Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Artemis


artemis.jpg

Artemis dalam mitologi Yunani adalah dewi perburuan, alam liar, hewan liar, perawan, dan perbukitan. Dia adalah pembawa dan penghalau penyakit pada perempuan serta merupakan Dewi yang menolong dalam proses kelahiran. Dia merupakan putri dari Zeus dan Leto, serta saudari kembar Apollo. Dia digambarkan sebagai pemburu dan membawa busur dan anak panah. Rusa dan pohon siprus dikeramatkan baginya. Menurut beberapa pendapat, Artemis berasal dari masa pra-Yunani.

Pada perkembangan selanjutnya, Artemis dihubungkan dengan Selene, dewi bulan Yunani yang sering digambarkan dengan bulan sabit di kepalanya. Pada akhir masa Hellenistik, dia juga dianggap sebagai dewi kelahiran (diadaptasi dari tugas Eileithyia). Dalam mitologi Romawi dia dikenali sebagai Diana, dan dalam mitologi Etruska dia dikaitkan dengan dewi Artume. Selain itu, dia juga dikaitkan dengan dewi Hekate.

Etimologi

Ada hipotesis yang menghubungkan Artemis dengan hartkos ("beruang"), yang berakar dari Proto-Indo-Eropa, karena adanya pemujaan pada Artemis di Brauronia dan Arkouditessa. Tetapi ada juga yang menghubungkannya dengan nama dari Anatolia, karena itu adalah istilah untuk beruang dalam bahasa Hittis. Bukti paling awal mengenai nama Artemis terdapat dalam lembaran linear B yang ditemukan di Pylos, di sana tertulis A-TI-MI-TE. Sementara Artemis disebut di Lydia sebagai Artimus.

Dalam etimologi yang lebih tradisional mengenai Yunani kuno, nama Artemis dihubungkan dengan artemes, "aman", atau artamos, "penjagal".

Pemujaan

Artemis, dewi hutan dan perbukitan, disembah di seluruh Yunani kuno. Praktik pemujaannya yang paling terkenal terletak di pulau Delos (tempat kelahirannya), di Attika, Brauron, di Mounikhia (dekat Piraeus), dan di Sparta.

Orang-orang Sparta kuno biasanya memberikan persembahan untuknya sebelum melakukan kampanye militer karena dewi Artemis juga merupakan salah satu dewi pelindung kota Sparta. Di Sparta diadakan festival Artemis Orthia.

Sementara di kota Athena, festival untuk menghormati Artemis di antaranya adalah festival Elafebolia, Mounikhia, Kharisteria, dan Brauronia.

Di Athena, para gadis yang mendekati usia pernikahan dikirim ke kuil Artemis di Brauron untuk melayani sang dewi selama setahun. Dalam masa pelayanan tersebut, mereka dikenal sebagai arktoi, atau beruang betina kecil. Menurut mitos, asal mula tradisi ini yaitu ketika ada seekor beruang yang sering mendatangi Brauron, dan para penduduknya memberi makan beruang itu sehingga beruang itu lama-kelamaan menjadi jinak. Tetapi ada seorang gadis muda yang mengganggu beruang itu sampai sang beruang membunuh gadis itu. Kakak sang gadis marah dan membunuh beruang itu. hal. itu membuat marah Artemis sehingga sang dewi mengharuskan para gadis muda untuk mengabdi di kuilnya. Setelah selesai masa mengabdinya, para pengantin membakar pakaian dalam yang dipakai selama masih perawan.

Artemis disembah sebagai dewi kelahiran dan kesuburan (seperti dewi Eileithyia) di beberapa tempat. Dia disembah seperti itu karena dia ikut membantu ibunya dalam melahirkan Apollo. Pada masa klasik di Athena, Artemis dihubungkan dengan Hekate. Artemis juga dikaitkan dengan dewi Karyatis.

Artemis adalah dewi utama bagi orang - orang Hyperborea, Arkadia dan juga wanita - wanita Amazon yang dikenal ganas dan gemar serta handal dalam berperang. Di Arkadia, ia dipuja sebagai Soteira (penyelamat) dan Agrotera (pembur) dan merupakan dewi pemimpin Para Nymph yang merupakan pelayan setianya juga penjaga dari segala hal yang ada di alam liar seperti pohon dan sungai. Di Arkadia terdapat sebuah gunung yang diberi nama Artemisios yang dipuncaknya terdapat sebuah kuil untuk memuja Artemis yang sangat menggemari olahraga di gunung. Arkada pun menjadi tempat sakral dkarenakan di sanalah Artemis sering berburu, berlatih, serta bertemu dengan Pan untuk mendapatkan anjingnya.

Pemujaan Artemis Tauria yang dilakukan di selatan Ukraina merupakan pemujaan terhadapnya yang paling kejam. Selain diwarnai dengan aktivitas seks massal (orgy), juga diwarnai dengan pengorbanan manusia. Dalam legenda diceritakan Artemis yang marah mengirim penyakit terus-menerus hingga akhirnya warga mengirim darah manusia untuk menenangkannya. Tapi karena dianggap keterlaluan, maka tradisi ini diubah menjadi perlombaan ketangkasan.

Pemujaan di Efesus

Kuil Artemis di Efesus di Ionia, (Turki) dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Kemungkinan itu adalah pusat pemujaannya selain di Delos. Di sana, dewi yang oleh orang Ionia diasosiasikan dengan Artemis melalui interpretatio Graeca disembah terutama sebagai "dewi ibu", mirip dengan dewi Kibele dari Frigia. Di sana, Artemis digambarkan sebagai "Nyonya dari Efesus" dan bagian dada patungnya dipenuhi dengan banyak tonjolan-tonjolan bulat yang melambangkan payudara. Tonjolan-tonjolan tersebut disebut sebagai payudara tambahan tetapi beberapa cendekiawan menyebutnya sebagai testis dari banteng-banteng yang dikorbankan. Dilakukan penggalian di sana pada tahun 1987-88 dan ditemukan xoanon (patung kayu) yang dihiasi banyak manik-manik dari ambar. Hanya tinggal satu tiang (dari 121 tiang) yang masih berdiri di Efesus, sisanya digunakan untuk membuat gereja, jalan, dan benteng.

Penggambaran

Representasi terawal Artemis dalam seni Yunani kuno adalah penggambarannya sebagai Potnia Theron ("Ratu Hewan Liar"): seorang dewi bersayap yang memegang seekor rusa jantan dan macan tutul, atau kadang-kadang macan tutul dan singa.

Dalam seni klasik Yunani, Artemis biasanya digambarkan sebagai perempuan pemburu Homer, dalam Iliad menggambarkan Artemis berpenampilan seperti layaknya perempuan. Ia sering digambarkan sebagai seorang wanita muda yang cantik, bahkan mungkin sama cantiknya dengan Afrodit, dan umurnya berkisar 13 - 19 tahunan. Sebagai seorang pemburu, pakaian yang dipakainya hanya sepanjang lutut, sehingga dari lutut ke bawah kakinya telanjang meski kadang-kadang ia memakai sandal. Berdasakan sajak Homer, digambarkan bahwa baju Artemis memiliki bordiran di bagian lututnya, dan baju pendeknya membuat ia mudah berlarian. Artemis memiliki tubuh tinggi dengan pinggul dan payudara yang kecil dan dahinya yang tinggi menunjukan bahwa dirinya adalah dewi yang angkuh. Busur yang dibawa Artemis adalah busur emas, begitu pula dengan panahnya sehingga ia dijuluki sebagai Khryselakatos (Pembawa Panah Emas). Artemis sering digambarkan dalam posisi memanah, dan ditemani anjing pemburu atau rusa jantan. Sisi gelap Artemis digambarkan dalam beberapa lukisan vas, yaitu ketika dia ditunjukkan sebagai dewi pembawa kematian yang memanah para perempuan muda, seperti putri-putri Niobe.

Atribut dewi Artemis bervariasi: panah kadang-kadang digantikan dengan tombak. Sebagai dewi tarian dia biasanya memegang lira. Sebagai dewi rembulan, pakaiannya lebih tertutup, yaitu jubah panjang dan kadang-kadang juga memakai kerudung untuk menutupi kepalanya.

Pada masa klasik akhir, Artemis mulai dihubungkan dengan Selene (dewi bulan) sehingga Artemis pun digambarkan dengan mahkota bulan sabit. Dalam seni kuno, walaupun diasosiasikan dengan bulan, Artemis tidak pernah digambarkan sebagai bulan itu sendiri. Banyak ditemukan patung-patung kuno Artemis dengan atribut bulan sabit tetapi bulan-bulan tersebut biasanya merupakan ornamen yang ditambahkan pada masa Renaisans.

Julukan

Sebagai Aeginaea, Artemis disembah di Sparta; nama tersebut bermakna pemburu dari khamois, atau pemegang tombak. Dia disembah di Naupaktus sebagai Aitole; di kota tersebut terdapat kuil yang di dalamnya ada patung Artemis dalam posisi melempar tombak. "Artemis Aetolia" ini diperkenalkan di Naupaktus oleh Philip II dari Makedonia. Strabo menceritakan adanya "Artemis Aetolia" yang lain di daerah Laut Adriatik. Sebagai Agoraea dia adalah pelindung agora. Sebagai Agrotera, dia adalah pelindung para pemburu. Di Elis dia disembah sebagai Alfea. Di Athena Artemis sering dihubungkan dengan dewi Afea. Sebagai Potnia Theron (Homer menggunakan julukan ini) dia adalah pelindung hewan liar. Sebagai Kourotrofos, dia adalah perawat kaum muda.

Sebagai Lokhia, dia adalah dewi kelahiran dan persalinan. Artemis kadang-kadang disebut sebagai Kinthia, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthus di Delos, atau Amarinthia, diambil dari nama festival untuknya yang digelar di Amarinthos di Euboea. Artemis juga kadang-kadang disebut sebagai Foibe, bentuk feminin dari julukan saudaranya Apollo, Foebos. Sebutan lain untuknya yang terkenal adalah Agrotera (pemburu) dan Soteira (penyelamat) yang diberikan oleh rakyat Arkadia untuk menghormatinya sebagai dewi pelindng kota tersebut. Julukan Parthenos Iokheira yang berarti Perawan Pembawa Panah diberikan karena ia adalah seorang perawan dan gemar berburu dengan panahnya. Elaphobolos adalah julukan untuk Artemis yang gemar berburu rusa.

Atribut

  • Kereta

    Kereta yang digunakan oleh Artemis aalah kereta emas yang ditarik oleh empat ekor kijang bertanduk emas. Artemis memandikan kijangnya di tepi sungai di Lydia. Artemis kecil melihat seekor rusa yang lebih besar daripada kerbau dengan tanduk bersinar di Bukit Parrhasian di Arkadis. Artemis begitu menginginkannya dan merasa bahwa rusa itu sangat pas untuk dirinya. Artemis memiliki kereta emas dan tali kekangnya dari emas.
  • Busur dan Panah

    Atribut ini adalah atribut yang paling penting bagi dewi perburuan. Berdasarkan Kalimakos dan Homer, baik busur dan panah Artemis berwarna emas yang dibuat oleh Kiklops, seperti yang ia minta pada ayahnya (Zeus). Selain untuk berburu, Artemis menggunakan panahnya untuk membawa penyakit dan kematian tiba - tiba. Busur pun dijadikan lambang bulan di kemudian hari.
  • Tombak dan Jala

    Selain busur dan panah, Artemis juga memakai tombak untuk berburu dan berolahraga. Sementara Jala berhubungan dengan Artemis sebagai Dewi danau, mata air, dan memancing.
  • Obor

    Obor yang dibawa Artemis berhubungan dengan mitosnya sebagai Hekate, dewi kegelapan, penyihir, dan dunia bawah. Hekate membawakan obor untuk menerangi jalan Demeter yang mencari putrinya, Persefon ke dunia bawah. Banyak kuil Artemis terutama di Arkadia yang menggambarkan dirinya membawa obor di tangan kanan, panah di bahunya, dan anjing di tangan kiri.
  • Lira

    Artemis disebut sebagai dewi musik dan tarian perawan hingga ia seing telihat memegang lira
  • Fauna
    1. Rusa (Elaphos): Rusa merupakan satu - satunya yang disakralkan oleh Artemis sendiri untuk dirinya setelah untuk pertama kalinya ia melihat rusa dan terpesona. Bagi para pemburu, rusa disukai karena ketangkasan dan kegesitannya. Salah satu rusa yang disakralkan untuk Artemis adalah Rusa Kerinitia (Elaphos Keriniti) yang dijadikan tugas ketiga Herakles. Herakles atas perintah Euristheus harus membawa Rusa Kerinitia yang sangat sakral bagi Artemis hidup - hidup. Herkules akhirnya memohon - mohon pada Artemis untuk dimaafkan dan berjanji akan mengembalikannya. Artemis memaafkan Herakles, namun ia menyerang Euristheus dengan mengirimkan penyakit.
    2. Babi Hutan (Kaprhos) : Babi hutan juga merupakan binatang yang tangguh hingga para pemburu mengkeramatkannya untk Artemis sebagai penghormatan atas kemampuan berburunya. Babi Hutan Erimathos merupakan salah satu babi hutan keramat bagi Artemis yang merupakan tugas Herkules untuk menangkapnnya. Adonis dibunuh oleh Artemis karena kesombongannya dengan diseruduk oleh babi hutan (meski ada juga versi bahwa Ares yang cemburulah babi hutan itu). Oineus yang lupa memberikan sesembahan pada Artemis juga menjadi sasaran Babi Kalidonia yang mengamuk.
    3. Beruang (Arktos) : Pensakralan beruang untuk Artemis berkaitan erat dengan kisah dari Kultus Brauron yang kemudian diceritakan oleh seorang penyair Bizantium, Suidas. Artemis dikisahkan menjinakan seekor beruang dan memperkenalkannya pada rakyat Atena. Iya mengizinkan mereka untuk bermain dengan beruang itu dan menjaganya hingga seorang gadis cilik dan temannya mengganggu beruang itu. Beruang yang marah kemudian menyerang si gadis yang kemudian menangis. Kakak dari gadis itu tidak terima dan membunuh si beruang sehingga Artemis marah dan mengirimi mereka penyakit. Seorang peramal kemudian mengatakan untuk membayar darah beruang itu, mereka harus memberikan anak - anak gadis mereka yang berusia tidak lebih dari sepuluh tahun dan tidak kurang dari lima tahun untuk melayani Artemis di kuilnya dan tidak diizinkan untuk menikah sebelum mereka melayani Artemis.
    4. Ayam Guinea (Melatas) : Ayam Guinea merupakan perwujudan dari Para Meleagrid, putri dari Aitolia yang kakaknya, Meleagros terbunuh pada penyerangan babi hutan yag ditujukan pada Oineus. Karena bersedih, Artemis mengubah mereka menjadi ayam guinea dan memelihara mereka dengan penuh kasih sayang.
    5. Ayam hutan : Ayam hutan berdasarkan Aelian adalah binatang kesayangan Artemis dan Leto, ibunya.
  • Flora

    Baik Pohon Sipres maupun Pinus sama - sama diklaim sebagai tempat Leto berlindung ketika melahrikan Artemis. Yang mana yang benar hingga saat ini belum diketahui. Asfodel dan Amarath juga sakral bagi Artemis.

Dalam mitologi

Kelahiran

Artemis merupakan putri dari raja para dewa, Zeus, serta istrinya Leto. Artemis mempunyai saudara kembar yaitu Apollo. Waktu itu Leto harus melahirkan di pulau yang belum pernah disentuh oleh matahari sebab dikutuk oleh Hera, yang murka karena perselingkuhan Zeus dengan Leto. Zeus kemudian mengangkat sebuah pulau dari dasar laut yang belum disentuh sinar matahari, Ortygia. Leto pun melahirkan di pulau tersebut (versi lain menyebutkan Leto melahirkan di pulau Delos). Artemis lahir pertama pada bulan keenam. Ia lalu membantu ibunya melahirkan Apollo, yang lahir pada bulan ketujuh.

Masa muda

Kisah tentang masa mudanya yang paling terkenal adalah berdasarkan Himne Kalimakos yang menceritakan bagaimana Artemis yang masih baita duduk di pangkuan ayahnya dan menyebutkan keinginannya yang beragam. Keinginan pertama Artemis adalah kekuatan untuk menjaga keperawanannya dan membuatnya tidak menikah selamanya. Ia pun meminta agar dipanggil dengan banyak nama melebihi Apollo, busur dan panah yang dibuat oleh Kiklops, menjadi Pesforia (Pembawa cahaya), tunik sepanjang lutut, enam puluh Okeanid untuk menjadi paduan suaranya, anak perempuan berusia sembilan tahun, dua puluh Nimfa Amnides untuk mengikutinya berburu serta menjaga peralatan berburu juga anjing berburunya ketika ia beristirahat. Artemis meminta pegunungan dan menyebutkan bahwa ia tidak menerima kota apapun karena ia tidak pernah peduli dengan kehidupan kota.

Artemis menghabiskan masa kecilnya dengan berlatih berburu, berolahraga, dan juga mengumpulkan perlatan berburu serta pengikut. Ia mendapat delapan puluh pengikut Nimfa Amnides dan para Okeanid. Ia kemudian mengajak beberapa orang dari mereka untuk mendatangi tempat kerja Hefaistos (dewa pandai besi) untuk menemui para Kiklops. Ketika yang lainnya ketakutan, Artemis kecil dengan berani masuk dan mencari Kiklops untuk meminta busur serta panahnya.

Ia kemudian menemui Pan, dewa hutan yang berkaki kambing untuk meminta anjing-anjing berburu. Pan memberikannya dua anjing hitam putih, tiga kemerahan, dan satu bertotol, dan memberikannya tujuh anjing betina dari Arkadia yang larinya sangat cepat. Artemis biasanya hanya membawa tujuh anjing untuk berburu.

Ifigenia

Artemis menghukum Agamemnon karena sang raja membunuh rusa suci di hutan suci dan menyombongkan diri sebagai pemburu terhebat. Ketika armada Yunani bersiap di Aulis untuk berangkat ke Troya dan memulai Perang troya, Artemis menghentikan angin sehingga kapal-kapal Yuanani tak bisa melaju. Peramal Kalkhis menasehati Agamemnon bahwa satu-satunya cara untuk menentramkan Artemis adalah dengan mengorbankan putri Agamemnon, Ifigenia. Ketika Ifigenia akan dikorbankan di altar, Artemis mengambil Ifigenia dan menggantinya dengan seekor rusa.

