani pemeriksaan di Polres Palu. Ia juga berjanji akan mengevaluasi kepemilikan senjata api yang kini ada tangan anggota polisi. “Saya akan evaluasi dan memastikan anggota polisi yang layak membawa senjata api. Saya berharap ini yang terakhir,” ujarnya Selasa (19/4).

Sementara orang tua Wandy berharap Brigadir Kepala Guntur mau menanggung pemakaman anaknya. “Saya minta biaya pemakaman ditanggung pak Guntur,” ujar Rahman.

Wandy Arianto, siswa kelas enam Sekolah Dasar Birobuli tertembak senjata api oleh rekan bermainnya Senin sekitar pukul 12.50 wita. Korban saat kejadian tengah bermain di rumah temannya GA.

GA, 14 tahun, mengeluarkan senjata api revolver milik ayahnya dai dalam lemari. Dia sempat mengeluarkan peluru di dalam pistol. Setelah yakin pistol sudah tidak berisi peluru, GA dihadapan teman-temannya memperagakan cara memegang pistol. Tiba-tiba,GA menarik pelatuk dan senjata api yang berada ditangannya meletus. Bersamaan dengan letusan itu Wandy yang berada di depannya roboh bersimbah darah. Peluru yang masih tersimpan di dalam senjata api, tepat mengenai kepala korban.

Sumber: Tempo



-dipi-
 
inilah kalau oknum polisi yang kurang bertanggung jawab,pecat saja dia sebagai anggota polisi dan hukum anak nya sesuai hukuman nya
 
Back
Top