[SHARE] Tips & Trik Trading Online

Kekuatan Fundamental dan Tehnikal

Fundamental Analysis, merupakan metode yang paling populer dalam dunia investasi jauh sebelum Analisa Teknikal mulai disosialiasikan oleh Eyang Soeratman Doerachman melalui komunitas J-club di Indonesia pada pertengahan tahun 2000-an.

Fundamental Analysis sering sekali digunakan oleh para investor-investor sebagai bahan dasar pengambilan keputusan para investor untuk transaksi investasinya.

Fundamental Analysis selalu menggunakan ruang berpikir yang sangat lebar untuk mengamati potensi-potensi pergerakan investasi akibat dari pengaruh-pengaruh situasi ekonomi, politik, dan merupakan buah pikiran yang berasal dari keputusan, kebijakan akibat suatu kejadian yang sedang atau akan berlangsung.

Misalnya terjadi suatu kejadian bencana atau terorisme yang mengancam kestabilan ekonomi suatu negara, secara langsung akan menelorkan kebijakan-kebijakan pemerintah setempat untuk mengambil langkah-langkah preventif, dan pemulihan untuk mengatasi kejadian tersebut. Akibatnya berlaku hukum permintaan dan penawaran yang mendadak menciptakan arus perputaran produk ataupun jasa yang berhubungan dengan kejadian tersebut.

Contoh pengamatan saya pribadi selama ini adalah, jika terjadi bencana alam di suatu bagian dunia, biasanya perusahaan sejenis Catepillar dan United Tractor akan menggeliat untuk bergerak naik. Juga misalkan terjadi banjir besar di Jakarta dan sekitarnya, maka biasanya perusahaan consumer goods sejenis Indofood dan Unilever yang mendominasi pergerakan harga di market.

Hal ini menunjukkan bahwa terjadi sejenis arus aliran harga dalam bentuk produk ataupun jasa yang berkaitan erat dengan kejadian-kejadian yang berlangsung, dan disadari ataupun tidak... pergerakan harga tersebut akan tercermin dalam bentuk chart harga yang membentuk sebuah trend kenaikan pada pendekatan teknikal.

Mari kita ambil contoh lainnya ;

Para fundamentalis akan sangat menunggu dan mengantisipasi keluarnya laporan keuangan perusahaan-perusahaan secara triwulan, dan berdasarkan data laporan keuangan tersebut maka mereka akan menentukan nilai-nilai pengembalian, prediksi, keuntungan, nilai wajar, dan lain-lain sebagai acuan dasar untuk memutuskan menanamkan investasinya dalam emiten-emiten yang menguntungkan.

Mari kita coba amati tindakan para manager investasi diatas, biasanya dengan memprediksi dan mengantisipasi lap keu dari perusahaan-perusahaan yang dianggap menguntungkan, maka biasanya para manager investasi akan melakukan pembelian secara bertahap dari saham-saham yang di'prediksi'kan akan mengeluarkan laporan keuangan yang kinclong bukan ?

Nah dalam proses pembelian bertahap tersebut, disadari ataupun tidak juga akan tercermin di chart harga yang mungkin sedang berkonsolidasi namun terjadi kenaikan harga maupun volume secara bertahap pula.

Hal ini pelan tapi pasti menjadi faktor utama pembentuk harga dalam suatu chart yang bergerak dalam suatu trend pula yang akhirnya bergerak aggresif setelah terjadi akumulasi maupun distribusi dalam konsolidasinya.

Aktifitas-aktifitas diatas juga tercermin dan ditangkap nyata oleh para teknikalis sehingga dapat dijadikan sebuah dasar pengambilan keputusan akan area-area support dan resisten, ataupun area untuk break out serta penentuan arah dan target.

