ACFTA Memberikan Dampak Yang Buruk Bagi Dunia Perekonomian Kita Pada Umumnya, Dan Dunia Industri Kecil Menengah Pada Khususnya

Posisi tim anda


  • Total voters
    11
  • Poll closed .
Status
Not open for further replies.
memangnya UKM pasca berlakunya ACFTA memberi kontribusi perekonomian apa om? kenyataan di lapangan bukannya negara ini malah jadi pasar konsumsi bagi China? <3D
 

ha..?? ini pertanyaan serius gak nih cak..?? xixixi
bisa anda sebutkan negara yang tidak menjadi pasar bagi china..??
dan apa anda serius merasa bahwa agresifitas China itu hanya pasca pemberlakuan ACFTA..??
apakah team merah punya persepsi demikian..??
 
sebelum diberlakukan ACFTA saja produk cina banyak berkeliaran di pasar dalam negeri, apalagi sekarang?

dg banyaknya produk asing khususnya cina yg masuk ini, akan membuat para pelaku usaha (termasuk UKM) bakal kelabakan utk bersaing, cina tidak terpaku pada biaya produksi dan cina mempunyai jangkauan yg luas. dimana harga, mutu produk cina yg bersaing dan relatif murah ini sangat digemari para konsumen/masyarakat kita. akhirnya para usaha (UKM) banting otak yg asalnya produsen menjadi importir atau sbg pedagang saja dan dampaknya UKM menurun, tenaga kerja berkurang, pengangguran nambah, sistem perekonomian terganggu
 
sebelum diberlakukan ACFTA saja produk cina banyak berkeliaran di pasar dalam negeri, apalagi sekarang?




tebalkan dan garis bawahi pernyataan diatas ini..
so.. masih berfikir bahwa banyaknya produk China dipasar dalam negeri adalah akibat dari pemberlakuan ACFTA..??
be serious..




dg banyaknya produk asing khususnya cina yg masuk ini, akan membuat para pelaku usaha (termasuk UKM) bakal kelabakan utk bersaing, cina tidak terpaku pada biaya produksi dan cina mempunyai jangkauan yg luas. dimana harga, mutu produk cina yg bersaing dan relatif murah ini sangat digemari para konsumen/masyarakat kita. akhirnya para usaha (UKM) banting otak yg asalnya produsen menjadi importir atau sbg pedagang saja dan dampaknya UKM menurun, tenaga kerja berkurang, pengangguran nambah, sistem perekonomian terganggu



sekali lagi paragraf tentang kekhawatiran team merah terhadap kemampuan untuk bersaing dengan penambahan tentang shapping Up UKM.

tentang kemampuan bersaing dulu..
apa anda berfikir bahwa kemampuan bersaing industri kecil dan menengah dalam negeri yang sudah ada sekarang hanya bisa di cover dengan proteksi proteksi..?? atau dengan apa kira kira..??
pembatalan FTA FTA..??

kemudian tentang perubahan bentuk UKM (yang saya katakan tentang shapping up)
yang anda bahas ini baru UKM yang Currently eksist lho.. dan anda cuma membahas yang tidak sanggup bertahan.. bagaimana dengan yang berhasil bertahan (dengan perubahan target dan orientasi pasar atau bahkan perluasan dan expansi pasar pasar baru misalnya, diversifikasi produk, dsb)
dan anda juga belum membahas tentang UKM yang justru dilahirkan di iklim yang sudah dalam kondisi persaingan yang ketat..

pernah melakukan pengecekan ke Departemen perindustrian dan perdagangan tentang pendaftaran Merek atau usaha baru..??
apakah menurun..?? relatif stabil..atau meningkat..?? :D

bahkan jika saya mengikuti membicarakan tentang perubahan bentuk UKM di Indonesia secara Umum, tidakkah justru dengan perubahan bentuk itu lah UKM kita justru akan lebih fokus pada apa yang lebih mereka kuasai sehingga mampu menjadi lebih kuat.. isn't it good..??

dan bahkan.. kita sama sekali belum membahas tentang peluang yang tercipta dari pelaksanaan ACFTA ini lho..:):))(
xixixi...
kita.. baru membahas sisi ancamannya saja.. :D

 



tentang kemampuan bersaing dulu..
apa anda berfikir bahwa kemampuan bersaing industri kecil dan menengah dalam negeri yang sudah ada sekarang hanya bisa di cover dengan proteksi proteksi..?? atau dengan apa kira kira..??
pembatalan FTA FTA..??