Aktaion

Artemis sedang mandi bersama para nimfa di bukit di Gunung Kitheron, saat Pangeran Thebes, Aktaion tidak sengaja memergokinya. Dalam versi lain, dikisahkan Aktaion mengintipnya. Marah atas hal. ini, Artemis kemudian mengutuk Aktaion menjadi seekor rusa, yang akhirnya tewas sebab diburu oleh anjing-anjingnya sendiri. Cerita yang lain menyebutkan bahwa Aktaion menyombong bahwa dia lebih jago berburu daripada Artemis. Murka, Artemis mengubahnya menjadi rusa, dan dimangsa oleh anjingnya sendiri.

Orion

Orion adalah teman dekat Artemis. Hyginus, Ovid, dan Hesiod membuat versi dimana yang membunuh Orion adalah Gaia, Sang Ibu Bumi. Ada dua penyebab mengapa Gaia membunuh Orion. Pertama adalah karena Orion menyombongkan diri dan merasa lebih hebat dari Artemis atau Leto. Gaia tidak senang dengan perkataannya itu sehingga mengirimkan seekor kalajengking raksasa, Skorpio untuk membalas kesombongan Orion. Versi kedua adalah, Skorpio berusaha menyerang Artemis dan ibunya. Orion melindunginya dan berkata tidak ada makhluk yang tidak bisa ia bunuh. Gaia kemudian memerintahkan Skorpio untuk membunuh Orion yang sombong. Kedua cerita tersebut diakhiri dengan Zeus yang terkesan pada keberanian Orion dan bersama Artemis mengangkatnya ke langit. Tetapi, di sebelah Orion ditaruh pula rasi bintang Scorpio sebagi peringatan pada umat manusia agar tidak sombong. Karena itu, apabila rasi Scorpio terlihat, maka rasi Orion akan meredup.

Versi lain dari Hyginus adalah Artemis dan Orion lama kelamaan saling mencintai dan Orion memberanikan diri untuk melamarnya. Artemis dibutakan oleh cinta sehingga ia menerima begitu saja pinangan Orion tanpa mendengarkan Apollo yang mencoba memperingatinya (dalam beberapa versi Apollo memperingatkan Artemis karena ia adalah kekasih Eos). Tapi Artemis sudah terlalu tuli untuk medengarkan Apollo yang akhirnya frustasi dan mencoba jalan lain untuk menghindari pernikahan Artemis dan Orion. Apollo meminta Gaia untuk mengirimkan seekor kalajengking yang mengejar Orion hingga ia masuk ke dalam laut. Apollo kemudian menantang Artemis untuk menunjukan kemampuan memanahnya. Tanpa pikir panjang karena keangkuhannya, Artemis menembak benda hitam di tengah laut hingga ombak membawa tubuh Orion ke daratan. Artemis yang berduka menangisinya dan menaruhnya di langit. Untuk membalas dendam, Artemis membunuh Koronis, kekasih Apollo.

Yang ketiga adalah mengenai Artemis sendiri yang membunuhnya. Ada yang berkata bahwa itu dikarenakan kesombongan Orion atau karena ia mencoba memperkosa Artemis atau salah satu pengikutnya. Ada pula versi yang mengatakan Artemis merasa terhina dengan perzinahan antara Orion dan Eos.

Hipolitos

Hippolitos adalah seorang pengendali kuda yang handal, anak dari Raja Theseus yang tampan dan sangat memuja Artemis. Pemujaannya pada Artemis membuat murka Afrodit yang merasa bahwa manusia tidak pantas hanya menymbah satu dewi saja. Ia sering melihat Hippolitos hanya melalui kuilnya tanpa berdoa padanya. Sebagai balasan, Afrodit membuat ibu tiri Hippolitos tergila - gila padanya. Ia memohon- mohon pada Hippolitos agar mau membalas cintanya sementara Hippolitos yang memang menjaga kesuciannya menolak mentah - mentah permintaannya. Karena sakit hati, akhirnya ibu tiri Hippolitos membunuh dirinya sendiri dengan mengantung dirinya di depan pintu kamar dan meninggalkan sebuah surat yang menuduh anaknya. Theseus yang marah menyuruh Hippolitos pergi dan memohon pada Poseidon untuk menenggelamkan anaknya. Hippolitos akhirnya tenggelam dan Artemis yang membawa mayatnya kembali pada ayahnya. Ia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya dan mengatakan bahwa Hippolitos tak bersalah. Theseus menyesali perbuatannya dan Artemis menaruhnya sebagai konstelasi.

Kallisto

Kallisto adalah putri raja Likaon dari Arkadia. Dia merupakan salah seorang pengawal Artemis dalam berburu. Sebagai pengikut Artemis, Kallistos haruslah tetap perawan. Suatu hari Zeus bernafsu pada Kallisto dan menyamar menjadi Artemis (dalam versi lain menjadi Apollo). Zeus lalu memperkosanya sampai Kallisto melahirkan seorang putra, Arkas. Karena marah, Hera atau Artemis (atau keduanya) mengubah Kallistos menjadi seekor beruang. Arkas hampir saja membunuh beruang tersebut tetapi dihentikan oleh Zeus. Karena kasihan, Zeus mengangkat Kallisto sebagai konstelasi bintang di angkasa. Beberapa pendapat mengatakan bahwa Zeus menempatkan Kallisto dan Arkas di langit sebagai beruang, yaitu rasi bintang Ursa Minor dan Ursa Major.

Aloadai

Gigant Aloadai (Oto dan Efialtes) adalah putra Poseidon. Mereka sangat kuat sampai-sampai tak ada dewa yang bisa melukai mereka. Suatu malam, ketika mereka sedang tidur, Gaia membisikkan sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu mereka bahwa merekalah yang seharusnya berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka berusaha menyerang Olimpus dengan cara menumpuk-numpuk gunung sampai setinggi Gunung Olimpus, lalu menyuruh para dewa untuk menyerah. Mereka juga meminta Artemis dan Hera menjadi istri mereka. Para dewa melawan tapi tak dapat mengalahkan mereka. Para Aoladai bahkan mampu menangkap Ares dan mengurungnya dalam kendi selama tiga belas bulan. Artemis lalu berubah wujud menjadi seekor rusa dan berlari di antara para Aloadai. Mereka saling melempar tombak yang kemudian mengenai badan masing-masing dan akhirnya saling membunuh.

Niobe

Ratu Thebes dan istri Amfion, Niobe, menyombong bahwa dirinya lebih hebat dari Leto karena dia memiliki 14 anak (Niobid) sementara Leto hanya memiliki sepasang anak. Ketika Apollo dan Artemis mendengar ini, mereka langsung membunuh semua anak Niobe dengan panah beracun sehingga anak-anak Niobe mati tanpa suara. Dalam beberapa versi Apollo dan Artemis mengampuni seorang putra dan seorang putri Niobe. Amfion yang melihat anak-anaknya mati akhirnya ikut bunuh diri. Sementara Niobe diubah menjadi batu oleh Artemis.

Atalanta

Artemis menyelamatkan bayi perempuan bernama Atalanta setelah ayahnya membuangnya begitu saja. Artemis mengirim seekor beruang betina untuk menyusui Atalanta dan menyuruh para pemburunya untuk merawat Atalanta. Setelah dewasa, Atalanta mengikuti perburuan Babi Kalidonia. Dalam perburuan tersebut, Atalanta adalah orang pertamea yang berhasil melukai babi itu sehingga dia dihadiahi kulit sang babi. Atalanta menggantung kulit itu di hutan suci di Tegea sebagai penghormatan untuk Artemis.

Perang Troya

Artemis memihak Troya dalam Perang Troya dikarenakan saudaranya Apollo adalah dewa pelindung kota Troya, selain itu Artemis juga disembah di bagian barat Anatolia. Dalam perang tersebut, Artemis berkelahi dengan Hera. Hera merebut tempat anak panah Artemis dan memukulkannya pada telinga Artemis. Artemis menangis dan mengadu pada ayahnya, Zeus. Sementara busur dan anak panah Artemis yang berjatuhan dipunguti oleh ibu Artemis, Leto.

Sebagai pendukung Troya, Artemis menyelamatkan Ainias. Ainias ditemukan terluka parah oeh Apollo di tengah peperangan dan dibawa pada ibu serta kakaknya. Artemis dan Leto kemudian menyembunyikan Ainias dan mengobati luka-lukanya.

Lain-lain

Dalam suatu versi mengenai cerita Adonis, Artemis mengirim seekor babi hutan untuk membunuh Adonis karena Adonis menyombongkan diri sebagai pemburu yang lebih hebat dari Artemis. Dalam versi lainnya, Artemis membunuh Adonis, kekasih Afrodit, untuk membalas dendam pada Afrodit yang telah membunuh Hippolitos, Pemuja Artemis yang paling setia Artemis.

Setelah kematian Meleager, Artemis mengubah para Meleagrid, yang sedang berduka, menjadi ayam guinea yang sangat disayangi oleh Artemis.

Artemis membunuh Khione karena menyombongkan diri telah bercinta dengan Apollo.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Demeter


pantheon.gif

Dalam mitologi Yunani, Demeter (bahasa Yunani Demeter, kemungkinan bermakna "ibu bumi") merupakan dewi pertanian dan kesuburan. Demeter mengendalikan panen, kesuburan tanah, musim (dilambangkan dengan Horai), dan gandum. Demeter merupakan putri dari Kronos dan Rhea. Setelah lahir, Demeter dan saudara-saudaranya ditelan oleh Kronos, yang takut jika suatu saat nanti tahtanya akan digulingkan oleh anak-anaknya. Demeter diselamatkan oleh Zeus dan kadang-kadang disebut sebagai salah seorang dewa Olimpus menggantikan Hades karena Hades lebih sering berada di dunia bawah. Demeter adalah dewi yang mengajari manusia bercocok tanam sehingga manusia meninggalkan cara hidup berburu dan meramunya menjadi bercocok tanam. Rambut Demeter melambangkan bulir-bulir gandum yang merupakan simbolnya.

Demeter juga digambarkan mengenakan polos, mahkota berbentuk lingkaran yang dikenakan oleh para dewi. Demeter memiliki seorang anak bernama Persefone yang menjadi istri dari Hades. Konon, kisah Persefone ini merupakan asal mula timbulnya empat musim. Saat Persefone tinggal bersama Hades, Demeter bersedih dan bumi mengalami musim dingin. Sementara ketika Persefone tinggal bersama Demeter, Demeter berbahagia dan saat itulah terjadi musim semi. Demeter dan Persefoen merupakan figur utama dalam kelompok pemujaan rahasia, Misteri Eleusis. Dalam kebudayaan Romawi, Demeter dikenal dengan nama "Ceres". Kemungkinan nama Ceres ini merupakan sumber inspirasi dari sebuah merk bahan makanan berlapis coklat yang sering digunakan untuk melapisi roti. Bahan makanan tersebut terbuat dari coklat berbentuk seperti butiran padi.

Yang menarik adalah ternyata Indonesia, khususnya Jawa, memiliki sosok dewi yang mirip dengan karakter Demeter yaitu Dewi Sri yang dikenal sebagai dewi kesuburan.

Pemujaan

Pusat pemujaannya adalah di Eleusis terutama oleh kelompok rahasia Misteri Eleusis. Dalam Himne Homer untuk Demeter, bertahun sekitar abad ke-7 SM, Demeter disebut sebagai "pembawa musim", yang menunjukkan bahwa dia disembah jauh sebelum dia menjadi salah seorang dewa Olimpus. Demeter dan putrinya Persefone adalah figur utama dalam Misteri Eleusis yang juga muncul lebih awal daripada cerita Dewa Olimpus.

Tempat penting lainnya adalah di Thelpousa dan Figaleia di Arkadia. Kelompok rahasia penyembah Demeter di Arkadia mengetahui nama asli dari putri Demeter dan Poseidon, seorang perempuan yang oleh kalangan luar disebut sebagai Desponia. Untuk menghormati Demeter dari Mysia, sebuah festival diselenggarakan selama tujuh hari di Pellené, Arkadia.

Di Thelpousa, dia dikenal sebagai Demeter Erinys, atau "Demeter sang kemurkaan". Dalam sebuah kuil di Oncion, terdapat patung Demeter yang memegang keranjang di tangan kiri dan obor di tangan kanan. Dia juga disebut Demeter yang Mandi, untuk menggambarkan Demeter yang mandi di sungai Ladon setelah diperkosa oleh Poseidon. Ada patung setinggi enam kaki yang menggambarkannya sebagai dewi yang sedang mandi. Patung tersebut sering disalahartikan sebagai patung Themis.

Sementara Di Figaleia, ada gua yang dikeramatkan untuk Demeter. Di gua itulah Demeter berdiam setelah diperkosa oleh Poseidon. Di gua itu, Demeter hanya memakai pakaian hitam sehingga dia diebut Demeter Hitam. Di sana juga ada patung kayu Demeter, dia digambarkan sedang duduk di atas batu dengan tubuh perempuan, kepala kuda, dan kedua tangan memegang burung merpati dan lumba-lumba. Berikut adalah laporan Pausanias:

"Gunung kedua, Gunung Elaios, sekitar 30 stadia dari Figalia, dan memiliki gua yang dikeramatkan untuk Demeter Melaine ("Hitam")... Orang-orang Figalia berkata, mereka mengetahui bahwa gua itu dikeramatkan untuk Demeter, dan menempatkan sebuah patung kayu di dalamnya. Patung tersebut dibuat dengan penampilan sebagai berikut: Dia duduk di atas batu, dan bentuknya terlihat seperti perempuan kecuali kepalanya. Dia memiliki kepala dan rambut kuda, dan ular serta berbagai binatang buas muncul dari kepalanya. Panjang pakaiannya mencapai kakinya, dan dia memegang lumba-lumba di satu tangan, merpati di tangan yang lain......Mereka berkata mereka bahwa mereka menamakannya Hitam karena pakaian yang dikenakannya. Tetapi mereka tidak ingat siapa yang membuat patung itu atau bagaimana patung itu bisa terbakar; tetapi ketika patung itu hancur, orang-orang Figalia tidak membuat patung baru untuk sang dewi dan berhenti mengadakan festival atau persembahan untuknya, sampai akhirnya ketandusan melanda tanah itu".

Penggambaran

Demeter biasanya digambarkan mengendarai kereta perang, dan sering diasosiakan dengan unsur-unsur pertanian, termasuk buah, bunga, dan bulir gandum. Dia juga kadang-kadang digambarkan bersama dengan putrinya, Persefone. Demeter biasanya tidak digambarkan bersama pasangan pria. Ada sebuah patung hitam Demeter yang dibuat oleh Onatas.

Julukan

Dalam lembaran Linear B, Demeter dan Persefone disebut sebagai to theo ("Dua Dewi"). Demeter juga disebut sebagai Akhea di kota Athena oleh para Gefiraea yang bermigrasi dari Boeotia. Beberapa julukannya yang lain adalah:
  • Potnia ("nyonya")
  • Erinys ("keras kepala")
  • Thesmoforos ("pembuat aturan"),
  • Khloe ("tunas hijau")
  • Maloforos ("pembawa apel" atau "pembawa domba")
  • Kidaria
  • Lusia ("mandi")
  • Thermasia ("kehangatan")

Demeter dalam mitologi

Demeter dan Poseidon

Nama Demeter dan Poseidon muncul dalam Linear B yang ditemukan di Pylos. Mereka disebut sebagai DA-MA-TE dan PO-SE-DA-O-NE.

Dalam suatu cerita, Poseidon bernafsu pada Demeter dan mengejarnya. Demeter menolak dan berusaha kabur dengan cara menyamar menjadi kuda betina milik raja Onkios. Poseidon menemukan Demeter lalu mengubah wujud menjadi seekor kuda jantan. Dalam wujud tersebut, Poseidon memperkosa Demeter. Dari hubungan tersebut, lahir seorang perempuan bernama Despoina, dan seekor kuda hitam yang bisa berbicara, Arion.

Demeter dan Persefone

Mitos utama tentang Demeter adalah hubungannya dengan Persefone, putrinya. Dalam mitologi Yunani, Persefone adalah pasangan Hades (mitologi Romawi: Pluto), dewa dunia bawah. Persefone menjadi ratu dunia bawah setelah Hades menculiknya dari bumi dan membawanya ke dunia bawah. Persefone sedang memetik bunga ketika sebuah lubang mucul di dekatnya dan Hades keluar dari sana dengan mengendarai kereta perangnya lalu membawa Persefone ke kerajaannya. Demeter mencari Persefone selama sembilan hari tanpa henti. Dia akhirnya diberi tahu oleh Helios dan Hekate bahwa Hades menculik anaknya. Helios, sebagai dewa matahari, melihat Persefone dibawa oleh Hades sedangkan Hekate melaporkan bahwa dia mendengar Persefone berteriak sedang diperkosa oleh Hades. Demeter pun berduka karena kehilangan putrinya. Akibat rasa duka Demeter, bumi mengalami musim yang buruk dan manusia menderita.

Untuk menyelamatkan manusia, Zeus memaksa Hades mengembalikan Persefone pada ibunya. Hades setuju dan Persefone pun dijemput Hermes untuk dikembalikan pada ibunya. Tetapi Persefone ternyata telah memakan buah delima di dunia bawah sehingga kini dia terikat dengan Hades. Dalam jangka waktu beberapa bulan sekali, Persefone harus kembali ke dunia bawah. Hal inilah yang menyebabkan pergantian musim.

Demeter di Eleusis

Demeter mencari putrinya Persefone ke berbagai tempat di bumi. Demeter mencari dengan menyamar sebagai seorang wanita tua bernama Doso. Dalam pencariannya, Demeter dijamu oleh Keleus, raja Eleusis di Attika (dan juga Fitalos). Keleus kemudian memintanya untuk menjaga kedua putranya, Demofon dan Triptolemus.

Sebagai hadiah atas jamuan Keleus, Demeter berniat menjadikan Demofon sebagai dewa dengan cara memberinya ambrosia dan meletakannya di atas api. Namun Demeter tidak berhasil meyelesaikan prosesnya karena ibu Demofon, Metanira, menjerit saat melihat Demeter akan meletakkan bayinya di atas api. Demeter yang marah kemudian batal menjadikan Demofon sebagai dewa, sebagai gantinya, Demeter mengajari Triptolemus cara bercocok tanam. Triptolemus, bersama Demeter dan Persefone, lalu pergi ke seluruh Yunani untuk mengajari orang-orang tentang pertanian.

