Motor Buatan Indonesia VS Jepang

Jika Motor Jepang di larang beredar dan di ganti motor buatan Indonesia


  • Total voters
    12
Status
Not open for further replies.

d-net

Mod
bendera_indonesia.jpg

Indonesia sebenarnya bisa dan mampu memproduksi motor sendiri.

Apa pendapat anda jika Motor Jepang dihentikan beredar di Indonesia dan di ganti dengan motor buatan Indonesia?
 
Last edited:
Mau mengkoreksi, kalo Minerva itu bukanlah buatan Indonesia...
Karena lisensi mereka berasal dari SACHS Jerman dan produk Minerva sendiri identik dengan motor china, walau ada sebagian yang mengatakan bahwa itu merupak produk korea yang dapet lisensi dari jerman lewat SACHS...


-dipi-
 
tidak setuju, karena saya sudah One Heart banget dengan Honda. Minerva, bagus bentuknya dan model ceweknya hehehe.. tapi mesinnya seperti kurang bertenaga. dan bener kata non dipi, Minerva bukan buatan Indonesia.
 
setuju motor jepang d tarik dan d gantikan dengan motor indonesia. yang penting suku cadang dapat tersedia dan mudah mendapatkannya.
 
Di atas kertas sih hal itu sangat mustahil.
Kecuali kita memakai political blocking policy seperti Korea Utara.

Imo, akan lebih banyak kerugian yang kita dapat dibandingkan dengan keuntungan yang bakal kita peroleh. Daku ambil satu aja contohnya, dalam hal investasi yang masih sangat kita perlukan.

Dulu Sony memindahkan pabriknya ke Vietnam aja kita kelimpungan, lho.
 
Lebih baik jangan kendaraannya yg ditarik, lisensinya aja yg ditarik, terus pindah alihkan alias beli baru saja hak cipta kendaraan tsb. Dengan demikian produksi akan tetap jalan terus, tdk terhambat. Kalo yg ditarik kendaraannya akan terjadi kolaps pd seluruh sektor industri otomotif dan pertambangan. Yang jadi berat utk dilakukan adalah pihak Jepang atau negara pemilik lisensi dan hak cipta kendaraan yg enggan memberikan ijin atau pemindah tanganan hal tsb. Karena itu semua memiliki alasan ekonomi bagi negerinya. Jadi tdk perlu diharapkan atas kebaikan sikap negara2 industri terhadap kita. Yang penting kita gunakan saja teknologi mereka utk hidup kita, selesai. Begitulah kira2.


Issued By : Hacker4Cheater @2011.
 
Lebih baik jangan kendaraannya yg ditarik, lisensinya aja yg ditarik, terus pindah alihkan alias beli baru saja hak cipta kendaraan tsb. Dengan demikian produksi akan tetap jalan terus, tdk terhambat. Kalo yg ditarik kendaraannya akan terjadi kolaps pd seluruh sektor industri otomotif dan pertambangan. Yang jadi berat utk dilakukan adalah pihak Jepang atau negara pemilik lisensi dan hak cipta kendaraan yg enggan memberikan ijin atau pemindah tanganan hal tsb. Karena itu semua memiliki alasan ekonomi bagi negerinya. Jadi tdk perlu diharapkan atas kebaikan sikap negara2 industri terhadap kita. Yang penting kita gunakan saja teknologi mereka utk hidup kita, selesai. Begitulah kira2.


Issued By : Hacker4Cheater @2011.

Beli hak cipta itu maksudnya gimana?
 
Beli hak cipta itu maksudnya gimana?

Maksudnya hak patentnya di revisi kepemilikannya utk jangka waktu tertentu.
misalnya Indomobil Group mengontrak 'patent' Suzuki versi Jepang utk jangka waktu 30 thn, dgn biaya sekian2. Pihak Suzuki mengizinkan, lalu pihak Indomobil punya hak penuh mendesain, memproduksi, dsb tanpa ada kontrol dari pihak sana. Seperti yg dilakukan BJ Habibie pd industri pesawat terbang. Begitulah kira2.
 
Last edited:
Maksudnya hak patentnya di revisi kepemilikannya utk jangka waktu tertentu.
misalnya Indomobil Group mengontrak 'patent' Suzuki versi Jepang utk jangka waktu 30 thn, dgn biaya sekian2. Pihak Suzuki mengizinkan, lalu pihak Indomobil punya hak penuh mendesain, memproduksi, dsb tanpa ada kontrol dari pihak sana. Seperti yg dilakukan BJ Habibie pd industri pesawat terbang. Begitulah kira2.
Sayangnya itu sangat mustahil dilakukan di Industri rekayasa manufaktur. Dan nggak akan ada sistem seperti itu, apalagi kalau bicara paten.
Itu kalau orang betawi bilang 'enak di elu kagak enak di gue' :))

Di bidang industri rekayasa itu nggak mengenal franchise, paling banter adalah berstatus pemegang merek, dengan kontrol penuh dari pemegang paten.

Apa yang dilakukan Habibie itupun bukanlah bentuk sistem yang dimaksudkan itu. Coba sebutkan produk dari PT DI yang mengadopsi sistem itu?
Semua produk dengan kode tipe N itu hasil pengembangan sendiri, tapi nggak ada satupun yang uji terbang ataupun diproduksi masal.
Semua produk dengan kode tipe CN itu produksi bersama dengan CASA Spanyol.
Semua produk helikopter masih dikontrol secara penuh oleh MBB Jerman, Bell Helicopter Amerika, Aerospatiale Perancis dan Eurocopter Perancis tergantung tipe produknya.

