Pengobatan Kanker

nurcahyo

New member
Pengobatan Kanker

PEMBEDAHAN


KEMOTERAPI

Belum ditemukan obat kanker yang ideal, yang menghancurkan sel-sel kanker tanpa mencederai sel-sel yang normal.
Meskipun demikian, banyak penderita yang bisa diobati dengan obat-obat antikanker (kemoterapi) dan beberapa diantaranya mengalami kesembuhan.
Pada saat ini efek samping dari kemoterapi dapat diminimalkan.

Obat antikanker dikelompokkan kedalam beberapa kategori:

1. Alkylating agents
2. Antimetabolit
3. Alkaloid tanaman
4. Antibiotik antitumor
5. Enzim
6. Hormon
7. Pengubah respon biologis


2 atau lebih obat sering digunakan sebagai suatu kombinasi.
Alasan dilakukannya terapi kombinasi adalah untuk menggunakan obat yang bekerja pada bagian yang berbeda dari proses metabolisme sel, sehingga akan meningkatkan kemungkinan bertambahnya jumlah sel-sel kanker yang dihancurkan.
Selain itu, efek samping yang berbahaya dari kemoterapi bisa dikurangi jika obat dengan efek beracun yang berbeda digabungkan, masing-masing dalam dosis yang lebih rendah daripada dosis yang diperlukan jika obat tersebut digunakan tersendiri.

Obat-obat dengan sifat yang berbeda kadang digabungkan.
Misalnya obat yang membunuh sel-sel tumor dikombinasikan dengan obat yang merangsang sistem kekebalan terhadap kanker.


Gas mostar yang digunakan sebagai senjata pada Perang Dunia I merupakan contoh dari alkylating agents.
Obat golongan ini mempengaruhi molekul DNA, yaitu merubah struktur atau fungsinya sehingga tidak dapat berkembangbiak.

Efek sampingnya berupa:
- mual
- muntah
- rambut rontok
- iritasi kandung kemih (sistitis) disertai terdapatnya darah dalam air kemih
- jumlah sel darah putih, sel darah merah dan trombosit menurun
- jumlah sperma berkurang (pada pria, mungkin terjadi kemandulan yang menetap)
- meningkatnya resiko leukemia.


Antimetabolitadalah sekumpulan obat yang mempengaruhi sintesa (pembuatan) DNA atau RNA dan mencegah perkembangbiakan sel.

Obat golongan ini menimbulkan efek yang sama dengan alkylating agents, ditambah dengan terjadinya ruam kulit, warna kulit menjadi lebih gelap (meningkatkan pigmentasi) atau gagal ginjal.


Alkaloid tanaman adalah obat-obat yang dapat menghentikan pembelahan sel dan mencegah pembentukan sel-sel baru.

Efek samping yang ditimbulkan serupa dengan alkylating agents.


Antibiotik antitumor juga mempengaruhi DNA dan mencegah perbanyakan sel.

Efek sampingnya sama dengan alkylating agents.


Kepada penderita leukemia limfoblastik akut bisa diberikan asparaginase, suatu enzim yang mengeluarkan asparagin asam amino dari darah, yang diperlukan oleh leukemia untuk melangsungkan pertumbuhannya.

Efek samping berupa:
- reaksi alergi yang bisa berakibat fatal
- nafsu makan hilang
- mual
- muntah
- demam
- kadar gula darah tinggi.


Terapi hormon akan meningkatkan atau menurunkan kadar hormon tertentu untuk membatasi pertumbuhan kanker yang tergantung kepada hormon tersebut atau yang dihambat oleh hormon tersebut.

Misalnya kanker payudara memerlukan estrogen untuk pertumbuhannya. Tamoksifen merupakan obat anti-estrogen yang menghalangi efek estrogen dan bisa memperkecil ukuran kanker.
Kanker prostat bisa dihambat oleh estrogen atau obat antitestosteron.

Efek sampingnya bervariasi, tergantung dari hormon yang diberikan.
Pemberian estrogen kepada pria akan menyebakan pembesaran payudara.
Pemberian obat anti-estrogen pada wanita bisa menyebabkan kemerahan pada wajah dan siklus menstruasi yang tidak teratur.


Interferon merupakan pengubah respon biologis pertama yang efektif, dan saat ini digunakan untuk mengobati sarkoma Kaposi dan mieloma multipel.

Imunoterapi lainnya menggunakan sel-sel imun yang telah dirangsang (sel pembunuh limfokin aktif), yang secara khusus menyerang tumor, misalnya melanoma dan kanker sel ginjal.
Pengobatan yang menggunakan antibodi terhadap sel tumor, yang telah dilabel dengan bahan radioaktif atau suatu racun, telah terbukti efektif dalam mengobati beberapa limfoma.


