Mau Bertemu PM Israel, Wajib Copot Bra

hot

New member
Mau Bertemu PM Israel, Wajib Copot Bra

Stasiun berita Arab, Al Jazeera,memprotes kantor perdana menteri (PM) Israel, Rabu 12 Januari 2011. Pasalnya, wartawati Al Jazeera merasa dilecehkan setelah disuruh mencopot penutup buah dada (bra) oleh tim keamanan ketika akan mewawancarai PM Benjamin Netanyahu.

Menurut laman harian Haaretz, peristiwa tidak menyenangkan itu menimpa wartawati cantik bernama Najwan Simri Diab dan sejumlah jurnalis lainnya saat memenuhi undangan jumpa pers khusus dengan Netanyahu di suatu hotel di Yerusalem, Selasa 11 Januari 2011. Namun, sebelum masuk ke ruangan, para wartawan asing yang diundang harus menjalani penggeledahan oleh tim keamanan Netanyahu.

Begitu akan digeledah, Najwan terkejut saat perempuan petugas dari tim keamanan Israel menyuruh dia melepas baju, termasuk pakaian dalam. Bagi Najwan, perintah itu sudah keterlaluan dan merupakan suatu penghinaan.

"Saya tidak menolak menjalani pemeriksaan keamanan, namun saya menentang penghinaan," kata Najwan kepada Haaretz.

Najwan, yang tengah hamil, juga tidak mau diperiksa dengan mesin pemindai elektronik. Perempuan berusia 31 tahun itu takut bila sinar merah yang melintas di perutnya bisa mempengaruhi kandungan.

Wartawati Al Jazeera itu akhirnya menolak perintah dari petugas sehingga tidak jadi menghadiri konfrensi pers dengan Netanyahu. Stasiun televisi yang berbasis di Qatar itu akhirnya mengajukan protes kepada departemen media di kantor perdana menteri Israel.

Pihak kantor perdana menteri berjanji akan menyelidiki insiden itu dan meminta penjelasan dari Shin Bet, yaitu polisi khusus yang bertugas melindungi para pejabat tinggi Israel.

Menurut Asosiasi Jurnalis Media Asing di Israel, sejumlah anggota mereka pun mengalami perlakukan serupa. Baik fotografer dan reporter harus membuka baju saat menjalani pemeriksaan keamanan sebelum melakukan wawancara khusus dengan pejabat tinggi Israel.

Sumber
 
Last edited by a moderator:
Ada yang bisa menanggapi berita ini secara obyektif?? ...
Sepertinya bakalan nggak ada ... :))

Sayang sekali isi berita ini kurang jeli, sehingga masih terlihat 'cacat' nya ....



-dipi-
 
Ada yang bisa menanggapi berita ini secara obyektif?? ...
Sepertinya bakalan nggak ada ... :))

Sayang sekali isi berita ini kurang jeli, sehingga masih terlihat 'cacat' nya ....



-dipi-
I'll take it both. ~LoL~

First:
"Dasar zionis keparat. Lebay banget sih pake disuruh ngelepas bra segala cuma sekedar untuk menghadap presiden. Pelecehan ini namanya. Dasar Yahudi"

Second:
"Hal yang sangat wajar. Dari berita itu kan disebutkan kalau itu adalah bagian dari pemeriksaan, serta pemeriksaan itupun dilakukan oleh personel perempuan. Jadi bukan saat menghadap presiden, lantas mesti copot bra abis itu nggak dipakai lagi.
Untuk sebuah negara yang dalam sehari ada lebih dari 50 ancaman bom, daku rasa langkah yang diambil itu wajar.
Jangankan untuk menghadap presiden suatu negara, lha di beberapa Airport aja memberlakukan hal yang begini kok jika ada seseorang dicurigai melakukan hal yang ilegal"


Kira-kira mana yang obyektif dan mana yang subyektif??
Sepertinya lebih seru kalau postingannya seperti bentuk yang pertama itu ya. Lebih aman dan beriman. ~LoL~
 
pengamanan ketat d lakukan mungkin melihat kasus sebelumnya PM Yitzhak Rabin d bunuh warganya sendiri 16 thn lalu
 
Israel itu geng perampok bukan negara :))
"Saya tidak menolak menjalani pemeriksaan keamanan, namun saya menentang penghinaan," kata Najwan kepada Haaretz

=b= statement Najwan memang tepat sebagai manusia yg beradab dalam menghadapi pemimpin & geng biadab laknatullah.

Insiden itu lebih tepat disebut penghinaan & pelecehan agama. Dalam Islam, wanita wajib menutup aurat, lah.. ini dipaksa buka aurat.
 
Back
Top