Paman-Keponakan Carok

Kalina

Moderator
SITUBONDO - Perkelahian berdarah (carok) kembali mengguncang Situbondo. Kali ini berlangsung di Dusun Pagar Carang, Desa/Kecamatan Suboh. Bentrok berdarah itu melibatkan Jayus alias Pak Yayuk, 53 melawan mantu keponakannya Suparto alias Pak Darmaji, 56. Akibat duel itu, baik Jayus maupun Suparto sama-sama mengalami sejumlah luka bacok cukup parah. Kini, keduanya dirawat secara terpisah. Jayus dirawat intensif di RSUD Situbondo, sementara Suparto di Puskesmas Besuki.

Insiden carok paman versus keponakan itu, kuat dugaan dipicu dendam lama. Sekitar 6 bulan lalu, konon Suparto sempat menitipkan rumahnya ke Jayus. Itu dilakukan, karena Suparto pergi berziarah ke makam Wali Songo. Selama menjaga rumah Suparto inilah, diduga terjadi penyalahgunaan yang dilakukan Jayus yang tubuhnya penuh tato itu. Selain kerap dijadikan tempat berbuat mesum, sejumlah barang di rumah Suparto juga dikabarkan hilang.

Tak ayal, sepulang dari ziarah Wali Songo, keduanya pun sempat cekcok. Perselisihan inilah, yang kembali meledak saat keduanya bertemu di sebuah warung di Desa setempat, sekitar pukul 16.30 sore kemarin. Sembari menenteng sebilah pisau, Suparto konon sempat menyindir Jayus terkait masalah tadi. Merasa jiwanya terancam, Jayus pun memilih pulang. Bukannya bermaksud mengalah, tetapi pulang untuk mengambil sebilah celurit.

Saat Suparto pulang dari warung, Jayus langsung menghadang di jalan dusun setempat. Tanpa banyak cingcong, Jayus langsung mengayunkan celuritnya ke arah Suparto. Sabetan pertama itu melukai rusuk dan tangan Suparto. Namun, pada sabetan berikutnya, Suparto berhasil menangkis hingga celurit lawannya itu terpental dan jatuh. Kesempatan itu tak dibuang Suparto, untuk balik menyerang. Sabetan pisau Suparto melukai bagian leher, pundak, dada, dan perut Jayus. Beruntung, sebelum lebih parah, warga segera datang melerai. Melihat keduanya terluka, warga langsung melarikan ke rumah sakit.

Kapolres AKBP H Ery Nursatari melalui Kapolsek Suboh AKP H Gatot Murtiyasa membenarkan terjadinya perkelahian berdarah tersebut. Ditandaskan, pihaknya sudah mengamankan pisau dan celurit, sebagai barang bukti. Selain itu, pihaknya juga mulai melakukan pemanggilan saksi untuk dimintai keterangannya, terkait kasus tersebut. "Untuk kedua pelaku carok itu belum kita periksa. Sebab, kondisinya kan masih sakit. Kita tunggu sampai sembuh dulu," tegas perwira yang baru menunaikan ibadah haji tersebut.
 
sekale lagi faktor budaya...
memang sulit kalo semua orang tetap menjaga adat/kebudayaan dari masa lampau, walaupun sebenarnya merugikan....

entar kalo salah satu mati, keluarga korban tidak terima n membunuh pelaku.
pelaku mati, keluarganya mencari keluarga korban pertama untuk dibunuh...
terus kapan selesainya?????????
 
beginilah.. kehidupan manusia.. gak akan lepas dari yang namanya kemunkaran.. so, jaga deh.. iman kita kuat-kuat..
 
Back
Top