Karena jika diperhatikan, pengaruh dari faktor-faktor yang diperhatikan para fundamentalis akan menciptakan sebuah volatilitas harga yang bersifat menyesuaikan diri pada situasi dan

kondisi dan akhirnya terbaca oleh para teknikalis, artinya apa ??Artinya terdapat satu dan lain hal yang menghubungkan analisa fundamental dan analisa teknikal, sehingga pengaruh dari Analisa Fundamental yang bersifat skeptis dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Analisa Teknikal yang cukup akurat.

Keduanya merupakan 2 metoda berbeda namun secara langsung ataupun tidak, sama-sama bermuara pada satu kesimpulan serta 1 tujuan.

Mungkin agan-agan sekalian punya komentar yang berbeda dengan komentar saya, bisa di share disini
 
Analisa Fundamental vs Analisa Teknikal

Kamu mungkin akan bangun pagi untuk melihat berita – berita ekonomi melalui CNN ataupun membaca berita harian ekonomi dari Reuter melalui internet. News atau berita – berita di dalamnnya pastinya akan membuat otakmu berpikir secara logika untuk menganalisa kemungkinan arah pergerakan harga /trend kedepan. Dalam hal ini kamu mungkin secara tidak sadar telah melakukan apa yang dinamakan analisa fundamental. Selanjutnya kamu akan memutuskan apakah kamu akan terjun untuk melakukan buy atau sell, ataupun untuk keluar dari pasar dengan melakukan close position.

Di saat yang bersamaan di salah satu window browser kamu, kamu mengamati indikator – indikator dalam software trading kamu. Indikator-indikator didalamnya saat itu menunjukkan tanda – tanda akan crossing, telah melakukan crossing ataupun telah menyentuh batas – batas support dan resistance. Kamu pastinya akan berucap dalam hati,

“Nah.. ini nih saatnya untuk beraksi …”

Saat itu juga kamu memformulasikan rumus-rumus dalam indikator-indikator yang kamu pakai untuk menentukan keputusan masuk ke pasar atau keluar dari pasar. Dalam hal ini kamu juga telah melakukan apa yang dinamakan analisa teknikal.

Ketika kita menganalisa berita berita ekonomi dunia baik micro ataupun macro, kita telah melakukan analisa fundamental. Ketika kita melakukan charting melalui serangkain indikator untuk menentukan arah pergerakan harga, kita telah melakukan teknikal analisis. Banyak trader menggunakan teknikal analisis untuk membuat suatu analisa dalam jangka pendek (short term) karena analisa ini dikenal cukup akurat untuk membuat prediksi dalam jangka pendek, seperti contoh untuk memprediksi pergerakan harga harian.

Saya yakin kamu pernah mendengar ungkapan unik seperti ‘the charts don’t lie’ atau chart tidak pernah bohong dalam konteks analisa teknikal yang berdasarkan sample data kurun waktu tertentu. Namun bagi para long term trader atau para trader yang berinvestasi untuk jangka panjang, mereka biasanya menggunakan analisa fundamental untuk memprediksi trend / arah pergerakan harga. Kedua analisa ini adalah suatu bentuk dari pengamatan pergerakan harga, dan sebenarnya kembali lagi kepada cara mereka untuk mengintepretasikan variabel-variabel di dalamnya untuk mendapatkan profit sebagai seorang trader yang sukses.

Saat kita berhasil mengikuti arah pergerakan / trend yang terjadi di pasar, kita akan memahami bahwa sebenarnya baik analisa fundamental maupun analisa teknikal berada di derajat yang sama pentingnya. Kedua analisa ini seharusnya bisa menjadi partner dalam usaha kita meraih profit. Analogi yang menarik sebagai gambaran, kamu bayangkan bagi kedua analisa ini adalah mereka seperti dua orang jago pedang dengan posisi saling memunggungi dalam bekerjasama menghadapi musuh yang besar dan banyak. Para trader biasanya bisa terjebak dengan adanya jebakan – jebakan (trap) di pasar yang bullish atau bearish dalam jangka pendek, namun jika kita mengerti fundamentalnya maka kita tidak akan termakan jebakan tersebut.

