Sistem pendidikan Home-Schooling jauh lebih efektif daripada Public School.

Kelompok anda masuk ke dalam tim


  • Total voters
    20
  • Poll closed .
Status
Not open for further replies.

Dipi76

New member
  • PRO:
    Dengan sistem Home-Schooling, perhatian guru akan jauh lebih fokus pada 1 orang murid sehingga murid yang diajar-pun pasti akan jauh lebih cepat menguasai materi yang diajarkan. Sedangkan Public School merupakan sitem pendidikan yang umum namun tidak efektif, sebab dalam 1 kelas, seorang guru harus mengajar sekitar 30 sampai 40 orang murid. Walau ada banyak murid yang tidak mengerti-pun si guru belum tentu tahu dan belum tentu bersedia untuk menjelaskan lebih detail pada perorangan murid.
  • KONTRA:
    Selama ini banyak masyarakat Indonesia yang menjalani public school, namun jumlah orang cerdas di Indonesia juga sangat banyak. Jadi Home-Schooling atau Public School, selama murid yang diajar mau belajar dengan serius, pasti tidak akan ada bedanya.



Catatan:
  1. Kelompok hijau diberi kesempatan untuk memilih bertindak sebagai tim pro atau tim kontra.
  2. Thread sementara ditutup, sambil menunggu registrasi ulang masing2 kelompok.



-dipi-
 
Debat dinyatakan dibuka...setelah kelompok hijau memilih untuk berada pada posisi kontra. Dengan ini maka dipersilahkan kelompok merah untuk memposting pendapat/argumennya sebagai tim pro....

Waktu debat masih sama yaitu 2 minggu dari sekarang....


Silahkan untuk kelompok merah dimulai....



-dipi-
 
lebih banyak keuntungan home-schooling dari pada Public School.

d antaranya peserta didik menjadi subjek bukan objek.
Materi pelajarannya sangat luas tidak hanya mengacu pada kurikulum atau silabus yang ditetapkan pemerintah. Serta fleksibel dalam penyelenggaraan pembelajarannya
 
Bicara soal kefektivitasan maka kita bicara soal tujuan yang akan dicapai.

Sebelum bicara lebih jauh, Kita perlu mengetahui tujuan dari sebuah hal yang namanya edukasi. Tujuannya adalah:
1. Living (hidup)
2. Make a living (berpenghasilan)
3. Contribute to life (sumbangsih besar/kecil untuk kehidupan)
4. For the afterlife (dunia akhirat)

Dari tujuan-tujuan tersebut, setiap keluarga yang menerapkan sistem homeschooling dapat mendefinisikan hal-hal yang lebih teknis. Misalnya, apa yang perlu dipelajari/dikuasai anak untuk bisa hidup dengan baik. Sikap (attitude) apa yang harus dimiliki, pengetahuan apa yang perlu diketahui, ketrampilan apa yang perlu dikuasai. Semuanya untuk kebutuhan dasar, yaitu survival.

Setelah kemampuan dasar itu kita definisikan, kita mulai tingkatkan lagi untuk tujuan berpenghasilan/profesional. Dari yang basic tadi kita tingkatkan menjadi keahlian (expertise). Bisa berangkat dari memperdalam yang basic, tapi bisa juga melebar dengan pengetahuan/ketrampilan baru.

Begitu seterusnya. Setahap demi setahap kita membantu anak mengembangkan diri dan memberinya bekal. Untuk yang ke-4 (afterlife), tentu saja bisa diintegrasikan di dalam setiap proses belajar.

Lalu yang menjadi pertanyaan adalah apakah sistem homeschooling bisa lebih efektif dari sistem public school? Kemungkinan besar iya. Banyak variabel yang bisa dijadikan argumen. Tapi daku terlebih dahulu hanya ingin membatasi pada variabel penerimaan pelajaran terlebih dahulu.

Dalam hal penerimaan pelajaran jelas itu sangat efektif, melihat cara pengajaran di public school yang satu guru banyak murid dibandingkan dengan sistem home schooling yang satu guru satu murid.

Itu dulu sebagai pembuka, Hal-hal lain daku simpan dulu untuk mengetahui seberapa jauh kelompok hijau menanggapi kelompok merah.
 
