Sistem pendidikan Home-Schooling jauh lebih efektif daripada Public School.

Kelompok anda masuk ke dalam tim


  • Total voters
    20
  • Poll closed .
Status
Not open for further replies.
Gw mencoba menyederhanakan bahasanya Darkgrey.

Yang dipaparkan tim merah itu adalah bentuk kelebihan dari HS, yang bisa saja dicounter dengan menuliskan kelebihan dari PS.
Lalu dimana perbandingan kefektifannya antara HS dan PS?? Kalau cuma memaparkan hal-hal di atas nggak akan pernah ketemu kefektifannya.
Soal waktu, tempat, peserta didik, cara mengajar bla bla bla itu bukan bukti bahwa HS lebih efektif dari PS. Itu paparan perbedaan kedua sistem.
Efektifitas di sini itu dalam lingkup mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri.

So, apa yang menjadikan HS lebih efektif dibanding PS dalam hal tujuan akhirnya? Apa yang tidak bisa "dilakukan" PS dalam hal tujuan akhir dibandingkan dengan HS sehingga HS bisa dikatakan lebih efektif?
 
Gw mencoba menyederhanakan bahasanya Darkgrey.

Yang dipaparkan tim merah itu adalah bentuk kelebihan dari HS, yang bisa saja dicounter dengan menuliskan kelebihan dari PS.
Lalu dimana perbandingan kefektifannya antara HS dan PS?? Kalau cuma memaparkan hal-hal di atas nggak akan pernah ketemu kefektifannya.
Soal waktu, tempat, peserta didik, cara mengajar bla bla bla itu bukan bukti bahwa HS lebih efektif dari PS. Itu paparan perbedaan kedua sistem.
Efektifitas di sini itu dalam lingkup mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri.

So, apa yang menjadikan HS lebih efektif dibanding PS dalam hal tujuan akhirnya? Apa yang tidak bisa "dilakukan" PS dalam hal tujuan akhir dibandingkan dengan HS sehingga HS bisa dikatakan lebih efektif?

oke untuk kelompok merah, sekarang jangan lagi memaparkan lagi isi dari sistem HS, seperti apa yang diminta darkgrey, karena di gugel juga pasti banyak toh?


sekarang mari fokus ke..

So, apa yang menjadikan HS lebih efektif dibanding PS dalam hal tujuan akhirnya? Apa yang tidak bisa "dilakukan" PS dalam hal tujuan akhir dibandingkan dengan HS sehingga HS bisa dikatakan lebih efektif?
terima kasih non depe, anda telah membebaskan kami dari ke-mbulet-an bahasa darkgrey
 
.So, apa yang menjadikan HS lebih efektif dibanding PS dalam hal tujuan akhirnya? Apa yang tidak bisa "dilakukan" PS dalam hal tujuan akhir dibandingkan dengan HS sehingga HS bisa dikatakan lebih efektif?

tujuan akhir yg dimaksud gmana ya? lulus ujian nasional dan mendapatkan ijazah, atau minat bakat anak tercapai, atau..atau...?

klo tujuan akhir yg dimaksud adalah utk lulus ujian nasional dan mndapatkan ijazah, jelas lebih efektif kenapa? seperti postingan saya sebelumya.....utk mereviewnya bahwa anak/siswa HS tidak perlu mengambil mapel yg mungkin dianggap tidak begitu dibutuhkan (mulok dll) sehingga anak bisa fokus/lebih siap dg mapel yg nantinya akan diujikan di unas…misalkan HS tingkat SMP, anak bisa saja hanya mengambil mapel mtk,b.indo, b.inggris, ipa dan mapel yg sesuai dg minat anak tsb.

kayak gitu gak si non depe?


....:: lihat kasus unas baru2 ini (sebelum2nya jg sich)...guru berbuat curang, siswa berbuat curang ::.... hmm..hmmm, sungguh memprihatinkan..apa ini tujuan pendidikan yg dinginkan..apakah proses belajar mengajar di PS tidak...tidak...>:l
 
im here..

@ kak misa.. mau direply yang mana ya kak..?? bisa lebih spesifik..??
hehe.. kalau yang kak misa jelaskan diatas.. (yang mana lagi lagi kasus) itu justru hanya menegaskan maksud dari tiga pertanyaan simple saya, yaitu.. tidak semua keluarga mampu mengorganize HS...

bukan kah demikian..??