Semua itu disebabkan tentu saja karena pemegang paten ingin meraih keuntungan sebanyak-banyaknya karena ini adalah industri laba dan bukan nirlaba.

Itulah kenapa Timor dulu masih diawasi oleh KIA dan Proton dikontrol oleh Mitsubishi.

Begitulah kira-kira.
 
Sayangnya itu sangat mustahil dilakukan di Industri rekayasa manufaktur. Dan nggak akan ada sistem seperti itu, apalagi kalau bicara paten.
Itu kalau orang betawi bilang 'enak di elu kagak enak di gue' :))

Di bidang industri rekayasa itu nggak mengenal franchise, paling banter adalah berstatus pemegang merek, dengan kontrol penuh dari pemegang paten.

Apa yang dilakukan Habibie itupun bukanlah bentuk sistem yang dimaksudkan itu. Coba sebutkan produk dari PT DI yang mengadopsi sistem itu?
Semua produk dengan kode tipe N itu hasil pengembangan sendiri, tapi nggak ada satupun yang uji terbang ataupun diproduksi masal.
Semua produk dengan kode tipe CN itu produksi bersama dengan CASA Spanyol.
Semua produk helikopter masih dikontrol secara penuh oleh MBB Jerman, Bell Helicopter Amerika, Aerospatiale Perancis dan Eurocopter Perancis tergantung tipe produknya.

Semua itu disebabkan tentu saja karena pemegang paten ingin meraih keuntungan sebanyak-banyaknya karena ini adalah industri laba dan bukan nirlaba.

Itulah kenapa Timor dulu masih diawasi oleh KIA dan Proton dikontrol oleh Mitsubishi.

Begitulah kira-kira.

Ya, seperti itulah....kalo udah menyangkut teknologi, memang sulit di 'utak-atik' soal 'ekonomi'nya. Lebih baik kita pake saja teknologi apapun, ngga perlu ada pembatasan atau apalah. Sekalipun itu mobil/motor dari Cina ngga perlu dilarang/dibatasi, gunakan saja kalo memang produknya berguna. Atau pesawat dari Cina...gunakan saja, paling2 ngga lama cuma mesinnya aja yg macet...trus nyungsep deh.
 
Ya, seperti itulah....kalo udah menyangkut teknologi, memang sulit di 'utak-atik' soal 'ekonomi'nya. Lebih baik kita pake saja teknologi apapun, ngga perlu ada pembatasan atau apalah. Sekalipun itu mobil/motor dari Cina ngga perlu dilarang/dibatasi, gunakan saja kalo memang produknya berguna. Atau pesawat dari Cina...gunakan saja, paling2 ngga lama cuma mesinnya aja yg macet...trus nyungsep deh.
Ingat juga bahwa hak paten itu membatasi hal-hal seperti yang anda tulis.
 
jika motor jepang ditarik dan diganti dengan motor buatan indonesia secara jangka pendek akan menimbulkan kegoncangan ketenaga-kerjaan. Tapi untuk jangka panjang akan berdampak baik. Indonesia jadi mandiri tanpa tergantung dengan motor produk jepang dan juga lapangan kerja akan terbuka luas
 
Once again, menarik motor jepang itu adalah kebijakan yang dipastikan mustahil.
Itu hanya bisa dilakukan jika Indonesia menutup diri dari dunia luar layaknya Korut.
Worth it nggak kira-kira itu dilakukan? absolutely not.

Indonesia itu udah bisa memproduksi motor yang diklaim 100 persen produksi nasional, kalau nggak salah mereknya Kanzen.
Itu SDM-nya berasal dari industri motor jepang yang beroperasi di sini, pemimpin level tertingginyapun bekas pemimpin level tertinggi industri motor jepang di Indonesia, yaitu Rini Suwandhi. Apakah itu ada gaungnya? Nope.

Banyak variabel yang sangat berperan dalam industri seperti ini. Jadi nggak serta merta kita bisa menggampangkan dan menyederhanakan pemikiran.
 
setujulah,karna itu juga kan demi negara, qlo buatan motor dalam negri itu lebih hebat bisa mengalahkan jepang pasti aku yakin indonesia negara yg hebat dan mampu mengalahkan jepang dlm otomotif
 
setujulah,karna itu juga kan demi negara, qlo buatan motor dalam negri itu lebih hebat bisa mengalahkan jepang pasti aku yakin indonesia negara yg hebat dan mampu mengalahkan jepang dlm otomotif
Maksudnya demi negara itu gimana? Demi kebanggaan negara?

FYI, semua hal yang sedang dibahas di sini itu (soal pelarangan, penarikan bla bla bla motor Jepang) itu adalah hal yang sangat mustahil dan konyol.
Itu kebetulan ada debat kelompok yang lagi ngebahas free trade dengan china. Dan hubungannya dengan thread ini adalah kita juga punya perjanjian dengan jepang yang masuk dalam IJEPA.
FYI lagi, Jepang itu adalah negara dengan jumlah investasi terbesar di negara ini. Bagaimana jadinya kalau semua investasi itu ditarik karena hal-hal konyol seperti ini?
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top