Tauhid Uluhiyah

Movistar

New member
Tauhid Uluhiyah


Jenis Tauhid kedua adalah tauhid uluhiyah. Tauhid uluhiyah sendiri mengandung arti mengesakan Allah dengan semua peribadatan yang disyariatkan. Segala peribadatan tersebut tidaklah boleh dipalingkan kepada siapapun, apakah nabi yang diutus atau malaikat yang mempunyai kedudukan dekat disisi Allah, terlebih lagi kepada yang lain.
Contoh dari ibadah antara lain thowaf, sholat, haji, puasa, nadzar, i'tikaf, menyembelih, sujud, ruku', khauf (rasa takut), raja` (rasa harap), senang, takut, khusu', istighosah (memohon pertolongan dikala kesempitan) atau jenis ibadah yang lainnya yang telah Allah syariatkan didalam Al-Qur'an dan telah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam syariatkan dalam sunnahnya yang shohih, baik perbuatan maupun ucapan.
Barang siapa memalingkan satu bentuk ibadah kepada selain Allah maka dia telah musyrik berdasarkan firman Allah
"Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain disamping Allah padahal tidak ada satu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhan-Nya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tidak beruntung"
(QS. Al-Mu'minun :117)
Ibadah apabila didefinisikan secara bahasa maka ia bermakna merendahkan diri dan tunduk. Seperti ungkapan di dalam bahasa Arab "thoriq mu'abad" yaitu jalan yang sudah permanen (sudah diratakan dll).
Secara syar'i makna ibadah adalah sebagaimana perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yaitu:
? Ketaatan kepada Allah dengan menjalankan apa yang diperintahkan Allah melalui lisan rosul-Nya.
? Beliau juga berkata ibadah adalah kata yang mencakup semua jenis perkataan dan perbuatan, baik yang lahir maupun bathin, yang dicintai dan diridloi Allah.
lanjut
 
Back
Top