Tauhid Asma' dan Sifat

Movistar

New member
Tauhid Asma' dan Sifat



Tauhid jenis yang ketiga adalah tauhid asma' dan sifat . Tauhid ini mengandung pengertian beriman dengan setiap nama dan sifat Allah yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits shohih yang Allah sendiri sifatkan dan yang disifatkan oleh Rosul-Nya shallallaahu 'alaihi wa sallam, secara hakiki tanpa ta'wil, takyiif (memvisualkan), ta'thil (menolak), tamtsil (menyerupakan), tafwiidh (menyerahkan maknanya kepada Allah) . Seperti bersemayam, turun, tangan, datang dan sifat-sifat yang lain, yang penafsirannya sebagaimana para salaf telah sebutkan; Istiwa (bersemayam) penafsiranya disebutkan dari Abi Aliyah dan Mujahid dari kalangan tabi'in, dalam shohih bukhori bahwasanya istiwa itu maknanya Al-'Uluu wal Irtifa' (tinggi dan diatas) yang keduanya sesuai dengan keagungan-Nya. Firman Allah :
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
(QS Asy-Syuura : 11)
Oleh karena itu tatkala Imam Malik ditanya tentang Istiwa maka beliau menjawab : " Istiwa itu maknanya sudah diketahui, caranya tidak diketahui dan iman kepadanya wajib sedang bertanya tentang ini hukumnya bid'ah ." Yang maknanya : bahwa istiwa itu sudah diketahui yaitu tinggi dan diatas sesuai dengan keagunggan Allah, tidak ada yang mengetahui caranya kecuali Allah, yang pasti tidak menyerupai mahluk-mahluknya.
Ta'wil : Memalingkan ayat-ayat dan hadits shohih dari dzohirny ke makna lain yang bathil.Seperti istawa ke makna istaula (menguasai).

lanjut
 
Back
Top