Lebih dari doa

Mrs_Sumart1

New member
Hal yang kita renungkan saat ini ialah betapa besar kasih anugerah Tuhan kepada kita. Ia memberikan kepada kita jauh lebih banyak dari pada apa yang kita minta dalam doa-doa pribadi kita. Sekali lagi Tuhan memberikan jauh lebih banyak dari pada apa yang kita pikirkan.Kalau kita telah menunjukkan kesetiaan kepada Tuhan menurut pikiran atau akal kita, tetapi Tuhan jauh lebih setia lagi kepada kita.Sekalipun kita tidak setia, namun Tuhan tetap setia.

Dalam kitab Yohanes 6:1-13 dikatakan bahwa Tuhan Yesus memberikan makan 5.000 orang laki-laki. Ada dua pola pikir manusia yang diwakili oleh Filipus dan Andreas. Yang pertama pola pikir seorang ekonom, dimana Filipus mengatakan bahwa dengan roti seharga 200 dinar tidak akan cukup, karena begitu banyaknya orang yang akan diberikan makan.Yang kedua Andreas yang berpikir sederhana yang pesimis, yaitu ada 5 roti jelai dan 2 ekor ikan, mana cukup untuk memberikan makan 5.000 orang.Namun dalam situasi murid yang pesimis, Yesus mendemonstrasikan kekuatan urapan yang ada di dalam diri-Nya. Yang tidak mungkin menurut murid-murid-Nya, tetapi bagi Yesus mungkin memberikan makan 5.000 orang laki-laki.

Kisah ini menunjukkan kepada kita atas kemahakuasaan Tuhan, dimana Ia melakukan mujizat yakni suatu hal yang luar biasa dan tidak mungkin dilakukan oleh manusia selain Tuhan. Hanya dengan 5 roti jelai dan dua ekor ikan, setelah diberkati dapat memberikan makan 5,000orang laki-laki, belum wanita dan anak-anak, bahkan masih tersisa 12 bakul roti. Tuhan memberikan jauh lebih banyak,12 bakul banyaknya atau Tuhan memberikan bonus 12 bakul roti.

Dengan menyaksikan peristiwa ini, kita dapat tarik suatu pelajaran, bahwa Tuhan pada hakekat-Nya memiliki sifat memberikan jauh lebih banyak dari pada apa yang mampu dipikirkan oleh manusia. Kita berpikir hanya menurut atau sesuai dengan pengalaman hidup yang terjadi atas diri kita pribadi.Oleh sebab itu pikiran kita harus di stel atau disesuaikan dengan pikiran Yesus Kristus yaitu pikiran anugerah.Bagi Tuhan Yesus tidak ada kata tidak mungkin, melainkan segala sesuatu mungkin, karena Ia maha kuasa yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya.

Cara berpikir Yesus Kristus adalah hikmat dari Allah yang telah disediakan Allah bagi kemuliaan manusia.Hikmat ini terembunyi dan rahasia, karena hanya dapat dimengerti oleh orang-orang yang telah memiliki Roh Allah yaitu Roh Kudus.Bagi manusia yang tidak memiliki Roh Allah di dalam dirinya, maka hikmat dari Allah dianggap sebagai suatu kebodohan.Cara berpikir duniawi tidak dapat menerima cara atau pola pikir Allah.

Cara berpikir yang bersumber dari pola pikir Allah, dapat kita baca di dalam Kolose 3:23, dikatakan bahwa apapun yang kita perbuat, kita perbuat dengan segenap hati seolah-olah kepada Tuhan, bukan untuk manusia. Yesus Kristus adalah tuan dan kita adalah hamba, sehingga kita akan menerima bagian yang ditentukan bagi kita sebagai upah.Prinsip ini bagi orang yang masih belum memiliki Roh Alah di dalam dirinya, dianggap suatu kebodohan.

Suatu kisah menarik yang tertulis dalam 2 Raja-raja 4:1-7, menceritrakan tentang seorang janda yang mengalami kesulitan untuk membayar hutang. Ia datang kepada Elisa, dan berkata: ?Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu (suaminya) takut akan Tuhan. Tetapi sekarang penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku untuk menjadi budaknya.Elisa menjawab pertanyaan janda ini, dengan pola berfikir anugerah, bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Elisa memulai dengan suatu pertanyaan :?Beritahukan kepadaku apa-apa yang kau punya di rumah.Dan janda itu menjawab, bahwa ia hanya mempunyai sebuah buli-buli berisi minyak.

Berawal dari sebuah buli-buli yang dimiliki janda ini, Elisa melakukan mujizat dengan menggandakan minyak itu menjadi banyak, sehingga dengan menjualnya, maka dapat melunasi hutang-hutangnya, Bahkan kelebihan dari hasil penjualan itu dipergunakan untuk memenuhi kerluan hidup, ia dan kedua anaknya.Semula meminta hanya melunasi hutang, tetapi diberi lebih, untuk kebutuhan hidup keluarga ini sehari-hari. Suatu pola pikir yang ditunjukkan oleh janda ini, adalah sikap menurut tanpa banyak bertanya dari apa yang diperintahkan kepadanya oleh Elisa.Ia hanya percaya saja, bahwa masalah hutang akan segera dapat diatasi, tanpa harus memberikan kedua anaknya sebagai penebus hutang.Peristiwa ini menunjukkan kepada kita betapa Allah, memberikan kepada kita jauh melebihi dari pada apa yang kita doakan atau kita minta.

Dari kedua kisah yang telah terjadi di atas, kita dapat mencatat beberapa hal penting yaitu bahwa kasih Tuhan melebihi apa yang telah kita minta atau pikirkan. Mujizat terjadi dimulai dengan percaya dan dengan apa yang kita miliki. Yesus memberi makan 5000 orang dengan apa yang ada di saat itu yaitu 5 roti jelai dan 2 ekor ikan. Demikian juga mujizat yang dilakukan oleh Elisa, dimulai dengan apa yang ada atau dimiliki saat itu. Sehingga kita berpola pikir memulai sesuatu dari apa yang ada dan Tuhan akan mengandakan-Nya lebih banyak lagi. Amin
 
Back
Top