Secara etimologis, home schooling adalah sekolah yang diadakan di rumah. Meski disebut home schooling, tidak berarti anak akan terus menerus belajar di rumah, tetapi anak-anak bisa belajar di mana saja dan kapan saja asal situasi dan kondisinya benar-benar nyaman dan menyenangkan seperti layaknya berada di rumah. Keunggulan secara individual inilah yang memberi makna bagi terintegrasinya mata pelajaran kepada peserta didik.
 
homeschooling lebih Memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, karena sifatnya yg customized,
sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga.tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di sekolah.
 
home-schooling merupakan sistem pembelajaran yang lebih efektif untuk belajar. Anak yang mengikuti home-schooling bisa lebih relaks dan lebih fokus belajar dan di didik di rumah. Mereka merasa comfort untuk belajar tanpa harus ada hal yang menunda, semisal seperti pergantian pelajaran di public school, atau jam istirahat. Dengan home-schooling mereka bisa fokus terhadap apa yang akan mereka pelajari.
 
Homeschooling menawarkan beberapa manfaat positif dalam bidang akademis, social, emosional, dan spiritual bagi keluarga yg benar-benar serius dan menyempatkan diri untuk melaksanakan homeschooling.

Saat ini bukan merupakan rahasia lagi bila banyak penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yg dididik dg program homeschooling, dapat mengungguli teman-teman sebayanya yg ada disekolah negeri maupun swasta di setiap bidang akademis.

Selain hal tersebut, beberapa manfaat homescooling yg juga sering luput dari perhatian adalah:
1. Manfaat rasa aman
2. Relatif terhindar dari godaan-godaan pergaulan bebas, obat-obatan terlarang, dan alkohol.
3. Keuntungan emosional
4. Beberapa kebebasan gaya dan cara belajar yang tidak mengekang
5. Memperkuat ikatan keluarga
6. Memberikan persiapan yang lebih baik untuk menghadapi kehidupan yang sebenarnya
7. Lingkungan yang terbaik untuk spiritual Training.
 
Wah kelompok merah sepertinya sudah siap nih..
nambahin dikit.. dan yang pasti lagi, homeschooling adalah legal di mata hukum Indonesia.
 
darkgrey mau buat batasan dulu sebelum membahas efektifitas home schooling yang (katanya) di thread ini disebutkan sebagai "jauh lebih efektif"..

xixixi..

now.. batasannya..
menurut kelompok merah.. kursus kursus, les-lesan, termasuk home schooling.. or public..??


 
Secara etimologis, home schooling adalah sekolah yang diadakan di rumah. Meski disebut home schooling, tidak berarti anak akan terus menerus belajar di rumah, tetapi anak-anak bisa belajar di mana saja dan kapan saja asal situasi dan kondisinya benar-benar nyaman dan menyenangkan seperti layaknya berada di rumah. Keunggulan secara individual inilah yang memberi makna bagi terintegrasinya mata pelajaran kepada peserta didik.

home-schooling tak terlalu membantu untuk proses belajar mengajar. banyak faktor yang melemahkan. Pertama: tak adanya kontrol materi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siswa yang terstruktur sesuai standarisasi pendidikan. Kedua: pembelajaran yang bias (suka-suka gurunya) sehingga tak memenuhi kualitas standar kompetensi umum. Ketiga: kurikulum home-schooling tak memiliki KKM (Kriteria Ketuntasan Mengajar) yang pasti.

Sehingga home-schooling ini belum diperlukan untuk proses belajar mengajar di indonesia.
 

menurut kelompok merah.. kursus kursus, les-lesan, termasuk home schooling.. or public..??



jika kursus / les - les / les privat / bimbel yg dimaksud adalah pelajaran tambahan yang hanya bertujuan untuk mengejar nilai, maka hal itu bukanlah termasuk homeschooling.

home-schooling tak terlalu membantu untuk proses belajar mengajar. banyak faktor yang melemahkan. Pertama: tak adanya kontrol materi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siswa yang terstruktur sesuai standarisasi pendidikan. Kedua: pembelajaran yang bias (suka-suka gurunya) sehingga tak memenuhi kualitas standar kompetensi umum. Ketiga: kurikulum home-schooling tak memiliki KKM (Kriteria Ketuntasan Mengajar) yang pasti.