Baik analisa fundamental ataupun analisa teknikal sebenarnya akan membantu kita untuk melihat suatu gambaran besar yang lebih komplit mengenai market tertentu. Keduanya seharusnya dapat digunakan untuk saling memperkuat satu sama lain daripada saling diadu satu sama lain.

Kalo kamu sendiri lebih condong ke mana ? teknikal atau fundamental atau pake 2-2nya ?


 
Hipotesis & Perenungan Analisa Teknikal

Sejak tahun 70 an sampai sekarang,
banyak para “insinyur” yang menciptakan penemuan mengenai indikator teknikal di dunia trading. Beberapa diantara mereka dikenal sebagai guru besar dan menjual hasil penemuannya kepada publik. Sebut saja maha guru Charles Dow dan teorinya mengenai Dow Jones Indexes, Leonardo Da Vinci yang menemukan prinsip Fibonacci, RN Elliot dengan Elliot Wave studinya, W Wilders yang memperkenalkan perhitungan matematis overbought dan oversold melalui indikator ADX dan Relative Strength Index (RSI), serta masih banyak insinyur yang lainnya.

Jika salah satu dari semua studi diatas di implementasikan ke suatu chart, maka apa yang kita lihat adalah suatu seni, chart yang dihiasi oleh suatu “ornamen” yang bisa membuatmu terkagum atau malah semakin membingungkan.

Lalu kita semakin banyak menemui lagi insinyur-insinyur specialist chart yang menemukan Linear Charts, High-Low-Close Bar Charts, Japanese candles, Reversal Patterns, Pivots, Fractals, dan sebut saja apa namanya.

Graph.jpg

Apa yang kita yakini belum tentu benar

Hari ini, kita menemukan banyak sekali teknik dan metodologi orisinil yang bermutasi menjadi bermacam-macam tipe yang tersedia untuk seorang chartist atau technician (orang yang menggunakan indikator teknikal).

Apa yang membuat banyak orang gagal untuk memahami adalah, bahwa semua studi, metodologi dan indikator diatas berdasarkan kepada suatu tabel statistik data masa lalu yang diubah menjadi suatu grafik untuk memberikan “gambar” kepada trader dalam proses menentukan keputusan trading kedepan.

Jika di garis bawahi, studi-studi diatas bisa digunakan dalam suatu kondisi market tertentu, semua market dalam waktu tertentu, tapi tidak bagi semua market dalam semua waktu dan kondisi.

Mengutip kata-kata dari Sir Winston Churchill,
“That you can lie to some people all the time, all people some of the time, but not to all people, all the time.”

Beberapa dari para teknikalis menggunakan studi teknikal ini sebagai suatu rumus trading yang mutlak (dikenal sebagai Holy Grail). Para pengikut mereka menggunakan studi teknikal ini adalah sebagai “obat kuat mental” , dimana mereka tidak akan berani memencet tombol open posisi tanpa adanya suatu signal dari para teknikalis.

Ada suatu ungkapan,

“It is not theirs (the charts) to reason why,
But to signal Sell or Buy,
For the traders to do or die,
Hoping that the signal does not lie … “

Apakah benar begitu kenyataannya?
Kamu bisa menilainya sendiri.

question.jpg

Apa yang lebih penting adalah bahwa itu semua hanyalah suatu alat. Dimana alat tersebut dibangun dari database masa lalu. Lebih jauh lagi, “kekakuan” dari parameter database yang digunakan dalam studi tersebut tidaklah responsif dengan perubahan kondisi market yang terjadi. Apakah kita lupa bahwa market adalah suatu kumpulan dari tingkah laku pelakunya yang sering berubah-ubah?

Lalu bagaimana mungkin bahwa studi-studi ini bisa menjadi suatu rumus / holy grail?
Mungkin saja ini disebabkan oleh ketidak-tahuan, kemalasan, keras kepala, atau karena naluri sebagai gambler (tidak ubahnya seperti martinangel gambler strategi). Jika digunakan seperti itu, maka yang dihasilkan adalah suatu kekeliruan yang dapat membawa trader kedalam jurang yang dalam.