dari awal, kelompok merah sudah menjelaskan bahwa pengaruh buruk ACFTA lebih disebabkan karena ketidaksiapan pemerintah untuk menghadapi ini. proteksi disini tentu tidak dengan membatalkan ACFTA atau membatasi quota impor, sama sekali tidak, lagipula darimana tim hijau menyimpulkan demikian?????
kebijakan yang diperlukan tentu saja berupa [B]kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. masak harus dijelaskan lagi apa itu kebijakan moneter dan fiskal?? di awal2 kan sudah dijabarkan oleh non dipe tentang kekurangan2 yang harus dibenahi. UU Perdagangan juga belum beres tuh.. hebatnya, bentar lagi Indonesia juga akan mengadakan FTA dengn Selandia Baru dan Australia, bahkan Uni Eropa.

  • Kontra:
    ACFTA justru akan memberikan keuntungan bagi sektor industri kita, dimana kita bisa meningkatkan competitive dan comparative advantage tanpa perlu jadi bermanja-manja karena tergantung dari pemerintah.

nah saya malah belum melihat penjabaran tentang yang saya bold diatas. maksudnya bagaimana? saya harap kelompok hijau tidak terjebak dengan retorika motivasi ala Mario Teguh, karena ini bukan debat filsafat toh???

 
dari awal, kelompok merah sudah menjelaskan bahwa pengaruh buruk ACFTA lebih disebabkan karena ketidaksiapan pemerintah untuk menghadapi ini. proteksi disini tentu tidak dengan membatalkan ACFTA atau membatasi quota impor, sama sekali tidak, lagipula darimana tim hijau menyimpulkan demikian?????
kebijakan yang diperlukan tentu saja berupa [B]kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. masak harus dijelaskan lagi apa itu kebijakan moneter dan fiskal?? di awal2 kan sudah dijabarkan oleh non dipe tentang kekurangan2 yang harus dibenahi. UU Perdagangan juga belum beres tuh.. hebatnya, bentar lagi Indonesia juga akan mengadakan FTA dengn Selandia Baru dan Australia, bahkan Uni Eropa.

hee... this is sooo cool post by cak ketua team merah..:):))(
namun.. sayangnya...
kan kita gak bahas penyebab penyebab.. atau kekurangan apa yang harus dibenahi.. xixixi
kita kan bahas apakah bawa dampak buruk..?? dan kami kontra tehadapnya..
hehehe..[<:)[<:)



  • Kontra:
    ACFTA justru akan memberikan keuntungan bagi sektor industri kita, dimana kita bisa meningkatkan competitive dan comparative advantage tanpa perlu jadi bermanja-manja karena tergantung dari pemerintah.

nah saya malah belum melihat penjabaran tentang yang saya bold diatas. maksudnya bagaimana? saya harap kelompok hijau tidak terjebak dengan retorika motivasi ala Mario Teguh, karena ini bukan debat filsafat toh???




serius nih..?? beneran belum melihat..??
ahahaha.. boong kali..

xixixi...

dari awal kita selalu bicara tentang perubahan bentuk UKM secara global kok.. biar menjadi fokus.. biar mampu survive sendiri tanpa perlu manja kepada pemerintah..

bukankah ini masuk kategory yang anda bold itu cak..??

atau anda mau ada penjabaran tentang advantage advantage an itu dulu..?? hwehwehwe.. beneran..??


and.. buat sekilas info aja..
tadi pagi.. saya baca kabar di Sindo bahwa industri kakao kita, bangkit dari mati suri yang kita alami sejak 1999, dimana saat itu ada sekitar 40 an perusahaan dalam industri kakao yang mengalami penyusutan drastis sampai hanya tinggal 5 perusahaan saja..
dan sekarang, bangkit kembali.. (remember.. justru disaat berada di iklim ACFTA telah berlaku lho ya bangkitnya)

mari kita lihat fenomena ini.. is it a sign dari dampak buruk yang dibawa oleh ACFTA terhadap perekonomian Indonesia..?? kok bagi saya tidak ya..??

 
nah lo lagi2 UKM pertanian, employmentnya mana?? faktanya lagi jumlah TKI justru meningkat tuh om.. disiksa sampai dipancung
dampaknya lagi, ini seperti memaksa mengalihkan tenaga kerja dengan produktivitas tinggi ke pekerjaan dengan produktivitas rendah, dan sepertinya kelompok hijau menutup mata tentang fenomena ini.