Suatu ketika, Triptolemus memberitahu Linkus, raja Skithia, tentang pertanian namun sang raja menolak dan bahkan berniat membunuh Triptolemus. Demeter kemudian mengubah sang raja menjadi lynx.

Erisikhthon

Erisikhthon adalah seorang pria yang kaya dan sombong. Suatu hari ia menebang pohon di hutan suci. Akibat perbuatannya, ia membunuh seorang Driad, nimfa yang tinggal di dalam pohon. Para Driad yang lain mengadu pada Demeter dan sang dewi mengutuk Erisikhthon dengan rasa lapar yang tak pernah terpuaskan. Berapa banyak pun makanan yang dia makan, Erisikhthon terus-menerus lapar, hingga akhirnya dia memakan dirinya sendiri sampai mati.

Dalam mitos Orfik

Menurut mitos orfik, nama asli Demeter adalah Rhea, putri Uranus dan Gaia. Rhea mengubah namanya menjadi Demeter setelah kelahiran Zeus. Rhea/Demeter diperkosa oleh Zeus dan melahirkan Persefone.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Poseidon


poseidon_1_md.gif

Dalam mitologi Yunani, Poseidon dikenal sebagai dewa penguasa laut, sungai, dan danau. Poseidon memiliki senjata berupa trisula yang bisa menyebabkan banjir dan gempa bumi. Trisula tersebut dibuat oleh para Kiklops semasa Titanomakhia. Poseidon juga memiliki kendaraan yang ditarik oleh hippokampos (makhluk setengah kuda setengah ikan). Poseidon beristrikan Amfitrit dan memiliki anak bernama Triton. Posidon juga adalah dewa yang menciptakan kuda dalam upayanya merayu Demeter.

Dewa laut Nethuns dalam mitologi Etruska diadopsi ke dalam mitologi Romawi sebagai Neptunus: keduanya merupakan dewa padanan bagi Poseidon. Poseidon sudah dipuja di Pylos dan Thebes sejak zaman perunggu Yunani sebagai saudara Zeus dan Hades. Ada sebuah Himne Homeros untuk Poseidon. Poseidon mempunyai banyak anak. Poseidon merupakan pelindung bagi banyak kota di Yunani, meskipun dia gagal mendapatkan Kota Athena. Binatang kesukaannya adalah kuda dan banteng. Pohon pinus dikeramatkan baginya.

Asal-usul

Nama Poseidon secara jelas berakar dari Yunani yaitu posis "raja, suami" dengan unsur -don, kemungkinan dari dea, "dewi". Menurut lembaran tanah liat Linear B, nama PO-SE-DA-WO-NE ("Poseidon") muncul lebih sering daripada DI-U-JA ("Zeus"). Bentuk femininnya, PO-SE-DE-IA, juga ditemukan, menunjukkan adanya dewi lain yang menjadi pasangan Poseidon dan kemungkinan merupakan pendahulu Amfitrit. Lembaran tanah liat dari Pylos menceritakan persembahan benda-benda untuk "Poseidon dan Dua Ratu". Identifikasi paling jelas mengenai "Dua Ratu" adalah Demeter dan Persefon, atau para pendahulu mereka, dewi-dewi yang tidak dikaitkan dengan Poseidon pada periode-periode berikutnya. Di Knossos, Myceneae, Poseidon dikenal sebagai "Pengguncang Bumi" (E-NE-SI-DA-O-NE), sebuah kedudukan yang kuat mengingat gempa bumi adalah bencana alam yang menyebabkan keruntuhan Budaya Minoa. Sementara dalam budaya Myceneae yang sangat bergantung pada lautan, tidak ditemukan adanya hubungan antara Poseidon dan laut; Di antara dewa Olimpus, dewa yang berkuasa atas lautan ditentukan oleh undian yang berarti dewa lebih dulu ada sebelum memperoleh suatu wilayah kekuasaan.

Nama Demeter dan Poseidon ada kaitannya di salah satu lembaran Pylos, mereka muncul sebagai PO-SE-DA-WO-NE dan DA, dengan julukan Enosikhthon, Seiskhthon and Ennosigaios, semuanya bermakna "pengguncang bumi" dan menunjukkan peran Poseidon sebagai penyebab gempa bumi.

Penggambaran

Poseidon selalu digambarkan sebagai seorang pria yang perkasa, berjenggot dan membawa trisula. Satu pukulan dari trisulanya bisa membelah bumi. Poseidon kadang-kadang digambarkan bertubuh setengah ikan. Dia mengendarai kereta yang ditarik oleh dua ekor hippokampos. Poseidon sering digambarkan bersama rombongannya yaitu Amfitrit, Triton, Nereid, lumba-lumba, Dioskuri, Palaemon, Pegasus, Bellerofontes, Thalassa, Ino, dan Galene. Poseidon sering digambarkan dengan kerang laut atau hewan laut lainnya. Dalam Theogonia karya Hesiod, Poseidon disebut sebagai "Yang Berambut Gelap". Seperti kebanyakan dewa laut, dia memiliki kemampuan untuk mengubah wujudnya, tetapi Poseidon tidak memiliki kekuatan meramal. Figur Poseidon tidak mencirikan karakter keagungan seperti saudaranya, Zeus; tetapi lebih mencerminkan ciri khas lautan yang bisa berubah-ubah, kadang bergejolak dan kadang tenang.

Julukan

Dalam mitologi Romawi Poseidon dikenal sebagai Neptunus. Dia juga dikenal dengan julukan sebagai berikut: Aigaios, Asfaleios, Kuirios, Damatites, Epaktaios, Epopsios, Gaiaokhos, Genethlios, Helikonios, Hippios, Hippokurios, Isthmos, Lekhaios, Onkhestios, Patros, Petraios, Samikos, Samios, Tainarius.

Poseidon juga disebut dewa kuda, dengan julukan Hippios (atau Konsos). Julukannya yang lain adalah Enosikhthon ("Pengguncang Bumi"), dan Geokhos ("Penjaga Bumi"). Di kota Aegae di Euboea, dia dikenal sebagai Poseidon Aigaios dan mempunyai kuil yang indah di atas bukit.

Pemujaan terhadap Poseidon

Poseidon merupakan dewa penting di beberapa kota di Yunani: di kota Athena, yang lebih dipuja selain Poseidon hanyalah Athena, sementara di Korinth dan banyak kota lainnya di Yunani Besar dia adalah dewa yang paling disembah. Orang Yunani kuno percaya jika Poseidon adalah dewa yang menciptakan pulau-pulau baru dan membuat laut menjadi tenang. Tetapi jika Poseidon sedang marah maka dia akan membenturkan trisulanya dan menyebabkan banjir, gempa bumi dan kehancuran kapal laut. Para pelaut berdoa pada Poseidon agar perjalanannya aman, kadang-kadang dengan menenggelamkan kuda sebagai persembahan. Menurut suatu potongan papirus, Alexander Agung berhenti sebentar di pesisir Syria sebelum menghadapi pertempuran Issus, di sana dia menyuruh untuk dilakukan suatu persembahan pada Poseidon berupa kereta dengan empat ekor kuda yang dilarung ke laut."

Menurut Pausanias, Poseidon adalah salah satu penjaga Orakel Delfi sebelum Apollo mengambil alih jabatan tersebut. Apollo dan Poseidon sering bekerja sama: dalam proses kolonisasi, contohnya, Apollo memberi perintah pada orang-orang untuk pergi dan mencari tempat menetap, sedangkan Poseidon mengawasi proses tersebut dan menyediakan air suci untuk melakukan ritual persembahan. Anabasis karya Xenophon menceritakan sekelompok prajurit Sparta pada 400–399 SM menyanyikan sebuah paian (sejenis himne) untuk Poseidon.

Seperti Dionisos yang menyebabkan maenad, Poseidon juga menciptakan beberapa bentuk gangguan mental. Menurut sebuah teks Hippokrates dari tahun 400 SM, On the Sacred Disease, Poseidon mampu membuat orang menderita epilepsi.

Tempat pemujaannya ada di seluruh Yunani dan Italia selatan tetapi Poseidon paling dipuja di Peloponnesia (yang kemudian disebut oiketerion Poseidonos) serta di kota-kota di pesisir Ionia. Yang dipersembahkan untuknya biasanya adalah banteng, namun babi hutan dan domba juga sering dikorbankan untuknya. Lomba balap kuda di Korinth dan Festival Panionia di Micale diselenggarakan untuk memujanya.

Poseidon dalam mitologi

Kelahiran

Poseidon adalah anak dari Kronos dan Rea. Dalam sebagian besar versi, dia ditelan oleh Kronos setelah dia lahir tetapi kemudian diselamatkan oleh Zeus. Namun dalam beberapa versi cerita yang lainnya, dia tidak dimakan oleh Kronos melainkan disembunyikan oleh Rea di antara kawanan domba, Rea lalu berpura-pura melahirkan seekor kuda yang kemudian ditelan oleh Kronos. Menurut John Tzetzes, yang membesarkan Poseidon adalah Arne, yang berbohong pada Kronos ketika Kronos sedang mencari dimana Poseidon. Sedangkan menurut Diodoros Sikolos, Poseidon dibesarkan oleh para Telkhines di Rhodes atas permintaan Rea, seperti Zeus yang dibesarkan oleh para Kuretes di Kreta.

Dalam Iliad, ketika dunia dibagi menurut undian, Zeus memperoleh langit, Hades mendapat Dunia bawah dan Poseidon mendapat lautan. Dalam Odyssey, Poseidon memiliki istana di Aegae dimana dia menyimpan kudanya yang memiliki surai emas. Meskipun ia tinggal di laut, ia sering hadir dalam pertemuan para dewa di Olimpus.

Perebutan kota

Athena menjadi dewi pelindung kota Athena setelah melalui persaingan dengan Poseidon. Pada festival akhir tahun, para pendeta Athena dan pendeta Poseidon berkumpul di altar suci. Poseidon dan Athena kemudian akan memberikan hadiah dan rakyat Athena akan memilih salah satu hadiah tersebut. Poseidon membenturkan trisulanya ke tanah dan air menyembur keluar; air tersebut asin dan tidak terlalu berguna, versi lainnya menyebutkan bahwa Poseidon memberikan kuda pada rakyat Athena. Sedangkan Athena memberikan mereka pohon zaitun. Rakyat Athena (atau mungkin rajanya, Kekrops) memilih pohon zaitun dan dengan demikian memilih dewi Athena sebagai pelindung kota Athena. Pohon zaitun dipilih karena menghasilkan buah, minyak zaitun dan juga sebagai makanan. Poseidon yang marah kemudian mengirim banjir ke dataran Attika untuk menghukum rakyat Athena yang tidak memilihnya. Walaupun begitu, Athena dan Poseidon pernah bekerja sama. Athena menciptakan kereta kuda pertama yang ditarik oleh kuda ciptaan Poseidon. Athena juga membuat kapal pertama yang berlayar di laut tempat kekuasaan Poseidon.

Sementara di Argos, Poseidon kalah bersaing dengan Hera. Poseidon kadang-kadang mengeringkan sungai-sungai di Argos dan di lain waktu membuatnya banjir.

Poseidon juga pernah bersaing dengan Helios, dewa matahari, dalam memperebutkan kota Korinth. Rakyat Korinth yang tidak mau membuat marah dewa manapun akhirnya memilih untuk memuja keduanya.

Perselisihan dengan kota Troya

Poseidon dan Apollo menentang Zeus sehingga Zeus menghukum mereka berdua. Zeus memerintahkan mereka untuk melayani raja Troya, Laomedon. Laomedon menyuruh Poseidon dan Apollo membangun tembok besar di sekeliling Troya dan berjanji akan memberi mereka imbalan berupa anggur emas namun Laomedon mengingkari janjinya dan menolak memberikan apapun pada dua dewa tersebut. Poseidon yang marah kemudian mengirim monster laut ke Troya (monster tersebut dibunuh oleh Herakles). Selain itu, pada Perang Troya Poseidon memihak bangsa Yunani, kadang-kadang dia menjelma sebagai manusia dan menyemangati pasukan Yunani dalam menghadapi pasukan Troya. Ketika Zeus memperbolehkan para dewa untuk ikut berperang sebagai dewa, Poseidon membantu pasukan Yunani dengan membuat bumi berguncang. Namun Poseidon menyelamatkan seorang pahlawan Troya, Aeneas, putra dewi Afrodit and Ankhises. Dia menjauhkan Aeneas dari Akhilles karena Aeneas ditakdirkan untuk menjadi pemimpin Troya di masa depan.

Meskipun Poseidon memihak Yunani, dia cemburu pada dinding yang dibangun oleh orang-orang Yunani di sekitar kapal mereka. Dia juga menyesalkan sikap pasukan Yunani yang menghancurkan dinding kota Troya yang telah dibangunnya.

Pasangan dan keturunan

Istri Poseidon adalah Amfitrit, seorang nimfa dan dewi laut kuno, anak Nereus dan Doris. Sebelum mereka menikah, Amfitrit, yang telah mengetahui reputasi buruk Poseidon mengenai wanita, bersembunyi di Samudera Atlantik. Poseidon mengirim berbagai makhluk laut untuk mencari Amfitrit tetapi mereka gagal. Poseidon lalu menyuruh lumba-lumba yang pada akhirnya berhasil menemukan Amfitrit dan membujuknya untuk menikah dengan Poseidon. Karena keberhasilannya, Poseidon mengangkat lumba-lumba menjadi konstelasi.

Poseidon adalah ayah dari banyak pahlawan. Dia dikatakan sebagai ayah dari Theseus meskipun Aigeus juga mengklaim Thesus sebagai anaknya. Theseus sendiri cukup menikmati mempunyai dua orang ayah. Dia menjadi raja Athena sebagai anak Aigeus tetapi Theseus dibantu oleh statusnya sebagai anak Poseidon ketika dia berhadapan dengan tantangan Minos. Sang raja Kreta melempar sebuah cincin ke laut dan menantang Theseus untuk mengambilnya. Theseus kemudian menyelam ke dasar laut dan tidak hanya mendapatkan cincin itu tetapi dia juga diberi mahkota oleh Amfitrit.

Seorang wanita bernama Tiro dinikahkan dengan Kretheus (mereka mempunyai seorang anak, Aeson) tetapi Tiro mencintai Enipeus, seorang dewa laut. Dia mengejar-ngejar Enipeus, yang menolaknya. Suatu hari, Poseidon bernafsu terhadap Tiro dan mengubah wujudnya menjadi Enipeus. Dari hubungan mereka lahirlah pahlawan kembar Pelias dan Neleus. Poseidon juga punya hubungan gelap dengan cucunya sendiri, Alope yang kemudian melahirkan pahlawan Hippothoon. Kekryon (ayah Alope) mengubur Alope hidup-hidup namun Poseidon mengubahnya menjadi mata air, dekat Eleusis.

Poseidon pernah menyelamatkan Amimon dari seorang satir dan kemudian membuahinya sampai Animon melahirkan seorang anak, Nauplius.

Poseidon juga pernah memperkosa seorang wanita bernama Kaineus. Setelah melakukannya, Poseidon mengabulkan keinginan Kaineus dengan mengubahnya menjadi prajurit pria.

Poseidon dan Zeus pernah mengejar-ngejar Thetis tetapi Themis memberitahu mereka bahwa anak Thetis akan menajdi lebih hebat daripada ayahnya sehingga Poseidon dan Zeus mengurungkan niatnya.

Tidak semua anak Poseidon adalah manusia. Dalam suatu cerita, Poseidon mengejar Demeter. Demeter menolaknya dan berubah wujud menjadi seekor kuda betina supaya bisa bersembunyi di antara sekawanan kuda; Poseidon melihat di balik penyamaran Demeter dan berubah menjadi kuda jantan lalu memperkosanya. Anak mereka adalah Arion, seekor kuda yang bisa berbicara bahaa manusia. Poseidon juga pernah melakukan persetubuhan dengan Medusa di atas lantai kuil Athena. Athena menghukum Medusa dengan mengubahnya menjadi monster. Setelah Medusa dipenggal oleh Perseus, Khrisaor dan Pegasus muncul dari lehernya. Poseidon memiliki anak- anak yang berlayar bersama Jason. salah satunya adalah Ankaios, yang beribu Astipalea. Erginos juga merupakan anak Poseidon dan saudara Anaios tetapi Erginos tidak banyak berperan. Eufemos adalah anak Poseidon yang mampu berlari di atas air.

Triton adalah anak Poseidon dari Amfitrit. Triton memiliki badan setengah manusia setengah ikan. Triton tinggal bersama ayahnya di istana bawah laut. Triton melintasi lautan dengan menunggangi Hippokampos atau monster laut dan sambil meniup trompet kerang. Selain itu, Triton memiliki kemampuan meramal.

Anak Poseidon yang lainnya yaitu: Polifemos (seorang Kiklops) dan Oto & Ephialte (raksasa).

Lain-lain

Dalam perang antara raksasa melawan para dewa, Poseidon bertarung melawan raksasa Polibotes. Poseidon mengejarnya dan kemudian membunuhnya dengan cara melempar sebuah pulau pada Polybotes. Poseidon juga pernah membunuh para Kentaur ketika mereka sedang dikejar-kejar oleh Herakles.

Suatu ketika Ares terperangkap jaring Hefaistos. Poseidon kemudian memerintahkan Hefaistos untuk membebaskan Ares. Namun Poseidon juga pernah berselisih dengan Ares karena Ares membunuh anaknya, Alirrothios.

Raja Kreta, Minos, meminta seekor banteng pada Poseidon dan berjanji akan mempersembahkan banteng tersebut dalam pemujaaan terhadap Poseidon. Poseidon kemudian memunculkan seekor banteng putih yang indah dari laut. Banteng tersebut mampu berjalan di atas air. Tetapi Minos melanggar janjinya dan menolak mempersembahkan banteng tersebut akibatnya Poseidon membuat istri Minos, Pasifae, jatuh cinta pada banteng tersebut sampai akhirnya Pasifae melahirkan Minotaur, setengah manusia setengah banteng.

