Pelanggan Nasi Goreng itu Mencari Rofiq

zoeratmand

New member
timthumb.php


JAKARTA, KOMPAS.com – Pelanggan nasi goreng di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kehilangan langganannya. Mereka tidak dapat lagi menikmati nasi goreng buatan Nur Rofiq (36), perantau asal Tegal, Jawa Tengah.

Rofiq tewas seketika bersama isterinya Nur Fasikha (34) saat melintasi perempatan Slipi, Jakarta Barat, Minggu (26/6/2011) pagi. Ketika itu, bus Mayasari Bakti P02 menghajar keluarga ini dari arah Semanggi ke Grogol.

“Orangnya baik, sekarang tidak jualan selamanya, kasihan, hanya anaknya yang hidup,” kata Kholis, pelanggan Rofiq yang juga petugas satuan pengaman Hotel Pitagiri, Jakarta, Rabu (29/6/2011).

Dua anak Rofiq yang ikut dalam boncengan Naila (10) dan Moza (4) juga mengalami patah tulang. Rencananya, Rofiq membawa keluarganya berlibur ke Monumen Nasional dan kerabatnya di Bekasi. Namun sayang, liburan itu berakhir maut. Sayangnya lagi, hingga kini sopir dan kondektur bus Mayasari masih menghilang, belum ada pertanggungjawaban terhadap keluarga Rofiq.

“Saya hanya dengar dari orang, kalau Rofiq mati kena tabrak bus. Pantesan, saya tidak melihatnya sampai sekarang. Bus yang menabraknya harus tanggungjawab. Kasihan anaknya,” kata Kholis.

Perasaan kehilangan juga disampaikan oleh Irwanto (32), rekan sesama penjual nasi goreng. Irwanto, yang kerap menjadi teman ngobrol Rofiq, kehilangan temannya. Ia bertemu terakhir kali dengan sobatnya itu pada Sabtu (25/6/2011) dini hari saat pulang jualan.

Irwanto menuturkan, tidak banyak yang dibicarakan oleh Rofiq kecuali tentang kedatangan istri dan anak-anaknya ke Jakarta. Keluarga kecil sahabatnya itu datang dalam rangka liburan sekolah.
 
Back
Top