Imbas Banjir, Toyota Hentikan Sementara Produksi

Kalina

Moderator
JAKARTA, KAMIS - Produsen mobil Toyota menghentikan sementara produksinya di Indonesia sejak Jumat (2/2) karena sebagian pemasok komponen tidak bisa mengirimkan barangnya akibat banjir yang menghadang pintu masuk pabrik dan kantor perusahaan tersebut.

Kepala Perencanaa Perusahaan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Irwan Priyantoko, di Jakarta, Kamis (8/2), mengatakan akibat banjir pihaknya kehilangan potensi produksi sebesar 3.190 mobil sejak Jumat (2/2) lalu sampai hari ini. "Rencananya kami akan mencoba produksi besok (Jumat, 9/2), namun target resmi produksi Senin depan (12/2)," ujar Irwan.

Ia menjelaskan sejak Jumat TMMIN hanya berproduksi setengah hari, karena genangan air di sekitar pabrik di Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara terus meningkat akibat curah hujan yang tinggi, meskipun pabrik dan kantor tetap aman dari banjir. "Sejak itu produksi terhenti karena pasokan suku cadang dari pemasok juga terhenti karena sebagian dari mereka menjadi korban banjir dan karyawan akhirnya diliburkan," ujarnya.

Menurut Irwan, dari 60 pemasok suku cadang utama, sebanyak 14 pemasok mengalami masalah akibat banjir. "Sepuluh pemasok tidak bisa mengirim barang karena infrastruktur jalan yang terkena banjir, empat diantaranya menjadi korban banjir karena sarana produksi terkena air, namun kini tinggal satu pemasok yang masih bermasalah dengan sistem elektrikal mesin produksinya, tapi Senin depan ia menyatakan siap produksi," ujarnya.

Akibatnya, lanjut Irwan, Toyota kehilangan potensi produksi sekitar 3.190 mobil yang terdiri dari Innova sebanyak 530 mobil, Fortuner 240 mobil, Avanza 2.000 mobil, Rush sekitar 280 mobil, serta Dyna dan Hilux sekitar 140 mobil.

"Biasanya kami memproduksi sebanyak 170 unit mobil Innova dan Fortuner per hari dan dari ADM (Astra Daihatsu Motor) sebanyak 550 unit mobil per hari berupa Xenia dan Avanza serta Terios dan Rush (produk kerja sama Toyota dan Daihatsu)," ujarnya.

Namun Irwan optimis produksi yang terganggu sekitar 7-8 hari tersebut akan dapat dikejar pada hari-hari berikutnya untuk memenuhi pasar domestik maupun ekspor.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM), Joko Trisanyoto, meyakinkan bahwa bahwa tertundanya produksi tidak akan mengganggu target produksi Pebruari 2007. "Kami akan mengejar produksi yang tertinggal tersebut dengan melakukan tambahan jam kerja pada hari Sabtu dan Minggu serta tambahan waktu 1,5 jam tapi tetap dua shift," katanya.

Menanggapi soal kerugian akibat banjir, Joko mengatakan pihaknya tidak mengalami kerugian, karena alat produksi dan kantor tidak terkena genangan air karena sudah diantisipasi dengan membangun tembok tinggi di kawasan pabrik Toyota di Sunter tersebut. "Kerugiannya hanya produksi dan pengiriman yang tertunda saja, serta pemakaian genset. Barang produksi tidak ada yang rusak, dan stok mobil dihalaman penyimpanan juga aman," ungkap Joko.



Sumber: Antara
 
Back
Top