wisata di kota lumajang

anak_dumai

New member
Sejarah Singkat Kota Lumajang

top2.jpg

Sejarah Singkat Kota Lumajang

Bumi LUMAJANG sejak jaman Nirleka dikenal sebagai daerah yang "PANJANG-PUNJUNG PASIR WUKIR GEMAH RIPAH LOH JINAWI TATA TENTREM KERTA RAHARJA".

PANJANG-PUNJUNG berarti memiliki sejarah yang lama. Dari peninggalan-peninggalan Nirleka maupun prasasti yang banyak ditemukan di daerah Lumajang cukup membuktikan hal itu.

Beberapa prasasti yang pernah ditemukan, antara lain Prasasti Ranu Gumbolo. Dalam prasasti tersebut terbaca "LING DEVA MPU KAMESWARA TIRTAYATRA". Pokok-pokok isinya adalah bahwa Raja Kameswara dari Kediri pernah melakukan TIRTAYATRA ke dusun Tesirejo kecamatan Pasrujambe, juga pernah ditemukan prasasti yang merujuk pada masa pemerintahan Raja Kediri KERTAJAYA.
Beberapa bukti peninggalan yang ada antara lain :

1. Prasasti Mula Malurung
2. Naskah Negara Kertagama
3. Kitab Pararaton
4. Kidung Harsa Wijaya
5. Kitab Pujangga Manik
6. Serat Babat Tanah Jawi
7. Serat Kanda

Dari Prasasti Mula Manurung yang ditemukan di Kediri pada tahun 1975 dan ber-angka tahun 1177 Saka (1255 Masehi) diperoleh informasi bahwa NARARYYA KIRANA, salah satu dari anak Raja Sminingrat (Wisnu Wardhana) dari Kerajaan Singosari, dikukuhkan sebagai Adipati (raja kecil) di LAMAJANG(Lumajang). Pada tahun 1255 Masehi, tahun yang merujuk pada pengangkatan NARARYYA KIRANA sebagai Adipati di Lumajang inilah yang kemudian dijadikan sebagai sebagai dasar penetapan Hari Jadi Lumajang (HARJALU).

Dalam Buku Pararaton dan KIDUNG HARSYA WIJAYA disebutkan bahwa para pengikut Raden Wijaya atau Kertarajasa dalam mendirikan Majapahit, semuanya diangkat sebagai Pejabat Tinggi Kerajaan. Di antaranya Arya Wiraraja diangkat Maha Wiradikara dan ditempatkan di Lumajang, dan putranya yaitu Pu Tambi atau Nambi diangkat sebagai Rakyan Mapatih.

Pengangkatan Nambi sebagai Mapatih inilah yang kemudian memicu terjadinya pemberontakan di Majapahit. Apalagi dengan munculnya Mahapati(Ramapati) seorang yang cerdas, ambisius dan amat licik. Dengan kepandaiannya berbicara, Mahapati berhasil mempengaruhi Raja. Setelah berhasil menyingkirkan Ranggalawe, Kebo Anabrang, Lembu Suro, dan Gajah Biru, target berikutnya adalah Nambi.

Nambi yang mengetahui akan maksud jahat itu merasa lebih baik menyingkir dari Majapahit. Kebetulan memang ada alasan, yaitu ayahnya(Arya Wiraraja) sedang sakit, maka Nambi minta izin kepada Raja untuk pulang ke Lumajang. Setelah Wiraraja meninggal pada tahun 1317 Masehi, Nambi tidak mau kembali ke Majapahit, bahkan membangun Beteng di Pajarakan. Pada 1316, Pajarakan diserbu pasukan Majapahit. Lumajang diduduki dan Nambi serta keluarganya dibunuh.

Pupuh 22 lontar NAGARA KERTAGAMA yang ditulis oleh Prapanca menguraikan tentang perjalanan Raja Hayam Wuruk ke Lumajang. Selain NAGARA KERTAGAMA, informasi tentang Lumajang diperoleh dari Buku Babad. Dalam beberapa buku babad terdapat nama-nama penguasa Lumajang, yaitu WANGSENGRANA, PUTUT LAWA, MENAK KUNCARA(MENAK KONCAR) dan TUMENGGUNG KERTANEGARA. Oleh karena kemunculan tokoh-tokoh itu tidak disukung adanya bukti-bukti yang berupa bangunan kuno, keramik kuno, ataupun prasasti, maka nama-nama seperti MENAK KONCAR hanyalah tokoh dongeng belaka.

Di tepi Alun-alun Lumajang sebelah utara terdapat bangunan mirip candi, berlubang tembus, terdapat CANDRA SENGKALA yang berbunyi "TRUSING NGASTA MUKA PRAJA" (TRUS=9, NGASTA=2, MUKA=9, PRAJA=1). Bangunan ini merupakan tetenger atau penanda, ditujukan untuk mengenang peristiwa bersejarah, yaitu pada tahun 1929. Lumajang dinaikkan statusnya menjadi REGENTSCAH otonom per 1 Januari 1929 sesuai Statblat Nomor 319, 9 Agustus 1928. Regentnya RT KERTO ADIREJO, eks Patih Afdelling Lumajang (sebelumnya Lumajang masuk wilayah administratif Kepatihan dari Afdelling Regentstaschap atau Pemerintah Kabupaten Probolinggo).

