Komunikasi Efektif Suami Istri

Megha

New member
Komunikasi Efektif Suami Istri

2.png


Gambar : harmonipernikahan.com


Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai pasangan suami istri yang terjebak dalam konflik berkepanjangan, hanya karena sebab yang sepele dan remeh. Mereka tidak mampu mengungkapkan keinginan dan perasaan secara lancar kepada pasangannya, yang berdampak muncul salah paham dan memicu emosi serta kemarahan pasangan. Ini menunjukkan adanya komunikasi yang tidak lancar, sehingga berpotensi merusak suasana hubungan antara suami dengan istri.

Ternyata, komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan keharmonisan kehidupan rumah tangga. Gagal berkomunikasi bisa mengancam keutuhan sebuah keluarga, bahkan sampai ke tingkat perceraian. Sebenarnya apakah maksud komunikasi, dan bagaimana agar bisa berkomunikasi secara efektif kepada pasangan?

Makna Komunikasi

Komunikasi adalah aktivitas menyampaikan apa yang ada dalam pikiran, konsep yang kita miliki dan keinginan atau perasaan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Komunikasi juga bermakna sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan. (B S Wibowo, 2002).

Yang dimaksud dengan komunikasi efektif adalah sebuah bentuk komunikasi dimana pesan yang disampaikan berhasil mencapai sasaran dengan feedback (respon) yang sesuai dengan tujuan. Jika suami menghendaki “Aku ingin dibuatkan teh panas manis”, maka istri mengerti persis setingkat apa panasnya dan seperti apa tingkat kemanisannya. Jika istri membuatkan kopi pahit, maka jelas ini bentuk komunikasi yang terdistorsi secara berlebihan.

Jika istri menghendaki, “Aku ingin engkau perhatikan”, maka suami mengerti persis bentuk perhatian seperti apa yang diinginkan istri dan menyenangkan hati istri. Jika suami justru pergi meninggalkan rumah dengan marah, ini menandakan proses komunikasi yang terlalu jauh menyimpang.

Pondasi Utama

Jauh sebelum berpikir tentang upaya membangun komunikasi efektif, hal yang pertama kali harus dimiliki adalah menciptakan visi keluarga yang jelas. Suami dan istri harus memiliki cita-cita besar (vision) yang terang benderang, dan menjadi sebuah ikatan moral yang kokoh untuk diwujudkan dalam kehidupan. Visi inilah yang akan menuntun arah perjalanan kehidupan keluarga agar tidak menyimpang dan tidak berbalik arah.

Visi keluarga adalah surga. Ingin mendapatkan kebahagiaan kehidupan di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat. Mendapatkan surga dunia dalam rumah tangga, dan mendapatkan surga akhirat di taman keabadian yang dijanjikan-Nya. Inilah visi yang sangat kokoh, yang mengikat kehidupan keluarga menuju kepada muara yang sangat jelas dan indah.

Dengan visi ini, suami dan istri akan selalu berusaha membahagiakan pasangannya. Selalu berusaha untuk menciptakan keluarga yang bahagia, dan bersama masuk surga.

10 Prinsip Komunikasi Efektif

Ada banyak orang berkomunikasi, namun tidak mendapatkan tanggapan seperti yang diharapkan. Ternyata pesan tidak sampai kepada pasangan, atau pesan sampai kepada pasangan tetapi dengan terdistorsi. Dampaknya komunikasi tidak pernah nyambung dan masing-masing merasa tidak nyaman dalam berkomunikasi. Hal ini akan mengakibatkan kemalasan dalam komunikasi dan memilih pasif.

Agar komunikasi antara suami dan istri bisa efektif, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh kedua belah pihak:

1. Mengetahui ragam komunikasi, dari berbicara, menulis, hingga menyampaikan pesan lewat berbagai media
2. Bersikap empati. Memposisikan diri Anda pada situasi perasaan dan pikiran yang sedang dialami pasangan.
3. Fleksibel, komunikasi kadang memerlukan suasana dan gaya serius, namun ada kalanya lebih efektif menggunakan suasana dan gaya yang santai
4. Memahami bahasa nonverbal. Kadang ekspresi wajah dan bahasa tubuh pasangan Anda sudah mengisyaratkan sesuatu pesan
5. Jadilah pendengar yang baik. Jangan menguasai komunikasi dengan terlalu banyak bicara dan tidak mau mendengar
6. Egaliter, hilangkan sekat pembatas antara Anda dengan pasangan yang menghalangi kehangatan komunikasi
7. Hindarkan kalimat dan gaya yang menyakiti hati pasangan, atau menyinggung perasaannya
8. Sampaikan pesan dengan lembut dan bijak. Jangan berlaku kasar dalam komunikasi
9. Gunakan bahasa dan media yang tepat, sesuai dengan situasi dan kondisi saat melakukan komunikasi
10. Pilih waktu, suasana dan tempat yang tepat untuk mendukung kelancaran berkomunikasi.

