princess_newbie
New member
Jakarta, Seseorang yang tertidur ketika sedang berada di tempat kerja biasanya akan dicap sebagai pemalas oleh atasan atau rekan-rekannya. Namun jangan salah, menurut para ahli tidur siang meski hanya sesaat dan tidak sengaja tetap bermanfaat.
Berbagai penelitian membuktikan bahwa tidur siang selama beberapa saat bisa membuat otak kembali segar. Dampak positif yang bisa dirasakan antara lain konsentrasi meningkat, sehingga mampu menjalankan multitasking atau melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan.
Teori ini berlaku juga untuk tidur siang yang tidak disengaja, misalnya saat tertidur di meja kerja di tengah-tengah kesibukan. Meski hanya terlelap untuk waktu yang sangat singkat, seseorang tetap bisa bangun dengan kondisi pikiran yang lebih segar.
Prof Alon Avidan, ahli saraf dan gangguan tidur dari University of California mengatakan bahwa kebutuhan manusia untuk tidur siang tidak lepas dari jam biologisnya. Pada jam 3-4 sore, ritme tubuh cenderung menurun sehingga butuh istirahat untuk bisa kembali ke ritme semula.
Saat bekerja, siklus tersebut sebaiknya tidak dilawan. Jika tidak tersedia tempat untuk berbaring dengan nyaman, maka tidak perlu sungkan untuk menundukkan kepala di meja kerja atau bersandar di sofa yang ada di ruang tamu untuk beberapa saat saja.
"Anda hanya butuh tidur siang selama 15-20 menit untuk merasakan manfaat yang luar biasa. Jika lebih dari 30 menit, efeknya malah jadi lebih mengantuk dan kehilangan konsentrasi," ungkap Prof Avidan seperti dikutip dari Healthday, Jumat (15/7/2011).
Anjuran Prof Avidan tentunya sulit untuk diterapkan oleh beberapa orang yang dituntut untuk selalu terjaga saat bekerja misalnya penjaga menara pengawas di bandar udara. Beberapa waktu silam, seorang petugas menara pengawas di Amerika Serikat mendapat sanksi dari atasannya gara-gara tertidur saat sedang bertugas.
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Berbagai penelitian membuktikan bahwa tidur siang selama beberapa saat bisa membuat otak kembali segar. Dampak positif yang bisa dirasakan antara lain konsentrasi meningkat, sehingga mampu menjalankan multitasking atau melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan.
Teori ini berlaku juga untuk tidur siang yang tidak disengaja, misalnya saat tertidur di meja kerja di tengah-tengah kesibukan. Meski hanya terlelap untuk waktu yang sangat singkat, seseorang tetap bisa bangun dengan kondisi pikiran yang lebih segar.
Prof Alon Avidan, ahli saraf dan gangguan tidur dari University of California mengatakan bahwa kebutuhan manusia untuk tidur siang tidak lepas dari jam biologisnya. Pada jam 3-4 sore, ritme tubuh cenderung menurun sehingga butuh istirahat untuk bisa kembali ke ritme semula.
Saat bekerja, siklus tersebut sebaiknya tidak dilawan. Jika tidak tersedia tempat untuk berbaring dengan nyaman, maka tidak perlu sungkan untuk menundukkan kepala di meja kerja atau bersandar di sofa yang ada di ruang tamu untuk beberapa saat saja.
"Anda hanya butuh tidur siang selama 15-20 menit untuk merasakan manfaat yang luar biasa. Jika lebih dari 30 menit, efeknya malah jadi lebih mengantuk dan kehilangan konsentrasi," ungkap Prof Avidan seperti dikutip dari Healthday, Jumat (15/7/2011).
Anjuran Prof Avidan tentunya sulit untuk diterapkan oleh beberapa orang yang dituntut untuk selalu terjaga saat bekerja misalnya penjaga menara pengawas di bandar udara. Beberapa waktu silam, seorang petugas menara pengawas di Amerika Serikat mendapat sanksi dari atasannya gara-gara tertidur saat sedang bertugas.
AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Apalagi kalo abis makan siang, kenyang terus dibawa tidur alamaaaakk mantap nian