Poseidon dikatakan sebagai dewa yang menciptakan zebra dalam usahanya untuk menciptakan hewan paling indah di dunia. Poseidon berusaha menciptakan hewan terindah untuk dapat menarik hati Demeter. Tetapi ketika telah berhasil menciptakan hewan terindah, yaitu kuda, hasratnya pada Demeter telah sirna.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Hefaistos


Hephaestus.jpg

Hefaistos (bahasa Yunani Hephaistos) dalam mitologi Yunani adalah dewa teknologi, pandai besi, pengrajin, pemahat, logam, metalurgi, api, dan gunung berapi. Dalam mitologi Romawi dia dikenal sebagai Vulkanus. Hefaistos adalah putra dari Zeus dan Hera. Dia adalah dewa yang pincang. Dia beperan sebagai pandai besi bagi para dewa dan sering membuat berbagai alat dan senjata yang sangat berguna bagi para dewa. Hefaistos disembah di semua pusat industri dan manufaktur di Yunani terutama di Kota Athena. Bengkel dan pusat pemujannya terletak di pulau Lemnos. Simbolnya adalah palu, landasan besi, dan penjepit. Dia juga kadang-kadang digambarkan sedang memegang kapak. Ada kuil Hefaistos yang terletak di dekat agora di kota Athena.

Silsilah

Dalam Odisseia dan kemungkinan dalam Iliad, Hefaistos lahir dari hubungan Zeus dengan Hera. Dalam cerita lainnya, Hera melahirkan Hefaistos sendirian tanpa suami; Hera melakukannya karena Zeus juga melahirkan Athena sendirian. Tetapi pada lukisan-lukisan vas di Attika, Hefaistos digambarkan sudah ada sebelum kelahiran Athena. Hefaistos dilukiskan memgang kapak untuk membelah kepala Zeus dan mengeluarkan Athena.

Karakteristik

Hefaistos diceritakan dalam mitologi Yunani sebagai dewa yang pincang dan langkahnya terputus-putus. Dia pincang sejak lahir atau karena jatuh dari Olimpus. Hefaistos berjalan dengan menggunakan tongkat. Palaimonius, putra Hefaistos yang merupakan seorang ahli perunggu, juga pincang. Anak-anak Hefaistos yang lainnya, para Kabeiroi di pulau Samothrake, juga pincang. Selain itu, Padanan Hefaistos dalam mitologi Romawi, Vulkan, juga seorang dewa yang pincang. Dalam beberapa cerita, Hefaistos membuat sebuah kursi roda atau kereta perang untuk membantunya bergerak. Dalam Iliad, Hefaistos membuat sebuah mesin dari perunggu berbentuk manusia untuk membantunya berjalan ke berbagai tempat.

Pemujaan

Ada sebuah kuil Hefaistos di dekat Akropolis di kota Athena. Kuil tersebut disebut Hefaistaion dan dibangun pada tahun 449 SM. Hefaistos dihubungkan dengan Kabeiroi, sebuah kelompok pemujaan misterius di Frigia dan Trakia kuno, yang disebut juga sebagai Hefaistoi, "orang-orang Hefaistos". Hefaistos juga diasosiasikan dengan pulau Naxos dan Lemnos. Di Lemnos, salah satu suku menyebut diri mereka sebagai Hefaistion dan mengklaim sebagai keturunan langsung dari Hefaistos. Hefaistos memiliki julukan Hefaistos Aitnius, yang menunjukkan bahwa bengkelnya terletak di bawah Gunung Etna.

Orang-orang di Italia selatan mengidentikkan Hefaistos dengan dewa gunung berapi Adranus dari Gunung Etna dan Vulkanus dari kepulauan Lipari. Ada beberapa penyair yang menyebutkan bahwa di sanalah letak bengkelnya. Apollonios dari Tiana, seorang filsuf dari abad kelima, mengatakan bahwa:
ada banyak gunung berapi di bumi, tetapi kita tidak perlu melakukan banyak hal dengan gunung-gunung itu jika kita memberikannya pada para raksasa atau dewa seperti Hefaistos.

Keahlian

Hefaistos banyak membuat benda-benda ajaib untuk para dewa bahkan sebagian besar benda berkekuatan khusus dalam mitologi Yunani diceritakan dibuat oleh Hefaistos, di antaranya adalah helm dan sandal bersayap Hermes, perisai Aigis, korset Afrodit, tongkat Agamemnon, baju perang Akhilles, lonceng perunggu Herakles, kereta perang Helios, bahu Pelops, busur dan anak panah Eros, Pandora dan kotaknya, serta Talos. Hefaistos bekerja dengan dibantu oleh para Kiklops di bengkelnya. Dia juga membuat alat otomatis untuk membantu pekerjaannya, salah satunya adalah mesin kaki tiga yang bisa berjalan dari dan ke Olimpus. Hefaistos memberikan muridnya, Kedalion, untuk memandu Orion yang buta. Hefaistos juga adalah dewa yang membuat singgasana untuk semua dewa di istana Olimpus.

Dalam mitologi

Jatuh dari Olimpus

Karena ia terlahir pincang, Hefaistos dilempar oleh Hera dari Olimpus. Dalam versi lain Hefaistos menjadi pincang karena jatuh dari Olimpus. Atau, dia dilempar oleh Zeus karena membantu Hera yang sedang dihukum oleh Zeus. Hefaistos terjatuh di laut dan dirawat oleh Thetis dan seorang Okeanid, Eurinome di gua bawah laut. Dalam versi lainnya, Hefaistos terlempar selama sehari penuh dan terjatuh di pulau Lemnos. Dia lalu dirawat oleh suku Sinties, penduduk asli pulau Lemnos. Dalam semua cerita, dia selamanya menjadi pincang.

Kembali ke Olimpus

Dalam suatu cerita kuno, Hefaistos berniat balas dendam pada Hera yang telah membuangnya dari Olimpus. Hefaistos membuat sebuah singgasana emas, ketika Hera duduk di atasnya, singgasana tersebut tidak mau melepaskan Hera. Para dewa yang lainnya meminta Hefaistos untuk kembali ke Olimpus dan melepaskan Hera tetapi Hefaistos menolak dan berkata, "aku tak punya ibu."

Dionisos kemudian mendatanginya dan memberinya anggur sampai Hefaistos menjadi mabuk. Dionisos lalu membawa Hefaistos kembali ke Olimpus dengan menggunakan keledai dan disertai orang-orang yang bersuka ria. Adegan tersebut banyak terdapat dalam lukisan tembikar di Attika dan Korintus. Dalam lukisan-lukisan tersebut, adanya para penari dan rombongan Dionisos yang memandu keledai menunjukkan bahwa prosesi itu adalah bagian dari perayaan dithurambos yang merupakan pelopor dari drama satir di kota Athena pada abad kelima.

Cerita mengenai kepulangan Hefaistos kemungkinan dipopulerkan oleh para pelukis vas di Attika sampai menyebar ke Etruska. Seperti dilukiskan oleh para pelukis vas, Hefaistos menunggangi keledai atau kuda dengan ditemani oleh Dionisos, yan memegang kekangnya dan membawa barang-barang Hefaistos, di antaranya adalah kapak bermata dua.

Pausanias melaporkan adanya lukisan mengenai kepulangan Hefaistos di kuil Dionisos di Athena. Kuil itu sendiri dibangun pada abad kelima tetapi mungkin sudah dihias sebelum abad kedua SM. Berikut adalah laporan Pausanias:
Ada lukisan di sini – Dionisos membawa Hefaistos kembali ke langit. Menurut mitologi Yunani, Hefaistos dilempar oleh Hera setelah ia lahir. Hefaistos kemudian melakukan pembalasan dengan membuat kursi emas dengan belenggu tak terlihat. Ketika Hera duduk di atasnya dia langsung terbelenggu dan tak bisa lepas. Hefaistos tidak mau mendengarkan para dewa yang lain kecuali Dionisos - dewa yang dia percayai - dan setelah berhasil membuatnya mabuk, Dionisos membawa Hefaistos kembali ke langit.

Dalam versi lain, Hefaistos bersedia melepaskan Hera karena dia dijanjikan akan dinikahkan dengan Afrodit.

Hefaistos dan Athena

Hefaistos ingin memperkosa Athena tetapi sang dewi selalu berhasil menghindar. Dalam usahanya yang penuh nafsu, air mani Hefaistos jatuh di tanah dan membuahi Gaia (bumi). Gaia kemudian melahirkan Erikhthonios. Gaia memberikan Erikhthonios pada Athena yang menaruhnya dalam kotak dan dijaga oleh ular.

Pasangan dan keturunan

Menurut sebagian besar pendapat, Hefaistos adalah suami Afrodit sedangkan dalam Iliad istri Hefaistos adalah Aglaia, salah satu dari Kharis. Hefaistos berhubungan dengan beberapa dewi dan manusia, anak-anaknya di antaranya adalah Perifetes, seorang perampok. Sementara dari hubungannya dengan nimfa Aitna atau Thalia, Hefaistos memiliki dua orang anak: dewa geyser Sisilia yang disebut para Palici.

Di pulau Lemnos, pasangan Hefaistos adalah nimfa laut Kabeiro. Darinya, Hefaistos memperoleh dua anak yang disebut sebagai Kabeiri, mereka juga menjadi dewa pandai besi.

Berikut ini adalah beberapa pasangan dan keturunan lainnya dari Hefaistos:

  1. Afrodit
  2. Aglaia
    • Eukleia
    • Euthenia
    • Eufeme
    • Filofrosine
  3. Gaia
    • Erikhthonios

Hefaistos dan Afrodit

Hefaistos, dewa yang pincang, oleh Zeus dinikahkan dengan Afrodit untuk mencegah konflik di antara para dewa.

Meskipun telah menikah dengan Hefaistos, Afrodit tidak bahagia dan kemudian berselingkuh dengan Ares, dewa perang. Suatu hari Helios, dewa matahari, memergoki persetubuhan Afrodit-Ares dan melaporkannya pada Hefaistos. Hefaistos lalu berencana menjebak mereka dengan membuat sebuah jaring tak terlihat dan memasangnya di kasurnya. Ketika Afrodit sedang berselingkuh dengan Ares, jaring tersebut mengurung mereka sehingga mereka tak bisa lepas. Hefaistos lalu memanggil para dewa di Olimpus untuk melihat persetubuhan tersebut dengan tujuan mempermalukan Afrodit dan Ares serta meminta ganti rugi. Para dewa tertawa sementara Poseidon, yang menjadi bernafsu pada Afrodit setelah melihatnya telanjang, meminta Hefaistos untuk melepaskan mereka. Poseidon menjamin bahwa Ares akan membayar ganti rugi. Dalam Odisseia, Hefaistos mengembalikan Afrodit pada ayahnya (Zeus) dan meminta kembali mas kawinnya.

Tidak ada cerita mengenai adanya anak dari hubungan Hefaistos dan Afrodit, kecuali Virgilus yang mengatakan bahwa Eros (dewa cinta) adalah anak mereka.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Hebe


Goddess-Hebe-J-Moyr-Smith.gif

Hebe dalam mitologi Yunani adalah dewi masa muda (padanannya di Romawi adalah Juventas). Dia adalah putri dari Zeus dan Hera. Hebe biasanya bertugas membawa mangkuk berisi nektar dan ambrosia yang dihidangkan untuk para dewa dan dewi, sebelum dia diperistri oleh Herakles atau Herkules. Dia juga biasanya bertugas menyiapkan mandi untuk Ares dan membantu Hera menaiki keretanya. Bersama Herakles, Hebe mempunyai dua anak; Alexiares dan Aniketus.

Dalam drama karya Euripides berjudul Herakleid, Hebe mengabulkan permintaan Iolaus untuk tetap menjadi muda agar bisa melawan Euristheus. Dalam mitologi Romawi, Hebe disamakan dengan Juventas, dewi yang menerma koin dari anak laki-laki yang mengenakan toga lelaki dewasa untuk pertama kalinya.

Nama Hebe dalam bahasa Yunani berarti "masa muda" atau "keutamaan kehidupan".



Bersambung




-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Helios


classicsolerafaello.gif

Helios adalah dewa matahari dalam mitologi Yunani. Ia personifikasi dari matahari. Helios adalah putra dari Titan Hiperion dan Theia dan kakak dari Eos (fajar), dan Selene (bulan).

Helios digambarkan sebagai seorang dewa dengan mahkota cahaya matahari yang bersinar. Setiap pagi ia terbang melintasi langit dengan keretanya yang dijalankan oleh empat ekor kuda, dan kembali ke Kerajaan Emas, istananya yang dibangun oleh Hefaistos, setelah seharian melintasi langit.

Terkadang dia diidentifikkan dengan Apollo. Persamaan dari Helios di mitologi Romawi adalah Sol, nama latin dari matahari.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Hestia


11983885.jpg

Dalam mitologi Yunani, Hestia adalah dewi perapian, dan keluarga. Hestia adalah anak tertua dari Kronos dan Rhea. Hestia menerima persembahan pertama dalam setiap ritual dalam rumah tangga. Tungku perapian merupakan tempat suci untuknya. Dia digambarkan sebagai perempuan sederhana yang berkerudung. Dia duduk di singgasana kayu polos dengan bantal wol putih. Orakel Delfi awalnya merupakan tempat suci Hestia sebelum diambil aliih oleh Apollo.

Dalam Mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Vesta, dewi yang juga melambangkan perapian. Tidak banyak informasi mengenai Hestia dalam mitologi dan satra kuno tetapi Hestia (dan Vesta) merupakan dewi yang penting dalam kebudayaan Yunani dan Romawi kuno.

Pemujaan

Hestia dihormati oleh dewa maupun manusia. Dia disembah di mana-mana, dikarenakan perapian ada di setiap rumah dan kuil. Tiap kota memiliki perapian umum yang apinya dijaga terus menyala. Api dari perapian tersebut ikut dibawa jika penduduk kota akan mendirikan kota baru.

Orang-orang pada masa kuno, jika mengadakan jamuan makan, akan mempersembahkan dua penuangan anggur untuk Hestia. Penuangan pertama adalah untuk memulai jamuan dan yang satu lagi untuk menutup acara. Ketika akan melakukan makan bersama, keluarga akan melemparkan sedikit persembahkan ke perapian dan menyanyikan lagu untuk Hestia. Ketika seorang bayi telah diberi nama, bayi tersebut dibawa ke dekat perapian dan didoakan supaya mendapat berkah dari dewi Hestia.

Dalam mitologi

Hestia adalah salah seorang anak yang ditelan oleh ayahnya, Kronos. Ketika Kronos memuntahkan kembali semua anaknya akibat ramuan Zeus, Hestia adalah yang terakhir dikeluarkan. Dengan demikian dia adalah anak pertama (dari Rhea) sekaligus anak terakhir (dari Kronos).

Setelah perang Titanomakhia, Hestia menyatakan pada saudara-saudaranya bahwa dia ingin selalu menjadi perawan. Hestia lalu bersumpah di atas kepala Zeus bahwa dia tdiak akan terikat pernikahan dan tidak akan tersentuh hasrat cinta dan seksual.

Menurut kaum Fasti, penyair Ovid menulis bahwa Hestia pernah hampir diperkosa oleh Priapos, putra Dionisos dan Afrodit. Suatu hari Hestia dan para dewa tertidur setelah makan bersama. Priapos mengendap-endap mendekati Hestia. Hestia terbangun dan melihat bahwa Priapos hampir menindihnya. Hestia menjerit sangat keras dan Priapos pun ketakutan.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Dionisos


Dionysus-1.jpg

Dalam mitologi Yunani, Dionisos adalah dewa anggur (arak) dan selalu diasosiasikan sebagai dewa pesta, ia juga merupakan salah satu dari 12 Dewa Olimpus. Dia dikenal sebagai Bakkhus dalam Romawi dan kegilaan yang ditimbulkan saat kedatangannya dinamai bakkheia. Misi dari Dionisos adalah untuk membunyikan alat musik aulos dan mengakhiri rasa khawatir. Ilmuwan telah mendiskusikan hubungan Dionisos dengan "Pemujaan Jiwa" dan kemampuannya untuk berkomunikasi antara yang hidup dan yang sudah mati.

Dalam mitologi yunani, Dionisos merupakan putra dari Zeus dengan Semele, namun ada mitos lain yang mengatakan bahwa ia adalah putra Zeus dengan Persefone, ratu dari dunia orang mati.

Pada masa kuno, pemuja Dionisos akan berkumpul di hutan dan menari untuk menghormatinya dan minum arak hingga mabuk. Dionisos juga dikenal sebagai dewa teater dan beberapa puisi kuno terbesar dipersembahkan baginya. Semua yang terlibat, mulai dari penulis, aktor dan penyanyi, dianggap sebagai pelayannya.

Etimologi

Nama Dionisos tidak memiliki arti yang jelas; unsur -nisos mungkin tidak berasal dari Yunani, tetapi dio- sejak masa kuno telah dihubungkan dengan Zeus (Dios). Sementara Nisa, dalam mitologi Yunani, adalah nama seorang nimfa yang mengasuh Dionisos atau nama gunung tempat dia ditemui oleh beberapa nimfa (para Nisiad), yang memberinya makan dan menjadikannya abadi atas instruksi Hermes. Kemungkinan lainnya adalah bahwa nama Dionisos dibentuk dari kata Dio- dan kata kerja nissein (menusuk, menembus), yang berhubungan dengan cara dia lahir.

Bentuk paling awal dari nama Dionisos terdapat pada lembaran Linear B yang ditemukan di Pylos, di sana tertulis DI-WO-NU-SO, dan satu lagi terdapat di Khania, Kreta, tempat dia disembah bersama Zeus. Herodotos, seperti semua cendekiawan Yunani kuno, berpendapat bahwa penyembahan Dionisos muncul belakangan dibanding pemujaan pada Dewa-dewa Olimpus yang lain. Herodotos mengatakan:
Karena, kisah Yunani mengatakan bahwa tidak lama setelah Dionisos lahir, Zeus memasukkannya ke dalam pahanya dan membawanya pergi ke Nisa di Ethiopia.....sementara untuk Pan, orang-orang Yunani tidak tahu apa yang terjadi padanya setelah kelahirannya. Oleh karena itu jelas bagiku bahwa orang-orang Yunani mengetahui nama kedua dewa tersebut belakangan daripada dewa-dewa yang lainnya...