Kemoterapi bisa dilakukan di:

1. Rumah sakit
2. Klinik swasta
3. Tempat praktek dokter
4. Ruang operasi (jarang)
5. Rumah (oleh perawat, penderita sendiri atau anggota keluarga lainnya)


Cara-cara pemberian kemoterapi:

1. Secara langsung ke dalam pembuluh darah yang memasok daerah dimana tumor tumbuh
2. Drip intravena (dari sebuah kantong atau botol cairan intravena, selama beberapa menit sampai beberapa jam)
3. Intravena (langsung kedalam vena, selama beberapa menit)
4. Per-oral (berupa tablet, kapsul atau cairan)


Frekuensi pemberian kemoterapi:

1. Bervariasi, tergantung dari kankernya :
- beberapa obat dalam 1 hari
- 1 dosis/hari selama beberapa hari
- berkesinambungan selama beberapa hari
- dosis 1 kali/minggu
- 1 dosis atau beberapa hari pemberian obat/bulan
2. Pengobatan bisa diberikan beberapa minggu sampai beberapa tahun
3. Serangkaian pengobatan bisa diberikan hanya 1 kali, atau beberapa rangkaian pengobatan bisa diberikan dengan selang waktu diantaranya



TERAPI KOMBINASI

Untuk beberapa kanker, pengobatan terbaik merupakan kombinasi dari pembedahan, penyinaran dan kemoterapi.
Pembedahan atau penyinaran mengobati kanker yang daerahnya terbatas, sedangkan kemoterapi membunuh sel-sel kanker yang berada diluar jangkauan pembedahan maupun penyinaran.

Kadang penyinaran atau kemoterapi dilakukan sebelum pembedahan, untuk memperkecil ukuran tumor; atau setelah pembedahan untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker.

Kemoterapi yang dikombinasikan dengan pembedahan, akan memperbaiki kesempatan harapan hidup pada penderita kanker usus besar, payudara atau kendung kemih yang telah menyebar ke kelenjar getah bening regional.
Pembedahan dan kemoterapi kadang dapat menyembuhkan kanker indung telur yang telah menyebar.

Kanker rektum telah berhasi diobati dengan kemoterapi dan terapi penyinaran.
Pada kanker usus besar yang telah menyebar, kemoterapi yang diberikan setelah pembedahan dapat memperpanjang harapan hidup bebas penyakit.

Sekitar 20-40% kanker kepala dan leher telah disembuhkan oleh kemoterapi yang diikuti dengan terapi penyinaran atau pembedahan.
Bagi yang tidak mengalami kesembuhan, terapi ini bisa mengurangi gejala-gejalanya (terapi paliatif).

Pembedahan, terapi penyinaran dan kemoterapi memegang peranan penting dalam mengobati tumor Wilms dan rabdomiosarkoma.
Pada rabdomiosarkoma (kanker kidney pada masa kanak-kanak), tujuan pembedahan adalah mengangkat kanker utama, bahkan jika sel-sel tumor telah menyebar ke bagian tubuh lain yang jauh dari ginjal.
Kemoterapi dimulai pada saat pembedahan dan terapi penyinaran diberikan kemudian untuk mengobati daerah setempat dari sisa kanker.

Beberapa tumor (misalnya tumor lambung, pankreas atau ginjal) hanya memberikan respon terhadap terapi penyinaran, kemoterapi atau kombinasi keduanya.
Terapi tersebut dapat mengurangi nyeri akibat penekanan atau gejala-gejala yang timbul jika tumor menyusup kedalam jaringan di sekitarnya.

Beberapa tumor yang kebal (misalnya kanker paru-paru non-sel kecil, kanker kerongkongan, kanker pankreas, kanker ginjal) bisa diobati untuk meningkatkan waktu harapan hidup.

EFEK SAMPING PENGOBATAN

Hampir setiap penderita yang mendapatkan terapi penyinaran atau kemoterapi mengalami efek samping tertentu, paling sering berupa mual atau muntah dan berkurangnya jumlah sel darah putih.

Penderita yang mendapatkan kemoterapi sering mengalami kerontokan rambut.
Mengurangi efek samping merupakan aspek penting dari pengobatan.


Mual dan muntah

Mual dan muntah biasanya dapat dicegah atau dikurangi dengan obat (anti-emetik).

Mual bisa dikurangi dengan mengurangi frekuensi camilan dan menghindari makanan tinggi serat yang menghasilkan gas atau yang sangat panas atau sangat dingin.