Pada masa perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan tahun 1942-1949, Lumajang dijadikan sebagai basis perjuangan TNI dengan dukungan rakyat.

Nama-nama seperti KAPTEN KYAI ILYAS, SUWANDAK, SUKERTIYO, dan lain-lainnya, baik yang gugur maupun tidak, yang dikenal atau tak dikenal, adalah para kusuma bangsa yang dengan meneruskan perjuangan para pahlawan kusuma bangsa itu dengan bekerja secara tulus, menjauhkan kepentingan pribadi, jujur, amanah, dan bersedia berkorban demi kemajuan Lumajang Tercinta.

Mengingat keberadaan Negara Lamajang sudah cukup meyakinkan bahwa 1255M itu Lamajang sudah merupakan sebuah negara berpenduduk, mempunyai wilayah, mempunyai raja (pemimpin) dan pemerintahan yang teratur, maka ditetapkanlah tanggal 15 Desember 1255 M sebagai hari jadi Lumajang yang dituangkan dalam Keputusan Bupati Kepala Derah Tingkat II Lumajang Nomor 414 Tahun 1990 tanggal 20 Oktober 1990

Sejak tahun 1928 Pemerintahan Belanda menyerahkan segala urusan segala pemerintahan kepada Bupati Lumajang pertama KRT Kertodirejo. Yang ditandai dengan monumen / tugu yang terletak di depan pintu gerbang Alun-alun sebelah utara.

Letak Kota Lumajang

Kabupaten Lumajang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Lumajang. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo di utara, Kabupaten Jember di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Malang di barat. Kabupaten ini terletak pada posisi 7? 52' s/d 8? 23' Lintang Selatan dan 112? 50' s/d 113? 22' Bujur Timur. Dengan Luas wilayah 1.790,90 Km2 atau 3,74% dari luas Propinsi Jawa Timur.

Di Kabupaten Lumajang terdapat jalan raya dan jalur kereta api lintas Surabaya-Jember-Banyuwangi, namun jalur tersebut tidak melintasi ibukota Kabupaten Lumajang. Jalur tersebut melintasi ibukota kecamatan antara lain Ranuyoso, Randuagung, Klakah dan Jatiroto. Klakah merupakan kota terdekat untuk akses kereta api dari kota Lumajang.

Sebenarnya jalur kerata api ada yang melewati Lumajang sampai ke Pasirian dan dari Lumajang juga bercabang ke arah timur ke Rambipuji melewati Kencong, namun jalur peninggalan kolonial Belanda ini sudah tidak aktif lagi semenjak awal tahun 1970.

Selain transportasi umum seperti kereta api, Masyarakat Lumajang mengenal transportasi rakyat yakni dokar (kereta kuda) untuk pengangkutan orang dan pegon (kereta sapi). Keberadaannya perlahan tergeser dan tergantikan dengan mesin-mesin transportasi modern dan sekarang ini digunakan secara terbatas pada lokasi dan momen tertentu

Kab.+Lumajang+BW.jpg


Wisata Di Lumajang​

GUNUNG SEMERU

Puncak Mahameru mempunyai ketinggian 3.676 m diatas permukaan laut dengan kawah Jonggring Saloko dipuncaknya, adalah obyek wisata bagi penghobi pendaki dengan kondisi alam yang menantang. Di Puncak Mahameru pada hari besar nasional atau setiap tanggal 17 Agustus dan 10 November dijadikan tempet upacara oleh para pendaki dari berbagai penjuru nusantara didunia sambil menikmati panorama matahari terbit dan panorama matahari tenggelam dari puncak gunung tertinggi di pulau Jawa ini, sebelum mencapai puncak Semeru / Mahameru terdapat hamparan rumput atau safana yang luas dengan kabut tebalnya yang sangat indah

Sisi lain daya tarik dari paket ini adalah masyarakat Ranupani yang khas, baik ditinjau dari sudut sosial budaya, Agama,kehidupan sehari - hari, sehingga tejaga keasliannya tanpa terkena akulturasi budaya dll.

572265meletus.jpg


100-0072_IMG.JPG


news_984.jpg

Goa Tetes

Goa Tetes merupakan wisata goa yang didalamnya terdapat stalagtit dan stalagmit dengan warna yang beraneka ragam.

Terletak di desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo jarak tempuh dari kota Lumajang 55 Km ke sebelah Selatan, mudah dicapai dengan kendaraan roda dua / empat, satu jalur dengan obyek wisata Piket Nol, selanjutnya perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki menuruni tangga sepanjang kurang lebih 3 Km untuk sampai ke mulut goa, dengan medan yang cukup menantang.

Banyak dikunjungi oleh muda mudi dan dipercaya masyarakat dapat mempersatukan kembali keretakan rumah tangga

Lumajang-goa-teteas.jpg


Gua+Tetes+Pronojiwo.jpg


goa_tetes2.jpg


goa-tetes.jpg

Ranu Klakah

Obyek wisata danau ini terletak di sebelah Utara kota Lumajang tepatnya di Desa Tegalrandu Kecamatan Klakah dengan jarak tempuh � 20 Km dari kota Lumajang. Transportasi, mudah dicapai dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum baik roda dua maupun roda empat disamping ada dokar sebagai sarana angkutan tradisional masyarakat setempat.

