PDB Diprediksi Rp 7.400 T

imnanay

New member
Ekonomi Indonesia triwulan I 2011 tumbuh 6,5 persen.

JAKARTA Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan nominal produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga akhir 2011 ini bisa sekitar Rp 7.400 triliun. Angka proyeksi itu diperoleh dari nilai nominal PDB atas dasar harga berlaku triwulan I 2011 sebesar Rp 1.732,3 triliun.
“Dinamika ekonomi sepanjang 2011 mi akan terjadi. Dengan pertimbangan ekonometrika itu kira-kira PDB pada 2011 kita proyekSi bisa mencapai Rp 7.400 triliun,” ujar Kepala BPS Rusman Heriawan dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (5/5).

Sedangkan apabila jumlah penduduk Indonesia sebanyak 241 juta, kata dia, maka PDB per kapita pada 2011 mencapai Rp 30,7 juta atau setara 3.550 dolar AS dengan kurs Rp 8.800 per dolar AS. PDB per kapita sepanjang 2010 masih sekitar 3.000 dolar AS.

Rusnian memberi catatan, PDB per kapita pada 2011 bisa 3.550 dolar AS asalkan kurs tetap stabil. Ia melihat, kecenderungan rupiah terus menguat. “Sekarang bisa 3.550 (dolar AS) asal kurs juga stabil pada tingkatan Rp 8.650 (per satu dolar AS) karena triwulan I mi yang sudah terjadi kurs Rp 8.800 (per satu dolar AS), tapi sekarang semakin menguat,” katanya. Kemudian, nilai tukar rupiah pada akhir 2011 bisa mencapai Rp 8.500 per dolar AS.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2011 sebesar 6,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan triwulan Sebelumnya, pertumbuhan sebesar 1,5 persen.
Dan pertumbuhan 6,5 persen pada triwulan I 2011, pertumbuhan tertinggi dibanding triwulan sebelurimya terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan sebesar 18,1 persen, diikuti sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan sebesar 2,7 persen.

“Pada tniwulan 12011, mulai memasuki masa panen untuk pad dan tanaman pangan lain, pada triwulan IV 2010 yang masih paceklik,” ujar Rusman.

Sementara, pertumbuhan tertinggi dibandingkan tahun Sebelumnya (year on year/yoy) terjadi di sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar 13,8 persen; perdagangan hotel restoran (7,9 persen); keuangan, real estat, dan jasa perusahaan (7,3 persen).

“Yang paling booming (pertumbuhan tertinggi) itu (penjualan) telepon selular,” kata dia. Selain sektor komunikasi, pertumbuhan tinggi terjadi pada sektor pengangkutan. Dia mencontohkan harga penjualan Sepeda motor yang sangat murah, sehingga sudah tidak bisa disebut lagi sebagai barang konsumtif.

Penyumbang pertumbuhan 6,5 persen pada triwulan I 2011 berasal dari keuangan, jasa real estat, dan perusahaan sebesar 0,7 persen, jasa-jasa (0,7 persen). Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika menilai, pertumbuhan ekonomi 6,5 persen di kuartal I 2011 mi merupakan pencapaian pemerintah. Tapi, ia mengingatkan pertumbuhan ekonomi masih belum merata.

“Persoalannya bukan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, melainkan kualitasnya.”
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang sektor-sektor nontradeable, seperti pertanian. “Itu tidak bagus karena sebagian masyarakat kita bekerja di infrastruktur,” katanya.

Pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati kalangan tertentu saja. “Pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati para elite saja,” tegasnya. Hal itu, katanya, akan menjadi sebuah ketimpangan.

Republika, M Ikhsan Shiddieqy/zaky al hamzah
 
Sengaja nggak aku gabungin dulu den Lolo...Sekalian buat belajar untuk kita semua...
Dan benerkan...masih ada thread satu lagi yang sama persis...:D

Inilah salah satu fungsi penggunaan fasilitas 'search'....:)(



-dipi-
 
Back
Top