Atribut

Banteng, ular, tanaman vitis, tanaman ivy, tanaman ara, dan minuman anggur adalah atribut utama Dionisos. Dionisos juga diasosiasikan dengan satir, kentaur, dan silenos. Dia sering digambarkan menunggangi macan tutul, mengenakan kulit macan, menaiki kereta perang yang ditarik oleh panther, atau memegang thirsos. Biji pinus di ujung thirsosnya menghubungkannya dengan Kibele, sementara buah delima menghubungkannya dengan Demeter. Festival Dionisia dan Lenaia di kota Athena diselenggarakan untuknya. Orfeus dikatakan menciptakan suatu kelompok pemujaan rahasia yang disebut Misteri Dionisos.

Dionisos adalah dewa yang dihubungkan dengan banteng. Dalam suatu himne dari Olympia, pada suatu festival untuk Hera, Dionisos diundang untuk datang sebagai banteng. Menurut Walter Burkert, Dionisos sering digambarkan dengan tanduk banteng dan di Kyzikos dia memiliki citra seperti banteng. Dalam mitos kuno, Dionisos juga dibunuh oleh para Titan sebagai anak banteng.

Julukan

Dionisos kadang-kadang disebut dengan julukan Akratoforos, yang menunjukkan dirinya sebagai pemberi minuman anggur, dan disembah di Figalia di Arkadia. Di Sikion dia disembah dengan nama Akroreites. Sebagai Bakkhus, dia mandapat julukan Adonios, "Penguasa". Aigobolos, "pembunuh kambing", adalah namanya ketika dia disembah di Potniae di Boeotia. Sebagai Aesimnetes ("penguasa" atau "raja") dia disembah di Aroe dan Patrae di Akhaea. Julukan lainnya adalah Bromios, "pemegang petir" atau "pemilik teriakan keras". Sebagai Dendrites, "pemilik pohon-pohon", dia adalah dewa kesuburan.

Dithirambos kadang-kadang mengacu padanya atau pada lagu untuknya dalam festival; nama yang menunjukkan kelahiran prematurnya. Eleutherios ("sang pembebas") adalah julukan untuk Dionisos dan Eros. Julukan lain yang menunjukkan dirinya sebagai dewa kesuburan ada di pulau Samos dan Lesbos, yaitu Enorkhes. Evius adalah julukan Dionisos dalam drama karya Euripides, Bakkhai. Iakkhos, kemungkinan adalah julukan Dionisos juga, dihubungkan dengan Misteri Eleusis; di Eleusis, dia dikenal sebagai putra Zeus dan Demeter. Nama "Iakkhos" kemungkinan berasal dari Iakchos, sebuah himne yang dinyanyikan untuk Dionisos. Sementara dengan julukan Liaios ("dia yang membuka ikatan"), Dionisos dikenal sebagai dewa kebebasan dan relaksasi dari rasa takut dan khawatir, dan sebagai Oinios dia adalah dewa alat pembuat minuman anggur. Di Makedonia dia disebut sebagai Pseudanor ("orang palsu"), Agrios ("liar") dan Erikriptos ("sangat tersembunyi").

Dalam mitologi

Kelahiran

Ibu Dionisos adalah seorang manusia, Semele, putri raja Kadmos dari Thebes, dan ayahnya adalah Zeus, raja para dewa. Hera, istri Zeus, mengetahui perselingkuhan suaminya pada saat Semele sedang hamil dan merasa cemburu. Ia pun mendekati Semele dengan menyamar menjadi seorang wanita tua (dalam mitos lain sebagai seorang suster) dan berusaha menjadi temannya. Semele yang merasa dekat dengan wanita tua itu kemudian memberitahu bahwa anak yang dikandungnya adalah putra Zeus. Hera pura-pura tak percaya dan menanamkan bibit keraguan pada Semele. Karena rasa ragu, Semele kemudian meminta Zeus untuk menampilkan diri dengan seluruh kekuatan sebagai bukti atas kedewaannya. Walaupun Zeus memohon agar ia tak memohon hal ini, Semele tetap memaksa, dan Zeus pun akhirnya setuju. Zeus menampilkan dirinya terbungkus dengan petir dan kilat, namun manusia yang melihat seorang dewa dengan kekuatan penuh akan mati, begitu pula dengan Semele yang mati saat itu juga. Zeus menyelamatkan Dionisos yang masih berupa janin, dengan memasukkannya ke dalam pahanya. Beberapa bulan kemudian, Dionisos lahir di gunung Pramnos di pulai Ikaria. Dalam versi ini Dionisos dikandung oleh dua "ibu" (Semele dan Zeus)sebelum kelahirannya, karena itu ia juga di panggil dimetor (dari dua ibu).

Dalam mitos Orfik

Dalam versi Kreta (mitos Orfik), yang diyakini oleh Diodoros Sikolos, Dionisos adalah putra Zeus dan Persefone, ratu dunia bawah. Sumber yang diambil oleh Diodorus juga menunjukan Demeter sebagai ibu Dionisos. Hera yang cemburu berusaha membunuh Dionisos kecil dengan mengirim para Titan setelah membujuknya dengan mainan. Zeus kemudian berhasil mengusir para Titan itu dengan petirnya, namun yang bisa diselamatkan oleh Athena, Rhea dan Demeter hanyalahh jantung Dionisos, sisanya sudah dimakan oleh para Titan. Zeus menggunakan jantung tersebut untuk melahirkannya kembali dalam rahim Semele, karena itu ia "lahir dua kali". Versi lain mengatakan bahwa Zeus memberikan jantung itu agar dimakan oleh Semele sebagai cara untuk menghamilinya.

Kelahiran kembali Dionisos dalam dalam kedua cerita tersebut merupakan salah satu alasan utama mengapa ia dipuja oleh beberapa kepercayaan. Peristiwa kematian dan kelahiran kembalinya merupakan peristwa yang penuh dengan pemujaan mistik.

Masa muda

Dalam suatu cerita, Zeus memberikan bayi Dionisos dalam perawatan Hermes. Hermes lalu memberikan Dionisos pada raja Athamas dan istrinya Ino, bibi Dionisos. Hermes menyuruh mereka untuk membesarkan Dionisos sebagai seorang perempuan untuk menghindarkannya dari Hera. Versi lainnya adalah bahwa Dionisos dibesarkan oleh para nimfa hujan di Nisa. Atas perawatan mereka, Zeus menempatkan mereka di langit sebagai Hiades. Dalam versi lainnya, Zeus memberikannya pada Rhea, atau pada Persefone untuk dibesarkan di dunia bawah, jauh dari jangkauan Hera. Ada juga versi yang menyatakan bahwa Dionisos dibesarkan oleh Maro. Ketika sedang tumbuh dewasa, Dionisos muda menemukan cara mengekstrak tanaman anggur menjadi minuman anggur.

Hera masih murka pada Dionisos dan mengutuknya dengan kegilaan dan membuatnya menejelajahi berbagai tempat di bumi. Di Frigia dewi Kibele menyembuhkannya dan mengajarinya ritual keagamaan. Setelah itu Dionisos bepergian ke berbagai tempat di Asia untuk mengajari manusia dalam pertanian anggur. Salah satu yang paling terkenal adalah ekspedisinya ke india yang berlangsung selama bertahun-tahun. Pulang dari Asia Dionisos kembali ke Yunani dan memperkenalkan ritualnya pada orang-orang. Tetapi ada beberapa pangeran (Pentheus atau Likurgos) yang menentangnya karena ritual Dionisos membawa kegilaan dan memabukkan.

Dionisos adalah dewa yang atraktif. Dalam suatu cerita, Dionisos menyamar sebagai manusia dan duduk di tepi pantai, beberapa pelaut melihatnya dan menyangka bahwa dia adalah seorang pangeran. Mereka lalu menculiknya dan berniat menjualnya. Ketika berusaha mengikat Dionisos, tak ada satu pun tali yang bisa. Dionisos lalu berubah menjadi seekor singa dan melepaskan seekor beruang di kapal tersebut. Hewan itu memakan semua orang di dekatnya sementara yang lain meloncat ke air dan diubah menjadi lumba-lumba. Dionisos mengampuni juru mudi kapal tersebut karena sejak awal sang juru mudi telah mengakui Dionisos sebagai dewa. Dalam versi lain, Dionisos berniat berlayar dari Ikaria ke pulau Naxos. Dia menyewa kapal bajak laut dari Tirrhenia. Ketika Dionisos telah berada di atas kapal, para bajak laut malah berlayar ke Asia dan mencoba menjualnya sebagai budak. Dionisos mengubah tiang dan dayung menjadi ular, memenuhi kapal dengan tumbuhan menjalar dan suara seruling. Para bajak laut menjadi mabuk dan mejatuhan diri mereka ke laut, mereka lalu diubah menjadi lumba-lumba.

Dionisos juga pernah menjadi murid Khiron. Dari sang kentaur, Dionisos belajar menari dan bernyanyi.

Midas

Suatu hari, Dionisos menyadari bahwa gurunya, Silenos, telah menghilang. Silenos sedang mabuk dan berjalan-jalan dalam keadaan mabuk. Silenos ditemukan oleh beberapa petani dan dibawa pada raja Midas. Midas tahu siapa Silenos dan memerlakukannya dengan sangat baik. Setelah menjamu Silenos selama sepuluh hari, Midas mengembalikan Silenos pada Dionisos. Atas kebaikannya, Midas dihadiahi satu permintaan. Midas meminta supaya apapun yang disentuhnya berubah menjadi emas. Dionisos mengabulkannya. Midas sangat senang, dia menyentuh pohon dan batu yang kemudian berubah menjadi emas. Midas lalu pulang dan menyuruh pelayannya menyiapkan makanan. Dia menyadari bahwa dia tak bisa menikmatinya karena makanan dan air pun berubah menjadi emas. Bahkan dia membuat putrinya sendiri menjadi emas.

Menyesal atas keputusannya, Midas berdoa pada Dionisos agar bisa lepas dari sentuhan emasnya. Dionisos mendengar doa Midas dan menyuruhnya mencuci tangannya di sungai Paktolos. Midas melakukannya dan ketika dia menyentuhkan tangannya ke air sungai, kekuatan sentuhan tersebut terbawa oleh air sungai. Midas kembali seperti semula dan pasir sungai tersebut berubah menjadi emas.

Pentheus

Dionisos kembali ke tempat kelahirannya, Thebes, yang kini diperintah oleh sepupunya, Pentheus. Dionisos ingin membalas dendam pada Pentheus dan beberapa perempuan di Thebes (bibinya, Agave, Ino dan Autonoe) karena mereka tidak memercayai bahwa ibu Dionisos, Semele, dihamili oleh Zeus. Mereka juga tidak percaya pada kedewaan Dionisos dan tidak mau meyembahnya.

Dionisos perlahan-lahan membuat Pentheus menjadi gila dan membawanya ke hutan di Gunung Khiteron. Dionisos meyakinkan Pentheus untuk mengintip para Maenad (para wanita dalam rombongan Dionisos) Ketika Pentheus mendekati para Maenad, mereka sedang dalam keadaan mabuk dan mengalami kegilaan, mereka mengoyak-ngoyak ternak. Para Maenad lalu menangkap Pentheus dan mencabik-cabik tubuhnya. Bahkan ibu Pentheus (Agave, salah seorang Maenad) ikut memotong anggota tubuh Pentheus. Agave, yang saat itu sedang dalam kegilaan, tidak mengenali putranya sendiri. Karena kejadian itu, para wanita tersebut diusir dari Thebes dan dendam Dionisos terbalaskan.

Likurgos

Ketika raja Likurgus dari Trakia mendengar bahwa Dionisos berada di kerajaannya, dia langsung memenjarakan semua pengikut Dionisos. Namun Dionisos mampu menyelamatkan diri dan mengungsi di tempat Thetis. Dionisos lalu mengirim kemarau ke Trakia sehingga terjadi pemberontakan di sama. Selain itu, Dionisos membuat Likurgos menjadi gila sampai-sampai Likurgos memotong-motong putranya sendiri. Orakel menyatakan bahwa Trakia akan tetap kering selama Likurgus masih hidup sehingga orang-orang membunuh Likurgos dengan memotong tubuhnya menjadi empat bagian. Setelah Likurgos mati, Dionisos mengangkat kembali kutukannya.

Prosimnos

Dionisos membawa ibunya keluar dari dunia bawah dan menempatkannya di angkasa. Dionisos memulai perjalanannya ke dunia bawah dari sebuah kolam di pesisir Argolid di dekat Lerna. Dionisos memasuki dunia bawah dengan dibimbing oleh Prosimnos atau Polimnos. Prosimnos melakukannya dengan imbalan dijadikan kekasih Dionisos namun Prosimnos lebih dulu meninggal sebelum Dionisos bisa menepati janjinya. Untuk menghormati Prosimnos, Dionisos mengambil batang zaitun, membentuknya menjadi alat kelamin pria, dan menaruhnya di makam Prosimnos.

Lain-lain

Ketika Hefaistos menjebak Hera dengan kursi ajaib, Dionisos membuat Hefaistos mabuk dan membawanya kembali ke Olimpus.

Ketika Theseus meninggalkan Ariadne yang sedang tertidur di pulau Naxos, Dionisos mengambil Ariadne dan menikahinya. Ariadne melahirkan seorang putra bernama Oenopion, tetapi Oenopion bunuh diri atau dibunuh oleh Perseus.

Kallirrhoe adalah perempuan dari Kalidonia yang menghina seorang pendeta Dionisos setelah sang pendeta mengancam akan meracuni seluruh perempuan Kalidonia dengan kegilaan. Pendeta tersebut diperintahkan untuk mengorbankan Kallirrhoe namun dia malah membunuh dirinya sendiri. Kallirrhoe sendiri melemparkan dirinya ke dalam mata air yang kemudian diberi nama mata air Kallirrhoe.

Ampelos, seorang satir, mati ketika sedang menunggangi seekor banteng. Ampelos mati karena banteng tersebut mengamuk setelah disengat serangga suruhan Ate. Moirai (para dewi takdir) memberi Amelos kehidupan kedua sebagai tanaman anggur. Dari tanaman anggur itulah Dionisos pertama kali membuat minuman anggur.

Akis, seorang pemuda Sisilia, disebut-sebut sebagai putra Dionisos.


Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Hermes


hermes_trismegistus_traditional_deption.jpg

Hermes adalah dewa pembawa pesan dalam mitologi Yunani. Hermes dilahirkan di Gunung Kellina di Arkadia. Hermes adalah anak dari Zeus dan Maia dan merupakan salah satu dewa Olimpus. Hermes adalah pelindung daerah perbatasan, para pengelana, gembala, pencuri, penipu, pidato, sastra dan puisi, olahraga, pengukuran, penemuan, dan perdagangan. Simbolnya meliputi kura-kura, ayam jantan, sandal bersayap, topi bersayap, dan kadukeus (tongkat yang dia dapat dari Apollo atas penemuan Lira). Dalam mitologi Romawi, Hermes dikenali sebagai Merkurius, dewa perdagangan yang diadaptasi dari mitologi Etruska.

Selain menemukan lira, Hermes juga dipercaya menemukan berbagai jenis olahraga seperi gulat, balap, dan tinju sehingga dianggap debagai dewa atletik. Hermes melidungi para olahragawan dan membantu atlet yang terluka. Para pelancong juga memberikan persembahan pada Hermes sebelum bepergian suapaya perjalanan mereka aman.

Sebagai dewa pembawa pesan, Hermes bertugas mengantarkan pesan dari para dewa di Olimpus kepada manusia. Dia mengenakan sandal bersayap dalam menjalankan tugasnya. Tugas membawa pesan juga dilakukan oleh dewi Iris.

Hermes juga bertugas membantu para roh menemukan jalan menuju dunia bawah. Hermes adalah salah satu dewa yang bisa dengan bebas keluar-masuk dunia bawah tanpa halangan, dewa lainnya yang bisa melakukan hal tersebut adalah Hades, Persefone, Hekate, dan Thanatos.

Hermes adalah dewa termuda kedua di antara dewa Olimpus setelah Dionisos. Pada malam setelah dia lahir, dia mencuri ternak milik Apollo. Hermes berhubungan dengan Afrodit dan memiliki anak bernama Hermafroditos.

Etimologi

Nama Hermes berasal dari bahasa Yunani, herma. Herma adalah tiang persegi dari batu atau perunggu dengan patung kepala di bagian atas dan patung alat kelamin pria di bagian bawahnya. Pada masa kuno, tiang ini biasa diletakkan di daerah perbatasan untuk keberuntungan. Hal ini ada hubungannya dengan peran Hermes, yang pada awalnya merupakan simbol alat kelamin dan perbatasan sebelum disembah sebagai dewa perdagangan dan perjalanan.

Pemujaan

Kuil Hermes ada di seluruh Yunani dan pusat pemujaannya terletak di Feneos, Arkadia, tempat festival Hermoea diselenggarakan untuk menghormatinya.

Banyak lukisan dinding yang dipersembahkan untuk Hermes ditemukan di agora di kota Athena. Dalam hubungannya dengan agora (pasar), Hermes berperan sebagai dewa pelindung perdagangan.

Penggambaran

Awalnya Hermes digambarkan sebagai pria tua dan berjenggot tetapi dalam perkembangan selanjutnya terutama sejak akhir abad ke-4 SM, Hermes dicitrakan ulang sebagai dewa yang muda dan atletis. Patung Hermes dengan tipe baru ini ditemukan di berbagai stadia dan Gimnasium di Yunani.

Hermes biasanya digambarkan dengan mengenakan topi bertepi lebar atau topi bersayapas (petasus), sandal bersayap (talaria), dan tongkat (bisa kadukeus atau kerikion). Hermes memakai pakaian pelancong, pekerja, atau gembala. Dia disimbolkan dengan kantung, ayam jantan, dan kura-kura. Ketika digambarkan sebagai Hermes Logios, dia merupakan simbol kepandaian bicara, biasanya ditunjukkan sedang berbicara sambil mengangkat satu tangan.

Julukan

Hermes memiliki banyak julukan, beberapa di antaranya adalah:
  • Krioforos (pembawa domba),
  • Argeifontes (pembunuh Argus),
  • Agoraios (pemilik agora),
  • Akakesios (dari Akakos),
  • Kharidotes (pemberi pesona),
  • Killenios (lahir di Gunung Killene),
  • Diaktoros (pembawa pesan),
  • Dolios (pengatur siasat),
  • Enagonios (penguasa perlombaan),
  • Enodios (di perjalanan),
  • Epimelios (penjaga ternak),
  • Eriounios (pembawa keberuntungan),
  • Psikhopompos (pengantar roh),
  • Poligios.