dilihat dari sisi GNP aja UKM kita keteteran

Y = C + I + G + (X - M)

dimana,
Y = GNP (Gross National Product)
C = Konsumsi, konsumsi jelas meningkat tapi sebagian besar justru mengonsumsi barang impor.
I = Investasi, mungkin kuantitasnya naik tapi dari pinjaman yang bunganya berlipat2 itu, itupun dengan skala relatif kecil tapi resiko tinggi. kenyataan di lapangan juga, sekarang itu banyak banget rentenir, dari yang rentenir rumahan sampai rentenir berkedok koperasi simpan pinjam adapula bank2 besar (koperasi simpan pinjam pula) yang buka cabang di pasar2, hasilnya cukup mencengangkan, pedagang dari yang punya 3 toko jadi 1 toko :D
G = Goverment Expenditure (Pengeluaran Pemerintah) masih banyak kebocoran dan tidak sesuai sasaran. That's a fact, isn't it? :D
(X - M) = Export - Import, defisit???
dan ingat, GNP tidak dihitung dari kuantitas barang tapi harga barang jadi yang berlaku.
Inilah yang mengusik saya, bagaimana UKM bertahan dari daya saing harga yang tanpa bermanja2 kepada pemerintah?? setahu saya baik china ataupun jepang justru berkembang seperti sekarang karena regulasi yang oleh pemerintahannya jelas memihak perekonomian dalam negerinya. Dengan mata tertutup pun kita tahu kalo dampak lain dari ACFTA ini hanya mengalihkan sektor produksi ke sektor penjualan produk asing :D

Ndak usah jauh2 deh, di forum ii ini aja, di forum jual beli sebagian besar yang dijual barang impor atau ekspor? Diskusi investasi juga sepi
<3D
 
Last edited:

wehehe,
lagi lagi kelompok merah mau mencoba mengaburkan persoalan menjadi ke arah analisis penyebab kekurang mampuan UKM kita dalam bersaing, dan langsung membabi buta menunjuk ACFTA sebagai penyebab utama (bahkan mungin menurut team merah penyebab satu satunya), memang bisa sih kalau mau mendekati pokok perdebatan kali ini dilihat dari sisi penyebab kekurang kompetitifan Industri Kecil di Indonesia, oke lah darkgrey mau ikuti dulu sebentar arah yang dijalani oleh team merah.

mengenai yang cak niz sebutkan diatas, tentang concern pemerintah China or Jepang thd industri kecilnya sehingga mereka memiliki keunggulan bersaing yg sangat superior, dan pada gilirannya mampu dengan agresif melakukan penetrasi pasar kemana mana, ehehe. ini bener banget, team hijau sendiri sudah menyatakan seperti ini, (postingan saya dari awal sudah menyinggung tentang perhatian pemerintah) namun sama sekali jauh arahnya dari topik perdebatan, beda halnya jika perdebatan kita ini mengangkat what to do terkait ACFTA.

dan kalau kita masih mau lanjutkan lagi, sebenarnya budaya kita juga kurang mengakomodir persaingan kok Cak, masih adanya perasaan lebih bangga menggunakan produk impor juga berperan dalam pelemahan kekuatan UKM dalam menghadapi persaingan.

belum lagi management failure juga banyak terjadi di industri kecil, ini juga melemahkan kemampuan bersaing lho,

belum lagi, tepat seperti yang dituliskan oleh cak ketua kelompok merah tentang mental koruptive birokrat, belum lagi sikap yang lebih menyukai jalan pintas sambil mengharap keuntungan pribadi yang dimiliki pemerintah dalam menyikapi kebutuhan kebutuhan dalam negeri sehingga lebih mengutamakan impor ketimbang memperkuat basis dalam negeri.

belum lagi kegagalan pemerintah dalam merancang skema dasar industri dalam negeri yang lebih bercorak kepada kebutuhan real Indonesia sebagai negara maritim agraris, (ini yang mungkin akan mampu menjawab gugatan team merah tentang comparative dan competitive advantages)

itu kita belum bicara law enforcement, itu kita belum bicara management pemerintahan yang cenderung menepatkan orang berdasarkan what your party did to mine before,

dst
dst

dan banyak lagi yang lainnya sehingga kami, di team hijau, sungguh tercengang ketika team merah dengan sangat mudahnya menunjukkan jari ke ACFTA sebagai penyebab dari berbagai kekurang beruntungan yang terjadi di perekonomian Indonesia, bagi kami, agak seperti lempar batu sembunyi tangan ya..??