Obyek ini berada pada ketinggian � 900 meter dpl, dengan luas 22 hektar dan kedalaman 28 m yang dilatar belakangi gunung Lamongan dengan ketinggian � 1.668 m dpl, serta didukung oleh udara yang sejuk dan segar.

Obyek ini berada pada ketinggian � 900 meter dpl, dengan luas 22 hektar dan kedalaman 28 m yang dilatar belakangi gunung Lamongan dengan ketinggian � 1.668 m dpl, serta didukung oleh udara yang sejuk dan segar. Beraneka ragamnya buah-buahan nangka khas Klakah yang dijual sepanjang jalan raya menjadi daya tarik lain bagi obyek wisata ini.

Panorama yang khas berupa fatamorgana kebiruan air obyek wisata ini merupakan alternatif pilihan tujuan wisata di Jawa Timur bila mengunjungi Bali melewati Kabupaten Jember. Danau ini merupakan salah satu obyek wisata dari Kawasan Wisata Setiga Ranu ( danau ) sedangkan lainnya adalah Ranu Pakis dan Ranu Bedali, yang satu sama lain terhubung oleh jalan yang dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Disamping menikmati panoramanya, aktivitas yang dapat dilakukan sendiri ataupun bersama keluarga antara lain, joging mengelilingi area danau dengan fasilitas jalan beraspal, berperahu, menikmati sarana permainan anak, berolahraga tennis dan memancing. di Ranu Klakah tersedia sarana Hotel untuk menginap dengan jumlah kamar 6 buah.

ranu+Klakah+017.jpg


ranu+Klakah+018.jpg


ranu-klakah-gede.jpg


Ranu%20Klakah%20%28lumajang%29.JPG

Pantai Bambang

Merupakan obyek wisata pantai dengan ombak besar mencapai 3 sebagai ciri khas pemandangan pantai selatan. Terletak di desa Bago Kecamatan Pasirian, 24 Km jarak dari kota Lumajang dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 maupun roda 2 dengan akses jalan beraspal, dan diyakini masyarakat sebagai tempat bersemayamnya Nyi Roro Kidul.

Pantai-Bambang_Dalam.jpg


pantai+bambang1.jpg


3257718114_6ac9ccbde9.jpg

Water Park

Kolam renang dewasa dan anak terbaru di Lumajang yang terletak di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) Desa Wonorejo Kecamatan Kedungjajang, jarak tempuh dari kota Lumajang � 7 Km kearah Utara � 15 menit perjalanan dapat ditempuh segala macam kendaraan. Merupakan obyek wisata air yang dilengkapi dengan arus air, sarana luncuran dan sarana lain yang menarik bagi yang gemar bermain diair. Obyek wisata baru ini selain menjanjikan kesehatan dan kebersihan air serta keindahan lokasinya juga merupakan lokasi yang srategis, terletak pada jalur Probolinggo Bali lewat Jember

Selain Kolam Renang aktivitas lain yang dapat dinikmati oleh pengunjung adalah, menikmati sarana kereta gantung, komedi putar serta fasilitas bom-bom car. Lokasi wisata ini berdekatan dengan Terminal Menak Koncar Lumajang yang merupakan terminal angkutan umum antar kota, tentunya menjanjikan kemudahan bagi pengunjung yang hendak kesana

Berbagai macam kedai juga terdapat disana yang siap menjanjikan makanan tradisional siap untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga disamping itu dapat mengunjungi pusat oleh khas lumajang. ditunjang areal parkir yang cukup luas dan representatif

waterpark+Lumajang.jpg

Selokambang

Pemandian Alam Selokambang ( sumber air bukan PDAM) terletak di Desa Purwosono Kecamatan Sumbersoko, jarak tempuh dari kota Lumajang � 7 Km kearah Barat � 15 menit perjalanan dapat ditempuh segala macam kendaraan. Merupakan obyek wisata andalan yang dipercaya masyarakat, bahwa mandi di pemandian tersebut dapat menyembuhkan penyakit reumatik.

Aktivitas yang dapat dilakukan selain olah raga renang, juga dapat menikmati sarana permainan anak, berperahu, sepeda air, olah raga tennis.

Berbagai macam kedai yang menjanjikan makanan tradisional siap untuk menghilangkan rasa lapar dan dahaga disamping itu ditunjang areal parkir yang cukup luas dan representatif

SN850289.jpg


selokambang3.jpg


SELOKAMBANG+%287%29.jpg


Alun Alun Lumajang

Alun � Alun merupakan Jantung Kota Lumajang, yang juga merupakan paru-paru kota, Luas 6, 025 Ht. dan disekelilingnya terdapat Perkantoran Pemerintahan dan Masjid Agung Anas Mahfut

9558533.jpg


lmjalunalunlumajang5.jpg


alun2-gede11.jpg


sumber
 
Back
Top