Dalam mitologi

Kelahiran

Pada suatu malam, Zeus secara diam-diam mendatangi nimfa Maia dan memperkosanya. Maia adalah salah satu dari Pleiad, anak-anak Atlas, yang sedang mengungsi di gunung Kellina. Dari hubungan tersebut, Maia melahirkan Hermes. Maia dan Hermes ditemukan oleh raja Abakos, yang kemudian mengadopsi Hermes.

Hermes tumbuh dewasa dengan cepat. Pada hari kelahirannya, Hermes menciptkan lira. Pada malam harinya, Hermes mencuri ternak milik Apollo.

Hermes membawa ternak tersebut ke Yunani, menyembunyikannya, dan menghapus jejaknya. Ketika Apollo menuduh Hermes mencuri ternaknya, Maia membantahnya dan mengatakan bahwa Hermes bersamanya semalaman. Zeus kemudian turun tangan dan memberitahu mereka bahwa memang benar Hermeslah yang mencuri ternak Apollo. Zeus juga juga menyatakan bahwa ternak itu harus dikembalikan. Mereka berdebat dan Hermes tiba-tiba memainkan liranya dan membuat Apollo terpesona. Apollo lalu bersedia menukar ternaknya dengan lira temuan Hermes.

Perang Troya

Dalam Perang Troya, Hermes membantu raja Priam mendatangi tenda pasukan Yunani dan meminta Akhilles mengembalikan mayat Hektor.

Setelah meninggal, mayat Sarpdon dibawa pergi dari medan pertempuran oleh dua dewa kembar yang mengenakan baju perang, Hipnos (tidur) dan Thanatos (kematian). Prosesi tersebut diawasi oleh Hermes.

Hermes dan Perseus

Hermes ikut membantu Perseus dalam petualangannya membunuh gorgon Medusa. Hermes meminjamkan sandal bersayapnya pada Perseus dan menyuruh Perseus untuk menemui para Graeae supaya mereks bisa memberitahu letak para nimfa utara. Di tempat para nimfa, Perseus dipinjami pedang Zeus, helm Hades, dan perisai Athena.

Hermes dan tiga bersaudari

Hermes mencintai Herse, salah satu dari tiga bersaudari penjaga kuil Athena; Herse, Agraulos, dan Pandrosos. Agraulos iri pada saudarinya dan menghalangi hubungan mereka. Akibatnya, Hermes mengubah Agraulos menjadi batu. Hermes lalu memperkosa Agraulos yang berwujud batu sampai Agraulos melahirkan Eumolpus. Hermes melanjutkan hubungannya dengan Herse dan menjadi ayah dari Kefalos. Hermes juga diiakatakan memiliki hubungan dengan Pandrosos dan memiliki anak bernama Keyx.

Hermes dan Odiseus

Odiseus adalah keturunani Hermes dari pihak ibu. Dalam Odyssey, Hermes diperintahkan oleh Zeus untuk memberitahu Kalipso bahwa Odiseus harus segera dibebaskan dari pulau Ogigia. Hermes juga melindungi Odiseus dari mantra penyihir Kirke.

Pasangan dan keturunan

Hermes menyembunyikan sandal Afrodit dan bersedia mengembalikannya asal Afrodit mau tidur dengannya. Dari hubungan tersebut lahirlah Hermafroditos. Menurut beberapa sumber, Eros dan Tikhe juga adalah anak dari Hermes-Afrodit.

Dewa Pan kadang-kadang disebut sebagai anak Hermes dari nimfa Driope. Anak Hermes yang lainnya adalah Abderos, dan Autolikos, seorang putri yang ahli mencuri. Selain itu, Dewa Priapos juga dikatakan sebagai anak Hermes.

Lain-lain

Dalam cerita mengenai musisi Orfeus, Hermes adalah dewa yang membawa kembali Euridike ke dunia bawah setelah Orfeus melanggar kesepakatan dengan Hades. Hermes juga yang menjemput Persefone dari Hades dan mengembalikannya pada ibunya (Demeter).

Hermes ikut melindungi bayi Dionisos dari kemarahan Hera.

Battus, seorang gembala dari Pylos, melihat Hermes mencuri ternak Apollo. Dia berjanji pada Hermes bahwa dia akan tutup mulut namun Battu tetap menyebarkan kejadian tersebut. Akibatnya, Hermes mengubahnya menjadi patung. Hermes juga pernah mengubah para Minyad menjadi kelelawar.

Hermes belajar seni meramal dari para Thrai.

Setelah para dewa menciptakan Pandora, Hermeslah yang membawa Pandora ke bumi dan memberi Pandora rasa penasaran yang besar.

Raja Atrios dari Mikene berhasil mengambil kembali tahta dari dari saudaranya, Thiestes, dengan menggunakan strategi pemberian Hermes.

Hermes membunuh Argus Panoptes, raksasa bermata seratus, dalam usahanya membebaskan Io.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Afrodit


aphrodite-at-birth-270x300.jpg

Afrodit adalah dewi cinta, kecantikan, dan seksualitas dalam mitologi Yunani. Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Afrodit. Versi pertama menyebutkan Afrodit adalah putri dari Zeus dan Dione, tapi legenda ini kurang populer. Versi kedua, yang didasarkan pada Theogonia karya Hesiodos, menyebutkan bahwa Afrodit dilahirkan dari alat kelamin Uranus yang dipotong oleh Titan Kronos dan dilemparkan ke laut. Alat kelamin itu ditutupi oleh buih laut dan dari buih-buih itulah Afrodit muncul.

Karena kecantikannya, para dewa takut bahwa Afrodit akan menimbulkan perpecahan di antara para dewa, karena itu Zeus menikahkan Afrodit dengan Hefaistos. Namun Afrodit memiliki banyak kekasih, baik dari kalangan dewa, misalnya Ares, maupun dari golongan manusia, misalnya Ankhises. Afrodit merupakan tokoh penting dalam legenda Eros dan Psikhe, dan juga menjadi ibu angkat sekaligus kekasih Adonis. Banyak manusia dan dewa minor yang disebut-sebut sebagai anak Afrodit. Salah satu putra Afrodit yang terkenal adalah Eros (Cupid), dewa asmara.

Afrodit juga dikneal sebagai Kithireia (Wanita dari Kythira) dan Kipris (Wanita dari Siprus) karena kedua tempat tersebut dianggap sebagai tempat kelahiran Afrodit. Tanaman myrtle, burung dara, burung gereja, kuda dan angsa dikeramatkan untuknya.

Dalam mitologi Romawi, dia dikenal sebagai Venus. Orang Yunani juga mengidentikkan dewi Mesir kuno, Hathor, dengan Afrodit. Secara historis, pemujaannya di Yunani berasal dari, atau dipengaruhi oleh, pemujaan dewi Astarte di Punisia.

Afrodit memiliki banyak nama lokal lainnya, seperti misalnya Akidalia, Kythereia dan Kerigo, yang digunakan di daerah tertentu di Yunani. Tiap-tiap nama memiliki sedikit perbedaan dalam hal kultusnya namun secara keseluruhan orang Yunani mengenali kesamaan mereka sebagai satu Afrodit. Para filsuf Attika pada abad keempat SM memisahkan dewi Afrodit menjadi dua, yaitu Afrodit surgawi (Afrodit urania) dengan prinsip-prinsip transender dan Adoridt umum yang dikenal oleh orang-orang (Afrodit Pandemos).

Asal-usul

Afrodit memiliki banyak padanan dalam mitologi lain, di antaranya adalah Inanna (mitologi Sumeria), Astarte (mitologi Funisia), Astghik (mitologi Armenia), Turan (mitologi Etruska), dan Venus (mitologi Romawi). Dia memiliki kesamaan dengan dewi-dewi fajar dari mitologi Indo-Eropa seperti Ushas atau Aurora. Pemujaan Afrodit berasal dari daerah timur: menurut Pausanias, pemujaan pertamanya didirikan di Asiria. Setelah itu, orang-orang Funisia menyebarkan pemujaan Afrodit pada orang-orang di Kythira. Dikatakan bahwa Afrodit mampu membuat semua pria jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.

Afrodit juga banyak memiliki nama lainnya, seperti Akidalia, Kythiria, Pandemos dan Kerigo. Nama-nama ini digunakan di daerah-daerah tertentu di Yunani. Ketika kota-kota Yunani bergabung, nama-nama itu terabaikan, dan nama Arodit dipakai sebagai gantinya.

Etimologi

Nama Afrodit dihubungkan dengan aphros "buih," sehingga kadang-kadang Afrodit diterjemahkan sebagai "muncul dari dalam buih". Etimologi lainnya menghubungkan Afrodit dengan habrodiaitos ("dia yang lembut" dari kata habros dan diaita). Aphros yang muncul dalam bahasa Messapik dan bahasa Etruska (yang kemudian diadaptasi menjadi April), kemungkinan berasal dari bahasa Yunani juga.

Meskipun Herodotus menyadari bahwa Afrodit berasal dari Funisia, tetapi dia masih mencoba mencari kaitan nama Afrodit dengan bahasa Semitik Aštoret, melalui penyeberan Hittis yang tak terdokumetasikan, dan hasilnya pun tak meyakinkan. Jika berasal dari bahasa Semitik, maka etimologi yang tak masuk akan akan muncul dari barīrītu dari mitologi Asiria, barīrītu adalah seorang setan perempuan dari Babilonia Tengah dan dietmukan dalam teks-teks Babilonia akhir. Namanya kemungkinan bermakna "dia yang (datang) saat fajar," sebuah perwujudan dari planet Venus sebagai bintang fajar dan merupakan atribut dari dewi Inanna/Ishtar dalam mitologi Mesopotamia.

Sebuah pendapat dari M. Hammarstrom yang ditolak oleh Hjalmar Frisk menghubungkan nama Afrodit dengan prytaneis, sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berasal dari bahasa Etruska (e)pruni, "tuan". Sementara pendapat etimologi dari bahasa Indo-Eropa abhor "sangat" + dhei "bersinar" diajukan oleh J.P. Mallory dan D.Q. Adams.

Pemujaan

Pusat pemujaannya ada di Siprus dan Kythira. Festivalnya, Afrodisia, dirayakan di seluruh Yunani terutama di kota Athena dan Korintus. Di kuil Afrodit di puncak Akrokorintus, (sebelum Romawi menghancurkan kota itu pada tahun 146 SM) persetubuhan dengan para pendeta wanitanya dianggap sebagai salah satu cara pemujaan Afrodit. Kuil ini baru dibangun kembali setelah kota itu didirikan lagi di bawah pemerintahan Romawi pada 44 SM, tetapi sepertinya ritual kesuburan tetap dilaksanakan di dekat agora.

Atribut

Afrodit diasosiasikan, dan sering digambarkan, dengan laut, lumba-lumba, angsa, merpati, delima, apel, mawar, limau, tongkat, cangkang kerang, pohon myrtle, remis, dan mutiara.

Dia diasosiasikan dengan Hesperia dan sering ditemani oleh para Oread, nimfa pegunungan.

Julukan

Julukan Afrodit Akidalia adakalanya ikut ditambahkan pada namanya, diambil dari mata air tempat dia biasa mandi, letaknya di Boeotia. Dia juga disebut Kipris atau Kithirea sesuai tempat kelahirannya di Siprus dan Kythira.

Afrodit dalam mitologi

Kelahiran

Afrodit lahir dari buih lautan di dekat Paphos, Siprus, setelah Kronos memotong alat kelamin Uranus dan melemparnya ke laut, sementara para Erinya tercipta dari tetesan darah Uranus. Hesiod dalam Theogonia menggambarkan bahwa alat kelamin tersebut terbawa ombak lautan dan di sekelilingnya muncul buih, dari buih tersebut Afrodit terlahir.

Dalam Iliad, Afrodit adalah anak dari Zeus dan Dione. Dalam versi lainnya, orang tua Afrodit adalah Zeus dan Thalassa.

Afrodit tidak memiliki masa kanak-kanak: Dia dilahirkan dalam keadaan dewasa. Zeus khawatir kecantikannya akan memicu perselisihan di antara para dewa sehingga Afrodit dinikahkan dengan Hefaistos. Dalam versi lain, Afrodit dinikahkan dengan Hefaistos supaya Hefaistos bersedia melepaskan Hera yang terjebak oleh singgasana buatannya. Meskipun telah menikah, Afrodit bukanlah dewi yang setia, dia memiliki hubungan dengan Ares dan Adonis.

Adonis

Kiniras, raja Siprus, memiliki seorang putri bernama Mirrha. Ibu Mirrha menyombongkan bahwa anaknya lebih cantik dari Afrodit sehingga Afrodit menghukumnya dengan menjadikan Mirrha jatuh cinta pada ayahnya sendiri, Kiniras. Kiniras menolak cinta putrinya tetapi Mirrha tidak kehabisan akal. Mirrha menyamar menjadi seorang pramusyahwat dan bersetubuh dengan ayahnya sampai akhirnya Mirrha hamil. Ketika Kiniras tahu perbuatan putrinya, dia berusaha membunuh Mirrha. Mirrha berdoa meminta pertolongan pada para dewa dan kemduian diubah menjadi pohon dupa. Kiniras sendiri akhirnya bunuh diri.

Mirrha, yang telah berwujud pohon, melahirkan bayinya, yaitu seorang manusia bernama Adonis. Afrodit merasa kasihan dan mengambil bayi itu dan memberikannya pada Persefon di dunia bawah untuk diasuh. Adonis tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Suatu hari Afrodit datang untuk mengambil kembali Adonis tetapi Persefon menyukai Adonis dan tak mau melepaskannyanya. Afrodit dan Persefon pun bertengkar sampai akhirnya Zeus turun tangan. Zeus memutuskan bahwa selama sepertiga tahun Adonis akan bersama Afrodit, sepertiga tahun berikutnya bersama Persefon, dan sepertiga tahun berikutnya terserah pada Adonis sendiri. Adonis tentu saja lebih memilih bersama Afrodit.

Adonis dan Afrodit sering pergi berburu bersama. Suatu hari Afrodit harus meninggalkan Adonis berburu sendirian. Sebelum pergi, Afrodit berpesan pada Adonis untuk tidak mengganggu binatang buas. Setelah Afrodit pergi, Adonis melihat seekor babi hutan yang sangat besar. Adonis melupakan pesan Afrodit dan mengejar babi tersebut. Babi itu sangat kuat dan bukan tandingan Adonis. Babi itu menyerang Adonis sampai Adonis mati karena kehabisan darah. Dalam beberapa versi, babi tersebut dikatakan sebagai Ares yang cemburu pada hubungan mereka dan menyamar sebagai babi hutan. Afrodit kembali dan sangat berduka ketika melihat kekasihnya mati. Afrodit mengubah tubuh Adonis menjadi bunga anemone untuk mengenang Adonis.

Pigmalion dan Galatea

Pigmalion adalah seorang pematung yang belum menemukan wanita idamannya. Afrodit kasihan padanya. Suatu malam Afrodit hadir di mimpinya dan menginspirasikannya untuk membuat patung yang mirip Afrodit. Pigmalion pun membuat patung perempuan yang sangat cantik dari gading dan menamainya Galateia. Lama-kelamaaan Pigmalion jatuh cinta pada patung itu dan berdoa pada Afrodit supaya patungnya menjadi hidup. Afrodit mendengar doanya dan menjadikan patung itu hidup sehingga Pigmalion dan Galateia bisa hidup bersama.

Eros dan Psikhe

Psikhe adalah perempuan yang sangat cantik bahkan menyaingi kecantikan dewi Afrodit. Afrodit yang tidak rela kecantikannya tersaingi kemudian menyuruh anaknya, Eros, untuk membuat Psikhe jatuh cinta pada lelaki yang jelek. Ketika Eros hendak menembak Psikhe dengan panahnya, Eros secara tidak mennggores panah tersebut ke badannya sendiri sehingga Eros menjadi jatuh cinta pada Psikhe.

Afrodit tidak menyetujui hubungan mereka dan memberi beberapa tantangan pada Psikhe. Ketika menjalankan salah satu perintah Afrodit tersebut Psikhe terkena kutukan. Eros kemudian mennyelamatkan Psikhe dan mendatangi Zeus. Zeus mengabulkan permintaan Eros dan menyatakan bahwa mereka boleh hidup bersama. Pada akhirna, Afrodit juga menyetujui hubungan mereka, bahkan Afrodit ikut menari pada pernikahan Eros dan Piskhe.

Keputusan Paris

Semua dewa-dewi dan manusia diundang ke pernikahan Peleus dan Thetis (orang tuan Akhilles). Hanya dewi Eris (dewi perselisihan) yang tidak diundang. ketika dia datang, dia melempar sebuah apel ke tengah-tengah pesta, apel tersebut beruliskan kallistei ("untuk yang tercantik"). Afrodit, Hera, dan Athena mengklaim sebagai pemilik apel tersebut dan sebagai dewi tercantik.

Ketiga dewi tersebut mendatangi Zeus untuk menentukan siapa yang berhak memiliki apel emas itu. Zeus tidak ingin memihak siapapun dan menyuruh mereka untuk meminta keputusan pada Paris. Hera berusaha menyuap Paris dengan kekayaan, Athena berjanji akan menjadikan Paris jenderal yang berjaya dan terkenal, sementara Afrodit menawarkan wanita tercantik di dunia untuk Paris (Helen). Paris akhirnya memilih Afrodit sebagai penerima apel dan dewi tercantik. Keputusan Paris ini berujung pada Perang Troya.

Lain-lain

Hippolitos tidak mau menyembah Afrodit dan lebih memilih untuk menyembah Artemis. Akibatnya Afrdit membuat ibu tirinya, Faedra jatuh cinta padanya. Hippolitos menolak cinta Faedra sampai akhirnya Faedra bunuh diri dengan meninggalkan catatan bahwa dia diperkosa oleh Hippolitos. Theseus, suami Faedra dan ayah Hippolitis, membaca catatan itu dan marah besar pada anaknya. Theseus lalu mengutuk Hippolitos sampai akhirnya Hippolitos mati. Setelah Hippolitos mati, Artemis muncul dan memberitahu hal yang sebenarnya pada Theseus. Artemis lalu membalaskan kematian Hippolitos dengan membunuh Adonis, kekasih Afrodit.