Apa yang banyak trader tidak ketahui atau gagal memahami adalah, kesuksesan dalam mengarungi market terdiri dari beberapa hal, dan bukan seperti membaca resep membuat roti.

Dari beberapa hal tersebut, ada tiga hal yang dianggap penting. Pertama adalah “struktur market”, yang kedua adalah “Kamu” sendiri, dan yang satunya adalah “Kaum Kapitalis”.

KS95855.jpg


Sumber
 
Pola Candlestick dengan Bollinger Bands

Suatu pola candlestick selesai terbentuk apabila candlestick terakhir pembentuk pola tersebut sudah close, baru kemudian open-posisi bisa dilakukan. Jika pola candlestick tersebut valid berarti harga (price action) sudah dapat di pastikan akan bergerak ke satu arah tertentu, pola candlestick ini akan digunakan mengambil keputusan untuk open-posisi jual maupun beli dengan bantuan dari indikator Bollinger Bands (period 20, standard deviasi 2).

pola_candlestick4.gif

Pola Candlestick pada titik Resistance dan titik Support​

Bollinger Bands terdiri dari tiga alur garis (bands), garis di bagian atas identik dengan RESISTANCE garis di bagian bawah identik dengan SUPPORT. Jika harga (price action) berada disekitar gari-garis tersebut cenderung untuk berbalik arah; kalau harga (price action) berada disekitar garis Bollinger Bands atas cenderung akan berbalik turun demikian sebaliknya bila harga (price action) berada disekitar garis Bollinger Bands bawah cenderung akan berbalik naik.

Menentukan Signal JUAL dan Signal BELI

Pada saat trend naik (bullish trend) signal JUAL diperoleh apabila dekat dengan atau pada atau di atas garis Bollinger Bands atas terbentuk pola-pola candlestick yang terdiri dari tiga batang, dua batang atau tunggal seperti di bawah ini:

Evening Star (Evening Doji Star)
Dark Cloud Cover
Bearish Engulfing
Bearish Harami (Bearish Harami Cross)
Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji, Longleged Doji
Hammer, Inverted Hammer, Hanging Man, Shooting Star

Pada saat trend turun (bearish trend) signal BELI diperoleh apabila dekat dengan atau pada atau di bawah garis Bollinger Bands bawah terbentuk pola-pola candlestick yang terdiri dari tiga batang, dua batang atau tunggal seperti di bawah ini:

Morning Star (Morning Doji Star)
Piercing Line
Bullish Engulfing
Bullish Harami (Bullish Harami Cross)
Doji, Dragonfly Doji, Gravestone Doji, Longleged Doji
Hammer, Inverted Hammer, Hanging Man, Shooting Star


Dengan hanya memilih pola candlestick yang terbentuk di sekitar garis Bollinger Bands atas atau bawah, dua sumber signal yang sangat kuat telah berhasil disatukan, sekarang abaikan semua pola candlestick yang muncul di luar ketentuan, pilih hanya yang memenuhi syarat.

mengenai pola-polanya bisa cek di postingan ini https://indonesiaindonesia.com/f/121065-share-tips-trik-trading-online/#post965258
 
Last edited:
Pola Candlestick dengn Bollinger Bands dan Stochastic Oscillator

Ketika harga (price action) mendekati dan melewati garis Bollinger Bands atas (identik dengan RESISTANCE) atau garis Bollinger Bands bawah (identik dengan SUPPORT) cenderung akan berbalik arah dan jika kemudian terbentuk pola candlestick reversal, harga (price action) mulai berbalik arah (ada pola Dark Cloud Cover di dalam lingkaran merah pada gambar di bawah).