Penurunan jumlah sel darah putih

Sitopenia adalah suatu keadaan dimana terjadi kekurangan dari satu atau beberapa jenis sel darah.
Hal ini bisa terjadi selama pengobatan kanker.

Misalnya penderita bisa mengalami:
- anemia (jumlah sel darah merah yang rendah)
- neutropenia atau leukopenia (jumlah sel darah putih yang rendah)
- trombositopenia (jumlah trombosit yang rendah).

Biasanya sitopenia tidak perlu diobati. Tetapi jika anemianya berat, bisa diberikan transfusi packed red cells.
Demikian juga bila trombositopenianya berat, bisa diberikan transfusi trombosit untuk mengurangi resiko terjadinya perdarahan.

Pada penderita yang mengalami neutropenia (jumlah neutrofil-sejenis sel darah putih-yang rendah) memiliki resiko tinggi untuk terjadinya infeksi.
Karena itu demam yang melebihi 38deg Celsius ditangani sebagai keadaan darurat.
Diperiksa kemungkinan adanya infeksi dan mungkin dibutuhkan antibiotik atau bahkan perawatan di rumah sakit.

Jarang dilakukan transfusi sel darah putih karena hanya bertahan selama beberapa jam dan menyebabkan berbagai efek samping.
Bisa diberikan bahan tertentu (misalnya faktor perangsang granulosit) untuk merangsang pembentukan sel darah putih.


Efek samping lainnya

Terapi penyinaran atau kemoterapi bisa menyebabkan peradangan atau bahkan luka terbuka (borok, ulkus) pada selaput mukosa, misalnya pada lapisan mulut.
Ulkus di mulut terasa sangat sakit dan bisa menimbulkan kesulitan pada waktu makan.
Sejumlah obat kumur (biasanya mengandung antasid, antihistamin dan anestesi lokal) bisa mengurangi gejala ini.
Meskipun jarang terjadi, pemberian makanan harus dilakukan melalui selang yang dimasukkan langsung ke dalam lambung atau usus halus atau melalui infus.

Sejumlah obat bisa mengurangi diare yang disebabkan oleh terapi penyinaran di perut.


PENGOBATAN YANG LEBIH BARU

Pendekatan yang lebih baru dalam mengobati kanker adalah kemoterapi dosis intense, yang menggunakan obat dalam dosis yang sangat tinggi.

Terapi ini digunakan untuk tumor yang mengalami kekambuhan meskipun memberikan respon yang baik pada kemoterapi awal.
Tumor ini telah menunjukkan kepekaan terhadap obat; strategi yang dilakukan adalah meningkatkan dosis obat secara nyata untuk membunuh lebih banyak lagi sel-sel kanker, sehingga memperpanjang harapan hidup penderita.

Tetapi kemoterapi dosis intense bisa menyebabkan cedera yang berakibat fatal terhadap sumsum tulang.
Karena itu terapi ini biasanya digabungkan dengan terapi penyelamatan, dimana sumsum tulang diangkat sebelum dilakukan kemoterapi.
Setelah pengobatan, sumsum tulang dikembalikan kepada pendeirta.
Meskipun masih dalam penelitian, pengobatan ini pernah dilakukan pada kanker payudara, limfoma, penyakit Hodgkin dan mieloma.

Pencangkokan sumsum tulang dari donor yang memiliki jaringan yang cocok bisa dilakukan setelah kemoterapi dosis intense pada penderita leukemia akut.
Bisa terjadi komplikasi berupa penyakit graft-versus-host, dimana jaringan yang dicangkokkan dihancurkan oleh jaringan penerima (tuan rumah).

Tehnik penyinaran baru, seperti penyinaran proton atau neutron, efektif untuk tumor-tumor tertentu.

Pewarnaan yang telah diaktifkan oleh penyinaran dan terapi fotodinamik memberikan hasil yang menjanjikan.

Imunoterapi menggunakan tekhik-tehnik berikut untuk merangsang sistem kekebalan tubuh melawan kanker:
- pengubah respon biologis
- terapi sel pembunuh
- terapi antibodi (terapi humoral).
Tehnik-tehnik tersebut telah digunakan untuk mengobati sejumlah kanker yang berbeda (misalnya melanoma, kanker ginjal, sarkoma Kaposi dan leukemia.

Akhirnya, salah satu pendekatan pengobatan yang paling penting adalah menemukan obat yang dapat mencegah kanker.
Retinoid (derivat vitamin A) telah terbukti efektif dalam mengurangi angka kekambuhan pada beberapa kanker, terutama kanker mulut, pita suara dan paru-paru.




sumber : Apotik online dan media informasi obat - penyakit :: m e d i c a s t o r e . c o m
 
Back
Top