Glaukos dari Korintus membuat Afrodit marah. Afrodit menghukumnya dengan membuat kudanya mengamuk di acara pemakaman raja Pelias sehingga akhirnya Glaukos dibunuh

Dalam suatu versi mengenai Medusa, Afrodit iri pada kecantikan Medusa dan saudara-saudaranya sehingga dia mengutuk mereka menjadi monster.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Untuk Persefone dan Hades silahkan dilihat di postingan soal dewa dunia bawah...




-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Dewa Laut

Dewa Laut adalah dewa-dewa dalam mitologi Yunani yang tinggal atau bertugas di lautan. Pemimpinnya adalah Poseidon yang didampingi oleh istrinya, Amfitrite.

Keterangan soal Poseidon bisa dilihat pada postingan sebelumnya.


Amfitrite


amphitrite.jpg

Dalam mitologi Yunani, Amfitrite adalah dewi laut dan merupakan istri Poseidon. Dalam mitologi Romawi, dia dipadankan dengan Salakia, istri Neptunus dan dewi air asin.

Menurut Hesiod, Amfitrite adalah anak Nereus dan Doris (dengan demikian Nereid) tetapi menurut Apollodorus dia adalah anak dari Okeanos dan Tethys (dengan demikian Okeanid). Keturunan Amfitrit di antaranya adalah anjing laut dan lumba-lumba. Poseidon dan Amfitrite memiliki anak yaitu Triton dan Rhode. Anak mereka yang lain yaitu Benthesikime.


Triton

img_triton.jpg


Dalam mitologi Yunani, Triton adalah dewa laut dan pembawa pesan di lautan. Triton adalah anak Poseidon dan Amfitrite, dewi laut. Dia biasanya digambarkan bertubuh setengah manusia setengah ikan. Tubuhnya berwana air laut dan di bahunya terdapat kerang laut.

Triton membawa terompet berbentuk keong yang dia tiup untuk menenangkan atau membuat ombak. Suara terompet tersebut mampu membuat raksasa ketakutan.


Proteus

Proteus-Alciato.gif

Dalam mitologi Yunani, Proteus adalah dewa laut. Homeros menyebutnya sebagai Pria Tua Dari Laut, mengindikasikannya sebagai salah satu dewa laut awal. Sementara dalam versi lainnya, dia disebut sebagai putra Poseidon. Ada juga pendapat bahwa orang tuanya adalah Nereus dan Doris, atau Okeanos dan seorang Naiad. Dia bisa meramal dan juga berubah wujud. Dia akan menjawab persoalan mengenai masa depan hanya pada orang yang mampu menangkapnya, dan kemampuannya untuk berubah wujud menjadikannya sulit ditangkap. Bentuk terawal dari namanya terdapat dalam lembaran Linear B, di sana dia ditulis po-ro-te-u.


Doris

240px-Sea_thiasos_Doris_Glyptothek_Munich_239_front_n2.jpg

Doris, adalah seorang Okeanid dan seorang nimfa laut dalam mitologi Yunani, dia melambangkan kekayaan lautan. Dia adalah anak dari Okeanos dan Tethys. Doris merupakan istri Nereus. Klimene, ibu Atlas, adalah saudara Doris sehingga Doris adalah bibi Atlas, Titan yang diharuskan memikul langit di pundaknya. Doris memiliki lima puluh anak perempuan yang disebut Nereid, termasuk Thetis dan Amphitrite, istri Poseidon.


Thetis

ThetisPeleus.JPG

Thetis adalah seorang Nereid (nimfa laut) dalam mitologi Yunani. Thetis adalah anak dari Nereus dan Doris. Dia menikah dengan Peleus dan menjadi ibu dari Akhilles. Thetis awalnya diinginkan oleh Zeus dan Poseidon tetapi Themis memperingatkan mereka berdua bahwa anak Thetis akan menjadi lebih hebat dari ayahnya, sehingga Zeus dan Poseidon tidak bernafsu lagi terhadap Thetis. Thetis akhirnya dinikahkan dengan Peleus.



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Musai

Dalam mitologi Yunani, Musai atau Muse (bahasa Yunani: Musa, jamak: Musai) adalah kelompok dewi yang melambangkan seni. Mereka dianggap sebagai sumber ilmu pengetahuan dan inspirasi seni. Awalnya ada tiga orang Musai tetapi dalam perkembangan selanjutnya jumlahnya bertambah menjadi sembilan.

Musai merupakan anak dari Zeus dan Mnemosine. Musai lahir setelah Zeus tidur dengan Mnemosyne selama sembilan malam berturut-turut. Mereka adalah dewi musik, lagu, dan tarian. Musik mereka mampu memberi kebahagiaan bagi yang mendengarnya. Tiap Musai memiliki spesialisasi masing-masing.


Kalliope


img_kalliope.jpg

Dalam mitologi Yunani, Kalliope (bahasa Yunani Kalliope: "bersuara indah") adalah Musai puisi kepahlawanan, putri Zeus dan Mnemosine, dan kini dikenal sebagai Musainya Homeros, sebagai inspirasi Iliad dan Odisseia.

Dalam suatu kisah, Kalliope adalah kekasih dewa perang Ares, dan melahirkan beberapa anak: Migdon, Edonos, Biston, dan Odomantos - mereka dikenal sebagai pendiri suku-suku di Thrakia, yakni suku Migdones, Edones, Bistones dan Odomantes.

Kalliope juga memiliki dua putra yang terkenal, yaitu Orfeus dan Linos, dari hubungannya dengan Apollo atau mungkin dengan Oiagros dari Trakia. Kalliope mengajari Orfeus menyanyi. Kalliope adalah Musai yang paling bijak, selain juga yang paling tegas.

Kalliope selalu digambarkan memegang lembaran tulisan. Kadang, dia digambarkan mengenakan mahkota emas.


Kleio

img_kleio.jpg

Dalam mitologi Yunani, Kleio adalah Musai sejarah. Dia adalah putri dari Zeus dan Mnemosine. Dia punya seorang putra bernama Hiakinthos dari hubungannya dengan Pieros, raja Pieria. Menurut beberapa pendapat, dia juga merupakan ibu dari Himenaios.

Dia kadang dilambangkan dengan gulungan perkamen atau lembaran kertas dan juga disebut sebagai Sang Proklamator. Namanya bermakna "menceritakan".


Erato

erato.gif


Dalam mitologi Yunani, Erato adalah salah satu Musai. Erato adalah Musai puisi, khususnya puisi cinta dan erotisme. Menurut Apollonios dari Rhodes, Nama Erato memiliki akar kata yang sama dengan Eros. Jika ini benar, maka nama Erato akan bermakna "berhasrat" atau "tercinta".

Dalam Himne Orfeus, adalah Erato yang memberi pesona pada pandangan. Sejak masa Renaisans dia sering digambarkan dengan untaian myrtle dan mawar, memegang lira, atau sebuah kithara kecil. Dalam penggambaran oleh Simon Vouet, dua ekor burung merpati sedang memakan biji-bijian di kaki Erato. Penggambaran lainnya adalah dia memegang panah emas. Kadang Erato ditemani oleh Eros yang memegang obor.


Euterpe

Euterpe.jpg

Dalam mitologi Yunani, Euterpe adalah salah satu Musai. Dia adalah putri Zeus dan Mnemosine. Pada awalnya, Euterpe adalah Musai musik. Dalam perkembangan selanjutnya dia menjadi Musai syair dan digambarkan memegang seruling. Dia disebut sebagai "pemberi kebahagiaan'". Beberapa pendapat mengatakan dia menemukan alat musik aulos atau seruling ganda. Euterpe dihamili oleh Strimon dan melahirkan seorang putra bernama Rhesos, yang memimpin sekelompok perajurit Thrakia dan dibunuh oleh Diomedes pada Perang Troya.


Melpomene


melpomene.gif

Melpomene ("bernyanyi" atau "dia yang merdu"), adalah salah seorang Musai. Pada awalnya dia adalah Musai nyanyian, namun kemudian dia menjadi Musai drama tragedi. Namanya berasal dari kata melpo atau melpomai, bermakna "merayakan dengan lagu dan tari". Dia sering digambarkan memegang pisau atau pemukul, dan topeng tragedi, serta memakai Kothurnos, yaitu sepatu bot yang biasa digunakan para aktor tragedi. Dia juga digambarkan mengenakan mahkota cypress. Melpomene adalah putra dari Zeus dan Mnemosine.


Polihimnia

220px-Polyhymnia_monte_calvo.jpg

Polihimnia dalam mitologi Yunani adalah salah seorang Musai. Ia merupakan Musai syair suci, himne suci, pidato, dan pantomim. Dia digambarkan serius dan merenung, kadang dengan meletakkan jari di mulutnya, mengenakan jubah panjang dan kerudung dan meletakkan sikunya di pilar. Dia muncul dalam Divina Commedia karya Dante Alighieri.

Dalam Bibliotheka Historika, Diodoros Sikolos menulis:
Polihimnia,...........dia membawa penghargaan bagi para penulis yang karyanya membewa ketenaran abadi bagi mereka... ”


Terpsikhore

terpsichore.gif


Dalam mitologi Yunani, Terpsikhore ("kegembiraan menari") adalah salah seorang Musai. Dia adalah Musai tarian. Dia biasanya digambarkan duduk, memegang lira, dan mengiringi para penari dengan musiknya. Terpsikhore adalah putri Zeus dan Mnemosine. Dia kadang disebut sebagai ibu para Siren dari hubungannya dengan Ankhilos. Terpsikhore muncul dalam Theogonia karya Hesiodos. Ketika Historia karya Herodotos dibagi menjadi sembilan buku oleh para penyuntingnya, Terpsikhore adalah judul buku kelimanya.


Thalia

200px-Thalia.jpg

Thalia ("menggembirakan, menyemarakkan") adalah salah seorang musai dalam mitologi Yunani. Dia adalah Musai komedi dan syair idilis. Dia adalah putri dari Zeus dan Mnemosine. Dari sembilan Musai, dia dilahirkan sebagai Musai kedelapan. Menurut pseudo-Apollodoros, Thalia dan Apollo merupakan orang tua Koribantes. Dia digambarkan sebagai perempuan muda dengan mahkota daun ivy dan memegang topeng. Dia juga kadang digambarkan memegang terompet dan tongkat gembala.


Urania

Urania1.jpg

Dalam mitologi Yunani, Urania adalah salah seorang Musai. Dia adalah Mousai astronomi. Dia merupakan putri dari Zeus dan Mnemosine. Menurut beberapa pendapat, dia adalah ibu dari musisi Linos. Dia biasanya digambarkan dengan bola dunia di tangan kirinya. Dia bisa melhat masa depan dari susunan bintang. Kadang dia diasosiasikan dengan Cinta Universal dan Roh Suci. Dia mengenakan jubah bertaburkan bintang dan matanya memandang ke surga. Dia dekat dengan orang yang meminati filsafat dan surga.




-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Drakaina

Dalam mitologi Yunani, Drakaina adalah monster ular atau naga besar berjenis kelamin betina. Sementara Monster ular berjenis kelamin jantan disebut Drakon. Drakaina kadang memiliki bagian tubuh manusia. Beberapa Drakaina yang terkenal adalah Kampe, Keto, Delfin, Ekhidna, Skilla, Lamia (atau Sibaris), Poine, dan Pithon.

Pithon dan penggambaran awal Delfin ditampilkan hanya sebagai ular berukuran raksasa. Sementara banyak Drakaina berwujud setengah manusia, misalnya Lamia, Kampe, Ekhidna, Keto, Skilla, dan beberapa penggambaran Delfin.

Drakaina biasanya dibunuh oleh dewa atau setengah dewa. Delfin dan Kampe dibunuh oleh Zeus, Pithon dibunuh oleh Apollo, Ekhidna dibunuh oleh Argus Panoptes.

Keto dan Ekhidna merupakan Drakaina yang melahirkan banyak monster, termasuk di antaranya ada juga Drakon dan Drakaina. Keto, menurut Hesiodos, melahirkan Ekhidna, selain juga Skilla dan Ladon. Masih menurut Hesiodos, Ekhidna melahirkan Chimaira, Kerberos, Orthros, Singa Nemea, Sphinx, dan Hidra. Beberapa sumber lain, misalnya Hyginus, bahkan menyebutkan lebih banyak lagi monster keturunan Ekhidna, yaitu Elang Kaukasus, Babi Krommios, Drakon Kolkhis, Skilla, dan Kharibdis.


Drakon

Dalam mitologi Yunani, Drakon adalah makhluk reptil berbentuk ular raksasa berukuran besar. Banyak Drakon memiliki tambahan anggota badan tertentu seperti kaki atau sayap. Drakon bisa disamakan dengan naga dalam beberapa kebudayaan lain. Drakon berjenis kelamin jantan, sedangkan makhluk betinanya disebut Drakaina. Drakon seringkali muncul dalam mitologi Yunani sebagai makhluk yang menjaga tempat atau benda keramat dan biasanya dibinasakan oleh para pahlawan.

Ladon

Ladon adalah Drakon yang melilitkan tubuhnya pada pohon apel emas di kebun Hesperides. Ladon disebut memiliki seratus kepala. Dia dibunuh oleh Herakles. Beberapa tahun kemudian, para Argonaut mendatangi kebun Hesperides dan mendapati bahwa Aigle, salah satu nimfa Hesperides, sedang meratap sembari melihat jasad Ladon yang masih bergerak-gerak. Ladon diasosiasikan dengan rasi bintang Draco.

Ada beberapa versi mengenai silsilah Ladon, yang mengindikasikan bahwa makhluk ini berasal dari masa yang sangat kuno. Ladon disebut sebagai keturunan Keto dan Forkis, Tifon dan Ekhidna (keduanya juga merupakan Drakon dan Drakaina), Gaia (sendirian), atau Hera.

Hidra

Hidra adalah Drakon air yang menghuni rawa-rawa Lerna. Hidra memiliki taring dan darah yang beracun. Hidra terlahir dari pasangan Tifon dan Ekhidna. Berdasarkan beberapa pendapat, jumlah kepala Hidra berkisar antara lima sampai seratus, sedangkan sebagian besar menyebutkan tujuh dan sembilan. Jika satu kepalanya dipotong, satu atau dua kepala akan tumbuh sebagai gantinya. Hidra memiliki kepala abadi yang tetap hidup meskipun telah dipotong. Dalam suatu versi, kepala abadinya terbuat dari emas. Hidra meneror penduduk di sekitarnya sebelum akhirnya dibunuh oleh Herakles, dengan dibantu oleh keponakannya Iolaos. Setelah membunuhnya, Herakles mengubur kepala abadi Hidra di bawah sebuah batu besar. Herakles juga mengolesi panahnya dengan darah beracun Hidra.

Pithon

Pithon adalah Drakon bumi yang pada awalnya menjaga orakel Delphi. Pithon diperintahkan untuk memburu Leto, akibatnya Pithon dibunuh oleh Apollo, putra Leto. Dalam beberapa versi, Pithon merupakan seekor Drakaina.

Drakon Kolkhis

Drakon Kolkhis adalah Drakon yang bertugas menjaga bulu domba emas di Kolkhis. Makhluk ini merupakan keturunan Tifon dan Ekhidna. Drakon ini tidak pernah tidur dan selalu waspada. Drakon ini memiliki tiga lidah.

Drakon Ismene

Drakon Ismene adalah Drakon yang bertugas menjaga mata air Ismene di Thebes. Makhluk in imerupakan keturunan Ares dan mati dibunuh oleh Kadmos.


Gigant

Dalam mitologi Yunani, Gigant adalah raksasa yang merupakan anak Gaia (bumi). Gaia melahirkan para Gigant setelah dibuahi oleh darah Uranus.

Dalam mitologi

Setelah Zeus dan sudara-saudaranya mengalahkan para Titan dalam perang Titanomakhia, mereka mengambul alih keuasaan atas dunia dan mengurung para Titan di Tartarus. Hal ini membuat Gaia marah sehingga Gaia menyuruh para Gigant untuk melawan para dewa Olimpus. Para Gigant pun berperang melawan para dewa dalam perang yang dinamakan Gigantomakhia.

Para Gigant dipimpin oleh Alkioneus dand Porfirion. Dalam perang tersebut, Gigant Otus dan Efialtes berusaha mencapai puncak Gunung Olimpus dengan cara menumpuk pegunungan Thessaly, Pelion, dan Ossa.

Para dewa Olimpus dibantu oleh Herakles dalam perang ini. Herakles membunuh banyak Gigant termasuk Alkioneus.

Pada akhirnya dewa olimpus berhasil mengalahkan para Gigant dan mengurung mereka di bawah gunung Etna.


Gorgon

Dalam mitologi Yunani, Gorgon adalah makhluk perempuan yang menakutkan. Namanya berasal dari bahasa Yunani gorgos, yang berarti "mengerikan." Meskipun penggambaran Gorgon berbeda-beda dalam tiap literatur, nama Gorgon secara umum mengacu pada tiga saudari yang memiliki rambut ular berbisa dan pandangan mata yang mampu membuat makhluk apapun menjadi batu. Gorgon Stheno dan Euryale adalah abadi sedangkan Medusa tidak. Medusa dibunuh oleh Perseus. Gorgon adalah makhluk yang populer dalam mitologi Yunani. Karena dipercaya memiliki pandangan mata yang ajaib, patung Gorgon sering dipasang pada benda atau bangunan untuk perlindungan.



Bersambung



-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Kentaur


kentaur.jpg

Dalam mitologi Yunani, kentaur (kentauros) atau Sentaur atau Hippokentaur adalah makhluk yang berwujud setengah manusia setengah kuda. Dalam lukisan vas Attika dan Boiotia awal, kentaur digambarkan berupa bagian belakang kuda yang menyatu dengan tubuh manusia yang utuh.

Sementara dalam perkembangan selanjutnya, penggambaran kentaur adalah bagian tubuh manusia (dari kepala sampai pinggang) yang menyatu dengan gumba kuda.

Komposisi setengah-manusia dan setengah-hewan ini telah membuat banyak penulis menganggap kentaur sebagai makhluk liminal, berada di antara dua sifat, diceritakan dalam mitos yang berlawanan, baik sebagai perwujudan dari alam liar, seperti ketika para kentaur berperang dengan suku Lapith, atau sebaliknya sebagai guru, contohnya Kheiron.