Untuk lebih memperjelas apakah harga (price action) benar-benar akan berbalik arah, gunakan beberapa Stochastic Oscillator dengan periode yang berbeda (STO-5.3.3 dan STO-14.3.3). Lebih banyak indikator meng-indikasi-kan bahwa harga akan berbalik arah semakin baik, karena menaikkan optimisme dan rasa yakin sebelum melakukan open-posisi.

pola_candlestick_dengan_bollinger_bands_dan_stochastic_oscil.gif

Pola Dark Cloud Cover pada titik Resistance​

Di time-frame Daily atau H4, temukan salah satu pola candlestick reversal yang terbentuk di atas garis Bollinger Bands atas (telah melewati garis Bollinger Bands atas), pada saat yang sama STO-5.3.3 sedang berada di daerah overbought, ketika candlestick bergerak turun melewati garis Bollinger Bands atas, STO-5.3.3 juga turun melewati garis 80 ke bawah. Jika tanda-tandanya memang demikian berarti harga (price action) benar-benar akan berbalik arah.

Pada saat STO-5.3.3 di time-frame Daily atau H4 akan memotong garis signal line ke bawah, pindah ke time-frame yang lebih kecil misalnya H1, M30, M15 atau M5. Di time-frame yang dipilih tunggu STO-5.3.3 telah memotong garis signal line dari atas ke bawah kemudian lakukan open-posisi JUAL. Untuk open-posisi BELI, lakukan langkah sebaliknya.
 
Last edited:
Analisa Teknikal Pola Chart Head and Shoulder

Pola Head and Shoulder

Pola head and shoulder merupakan salah satu pola yang paling popular di dalam metode ilmu analisa teknikal. Pola head and shoulder terdiri dari 4 bagian, head (kepala), dua shoulder (bahu), dan neckline (pangkal leher).

Head and shoulder adalah suatu pola reversal (pembalikan arah trend), dimana saat pola tersebut terjadi, maka trend akan bergerak berlawanan dengan trend yang sebelumnya. Pola head and shoulder bisa berupa upward trend (naik) ataupun downward trend (turun).
hns1.jpg

Volume

Dalam chart head and shoulder, volume digunakan sebagai indikator kedua untuk menentukan konfirmasi pola head and shoulder. Volume dalam chart melambangkan aktivitas dan pergerakan arus uang. Ketika volume tinggi, maka disana terdapat banyak aktivitas dan pertukaran uang.

Dalam pola head and shoulder, ketika harga bergerak menembus neckline (pangkal leher) dalam pembalikan arah trend yang berbalik turun dan apabila terdapat volume yang besar disana, maka hal ini akan mengindikasikan terjadinya aksi jual secara besar-besaran.

Lebih jauhnya, shoulder sebelah kiri seharusnya menunjukkan volume yang tinggi searah mencapai titik puncak shoulder dan melemah ketika turun mencapai neckline di sebelah kiri. Ketika chart bergerak keatas membentuk head, volume juga seharusnya lebih lemah dibandingkan volume pada shoulder sebelah kiri. Volume pada shoulder sebelah kanan juga seharusnya lebih rendah dibandingkan shoulder dan head sebelumnya.
hns3.jpg

Ketika harga bergerak turun dari shoulder kanan dan menembus neckline, volume yang terjadi seharusnya sangat tinggi. Hal ini menunjukkan warning bahwa terjadi market sell-off yang cukup kuat dan mengkonfirmasi pola head and shoulder. Jika volume yang terjadi tidak terlalu besar, maka besar kemungkinan harga akan bergerak lagi mendekati neckline.
hns2.jpg

Hubungan antara volume dan pergerakan harga yang dijelaskan berdasarkan kecenderungan yang sering terjadi, tentu saja hubungan tersebut tidaklah mutlak.

Bagi kamu yang baru terjun di dunia trading atau masih dalam tahap belajar, pastinya kamu akan mendapati pola head and shoulder ketika membaca suatu daily analisis di suatu situs atau forum. Semoga dengan penjelasan ini, kamu menjadi lebih paham dan lebih yakin dalam mengambil keputusan trading baik buy ataupun sell.