Sehingga home-schooling ini belum diperlukan untuk proses belajar mengajar di indonesia.

Pada prakteknya, kegiatan homeschooling sebenarnya tergantung pada orientasinya. Pertama, jika siswa ingin mendapatkan ijazah dari institusi tertentu (mis: Diknas), maka bahan-bahan yang akan diujikan ”bisa” dimasukkan dalam kegiatan belajar anak. Tetapi hal tersebut bukanlah yang utama karena yang terpenting dalam proses belajar tetaplah menanamkan mental belajar sehingga anak memperkaya khasanah keilmuannya dengan mandiri dan bukan tergantung pada buku teks maupun lembar kerja. Buku dan lembar kerja hanyalah sarana pendukung saja, itupun bila anak bersedia.

Yang kedua, jika siswa tidak berorientasi untuk mendapatkan ijasah, maka sama sekali tidak ada rumus yang baku dalam menerapkan homeschooling karena setiap detik anak bisa belajar apa saja, dari mana saja dan dari siapa saja. Siswa bisa belajar apapun mulai berhitung sampai belajar sejarah dunia tanpa harus terikat pada kurikulum tertentu. Siswa mempelajarinya karena ia menikmati proses belajar itu dan bukan karena ia ingin mendapat nilai atau diakui secara formal oleh suatu institusi.
 
home-schooling tak terlalu membantu untuk proses belajar mengajar. banyak faktor yang melemahkan. Pertama: tak adanya kontrol materi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siswa yang terstruktur sesuai standarisasi pendidikan. Kedua: pembelajaran yang bias (suka-suka gurunya) sehingga tak memenuhi kualitas standar kompetensi umum. Ketiga: kurikulum home-schooling tak memiliki KKM (Kriteria Ketuntasan Mengajar) yang pasti.

Sehingga home-schooling ini belum diperlukan untuk proses belajar mengajar di indonesia.

homeschooling lebih fleksibel bisa memilih kurikulum sesuai yg diinginkan orang tua/anak. kalau ingin mengacu pd kurikulum nasional berarti pake kurikulum Diknas atau kurikulum lain, semisal kurikulum Cambridge IGCSE yang digunakan oleh sekolah-sekolah internasional di Indonesia. banyak jenis kurikulum lain yang dibuat oleh pembuat kurikulum (curriculum provider) yang diakui di negara pembuatnya. yg perlu diingat bahwa Kurikulum bukanlah tujuan, tetapi alat. Karena alat, kita boleh gunakan atau tidak, boleh pilih alat yang mana saja yang menurut kita sesuai. Yang penting, tujuan pendidikan untuk anak tercapai.
 
lebih banyak keuntungan home-schooling dari pada Public School.

d antaranya peserta didik menjadi subjek bukan objek.
Materi pelajarannya sangat luas tidak hanya mengacu pada kurikulum atau silabus yang ditetapkan pemerintah. Serta fleksibel dalam penyelenggaraan pembelajarannya
Keuntungan dalam hal apa?
Apa maksudnya menjadi subyek dan bukan obyek? apa yang membedakan dengan public school?

Dan jangan salah, di sistem pendidikan umum pun nggak hanya terbatas pada kurikulum yang ada. Karena dalam pendidikan itu ada yang namanya Hidden Curriculum.

Lepas dari itu semua, pertanyaan besarnya adalah mana dari postingan diatas yang menunjukkan kalau homeschooling itu lebih efektif??



Dalam hal penerimaan pelajaran jelas itu sangat efektif, melihat cara pengajaran di public school yang satu guru banyak murid dibandingkan dengan sistem home schooling yang satu guru satu murid.

