Umat Tri Dharma Sulut Rayakan Imlek dengan Sederhana

kurdadia

New member
MANADO, MINGGU - Sejumlah umat Tri Dharma Konghucu di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), merayakan Imlek 2558 dengan penuh kesederhanaan, setelah melewati ibadah syukur kepada Thian (Tuhan), Sabtu (17/2) malam. "Perayaan Tahun Baru China 2558 hanya sebagai wujud introspeksi diri, sehingga dirayakan dengan penuh kesederhanaan," ujar Sofyan, salah satu umat Tri Dharma di Manado, Minggu (18/2).

Sejak Sabtu hingga Minggu sejumlah kelenteng seperti Kwang Seng Ta Tie (Kwan Kong) dan Ban Hing Kin, terus dipadati umat Tri Dharma dengan memanjatkan syukur agar selalu diberikan kesehatan dan dilindungi oleh Thian. Sementara sejumlah umat Tri Dharma memilih merayakan Imlek di rumah masing-masing, guna menunggu kunjungan tamu maupun keluarga dan kerabat dekat dalam bersilahturahmi.

Salah satu umat Tri Dharma yang sudah tinggal di Manado selama puluhan tahun, Ko Sen, mengatakan kebersamaan dalam merayakan Imlek tidak sekadar seremonial, melainkan bersatunya kehidupan umat manusia secara mulia. "Manusia sangat membutuhkan uluran tangan dari sesama manusia, sehingga itu harus dimaknai hidup bersama," ungkapnya.

Sementara sejumlah warga di Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), baik beragama Kristen dan Islam, turut merayakan Imlek dengan melakukan kunjungan atau silahturahmi di rumah-rumah warga umat Tri Dharma, memberikan ucapan selamat sekaligus resepsi bersama. "Kehadiran kita untuk memberikan selamat kepada umat Tri Dharma, karena pada perayaan Natal Yesus Kristus 25 Desember 2006, warga keturunan Konghucu memberikan ucapan selamat," jelas Ulaan, warga Amurang, Minsel.

Sebelumnya Gubernur Sulut, SH Sarundajang mengatakan, dalam mewujudkan persaudaraan sejati sesama umat beragama, perayaan Imlek juga menyadarkan umat Tri Dharma di Sulut tentang pentinya keterbukaan dan penghargaan terhadap kemajemukan bangsa.

Meskipun berbeda-beda keyakinan, namun sub kultur Tionghoa di Sulut tidak berdiri sendiri atau terpisahkan, melainkan bagian kesatuan di daerah. "Umat Tri Dharma diharapkan terus menyatu, berintegrasi dan melakukan akulturasi budaya dengan komponen masyarakat lain atas dasar saling menghargai dan menghormati," ujar Sarundajang.

Gubernur Sarundajang mengajak umat Tri Dharma membangun daerah dengan memberikan masukan pada program kerja pemerintah guna kesejahteraan rakyat. Di tengah kemeriahan Imlek atau Tahun Baru China, Pemerintah Provinsi Sulut mengetuk hati umat Tri Dharma semakin meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap realitas sosial dan kondisi alam.
 
Back
Top