 
Teknik Moving Average Crossover

Simple Moving Average (SMA) Crossover adalah cara mendapatkan signal untuk open posisi jual maupun beli dari perpotongan dua buah Moving Average Indikator yang dibedakan periodenya, pertama SMA periode 20 (SMA-20) dan kedua SMA periode 50 (SMA-50).

Ketentuan untuk melakukan open posisi:

  1. Ketika SMA-20 (magenta) memotong SMA-50 (biru) dari atas ke bawah, diperoleh signal untuk melakukan open posisi JUAL (titik A pada gambar di bawah).
  2. Ketika SMA-20 (magenta) memotong SMA-50 (biru) dari bawah ke atas, diperoleh signal untuk melakukan open posisi BELI (titik B pada gambar di bawah).

teknik_moving_average_crossover_2.gif

Simple Moving Average (SMA) Crossover​

Selama SMA-20 dan SMA-50 bergerak searah, trend akan berlanjut. Semakin curam gerak SMA-20 berarti trend semakin kuat demikian sebaliknya. Semakin lebar sudut antara SMA-20 dengan SMA-50 semakin baik. Bila SMA-20 mulai bergerak kearah SMA-50 hati-hati kemungkinan harga akan berbalik arah.

Cara atau teknik mendapatkan signal jual dan signal beli seperti ini adalah cara yang paling sederhana dan paling bebas stress, jika dilakukan dengan disiplin yang tinggi akan memberikan hasil yang sangat bagus.

Lakukan praktek di account demo untuk tiga sampai enam bulan atau lebih sebelum menanam uang di account real, karena semua tanggung-jawab dan resiko tidak ditanggung oleh orang lain tetapi ditanggung sendiri.
 
Last edited:
Teknikal Indikator Support dan Resistance

support-dan-resistance.jpg

Perlu diketahui support & resistance adalah suatu lokasi imaginer (tidak nyata) pada grafik harga (price action) dan lokasi support & resistance bukanlah sebuah titik atau garis tetapi suatu area artinya letak support & resistance ada di suatu titik di antara dua tempat.

Support: dukungan dari pembeli karena terjadi penawaran/penjualan terus-menerus sehingga harga merosot rendah, pembeli dengan permintaan/demand datang mendukung (support) sehingga penurunan harga terkendali, keadaan mereda dan harga mulai naik, tetapi kalau ternyata dukungan (support) dari para pembeli tidak cukup kuat harga akan kembali turun (support tidak valid).

Resistance: hambatan dari penjual karena terjadi permintaan/pembelian terus-menerus sehingga harga melambung tinggi, penjual dengan penawaran/supply datang menghambat (resistance) sehingga kenaikan harga terkendali, keadaan mereda dan harga mulai turun, tetapi kalau ternyata hambatan (resistance) dari para penjual tidak cukup kuat harga akan kembali naik (resistance tidak valid).

Titik support & resistance merupakan titik pertemuan dari dua kekuatan yaitu kekuatan penjual dan kekuatan pembeli (ada yang bilang medan perang), titik-titik ini tidak digunakan untuk memprediksi bahwa harga (price action) akan berbalik arah, tetapi hanya sebagai indikasi awal dari kemungkinan harga (price action) akan berbalik arah; kalau penjual menang harga (price action) akan turun, kalau pembeli menang harga (price action) akan naik.

Letak support & resistance dapat diketahui dengan salah satu cara berikut: amati dan tandai, garis Bollinger Bands atas dan bawah, garis trend line, SMA-50, SMA-200, Pivot Point, Fibonacci atau manfaatkan pola-pola yang sudah umum digunakan dalam perdagangan forex.

Setelah titik-titik support & resistance ditentukan keputusan untuk melakukan open posisi jual atau beli diambil dengan cara:

  1. Open posisi JUAL diambil sedikit di bawah titik resistance, kalau titik resistance tersebut benar-benar valid harga akan berhenti bergerak naik, tetapi jika titik resistance tersebut tidak valid harga akan terus terbang naik.
  2. Open posisi BELI diambil sedikit di atas titik support, kalau titik support tersebut benar-benar valid harga akan berhenti bergerak turun, tetapi jika titik support tersebut tidak valid harga akan terus menyelam turun.