Demikianlah sepuluh prinsip komunikasi efektif antara suami dan istri. Semoga kita semua mampu menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Aamiin.

(hdn)

Sumber: dakwatuna
Oleh: Cahyadi Takariawan
 
Info yang bermanfaat :D
Komunikasi adalah aktivitas menyampaikan apa yang ada dalam pikiran, konsep yang kita miliki dan keinginan atau perasaan yang ingin kita sampaikan pada orang lain. Komunikasi juga bermakna sebagai seni mempengaruhi orang lain untuk memperoleh apa yang kita inginkan. (B S Wibowo, 2002).

baru tahu ada seni kominikasi.. =b==b=
 
lhah kan jurusan Ilmu Komunikasi kan ada di universitas2 den Hulk..

selain berbicara biasanya saya berkomunikasi dengan chatting, sms, telepon, telepati, dan teleportasi.. wkwkwkwk
 
KOmunikasi dintara pasangan seperti ini akan terjadi juga kalau ada kejujuran dan saling pengertian...
 
lhah kan jurusan Ilmu Komunikasi kan ada di universitas2 den Hulk..

selain berbicara biasanya saya berkomunikasi dengan chatting, sms, telepon, telepati, dan teleportasi.. wkwkwkwk

Waduuh, gimana caranya itu den? Ilmu tingkat tinggi ya kayalnya :D

KOmunikasi dintara pasangan seperti ini akan terjadi juga kalau ada kejujuran dan saling pengertian...

Iya ya den pale, kalau gak saling terbuka nanti akan memendam bom atom yang sewaktu-waktu bisa meledak
 
Iya ya den pale, kalau gak saling terbuka nanti akan memendam bom atom yang sewaktu-waktu bisa meledak

Itu pasti non...., aku jamin deh akan terjadi perang dunia ketiga bila tidak ada kejujuran diantara pasangan hidup saat salah satu mengetahui kalau dirinya telah didustai....
 
jujur dalam hal apa dulu, klo terlalu jujur malah gimanaaaaaa gitu, misalnya pasangan sudah capek² masak trus dengan jujurnya kita bilang "masakanmu sama sekali tidak enakkkk!!", misalnya lagi karena si suami hanya punya motor butut lalu si istri dengan jujurnya bilang "coba kalau dulu saya nikah dengan si anu, pasti ndak bakal kepanasan dan kehujanan kayak gini, dia kan punya mobil mewah.." :D jangan sampai kejujuran kita memberatkan pikiran pasangan, buatlah menjadi seringan mungkin. berikanlah ruang bagi pasangan untuk menjadi diri sendiri, minimal ya dukunglah apa yang menjadi kesenangannya, sehingga kejujuran akan lebih menyenangkan. bagaimana bisa jujur terhadap pasangan kalau yang menjadi masalah adalah pasangannya sendiri? terbuka itu perlu, tapi sebaiknya tunggu saat yang tepat, menjelang tidur misalnya.. <3D
akhir kata,, mancintai seseorang itu mudah, yang sulit itu mencintai status perkawinan itu sendiri,, halahhhh,,, sedappppppppppp
 
Last edited:
jujur dalam hal apa dulu, klo terlalu jujur malah gimanaaaaaa gitu, misalnya pasangan sudah capek² masak trus dengan jujurnya kita bilang "masakanmu sama sekali tidak enakkkk!!", misalnya lagi karena si suami hanya punya motor butut lalu si istri dengan jujurnya bilang "coba kalau dulu saya nikah dengan si anu, pasti ndak bakal kepanasan dan kehujanan kayak gini, dia kan punya mobil mewah.." :D jangan sampai kejujuran kita memberatkan pikiran pasangan, buatlah menjadi seringan mungkin. berikanlah ruang bagi pasangan untuk menjadi diri sendiri, minimal ya dukunglah apa yang menjadi kesenangannya, sehingga kejujuran akan lebih menyenangkan. bagaimana bisa jujur terhadap pasangan kalau yang menjadi masalah adalah pasangannya sendiri? terbuka itu perlu, tapi sebaiknya tunggu saat yang tepat, menjelang tidur misalnya.. <3D
akhir kata,, mancintai seseorang itu mudah, yang sulit itu mencintai status perkawinan itu sendiri,, halahhhh,,, sedappppppppppp