Kentaur biasanya disebut terlahir dari hubungan Iksion dan Nefele (dewi awan yang dibuat sesuai wujud Hera). Versi lainnya adalah bahwa ras kentaur merupakan keturunan Kentauros, yang berhubungan seksual dengan kuda-kuda betina di Magnesia. Kentauros sendiri kemungkinan adalah putra Iksion dan Nefele atau putra Apollo dan Stilbe, putri dewa sungai Peneus.

Dalam versi yang kedua, Kentauros memiliki saudara bernama Lapithos, leluhur suku Lapith. Dengan demikian, ras kentaur dan suku Lapith, yang bermusuhan, masih merupakan saudara.

Kentaur dikatakan menghuni daerah Magnesia dan Gunung Pelion di Thessalia, hutan ek Foloi di Elis, dan semenanjung Maleia di Lakonia selatan.

Kentaur muncul secara individual atau berkelompok dalam kisah-kisah Yunani kuno, seperti pada kisah penculikan Deianeira oleh Nessos dan kisah perkawinan Pirithous. Kentaur individual yang terkenal adalah Nessos, Kheiron, Folos, Eurition. Banyak kentaur yang muncul dalam kisah Herakles.

Etimologi

Kata kentauros dalam bahasa Yunani secara umum dianggap memiliki asal usul yang tidak jelas. Etimologi dari ken – tauros, "banteng yang menusuk-pelekat" merupakan sebuah pendapat yang Euhemeris dari Palaifatos dalam karyanya, 'Dalam Kisah-kisah Luar Biasa' para pemanah berkuda dari desa yang disebut Nefele membunuh sekawanan banteng yang mengganggu kerajaan Iksion.

Kemungkinan asal kata lainnya dari kentauros adalah "pembunuh banteng". Beberapa sejarawan berpendapat bahwa bangsa Yunani mengadopsi rasi bintang Centaurus dan juga namanya "banteng yang menusuk", dari Mesopotamia. Di sana, rasi bintang itu merupakan simbol dewa Baal yang melambangkan hujan dan kesuburan. Dia bertarung melawan iblis Mot, yang melambangkan kekeringan di musim panas, dan dengan tanduknya Baal "menusuk" Mot.

Di Yunani, rasi bintang Centaurus diamati oleh Eudoksos dari Knidos pada abad keempat SM dan oleh Aratos pada abad ketiga. Alexander Hislop, dalam karyanya, The Two Babylons: Papal Worship Revealed to be the Worship of Nimrod and His Wife, berpendapat bahwa kata itu berasal dari bahasa Semit: Kohen dan "tor" (pergi berputar). Melalui perubahan fonetis, konsonan yang kurang penting menghilang seiring waktu, dan kata itu berkembang menjadi Khen Tor atau Ken-Tor, dan ditransliterasi secara fonetis ke dalam bahasa Yunani Ionia sebagai Kentaur, namun pendapat ini tidak diterima oleh para filolog (ahli bahasa) modern.

Asal usul

Teori paling umum mengenai asal usul legenda kentaur adalah bahwa legenda tersebut muncul atas reaksi dari bangsa yang bukan penunggang kuda, seperti dunia Aigea Minoa, terhadap kaum nomad yang menunggang kuda.

Teori ini menyatakan bahwa para penunggang kuda pada awalnya dilihat sebagai makhluk setengah manusia setengah kuda. Bernal Diaz del Castillo melaporkan bahwa salah tafsir semacam ini pernah terjadi ketika bangsa Aztek pertama kali melihat para penunggang kuda Spanyol. Budaya penjinakkan kuda sendiri dimulai pertama kali di padang stepa selatan di Asia Tengah, kemungkinan di Kazakhstan modern.

Suku Lapith di Thessalia, yang masih merupakan sanak famili kentaur, digambarkan oleh para penulis Yunani kuno sebagai penemu kebudayaan menunggang kuda. Suku-suku di Thessalia juga mengklaim bahwa kuda-kuda mereka merupakan keturunan dari para kentaur.

Dari berbagai penulis Yunani klasik yang menyebutkan tentang kentaur, Pindaros adalah yang pertama kali menggambarkan suatu monster campuran.

Para penulis sebelumnya (Homeros) hanya menggunakan kata-kata semacam pheres (bandingkan dengan theres, "hewan buas"). yang juga bisa bermakna "orang biadab yang menunggangi kuda". Namun penggambaran kentaur hibrida dari masa yang sama dapat ditemukan dalam seni Yunani arkais.

Lucretius dalam sajak filsafatnya De rerum natura (abad pertama SM) menolak keberadaan kentaur berdasarkan tingkat pertumbuhan mereka yang berbeda. Dia menyatakan bahwa pada usia tiga tahun, kuda ada pada masa utama hidup mereka sedangkan manusia berusia tiga tahun tidak lebih dari bayi mungil, sehingga tidak mungkin ada makhluk campuran manusia dan kuda.

Robert Graves (mengandalkan karya Georges Dumezil yang berpendapat bahwa legenda kentaur berasal dari bidadara India) berspkelusasi bahwa kentaur hanya samar-samar diingat, dan kemungkinan berasal dari kultus persaudaraan bumi pra-Hellen yang menggunakan totem kuda.

Teori serupa juga terdapat dalam The Bull from the Sea karya Mary Renault. Kinnara, makhluk berwujud setengah burung setengah manusia dari mitologi India, muncul dalam berbagai naskah kuno, seni dan juga patung serta relief di seluruh India. Makhluk tersebut digambarkan sebagai seekor burung dengan torso manusia di tempat kepala burung seharusnya berada, sehingga mirip dengan kentaur Yunani.

Prasasti

Identifikasi sementara terhadap dua patung terakota Mikenai fragmentaris sebagai kentaur, di antara tembikar Mikenai yang ditemukan di Ugarit, mengindikasikan bahwa mitos kentaur berasal berasal dari Zaman Perunggu.

Sebuah kentaur terakota yang berwarna ditemukan di "makam Pahlawan" di Lefkandi. Pada Periode Geometris, figur kentaur adalah salah salah satu tokoh terawal yang dilukis pada tembikar Yunani. Sebuah prasasti berbentuk prajurit yang berhadapan dengan satu kentaur kini ada Metropolitan Museum of Art.

Benda tersebut berasal dari periode Geometris dan sering dipamerkan untuk umum.

Dalam mitologi

Kentauromakhia

Salah satu legenda terkenal mengenai kentaur adalah pertempuran mereka melawan suku Lapith. Pertempuran tersebut dikenal sebagai Kentauromakhia ("Perang kentaur") dan bermula pada pesta pernikahan Pirithous, raja Lapith.

Pirithous mengundang para kentaur untuk menghadiri pesta pernikahannya. Di sana mereka disuguhi dengan minuman anggur yang membuat sifat liar mereka muncul. Ketika Hippodameia, sang mempelai wanita, muncul di depan hadirin, kentaur Eurition melompat dan berusaha memperkosanya. Serentak, para kentaur yang lain mengikuti ulah Eurition. Masing-masing kentaur mencoba memperkosa perempuan yang ada di pesta tersebut.

Orang-orang Lapith tidak tinggal diam dan melawan para kentaur. Akibatnya terjadilah pertempuran antara ras kentaur dengan suku Lapith. Theseus, pahlawan sahabat Pirithos, ikut membantu melawan para kentaur. Dalam pertempuran tersebut, pasukan Lapith berhasil memotong telinga dan hidung Eurition, lalu melemparkannya.

Pada akhirnya para kentaur berhasil dikalahkan. Mereka lalu melarikan diri dari Thessalia ke arah barat laut.

Salah satu pahlawan Lapith yang terbunuh adalah Kaineus. Dia adalah pahlawan Lapith yang terkenal. Kaineus pada awalnya adalah seorang perempuan bernama Kaenis yang disukai oleh Poseidon. Kaenis membiarkan tubuhnya dinikmati oleh Poseidon dengan syarat Poseidon mengubahnya menjadi seorang lelaki yang jago bertempur dan kebal terhadap senjata. Kaenis ingin berubah menjadi lelaki supaya tidak mudah diperkosa lagi. Setelah menjadi pria, Kaenis berganti nama menjadi Kaineus.

Dalam Kentauromakhia, Kaineus mengalahkan banyak kentaur sampai akhirnya dia dihantam dengan batu besar dan batang pohon besar oleh para kentaur. Kaineus pun terjatuh menembus bumi sampai dunia bawah dan muncul kembali sebagai seekor burung.

Dalam konteks-konteks selanjutnya, para kentaur tidak dikalahkan dengan mudah. Rujukan Mitos menjelaskan kehadiran suku Lapith primitif ke dalam masa sejarah di Maleia dan di benteng penyamun Foloi di Elis sebagai sisa-sisa kelompok yang diusir ke sana oleh para kentaur.

Ketika mitologi Yunani semakin dihubungkan dengan filsafat, pertempuran antara suku Lapith dengan ras kentaur menjadi simbol dari konflik antara suku beradab melawan bangsa barbar. Para pematung Yunani dari sekolah Feidias memahami pertempuran antara kentaur melawan Lapith sebagai perjuangan antara umat manusia melawan monter yang jahat, dan secara simbolis melambangkan konflik antara bangsa Yunani yang "beradab" melawan Persia yang "tidak beradab". Kisah Kentauromakhia diabadikan dalam bentuk dekorasi di kuil Parthenon di kota Athena. Hal tersebut wajar mengingat raja Athena, Theseus, adalah sahabat raja Lapith, Pirithous. Hiasan bertemakan Kentauromakhia juga ada di kuil Zeus di Olympia. Kisah Kentauromakhia juga menjadi tema yang umum pada lukisan vas Yunani.

Penyair Prancis Jose María de Heredia (1842-1905) membuat sebuah soneta yang menceritakan mengenai pertempuran kentaur. Soneta tersebut dimasukkan dalam volumenya Les Trophees. Pada masa Renaisans, pertempuran kentaur menjadi tema yang banyak diusung oleh para seniman. Michelangelo muda membuat sebuah relief marmer bertemakan kentauromakhia di Firenze sekitar tahun 1492. Ilustrasi tentang kentauromakhia buatan Piero di Cosimo, yang kini berada di National Gallery, London, dilukis pada dekade berikutnya.

Kentaur terkenal

Eurition

Eurition adalah kentaur yang memulai perang antara bangsa kentaur dengan suku Lapith.

Pada pesta pernikahan Pirithous, raja suku Lapith, dengan Hippodameia, Euriton meminum anggur dan menjadi mabuk. Dia mencoba menculik Hippodamiea sang pengantin wanita. Tindakannya ini diikuti oleh kentaur-kentaur yang lain. Akibat perbuatannya, terjadilah Perang Kentaur.

Pada pertempuran itu, para kentaur diusir dari daerah suku Lapith dan Eurition sendiri mati terbunuh.

Nessos

Nessos adalah salah satu Kentaur yang terlibat dalam Perang Kentaur. Ketika para kentaur kalah dan diusir, sebagian besar pergi ke Gunung Folos di Arkadia. Namun Nessos malah pergi ke barat menuju sungai Evenos. Di sana dia menjadi penyeberang bagi orang-orang yang hendak lewat.

Suatu hari Herakles dan istrinya Deianeira datang ke sungai itu. Nessos menawarkan diri untuk menyeberangkan Deianeira. Herakles setuju dan menyeberang terlebih dahulu. Namun ketika Nessos sudah memangku Deianeira, Nessos malah mencoba membawa kabur dan memperkosa Deianeira, akibatnya Deianeira pun berteriak meminta pertolongan suaminya. Mendengar teriakan istrinya, Herakles langsung memanah Nessos dengan anak panahnya yang telah diolesi darah beracun Hidra. Setelah terpanah, Nessos langsung terjatuh tak dapat berkutik lagi.

Dalam keadaan sekarat, Nessos memberitahu Deianeira bahwa darahnya ajaib, dan jika Herakles memakai pakaian yang telah dicelup dengan darahnya, maka Herakles tak akan pernah berpaling dari Deianeira selamanya. Deianeira percaya pada kata-kata Nessos. Suatu ketika Deianeira khawatir bahwa Herakles mencintai perempuan lain, Deianeira mengikuti saran Nessos dan memberi Herakles pakaian yang telah dicelup dengan darah Nessos. Padahal darah Nessos sudah tercampur dengan darah beracun Hidra sehingga Herakles mati terbakar setelah mengenakan pakaian itu.

Folos

Folos adalah kentaur yang yang ramah pada manusia, dia berteman baik dengan Herakles. Folos tinggal di sebuah gua di Gunung Folos, yang dinamai dari namanya, di Arkadia. Folos memiliki minuman anggur yang bisa membuat para kentaur bertindak gila.

Suatu hari, Herakles datang berkunjung dalam rangka menjalankan tugas keempatnya. Untuk menjamu tamunya, Folos menyiapkan minuman anggur. Namun aroma anggur itu tercium oleh para kentaur. Para kentaur mulai mabuk dan menyerang gua tempat Herakles dan Folos berada. Herakles balas menyerang para kentaur dengan panahnya yang telah diolesi darah beracun Hidra, sebagian mati dan sebagian kabur.

Folos lalu keluar dan merasa heran bagaimana sebuah panah bisa membunuh kentaur. Secara tak sengaja Folos menjatuhkan sebuah panah pada kukunya, dia langsung mati seketika itu juga. Mayat Folos dikuburkan oleh Herakles.

Kheiron

Kheiron adalah kentaur yang paling terkenal. Kheiron Berbeda dengan kentaur-kentaur lainnya, mulai dari kelahiran sampai karakteristiknya.

Titan Kronos memperkosa Filira dalam wujud seekor kuda jantan, dan dari hubungan itu Filira melahirkan Kheiron, seorang kentaur. Karena ayahnya adalah seorang Titan, Kheiron pun terlahir sebagai kentaur yang abadi.

Kheiron merupakan kentaur yang bijaksana dan ahli dalam pengobatan, astrologi, dan ramalan. Kheiron bersahabat dengan banyak pahlawan, termasuk Herakles dan Peleus. Kheiron bahkan merupakan guru bagi beberapa pahlawan, misalnya Iason dan Akhilles.

Kheiron mengajari para pahlawan itu cara berburu dan bertarung. Muridnya yang lain adalah Medos.

Kheiron juga mengajari ilmu pengobatan pada Asklepios, yang kelak menjadi dewa pengobatan, dan dua putranya. Selain itu, Kheiron mengajari Aristaios, dewa pertanian. Kheiron bahkan memberi nasihat ramalan pada Apollo, dewa ramalan. Dionisos, dewa anggur, juga diajari menari dan bernyanyi oleh Kheiron.

Ketika Herakles sedang berkelahi dengan para kentaur saat sedang menjalankan tugas keempatnya, secara tidak sengaja Herakles melukai Kheiron dengan panah yang telah diolesi darah beracun Hidra. Kheiron yang tak bisa mati akhirnya harus terus-menerus menderita rasa sakit yang amat sangat akibat racun itu.

Supaya terbebas dari rasa sakitnya, Kheiron meminta para dewa melepaskan keabadiannya. Setelah tak lagi abadi, Kheiron akhirnya mati akibat racun itu. Para dewa lalu menempatkan Kheiron di langit sebagai rasi bintang Centaurus.

Dalam versi lainnya, kematian Kheiron juga merupakan pengorbanannya pada Prometheus. Prometheus dihukum oleh Zeus dan baru bisa bebas jika ada makhluk abadi yang mau mati demi dia.

Kentaur perempuan

Meskipun kentaur perempuan, yang disebut kentaurides, tidak muncul dalam seni dan sastra Yunani kuno awal, namun mereka muncul dalam masa-masa kuno selanjutnya.

Sebuah mosaik Makedonia dari abad k-4 SM adalah salah satu contoh seni kuno yang menampilkan kentaur perempuan. Ovidius juga menyebutkan satu kentaur bernama Hilonome yang bunuh diri ketika suaminya, Killaros, terbunuh dalam perang melawan suku Lapith.

Dalam deskripsi lukisan di Neapolis, retoris Yunani Filostratos Tua menggambarkan kentaur perempuan sebagai istri dan saudari para kentaur pria yang tinggal di Gunung Pelion bersama anak-anak mereka.
“ Betapa cantiknya pada kentaurides, meskipun mereka adalah kuda; beberapa memiliki tubuh kuda putih, beberapa lainnya memiliki tubuh kuda cokelat, dan yang lainnya bertubuh kuda belang, mereka berkilau seperti kuda-kuda yang terawat dengan baik. Ada juga kentaurides berkulit putih yang bertubuh kuda hitam, dan warna mereka yang bermacam-macam menjadikan mereka cantik secara keseluruhan. ”

—Filostratos Tua, Eikones 2. 3.

Gagasan, atau kemungkinan, mengenai kentaur perempuan secara jelas diketahui pada masa mdoern awal, seperti ditulis oleh Shakespeare dalam karyanya King Lear:
“ Dari pinggang ke bawah mereka adalah kentaur, /Namun dari pinggang ke atas mereka adalah perempuan ”

—Shakespeare, King Lear, Babak 4, Adegan 6, Dialog 124–125

Dalam film animasi Disney yang berjudul Fantasia, selama Simfoni pastoral, beberapa tokoh utamanya adalah kentaur perempuan. Akan tetapi, studio Disney menyebut mereka "Centaurettes" alih-alih Kentaurides.




-dipi-
 
re: Mitologi Yunani (Re-Posting & Completing Edition)

Kiklops


200px-Polyphemus.gif


Kiklops adalah makhluk dalam mitologi Yunani yang bertubuh raksasa dan memiliki satu mata. Awalnya hanya ada tiga Kiklops yang merupakan anak dari Gaia dan Uranus. Mereka adalah Arges, Brontes dan Steropes. Karena penampilan mereka yang mengerikan, Uranus memenjarakan para Kiklops di Tartaros bersama Hekatonkhire. Para Kiklops dibebaskan dari Tartaros oleh Zeus yang membutuhkan bantuan dalam perang melawan para Titan. Kiklops yang memang ahli dalam menempa besi kemudian membuatkan petir untuk Zeus, trisula untuk Poseidon, dan helm gaib untuk Hades. Setelah dewa-dewa Olimpus memenangkan perang, para Kiklops bekerja bersama Hefaistos, dewa api dan pandai besi. Salah satu Kiklops yang terkenal adalah Polifemos, yang pernah berkonfrontasi dengan Odisseus.



-dipi-
 
Back
Top