Mobil yang Pernah Terendam Jangan Langsung Dihidupkan

Kalina

Moderator
JAKARTA, KOMPAS - Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Ibu Kota dan sekitarnya mulai surut. Warga yang genangan air di rumahnya sudah surut mulai berbenah. Berbagai barang dan perabotan rumah tangga yang tadinya terendam air mulai diperiksa kondisinya, apakah masih dapat dipakai dengan sedikit perbaikan atau harus diganti dengan yang baru.

Di antara barang-barang yang diperiksa adalah mobil yang terendam air di garasi karena tidak sempat dikeluarkan pada saat banjir datang. Jika genangan air yang memasuki garasi pada ketinggian di bawah 50 sentimeter melanda mobil, biasanya persoalan menjadi lebih ringan karena biasanya yang menjadi korban adalah interior, atau bagian dalam mobil. Seperti karpet basah yang menimbulkan bau yang kurang sedap.

Sementara itu, mengenai hal-hal yang berhubungan dengan mesin biasanya tidak terganggu sehingga mesin bisa langsung dihidupkan.

Jangan dihidupkan

Yang menjadi persoalan besar, jika mobil terendam sampai 1 meter atau lebih. Jika mobil terendam sampai satu meter atau lebih, mesin mobil jangan langsung dihidupkan. Ada beberapa hal yang perlu diperiksa terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk menghidupkan mesin mobil.

Pertama, periksa tempat saringan udara (air filter). Jika kemasukan air, keringkan. Untuk mobil yang masih menggunakan karburator, periksalah apakah air memasuki karburator. Jika ada air, keluarkanlah.

Demikian juga mobil yang masih menggunakan platina, periksalah delko (distributor)-nya, jika basah keringkan. Khusus bagi mobil-mobil yang telah menggunakan electronic fuel injection (EFI) dan pengapian elektronis CDI, pemeriksaan bisa langsung dilanjutkan ke busi dan kabel-kabelnya. Kedua perangkat itu dibuat tahan air (waterproof).

Periksa kondisi oli mesin, apakah telah tercampur air atau tidak. Pemeriksaan kondisi oli bisa dilakukan dengan menarik dipstic (tangkai besi pipih pengukur oli). Jika oli di ujung dipstic masih berwarna hitam pekat, maka bisa dipastikan bahwa kondisi oli masih baik dan tidak tercampur air.

Namun, jika warna oli di ujung dipstic coklat bercampur putih susu, maka dipastikan bahwa oli bercampur air. Jika kasus itu yang terjadi, gantilah oli mesin.

Tidak ada salahnya jika memeriksa motor stater yang lebih populer dengan nama dinamo stater. Jika basah, keringkan.

Jika semua itu telah diperiksa dan semuanya berada dalam kondisi yang baik, masukkan kunci mobil ke tempatnya dan geser ke posisi kontak.

Apabila semua lampu indikator di dalam klaster meter menyala, maka itu berarti sistem kelistrikan mobil dalam keadaan baik dan mesin bisa segera dihidupkan.

Jika mesin tidak mau hidup, ada kemungkinan bensin tercampur air. Berat jenis air lebih besar daripada bensin sehingga air otomatis akan turun ke bawah. Untuk mengeluarkan air dari tangki bensin, bukalah baut yang terdapat di bagian bahwa tangki bensin.

Jika lampu indikator tidak menyala, berarti sistem kelistrikan mobil rusak dan itu berarti mobil harus dibawa ke bengkel.

Untuk mobil bermesin diesel. Yang perlu diperiksa hanya saringan udara dan kondisi olinya. Jika semua sudah dilakukan dan semua dalam kondisi baik, maka tinggal menghidupkan mesin.

Seandainya Anda tidak mengerti soal mesin, jalan terbaik adalah menghubungi bengkel terdekat dan minta mereka memeriksa mobil Anda. (JL)



Sumber: Kompas
 
Back
Top