Kalau menghadapi yang seperti ditulis den nizhami, mungkin jalan keluarnya adalah "mau menerima kelebihan dan kekurangan" dari pasangan kita dalam urusan apapun, sekali lagi mungkin kata kuncinya adalah KOMUNIKASI dan KETEBUKAAN untuk bisa mewujudkan hal yang aku kasih tanda petik di atas...

Ingatlah bahwa pasangan kita adalah pilihan kita, setidaknya bukan pilihan orang lain khan. Karena itu salah satu sikap bijaksana adalah bertanggung jawab dengan pilihan kita tersebut dengan segala konsekuensinya...
 
btul bnget... Komunikasi harus dijaga tidak hanya dengan suami atau istri dengan teman dan orang2 terdekat...
 
Info yang bagus!! Ketika menikah pasangan ini mengalami tiga fase yaitu 1. Madu, masa ini berlangsung selama tahun 1-2, semua yang ada dalam diri pasangan adalah baik, menarik, bagus, perfect, dan sejuta keindahan lainnya, 2. aduh. masa ini belangsung pada tahun 3-6, masing-masing mulai merasakan bahwa ternyata pasangannya memiliki cacat, misalnya : aduh.. ternyata hidung istriku pesek, bau badan suamiku kecut, bibir istriku terlalu memble, suamiku malas mandi, istriku suka ngatur dan sejuta ADUH lainnya. dan 3. Padu. berlangsung seterusnya pada tahun setelah masa ADUH. Okelah, jelekpun milikku, memble - pun milikku, malas mandi pun milikku. masing-masing dari keduanya mulai dapat saling mengerti kelemahan dan kelebihan pasangan dan keduanyapun BERPADU menjadi, satu dalam suka dan duka. Ya ini sekedar teori, semoga tidak ada kata "cerai" karena apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan oleh manusia, hanya maut yang memisahkan keduanya.

Silahkan baca peraturan forumnya ya den https://indonesiaindonesia.com/rules.php
 
Last edited by a moderator:
Info yang bagus!! Ketika menikah pasangan ini mengalami tiga fase yaitu 1. Madu, masa ini berlangsung selama tahun 1-2, semua yang ada dalam diri pasangan adalah baik, menarik, bagus, perfect, dan sejuta keindahan lainnya, 2. aduh. masa ini belangsung pada tahun 3-6, masing-masing mulai merasakan bahwa ternyata pasangannya memiliki cacat, misalnya : aduh.. ternyata hidung istriku pesek, bau badan suamiku kecut, bibir istriku terlalu memble, suamiku malas mandi, istriku suka ngatur dan sejuta ADUH lainnya. dan 3. Padu. berlangsung seterusnya pada tahun setelah masa ADUH. Okelah, jelekpun milikku, memble - pun milikku, malas mandi pun milikku. masing-masing dari keduanya mulai dapat saling mengerti kelemahan dan kelebihan pasangan dan keduanyapun BERPADU menjadi, satu dalam suka dan duka. Ya ini sekedar teori, semoga tidak ada kata "cerai" karena apa yang telah dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan oleh manusia, hanya maut yang memisahkan keduanya.
http://accentforex.com/en/openacc.html?ref=10068

wah mantap nih....fase-2 nya.....
 
ini dia nih... yang kalau nggak pinter2... masalah keciiiil banget bisa jadi masalah yang buesaaaar! seni berkomunikasi ternyata memang pentiiiing banget ya? dan jangan sampai salah satunya aja yang berusaha memahami teknik komunikasi yg efektif ini, tapi harus kedua pasangan. ya kan?
*loh kok mirip curhat ya?* hihihihi
 
komunikasi bisa saja tanpa harus berbicara melalui tatap muka, dengan kemajuan teknologi komunikasi dapat dibangun melalui telepon atau SMS..
 
Back
Top