Lulusan IT banyak yang mengecewakan, tanggapan dari employer

Megha

New member
Lulusan IT banyak yang mengecewakan, tanggapan dari employer​




Thanks to rekan agus yang memberitahu link tentang berita “lulusan IT banyak yang mengecewakan”.

berikut ini linknya :link1 link2 link3

saya posting beberapa komentar dari rekan2 yang telah bekerja di perusahaan dan punya andil dalam proses rekruitment:

1. Rizky Prihanto (company point of view)

spesifikasi untuk rekruitmen berlebihan, salary pas2an

berlebih? spesifikasi yang standar aja banyak yang nggak bisa dipenuhi. manajemen sih biasanya mau-mau aja mbayar salary yang memuaskan kalo skill nya sesuai. tapi kadang itu dijadikan alasan ama SDM baru, “gajinya kecil aja koq minta yang bisa ini bisa itu” — padahal mestinya kan paradigma-nya dibalik: “oh perlunya bisa ini bisa itu ya? menarik juga. gajinya berapa ya?” kebanyakan SDM yang mengeluhkan kecilnya besaran gaji untuk menutupi skill yang tidak meets requirement itu — kalo meminjam istilah Bung Endy sih itu namanya: “can’t do attitude”. Sayangnya, memang banyak bangedd yang seperti ini.

*dua minggu ini gw lagi rekruitment Database Programmer, susahnya naujubille. Query join 2 tabel aja nggak ngerti — padahal gw nggak ngebatasin harus pake klausa JOIN. Kalo nggak ngerti pake JOIN, cukup lah composite-kan tabel trus di-filter berdasarkan kesamaan keys antar tabel. Tambah bingung :D
ironisnya, 4 dari 5 kandidat yang gw test itu adalah asisten laboratorium untuk praktikum database.
Innalillahi…

2. ilham rizki sasmita (company point of view)

Saya juga ngalamin, mas. Waktu rekrut programmer tahun lalu, liat CV bagus, pas ditest suruh JOIN 2 tabel ternyata gak bisa. Itu di sekolahnya ngapain aja ya?
Jangan lupa, sekarang skripsi bisa dibeli di internet dengan harga murah. Pastikan test codingnya cukup ampuh untuk menyeleksi. Buka juga untuk programmer non Teknik Informatika, biasanya kalau orang non Teknik Informatika belajarnya lebih serius dan langsung berhadapan dengan real world problem di bidangnya. Biasanya lho ya…

3. ifnu bima (company point of view)

> 1. Sebenarnya apa saja yang diinginkan perusahaan dari para lulusan IT ?

Simple thing, bikin CRUD berdasarkan standard framework yang dipake di industri, Misalnya kalau di java ya pake hibernate + spring atau yang simple JSP dan Servlet + JDBC. Dari sini frashgrad harus mengerti :
1. bikin html secara manual (misalnya bikin table manual diketik ga pake dreamweaver, <tr> dan <td> hafal diluar kepala)
2. bikin query (create update delete, select + where + join)
3. Membuat table (create table) atau pake visual designer juga boleh
4. Mengerti konsep OOP, setidaknya tau apa itu class dan apa itu object
5. Mengerti konsep HTTP protocol, apa itu GET dan POST
6. Mengerti konsep html form (checkbox, textfield), syukur2 mengerti javascript
7. Mengerti konsep JDBC
8. Mengerti apa itu application server (tomcat)
Nah listnya bisa bertambah panjang hanya untuk bisa membuat hal-hal mendasar saja loh.

> 2. Sampai Level apa perusahan menentukan seseorang di anggap layak untuk menerima tanggung jawab atas perkerjaan yang akan diberikan ?
pertanyaan pertama :
1. Tau tentang html? kalau tau coba buat table dengan 3 kolom dan 5 baris di papan tulis. (kalau ga bisa yaaa… )
2. Tau sql? nah misalnya kalau saya punya table barang dan kategori barang, trus saya mau menampilkan data barang + kategorinya, coba anda bikin querynya.
Ok cukup 2 hal simple ini aja deh, kalau ga bisa ya…. ada perusahaan yang mau menerima dengan syarat dan ada pula yang kandidatnya suruh pulang dulu dan belajar yang banyak :D

4. endy muhardin (company point of view)

> saya setuju..malah sangat mengecewakan kalo dibenchmark dengan standart industri yang ada.berapa sih lulusan IT yang siap pakai setiap kali wisuda? aku yakin gak sampai 15%. tetapi aku yakin sebenarnya mereka punya “potensi besar”.

Potensi tanpa kerja keras tidak ada gunanya.
Konon, Mozart si jenius musik sudah teridentifikasi kejeniusannya di usia 4 tahun.
Tapi butuh waktu 18 tahun sampai dia menghasilkan karya kelas dunia.
Nothing substitutes practices and hard work.
>
> Makanya kalo nyari tenaga IT terus di tanya J2EE,Hibernate,Spring,Maven,IoC dll. ya banyak yang gak kejaring. Cara yang tepat adalah melihat potensi mereka untuk mempelajarinya.rekrutlah mereka, kasih training yang bagus.lalu lihatlah apa yang terjadi!
>
Sebenarnya kalo para mahasiswa itu menggunakan umurnya (selama kuliah) untuk bikin aplikasi, whatever aplikasi it is, dalam waktu 4 tahun (asumsi S1) akan lulus dengan kemampuan yang memadai. Tapi sayangnya banyak yang menghabiskan umurnya dengan dugem, gaul, pacaran, dan kegiatan lain yang tidak menambah added value.

