Anak Domba di tengah binatang buas

d4n1el

New member
Firman : Lukas 10:1-3
Jika bicara tentang murid-murid Yesus, maka dapat kita bagi menjadi tiga kelompok murid; pertama yang disebut kelompok ?lingkaran dalam?, disebut kelompok lingkaran-dalam karena di saat-saat penting biasanya Yesus hanya membawa mereka ini yaitu, Petrus, Yohanes, dan Yakobus (contoh; waktu doa di Taman Getsemani, dan pada waktu Ia dipermuliakan di sebuah bukit, Yesus berada bersama-sama ketiga murid-Nya ini.). Dan ketiganya inilah yang melayani Yesus setiap hari 24 jam.

Tetapi ada pula murid-murid yang lain, yaitu kedua belas murid-Nya, juga termasuk diantaranya Petrus, Yohanes, dan Yakobus, mereka ini melayani Yesus secara ?full time?. Kemudian yang ketiga disebut murid-murid yang berada di lingkaran luar, mereka adalah ketujuh puluh orang yang diutus Yesus. Ketujuh puluh murid ini melayani Tuhan tetapi tidak secara full time, karena mereka tetap melakukan aktivitasnya masing-masing ( part time). Walaupun hanya part timer tetapi mereka melayani dengan kuasa, dan sebagai buktinya ketika sekembalinya kepada Yesus mereka berkata: ?Guru, bahkan setan-setan pun takluk kepada kami di dalam nama-Mu.?

Ini merupakan bukti bahwa Yesus bisa pakai siapapun diantara kita baik yang melayani secara full time maupun part time. Yesus mengutus mereka berdua-dua dengan maksud untuk saling menguatkan, menasehati, mengingatkan, dan untuk saling mendukung di dalam pelayanan. Dan Tuhan Yesus berkata kepada mereka: ?Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.?
Apakah sebenarnya yang dimaksud Yesus gambaran ini? Sebab domba adalah binatang yang lemah dan tidak punya tanduk untuk membela diri, dan bahkan tidak punya kesempatan untuk lari meloloskan diri dan bersembunyi dari pemangsa.
Sekarang kita perhatikan beberapa hal penting mengenai arti atau makna perkataan Yesus bahwa; ?kita diutus seperti domba di tengah-tengah serigala?, adalah:
1.
Yesus mau mengajarkan/menjelaskan kepada kita bahwa dunia ini bukanlah tempat yang aman buat kita.
Karena dunia ini diciptakan Allah bukanlah untuk tempat tinggal kita, karena sejak dari mulanya kita diciptakan untuk tinggal di Sorga atau Firdaus. Itulah sebabnya dunia ini tidak aman buat kita, namun bukan berarti dapat jadi alasan untuk kita hidup dalam ketakutan, sebab Allah berjanji akan mengutus malaikatnya untuk berkemah disekeliling kita, sehingga ditengah dunia yang tidak aman ini kita tinggal tenang dalam perlindungan Tuhan. Karena itu, kehadiran kita di tengah-tengah dunia harus dapat jadi terang atau berkat bagi setiap orang. Oleh karena dunia tidak aman maka kita haruh sadar; Pertama, kita harus senantiasa berhati-hati. Kedua, kita harus bersatu sehingga membuat kita makin kuat, dan kesatuan itu sendiri harus dimulai ditengah keluarga kita masing-masing. Ketiga, kita harus mengikuti peraturan, Alkitab mencatat jika kita berjalan dalam kehendak Tuhan maka kita tidak akan turun tapi naik, tidak akan menjadi ekor tapi jadi kepala.

2.
Mazmur 20:7-9; Kita seperti anak domba di tengah serigala artinya, kita tidak boleh mengadalkan kekuata sendiri.
Anak domba itu lemah, tidak punya kekuatan yang cukup untuk menghalaukan serigala, itulah sebabnya ia perlu seorang gembala yang menjaganya. Demikian juga kalau kita sadar dunia ini tidak aman buat kita jangalah coba mengandalkan kekuatan sendiri. Domba tidak mungkin dapat mengalahkan serigala, demikian juga kita tidak mungkin sanggup mengalahkan setan hanya dengan kekuatan sendiri, tapi jika bersama dengan Tuhan kita pasti tampil jadi pemenang, Alkitab mencatat jika Allah dipihak kita siapakah yang dapat melawan kita.

3.
Matius 10: 16; Karena kita seperti anak domba di tengah serigala, kita harus menjadi seorang yang berhikmat dan tidak mudah untuk menyerah.
Cerdik seperti ular artinya tidak mudah terbujuk sama halnya seperti ular, sehingga tidak mudah untuk terjebak. Ular adalah binatang yang tidak mudah untuk dijebak. Alasan kita harus cerdik seperti ular, karena setan adalah penipu dan senang menjebak kita. Banyak orang Kristen yang sudah sekian tahun iring Yesus, dan komitmen untuk hidup kudus tapi akhirnya jatuh lagi dalam dosa, itu salah satu bukti telah jatuh dan terperangkap dalam jebakan iblis. Namun disisi lain, kita harus tulus seperti merpati, bukan jadi cerdik dan licik, tapi cerdik dan tulus hati.

4.
Karena kita adalah domba di tengah serigala, kita harus selalu berada/dekat dengan Kristus Sang Gembala Agung kita.
Serigala selalu mengintai dan berusaha menangkap domba-domba yang terpisah dari gembalanya. Kita lihat buktinya, selemah apapun domba itu selama ia dekat dengan gembala maka serigala tidak akan berani berbuat apa-apa, karena memang pada dasarnya serigala takut kepada manusia. Demikian juga selama kita berada bersama Tuhan, dijamin kita hidup aman sebab setan tidak mungkin berani menghampiri kita. Itulah sebabnya Daud berkata, ?Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku?, kemudian ia berkata juga ?Hanya dekat Tuhan saja aku tenang.?

Kesimpulan
Selama di dunia ini, memang kita seperti domba di tengah-tengah serigala, sebab itu kita harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Artinya,kita harus hidup dalam hikmat Allah dan tidak mudah untuk menyerah, serta selalu mendekatkan diri pata Tuhan yang adalah Sang Gembala Agung kita. Dan selama kita berada bersama Sang Gembala Agung itu maka perjalanan hidup kita menjadi sebuah perjalanan yang penuh dengan kemenangan, sebab bersama dengan Kristus kita cakap melakukan segala perkara yang besar, dan Tuhan tidak pernah terlambat untuk menolong dan membela kita.
 
Back
Top