Puan Siap Gantikan Megawati Jadi Capres PDIP

Dipi76

New member
Puan Siap Gantikan Megawati Jadi Capres PDIP
Senin, 24 Oktober 2011 18:47 WIB

puan-maharani-_110727092045-267.jpg


REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN - Ketua Dewan Pimpinan Partai Demokrasi Indonesia (DPP PDI) Perjuangan Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga, Puan Maharani, secara tersirat menyatakan kesiapannya untuk menjadi pengganti Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dalam pencalonan presiden pada 2014 mendatang.

"Sebagai kader, saya siap ditempatkan dalam posisi apa pun, apalagi itu kalau amanah partai," kata Puan, setelah membuka rapat koordinasi Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga PDI Perjuangan Kalimantan Timur (Kaltim) di Balikpapan, Senin (24/10).

Ia menimpali, "Kakek saya presiden. Ibu saya juga presiden, dan tahun 2014 Insya Allah kita menang," katanya dalam pidato politik di depan para peserta rapat koordinasi.

Puan Maharani adalah cucu Presiden RI periode 1945-1966 yang juga Proklamator Kemerdekaan RI, Soekarno (Bung Karno), dan putri dari Presiden RI periode 2001-2004, Megawati Soekarnoputri.

Namun demikian, syarat utama pencalonan Puan Maharani adalah bila sang ibunda tidak mencalonkan diri lagi di bursa kepala negara dan kepala pemerintahan RI dalam pemilihan presiden 2014 mendatang.

Oleh karena itu, Puan menegaskan, seluruh komponen partai tetap memegang teguh hasil kongres PDI Perjuangan di Bali pada 2010, yang secara bulat mendukung Megawati Soekarnoputri jadi calon presiden.

Apalagi, Puan yang Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI mengemukakan, "Bu Mega belum pernah menyinggung akan mundur dari pencalonan presiden mendatang. Amanat Bu Mega kepada kami semua adalah memenangkan Pemilu 2014."

Saat ini pun Megawati tetap menjadi kandidat terkuat dan mendapatkan seluruh dukungan dari massa PDI Perjuangan seluruh Indonesia. Beberapa survai oleh lembaga independen menegaskan hal itu, di mana Megawati lebih populer dari calon presiden Partai Golongan Karya (Golkar), Aburizal Bakrie, dan nama-nama lainnya.

Puan juga menepis anggapan bahwa calon presiden PDI Perjuangan harus punya darah Soekarno, karena sejarah partai tersebut yang berasal dari Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Soekarno. "Semua kader PDI Perjuangan berhak menjadi calon presiden bila memenuhi persyaratan dan di dukung oleh pengurus," kata Puan menegaskan.

Puan juga mengimbau, massa PDI Perjuangan agar tidak mengkhawatirkan hasil poling atau survei tentang popularitas calon, baik calon presiden maupun calon kepala daerah yang didukung partainya. "Sementara ini hasilnya selalu fluktuatif dan selalu berubah. Jangan kecil hati bila hasilnya sedang di bawah, tapi jangan juga besar kepala bila hasilnya kita lagi di atas," katanya mengingatkan.

Puan pun optimistis PDI Perjuangan mampu mendongkrak perolehan suara hingga 50 persen atau meningkat 20 persen dibandingkan pemilu 1999 silam. Salah satu indikatornya adalah PDIP mampu memenangkan 113 kepala daerah atau 43 persen proses pemilukada Indonesia.


Republika



-dipi-
 
Jangan jadi presiden lah.
Jadi cucu dan anak presiden aja udah lebih dari cukup.
Daripada nanti entar kayak si Ibu, lho. Kalah mulu dan jadi ketahuan kalau ternyata bukan pilihan wong cilik.
Atau cukup deh jadi ketua partai aja, tapi lagi-lagi kalau bisa jangan seperti si Ibu yang memaksakan diri berpidato ala Pak Karno. ~LoL~


Merdekaaaa!!
 
Back
Top