Kasi training dan lihat apa yang terjadi?

Well … saya ngeliatnya gini.
Ada lulusan SMK RPL, gak bisa coding, belum pernah bikin aplikasi satupun even sekelas address book, dan gak juga paham konsep dasar. Ada lulusan S1, gak bisa coding, belum pernah bikin aplikasi satupun even sekelas address book, dan gak juga paham konsep dasar.
Yang SMK bisa dibayar UMR + Beasiswa kuliah
Yang S1 minta at least 3 juta.
Effort di perusahaan, sama2 ngasi training.
Pilih mana?

5. asyraf mursalina (company point of view)

Sekedar share buat adik-adik khususnya. Kebetulan satu tahun ini saya terjun langsung soal “merekrut tenaga IT”. And it is really a long and exhausting journey. Ratusan lamaran, puluhan kandidat. Sampai saat ini kami hanya mendapat 3 tenaga IT yang kami anggap handal. 2 lainnya diterima kemudian diberi job mengurusi administrasi dan dokumentasi pekerjaan di div. IT. Selama rekrutmen, kami tutup mata soal IP, buat kami yang penting skill. Tapi pengalaman empiris memang membuktikan, mostly IP berbanding lurus dengan skill dan benar sekali… kalaupun ada yg skill nya tidak seperti yang diharapkan, tapi kalau IP nya bagus… orang nya lebih mudah di didik. Menyadari rata2 kandidat yang kami uji memiliki gelar S.KOM atau ST yang kental sekali IT nya, sungguh mengecewakan ketika kami test, bahkan dengan soal semudah yang saya posting di forum beberapa waktu lalu, banyak sekali yang bahkan menulis satu baris query saja tidak mampu. Buat adik-adik yang akan terjun ke dunia kerja, mungkin pengalaman saya ini bsa dijadikan pelajaran berharga.

sumber
 
Wah ko bisa gitu ya? mungkin saat kuliahnya gak serius tuh maen2 doank,..

hemm kata seoang HRD sih, sebagian dari mereka saat di test itu hasilnya kurang memuaskan atau tidak seperti yang diharapkan.. Mungkin karena kurang latihan kali ya
 
Jangan lupa, sekarang skripsi bisa dibeli di internet dengan harga murah.
Bener banget nih, ini masih salah satu kenapa lulusan IT banyak yang mengecewakan.
Salah satu lainnya, ada yang bilang "Yang penting ada Gelar/Sarjana", atau "Yang penting lulus, supaya mudah dapat kerja atau diterima dengan mudah waktu ngajuin lamaran" dengan atau nilai pas-pasan dan gak belajar dengan giat.

Sebenarnya disayangkan banget ya, banyak lulusan IT yang benar-benar punya potensi akhirnya malah disepelekan gara-gara kasus ini.
Akhirnya bukan salah kurangnya lapangan pekerjaan lagi, tapi karna memang banyak sarjana-sarjana yang sia-sia untuk dipekerjakan.
 
Bener banget nih, ini masih salah satu kenapa lulusan IT banyak yang mengecewakan.
Salah satu lainnya, ada yang bilang "Yang penting ada Gelar/Sarjana", atau "Yang penting lulus, supaya mudah dapat kerja atau diterima dengan mudah waktu ngajuin lamaran" dengan atau nilai pas-pasan dan gak belajar dengan giat.

Sebenarnya disayangkan banget ya, banyak lulusan IT yang benar-benar punya potensi akhirnya malah disepelekan gara-gara kasus ini.
Akhirnya bukan salah kurangnya lapangan pekerjaan lagi, tapi karna memang banyak sarjana-sarjana yang sia-sia untuk dipekerjakan.

bener juga sih non..
Sebenarnya sejak kapan ya titel sarjana/diploma itu menjadi sebuah syarat mutlak dalam bidang IT?? Sejauh yang sudah megha temui, justru banyak orang-orang yang belajar secara outodidak lebih terampil dibanding yang punya gelar
 
Potensi tanpa kerja keras tidak ada gunanya.

setuju sama yang satu ini!!
salah satu faktor penyebab pengangguran ya ini..

bener juga sih non..
Sebenarnya sejak kapan ya titel sarjana/diploma itu menjadi sebuah syarat mutlak dalam bidang IT?? Sejauh yang sudah megha temui, justru banyak orang-orang yang belajar secara outodidak lebih terampil dibanding yang punya gelar

karena orang yang autodidak biasanya menyenangi hal yang ditekuninya, jadi jika orang tersebut kerja dibidang tersebut mereka ga ada beban, malah terasa seperti sedang bermain :)
setauku bidang IT banyak diincar karena katanya lulusan IT banyak dicari, makanya banyak yang berpikir buat masuk disitu sekedar pingin lulus trus dapet kerja IMO (temen gw mahasiswa IT juga bilang gitu)
 
bener juga sih non..
Sebenarnya sejak kapan ya titel sarjana/diploma itu menjadi sebuah syarat mutlak dalam bidang IT?? Sejauh yang sudah megha temui, justru banyak orang-orang yang belajar secara outodidak lebih terampil dibanding yang punya gelar
aku setuju sama non megha
 
Back
Top