 
Last edited:

wehehe,
lagi lagi kelompok merah mau mencoba mengaburkan persoalan menjadi ke arah analisis penyebab kekurang mampuan UKM kita dalam bersaing, dan langsung membabi buta menunjuk ACFTA sebagai penyebab utama (bahkan mungin menurut team merah penyebab satu satunya), memang bisa sih kalau mau mendekati pokok perdebatan kali ini dilihat dari sisi penyebab kekurang kompetitifan Industri Kecil di Indonesia, oke lah darkgrey mau ikuti dulu sebentar arah yang dijalani oleh team merah.

mengenai yang cak niz sebutkan diatas, tentang concern pemerintah China or Jepang thd industri kecilnya sehingga mereka memiliki keunggulan bersaing yg sangat superior, dan pada gilirannya mampu dengan agresif melakukan penetrasi pasar kemana mana, ehehe. ini bener banget, team hijau sendiri sudah menyatakan seperti ini, (postingan saya dari awal sudah menyinggung tentang perhatian pemerintah) namun sama sekali jauh arahnya dari topik perdebatan, beda halnya jika perdebatan kita ini mengangkat what to do terkait ACFTA.

dan kalau kita masih mau lanjutkan lagi, sebenarnya budaya kita juga kurang mengakomodir persaingan kok Cak, masih adanya perasaan lebih bangga menggunakan produk impor juga berperan dalam pelemahan kekuatan UKM dalam menghadapi persaingan.

belum lagi management failure juga banyak terjadi di industri kecil, ini juga melemahkan kemampuan bersaing lho,

belum lagi, tepat seperti yang dituliskan oleh cak ketua kelompok merah tentang mental koruptive birokrat, belum lagi sikap yang lebih menyukai jalan pintas sambil mengharap keuntungan pribadi yang dimiliki pemerintah dalam menyikapi kebutuhan kebutuhan dalam negeri sehingga lebih mengutamakan impor ketimbang memperkuat basis dalam negeri.

belum lagi kegagalan pemerintah dalam merancang skema dasar industri dalam negeri yang lebih bercorak kepada kebutuhan real Indonesia sebagai negara maritim agraris, (ini yang mungkin akan mampu menjawab gugatan team merah tentang comparative dan competitive advantages)

itu kita belum bicara law enforcement, itu kita belum bicara management pemerintahan yang cenderung menepatkan orang berdasarkan what your party did to mine before,

dst
dst

dan banyak lagi yang lainnya sehingga kami, di team hijau, sungguh tercengang ketika team merah dengan sangat mudahnya menunjukkan jari ke ACFTA sebagai penyebab dari berbagai kekurang beruntungan yang terjadi di perekonomian Indonesia, bagi kami, agak seperti lempar batu sembunyi tangan ya..??



dan itu semua kan pastinya berdampak pada UKM kan mas bro???
 
Last edited:
dan itu semua kan pastinya berdampak pada UKM kan mas bro???

:D
iya.. itu semua berdampak kepada UKM, makanya kelompok kami shock kalo disebut ACFTA lah yang membawa dampak buruk kepada UKM..

hehehe..

bener begitu kan cak ketua kelompok merah..??

asiiik.. team hijau didukung oleh bahkan ketua team merah..

that's our point cak..
dengan sedemikian banyaknya sumber ketidak beruntungan dalam perekonomian kita... bagaimana bisa kita menyalahkan Free Trade Agreement..??

itu kan seperti jika kita mencuri sebuah apel di toko buah, kemudian kebetulan ada polisi lewat dan kita tertangkap..
dan lalu kita menyalahkan kenapa si polisi lewat..

bagi kita di team hijau.. agak aneh ya kalau kita menyalahkan lewatnya si polisi atas tertangkapnya kita..??
 
lha iya, dengan ketidaksiapan sistem tersebut apa dengan berlakunya ACFTA justru menambah dampak buruk??? :D
 
Closed !!

Nggak kerasa debat yang sepi ini akhirnya selesai sesuai dengan batas waktu...

Pemenang akan segera diumumkan...



-dipi-
 
Setelah membaca ulang, ada beberapa point yang mesti aku garis bawahi:
  • Pembahasan masih belum menyentuh akar masalah, dalam arti tim pro maupun tim kontra masih berada pada level yang sama dengan argumen yang masing2 masih bisa diterima.
  • Yang perlu diingat adalah sektor pertanian tidaklah masuk dalam semua perjanjian perdagangan bebas.
  • Ketika kita bicara sebuah dampak dalam cakupan perekonomian sebuah negara, tentu bukan hal kasualitas yang perlu dibahas, tapi sampai ditingkat mana pengukurannya bisa dilakukan.
Dengan point-point tersebut, maka kelompok hijau, walau hanya dengan 2 user yang berpartisipasi lebih layak untuk memenangkan kembali debat kelompok ini.

Demikian, terima kasih.



-dipi-
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top