Itu dulu sebagai pembuka, Hal-hal lain daku simpan dulu untuk mengetahui seberapa jauh kelompok hijau menanggapi kelompok merah.
Itu bukan tergantung dari sistem pendidikan seperti apa yang dilakukan. Tetapi lebih banyak tergantung dari personal. Tidak ada hal ataupun teori yang menjamin bahwa sistem satu guru satu murid itu lebih bisa dikatakan berhasil daripada satu guru banyak murid.
Secara etimologis, home schooling adalah sekolah yang diadakan di rumah. Meski disebut home schooling, tidak berarti anak akan terus menerus belajar di rumah, tetapi anak-anak bisa belajar di mana saja dan kapan saja asal situasi dan kondisinya benar-benar nyaman dan menyenangkan seperti layaknya berada di rumah. Keunggulan secara individual inilah yang memberi makna bagi terintegrasinya mata pelajaran kepada peserta didik.

homeschooling lebih Memaksimalkan potensi anak sejak usia dini, karena sifatnya yg customized,
sesuai kebutuhan anak dan kondisi keluarga.tanpa harus mengikuti standar waktu yang ditetapkan di sekolah.

home-schooling merupakan sistem pembelajaran yang lebih efektif untuk belajar. Anak yang mengikuti home-schooling bisa lebih relaks dan lebih fokus belajar dan di didik di rumah. Mereka merasa comfort untuk belajar tanpa harus ada hal yang menunda, semisal seperti pergantian pelajaran di public school, atau jam istirahat. Dengan home-schooling mereka bisa fokus terhadap apa yang akan mereka pelajari.

Homeschooling menawarkan beberapa manfaat positif dalam bidang akademis, social, emosional, dan spiritual bagi keluarga yg benar-benar serius dan menyempatkan diri untuk melaksanakan homeschooling.

Saat ini bukan merupakan rahasia lagi bila banyak penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yg dididik dg program homeschooling, dapat mengungguli teman-teman sebayanya yg ada disekolah negeri maupun swasta di setiap bidang akademis.

Selain hal tersebut, beberapa manfaat homescooling yg juga sering luput dari perhatian adalah:
1. Manfaat rasa aman
2. Relatif terhindar dari godaan-godaan pergaulan bebas, obat-obatan terlarang, dan alkohol.
3. Keuntungan emosional
4. Beberapa kebebasan gaya dan cara belajar yang tidak mengekang
5. Memperkuat ikatan keluarga
6. Memberikan persiapan yang lebih baik untuk menghadapi kehidupan yang sebenarnya
7. Lingkungan yang terbaik untuk spiritual Training.

Wah kelompok merah sepertinya sudah siap nih..
nambahin dikit.. dan yang pasti lagi, homeschooling adalah legal di mata hukum Indonesia.

jika kursus / les - les / les privat / bimbel yg dimaksud adalah pelajaran tambahan yang hanya bertujuan untuk mengejar nilai, maka hal itu bukanlah termasuk homeschooling.



Pada prakteknya, kegiatan homeschooling sebenarnya tergantung pada orientasinya. Pertama, jika siswa ingin mendapatkan ijazah dari institusi tertentu (mis: Diknas), maka bahan-bahan yang akan diujikan ”bisa” dimasukkan dalam kegiatan belajar anak. Tetapi hal tersebut bukanlah yang utama karena yang terpenting dalam proses belajar tetaplah menanamkan mental belajar sehingga anak memperkaya khasanah keilmuannya dengan mandiri dan bukan tergantung pada buku teks maupun lembar kerja. Buku dan lembar kerja hanyalah sarana pendukung saja, itupun bila anak bersedia.

Yang kedua, jika siswa tidak berorientasi untuk mendapatkan ijasah, maka sama sekali tidak ada rumus yang baku dalam menerapkan homeschooling karena setiap detik anak bisa belajar apa saja, dari mana saja dan dari siapa saja. Siswa bisa belajar apapun mulai berhitung sampai belajar sejarah dunia tanpa harus terikat pada kurikulum tertentu. Siswa mempelajarinya karena ia menikmati proses belajar itu dan bukan karena ia ingin mendapat nilai atau diakui secara formal oleh suatu institusi.