@ kak princess..
hmm..
sarana..
maksud saya semua yang diperlukan dalam HS..
ya kultur pendidikan di dalam keluarga tersebut..
ya prioritas yang tinggi terhadap pendidikan..
ya kemampuan untuk menanamkan disiplin kepada si anak..
ya kapabilitas orang tua sebagai calon pengajar..
or. .bahkan kemampuan si orang tua utk menyediakan pengajar.. (jika ternyata kapabilitasnya dirasa kurang)
dst..
dst..
banyak yang harus dipersiapkan..
so.. sekali lagi.. not every family mampu mengorganize Home Schooling utk generasi pelajar di keluarga mereka..

@ om red.. ente lupa mungkin dengan kondisi yang saya jabarkan..
di dalam keluarga yang memiliki kultur memanjakan si anak.. bisa..?? are you really sure..??
di sini masalahnya bukan formalitas atau tersedia atau tidaknya fasilitas lho..
tapi kultur yang terbentuk sudah bukan kultur yang mampu menanamkan kedisiplinan..
sama sekali bukan kultur yang didalamnya ada nuansa akademis...
dikultur yang seperti ini.. xixixi agaknya.. kita akan naive jika kita katakan bahwa Home schooling bisa di organize..
baik anda akui atau tidak.. di kultur yang seperti ini.. Home Schooling.. jika tetap dipaksakan.. akan menjauh arahnya dari HS success story yang selalu diangkat oleh team merah..

and om red.. dimananya di tulisan team merah yang mampu menunjukkan seperti yang anda tuliskan bahwa "mengenai efektivitas.. sudah jelas Home Schooling lebih unggul" ..?? karena saya.. asli belum melihatnya..

oke.. now.. let me tell you something..

bahasan saya diatas.. (sampai sejauh ini) masih berkutat pada usaha utk menyamakan pandangan terhadap hal hal krusial dalam debat ini..
sebab, saya tidak ingin ada miss persepsi dalam Home Schoolingnya seperti hanya belajar secara mandiri.. merancukannya dengan model model pengembangan bakat di kursus kursus private.. or..dengan belajar secara autodidaktik.. or bahkan..
did any of you di team merah mengetahui sistem belajar di universitas terbuka...??
is it home schooling to you..??

nunggu lagi aaaaaaaaaah..

 

adanya pendidikan home schooling bukan berarti karena anak didik tidak memiliki kemauan dan disiplin belajar lho...

xixixi.. maap.. tadi saya kelewatan yang ini..
ya iya lah om red.. lha justru itu yang harus ada kalo mau ada home schooling.. tanpa dua ini.. ya gak akan ada home schooling toh..??

:D:D
 
Dan sesuai batas waktu, debat dalam topik ini dinyatakan selesai...

Pemenang akan segera diumumkan...

Thanks untuk semua partisipan baik dari kelompok merah maupun kelompok hijau...


-dipi-
 
Setelah membaca ulang hasil debat di topik ini, yang terlintas di kepalaku adalah debat ini benar2 mantap...debat yang berisi dan berkualitas...

Dan itu membuatku harus membaca ulang sampai 2 kali, dengan berusaha mengosongkan pikiran dan berada pada titik nol, dengan harapan salah satu kelompok ada yang mengisi otakku sehingga aku bisa dengan mudah memberikan penilaian....

Kelompok merah, dengan anggotanya yang begitu aktif cukup bagus dalam memberikan argumen, Kelompok hijau yang hanya diwakili oleh 5 anggotannya cukup bagus juga dalam memberikan sanggahan...

Ada beberapa yang jadi perhatianku, diantaranya adalah banyak yang terjebak oleh paparan tentang efisiensi dibandingkan harus membahas efektifitas...

Dan berangkat dari pikiran netral (yang aku katakan pemikiran kosong tadi), Kelompok Hijau lebih mampu mengisi otakku dibandingkan dengan yang dipaparkan kelompok merah. Ini bukan berarti apa yang dijabarkan panjang lebar oleh kelompok merah adalah hal yang salah, tapi mungkin karena terlalu panjang dan terlalu bersemangat membuat bahasannya terlalu melebar dan gagal dalam menanggapi sanggahan dari kelompok Hijau...

Kali ini Kelompok Hijau lebih unggul dari kelompok merah, dan Juri memutuskan Kelompok Hijau sebagai pemenang debat kali ini...

Frankly, both of you...well done


-dipi-
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top