Ketulusan Hati

Mrs_Sumart1

New member
?Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam?, 2 Tim 1:3 .
Ini adalah pernyataan ucapan syukur dari Paulus, saat dia sudah menyerahkan hidupnya untuk melayani pekerjaan Tuhan. Paulus mengucap syukur kepada Allah, karena dia mempunyai hati nurani yang murni untuk melayani Allah.

Hati nurani yang murni berbicara mengenai ketulusan. Itu sebabnya tidak heran bagaimana dalam hidupnya, Paulus punya kehidupan pelayanan yang luar biasa dan berbuah lebat untuk kerajaan Allah. Paulus memiliki hati nurani yang murni, semenjak Paulus "ditangkap" Tuhan dalam perjalanannya menuju Damsyik, Kisah Para Rasul 9:1.
Tujuan Paulus ke Damsyik adalah untuk membinasakan pengikut-pengikut Kristus di kota itu. Di tengah perjalanan, Paulus melihat kemuliaan Yesus yang luar biasa, sehingga membuat Paulus, yang masih bernama Saulus, jatuh tersungkur dan bertobat.
Peristiwa itu menjadi titik balik perjalanan hidup Paulus yang semula mempunyai hati yang bengkok dan jahat menjadi Paulus yang memiliki hati nurani yang tulus, hati nurani yang murni sejak pertobatannya kepada Yesus.

Ketulusan hati Paulus ini didasarkan pada keseriusan Paulus yang mengalami pertobatan total dalam mengikut Yesus, hidup sepenuhnya dalam Terang Firman Allah.
Allah berkenan dengan kehidupan Paulus ini, tidak heran begitu banyak berkat dan Rahasia Kerajaan Allah diberikan kepada Paulus.
Bagaimana dengan anda ? Apakah semenjak mengalami pertobatan, anda benar-benar serius hidup dalam pertobatan total ? Apakah sebaliknya?
Ataukah pertobatan kita hanya sebatas kita memerlukan sesuatu dari Tuhan saja dan selebihnya kita hidup menurut keinginan daging ?

Paulus menyangkal dirinya dengan mengatakan "hidupku bukan aku lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalamku".
Kekristenan yang dikehendaki Allah adalah kekristenan yang mengosongkan dirinya. Selama kita belum mau mengosongkan diri, kita tidak pernah punya hati yang tulus di hadapan Allah !
Menjadi orang kristen yang perhitungan dengan Tuhan. Perhitungan soal waktu dengan Tuhan, Perhitungan soal harga diri dengan Tuhan. karena masih membutuhkan untuk dipuaskan keinginan dagingnya.

Yesus telah mengorbankan diri-Nya, mencurahkan darah untuk menebus dan membeli kita dengan lunas. Allah telah mengampuni kita, sekarang hari-hari setelah pengampunan itu digunakan buat diri sendiri ataukah benar-benar buat Kristus ?. Banyak dari orang Kristen pertobatannya tidak seperti Paulus. Itu sebabnya persatuan tubuh Kristus sulit terwujud.
Karena masing-masing dari tubuh Kristus, masih mementingkan egonya, tidak mau mempersembahkan egonya untuk ditundukkan di bawah kuasa dan otoritas Yesus. Banyak orang Kristen yang masih tidak rela menjadikan Yesus Kristus sebagai raja dalam hatinya.
Justru ketika kita mempersembahkan seluruh kehidupan kita sepenuhnya buat Tuhan, di situ seluruh berkat Tuhan dilimpahkan kepada kita.

Salah satu kunci kenapa Raja Salomo begitu sangat berlimpah dalam berkat TUHAN, karena Raja Salomo tidak perhitungan dengan TUHAN. Terutama berkaitan dengan harta kekayaannya untuk dijadikan persembahan kepada TUHAN.
Kita boleh berkeinginan menjadi orang yang sukses dan diberkati TUHAN, baik dalam kehidupan rumah tangga, pekerjaan dan pendidikan.
Keinginan hati kita bisa menjadi kenyataan kalau kita mau mempunyai hati yang tulus sebagai persembahan yang kudus kepada TUHAN
 
Back
Top