homeschooling lebih fleksibel bisa memilih kurikulum sesuai yg diinginkan orang tua/anak. kalau ingin mengacu pd kurikulum nasional berarti pake kurikulum Diknas atau kurikulum lain, semisal kurikulum Cambridge IGCSE yang digunakan oleh sekolah-sekolah internasional di Indonesia. banyak jenis kurikulum lain yang dibuat oleh pembuat kurikulum (curriculum provider) yang diakui di negara pembuatnya. yg perlu diingat bahwa Kurikulum bukanlah tujuan, tetapi alat. Karena alat, kita boleh gunakan atau tidak, boleh pilih alat yang mana saja yang menurut kita sesuai. Yang penting, tujuan pendidikan untuk anak tercapai.
Untuk beberapa postingan di atas itu, gw anggap postingan pragmatis yang nggak menyentuh akar topik. Dan kelompok hijau bisa saja memberikan postingan panjang lebar mengenai apa itu public school seperti hal di atas tersebut. Tapi yang perlu diingat, apple to apple-nya itu dalam hal efektifitas dan bukan adu definisi panjang lebar yang terkesan canggih.
 

kalo kursus yang nggak seperti miss pink doremi sebutkan.. termasuk mana..??
home.. or public..??

ini penting untuk jadi pembatasan.. xixixi
 
Last edited:
homeschooling lebih efektif karena si anak bisa lebih terfokus pd suatu bidang/jurusan yg ingin dicapai sejak dini. beda dg public school yg harus banyak belajar berbagai bidang, toh pd kenyataanya banyak yg suka dibidang tertentu saja. semisal si anak minat pd bidang bahasa tetapi di public school, harus belajar rumus rumus ( mtk,fisika,kimia) yg rumit/ribet yg mungkin pd kehidupan sehari hari sedikit/jarang dipakai, hal ini tidak efektif tidak memaksimalkan potensi yg dimiliki anak tsb.
 
homeschooling lebih efektif karena si anak bisa lebih terfokus pd suatu bidang/jurusan yg ingin dicapai sejak dini. beda dg public school yg harus banyak belajar berbagai bidang, toh pd kenyataanya banyak yg suka dibidang tertentu saja. semisal si anak minat pd bidang bahasa tetapi di public school, harus belajar rumus rumus ( mtk,fisika,kimia) yg rumit/ribet yg mungkin pd kehidupan sehari hari sedikit/jarang dipakai, hal ini tidak efektif tidak memaksimalkan potensi yg dimiliki anak tsb.

:D

makanya saya tanya diatas untuk pembatasan.. kalo kursus gimana..??
menurut kelompok merah termasuk home schooling or public..??

kan kursus juga satu bidang tertentu.. :D

(ini belum lagi saya tanya kriteria, sampai alat ukur keefektifannya, belum.. belum.. belum menginjak kesana.. darkgrey baru mau tentukan batasan dulu.. )
 
Last edited:
menurut saya juga lebih efektif dengan home schooling,
anak tidak harus berpaju pada jam yang sama, tempat yang sama, masuk jam segini pulang jam segini, berpakaian ini, bersepatu itu, ber ini dan ber itu.

bahkan, menurut saya juga, orang tua bisa lebih memperhatikan anaknya, dan memberi banyak dukungan untuk anaknya lebih giat belajar, karena anak home schooling belajar dengan santai, tidak dipenuhi dengan aturan yang tidak semua anak bisa mengikutinya,

bagaimana dengan anak-anak yang memiliki masalah sosial..? atau anak yang "sedikit" sulit di atur..?
 
:D

makanya saya tanya diatas untuk pembatasan.. kalo kursus gimana..??
menurut kelompok merah termasuk home schooling or public..??

kan kursus juga satu bidang tertentu.. :D

(ini belum lagi saya tanya kriteria, sampai alat ukur keefektifannya, belum.. belum.. belum menginjak kesana.. darkgrey baru mau tentukan batasan dulu.. )

kursus yang dari sekolah umum itu hanya tambahan dari public school, dan kalau kursus/les privat untuk mata pelajaran tertentu (misal les bahasa inggris, matematika) itu sepertinya bukan merupakan home schooling. Home scooling adalah sebuah aktivitas untuk menyekolahkan anak di rumah secara penuh.
 
makanya saya tanya diatas untuk pembatasan.. kalo kursus gimana..??
menurut kelompok merah termasuk home schooling or public..??

apakah hanya dg kursus,
bisa disetarakan dg pendidikan formal (public school)?
bisa ikut ujian nasional?
bisa melanjutkan ke perguruan tinggi?
bisa mencalonkan jadi presiden? :D

kursus bukanlah public school maupun homeschooling.

so kembali ke laptop...upz salah kembali ke topik public school dan homeschooling
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top