Kemenangan NATO di Afghanistan dibesar-besarkan

Dipi76

New member
Kemenangan NATO di Afghanistan dibesar-besarkan
Jumat, 14 Oktober 2011 03:43 WIB

Kabul (ANTARA News) - Perang NATO pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan kemungkinan melebih-lebihkan keberhasilan serangannya untuk membunuh atau menangkap pemimpin pejuang, siasat utama dalam perang 10 tahun itu, kata peringatan laporan pada Kamis.

Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memuji serangan itu sebagai salah satu kiat paling bagus terhadap perlawanan tersebut, tapi Jaringan Pengulas Afghanistan (AAN) menyatakan data sejak Desember 2009 hingga September 2011 tidak ajek, lapor AFP.

"Kekurang-terbukaan terutama terjadi dalam hal `pemimpin` pejuang, yang dolaporkan tewas dan ditangkap. Tidak ada cara untuk menilai secara baik pernyataan itu," kata laporan AAN di lamannya.

Belum ada tanggapan dari ISAF, tapi baru dua hari lalu, tentara menyatakan jumlah serangan Taliban turun untuk pertama kali.

Mayor Jenderal Michael Krause menyatakan serangan secara keseluruhan turun dalam dua bulan belakangan jika dibandingkan dengan pada tahun lalu dan Taliban dalam beberapa bulan belakangan gagal merebut kembali wilayahnya, yang direbut dalam serangan pimpinan Amerika Serikat di selatan.

Dengan mendasarkan data atas 3.771 siaran pers, yang mengumumkan kematian sedikit-dikitnya 3,873 orang dan penahanan 7,146 lagi, AAN menyatakan ISAF sering merancukan istilah "fasilitator" dengan "pemimpin" tanpa menjelaskan alasannya.

AAN juga menyatakan angka dalam siaran pers tidak sesuai dengan angka lebih besar, yang disiarkan terpisah oleh ISAF kepada media.

Meskipun tidak jelas disengaja atau tidak, itu membuat pembuat kebijakan dan pengulas, yang mengaji kemajuan ISAF, berpikir dua kali dalam menerima angka tersebut tanpa penelitian lebih, kata AAN.

"The New York Times", misalnya, menyiarkan angka ISAF pada 29 Juni dengan menyatakan sekitar 130 gerilyawan penting tewas atau ditangkap dalam 120 hari belakangan.

Siaran pers pada masa sama menyebut 80 pemimpin dan fasilitator, kata AAN.

Pada 3 September, siaran ISAF menyatakan pasukan keamanan menangkap atau membunuh lebih dari 40 gerilyawan Alqaida di Afghanistan timur pada tahun ini.

Hitungan di siaran itu menambahkan hingga 22 Tewas dan 10 ditangkap, tapi AAN menunjukkan bahwa banyak sekedar dicatat sebagai "diduga terkait".

Pada bulan lalu, ISAF mempersoal angka perserikatan Bangsa-Bangsa, yang menunjukkan peningkatan 39 persen kekerasan di negara terkoyak perang tersebut.

Tapi, AAN menyatakan siaran pers tidak mewakili angka lengkap, mengingat bahwa mungkin ada gerakan tak dilaporkan, dan lebih banyak kematian serta penahanan dalam setiap kejadian daripada yang terhitung.

Sekitar 140.000 tentara asing di Afghanistan tergabung dalam ISAF, dengan jumlah terbesar, sekitar 100.000 serdadu, berasal dari Amerika Serikat.

Seluruh pasukan tempur dijadwalkan pergi pada akhir 2014, kendati ribuan dari mereka diperkirakan tinggal untuk melatih dan mendampingi pasukan setempat.

Sedikit-dikitnya, 460 tentara asing tewas di Afghanistan pada tahun ini, kata laman mandiri iCasualties.org.

Lebih dari 45 negara mengerahkan tentara sebagai bagian dari serdadu ISAF tersebut.

Sejumlah 2.735 tentara asing tewas di Afghanistan sejak serbuan pada 2001, dengan Amerika Serikat menderita korban terbanyak dengan 1.777 orang, diikuti Inggris dengan 382, Kanada (157), Prancis (75), Jerman (52), Denmark (42), Italia (39), Spanyol (33), Polandia (30), Australia (29), Belanda (25), dan sisanya dari negara lain. (B002/Z002)



Antaranews




-dipi-
 
tak mudah membungkam kelompok perlawanan anti NATO d afghanistan. Pertempuran melawan Taliban tak bisa d menangkan jika menggunakan senjata sampai kapanpun
 
Back
Top