suratmu masih belum ku balas ..

eenbangka

New member

Meratap ke arah bayang gelap yang mengkutimu..
Memapah raga ini berjalan dikota hatimu yang gelap..
penghuni penghuni yang tak kukenali..
Lampu lampu redup jaman lama yg tak pernah tersentuh..

nafasmu kini bergema..
serta merta amarahmu terasa seperti tak berkompromi..
kebodohanku pada akhirnya bertanya..
seperti apakah aku dihadapanmu...?
aq bisa merasakan kau disana,.
ntahlah, mungkin keadaanku terlalu kotor tuk menangkap bias
bayanganmu..
aku hanya melihat sekelebat bayangan putih dari sini.
berdoa dalam kesungguhan ini,
bergumam kecil dalam keheningan..

aq bergumam lagi, kenapa kau begitu kukuh..
diam tanpa penat berteman selimut malam..
bersama bayang gelap yang kau temani..
itulah penyesalanku, pembimbingmu sudah terlalu jauh..
terlalu jauh menuruti apa yang kau hendaki..

memperdayai atas kebutaan sasarannya..
membawa kabut gelap akan hal lain yang harus dilakukannya..
kesabaran yang ternyata menemukan jalan buntu..

jika memang sudah jatuh terlalu dalam di lubang hatinya
mengapa perlu khawatir atas perasaanya
yg kenyataannya mungkin sangat kecil tuk berpaling?

jika memang sudah terlalu lama tinggal di pekarangan cintanya,
kenapa harus khawatir dia akan pindah kekomplek lain?.. (lho)...
maksud q, kenapa harus khawatir dia akan mengusirmu dari singgasana cintany?. (plak)

terrsenyum kecil membalas suratmu..
aq juga tak yakin ini surat...
setidaknya aku menulisnya sendiri.
tak ada alasan tuk tak bisa membacanya.
ini ketikanku, bukan tulisanku dalam nyata,
yang mungkin membutuhkan waktu bagimu tuk membacanya.
dunia dalam tawa q, duniamu juga..
namun aq sudah terlalu meragukan kekhawatiranmu..

maaf harus ada tangisan ketika kau bersamaku..
tahukah kau bahwa apa yang kau bayangkan tak seperti kenyataanya?...
tahu jugakah kau bahwa keputusan itu membuat peri malam q menangis?.
ketahuilah, karna aku juga baru saja mengetahuinya.



 

Meratap ke arah bayang gelap yang mengkutimu..
Memapah raga ini berjalan dikota hatimu yang gelap..
penghuni penghuni yang tak kukenali..
Lampu lampu redup jaman lama yg tak pernah tersentuh..

nafasmu kini bergema..
serta merta amarahmu terasa seperti tak berkompromi..
kebodohanku pada akhirnya bertanya..
seperti apakah aku dihadapanmu...?
aq bisa merasakan kau disana,.
ntahlah, mungkin keadaanku terlalu kotor tuk menangkap bias
bayanganmu..
aku hanya melihat sekelebat bayangan putih dari sini.
berdoa dalam kesungguhan ini,
bergumam kecil dalam keheningan..

aq bergumam lagi, kenapa kau begitu kukuh..
diam tanpa penat berteman selimut malam..
bersama bayang gelap yang kau temani..
itulah penyesalanku, pembimbingmu sudah terlalu jauh..
terlalu jauh menuruti apa yang kau hendaki..

memperdayai atas kebutaan sasarannya..
membawa kabut gelap akan hal lain yang harus dilakukannya..
kesabaran yang ternyata menemukan jalan buntu..

jika memang sudah jatuh terlalu dalam di lubang hatinya
mengapa perlu khawatir atas perasaanya
yg kenyataannya mungkin sangat kecil tuk berpaling?

jika memang sudah terlalu lama tinggal di pekarangan cintanya,
kenapa harus khawatir dia akan pindah kekomplek lain?.. (lho)...
maksud q, kenapa harus khawatir dia akan mengusirmu dari singgasana cintany?. (plak)

terrsenyum kecil membalas suratmu..
aq juga tak yakin ini surat...
setidaknya aku menulisnya sendiri.
tak ada alasan tuk tak bisa membacanya.
ini ketikanku, bukan tulisanku dalam nyata,
yang mungkin membutuhkan waktu bagimu tuk membacanya.
dunia dalam tawa q, duniamu juga..
namun aq sudah terlalu meragukan kekhawatiranmu..

maaf harus ada tangisan ketika kau bersamaku..
tahukah kau bahwa apa yang kau bayangkan tak seperti kenyataanya?...
tahu jugakah kau bahwa keputusan itu membuat peri malam q menangis?.
ketahuilah, karna aku juga baru saja mengetahuinya.




sebuah tulisan yang bagus
i like it ! =b=
 
Back
Top