Sebenarnya titik-titik support & resistance dapat diketahui dengan lebih pasti melalui pengamatan harga (price actions) termasuk mengidentifikasi pola-pola yang umum terjadi pada grafik candlestick (seperti: dark cloud cover & piercing line, evening star & morning doji star, bullish engulfing & bearish engulfing, bullish harami & bearish harami cross); grafik bar (misalnya: pin bar, inside bar & outside bar) maupun chart pattern (seperti: double top & double bottom, head and soulder). Pola-pola tersebut dapat menunjukkan tanda-tanda reversal atau pembalikan arah karena terbentuk support & resistance yang kuat dan valid.
 
Teknikal Indikator Bollinger Bands

Bollinger Bands pertama kali diperkenalkan oleh John Bollinger pada tahun 1980, merupakan indikator yang meng-kombinasi-kan moving average dengan standar deviasi untuk mengukur volatilitas dan tinggi harga secara relatip.

Bollinger Bands terdiri dari tiga buah garis atau band yaitu: band-tengah adalah sebuah simple moving average periode 20 (default), band-atas dibuat dengan jarak 2 standar deviasi di atas band-tengah dan band-bawah dibuat dengan jarak 2 standar deviasi di bawah band-tengah.

Hasilnya sebuah indikator sangat responsip terhadap perubahan (volatile, volatility atau tingkat kecepatan berubah) yang terjadi pada harga (price action) dan hampir sebagian besar harga (price action) bergerak di dalam saluran (channel) yang dibentuk oleh band-atas dan band-bawah. Dalam keadaan tertentu harga (price action) dapat bergerak ke luar band-atas atau band-bawah dan itu merupakan sebuah kesempatan untuk mendapatkan keberuntungan.

1.gif

Bollinger Bands: garis merah band-atas, garis hijau band-tengah dan garis biru band-bawah.​

Walau tampilan Bollinger Bands sangat sederhana terbukti dapat memberikan beberapa keadaan yang menjadi dasar untuk mendapatkan signal-jual maupun signal-beli sangat akurat:

  1. Mengukur Volatilitas Pasar. Bollinger bands utamanya digunakan untuk mengukur tingkat volatilitas: ketika "volatilitas tinggi" saat-saat pasar sedang ramai pasar sedang "tranding", Bollinger Bands mengembang sedemikian rupa dan harga (price action) bisa meniti sepanjang band-atas atau sepanjang band-bawah. Ketika "volatilitas rendah" saat-saat pasar sedang sepi pasar sedang "ranging", Bollinger Bands menyempit sedemikian rupa dan harga (price action) bergerak naik-turun dalam batasan (range) yang dibuat oleh band-atas dan band-bawah.
  2. Sebagai Indikator Trend. Jika harga (price action) memotong simple moving average (band-tengah) dari "atas ke bawah" berarti trend sedang turun cocok untuk open posisi jual, jika harga (price action) memotong simple moving average (band-tengah) dari "bawah ke atas" berarti trend sedang naik cocok untuk open posisi beli.
  3. Menunjukkan Letak Support dan Resistance. Harga (price action) cenderung berbalik arah ketika mendekati, menjentuh atau melewati band-atas yang dapat bertindak sebagai "resistance" dan band-bawah yang dapat bertindak sebagai "support".
  4. Menunjukkan Keadaan Overbought dan Oversold. Jika harga (price action) sampai mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, pertanda telah terjadi keadaan jenuh-beli atau overbought dan bila harga sampai mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah pertanda telah terjadi keadaan jenuh-jual atau oversold. Keadaan jenuh ini belum tentu menyebabkan arah gerak harga atau trend akan berbalik karena harga (price action) dapat bergerak di daerah overbought maupun oversold dalam waktu cukup lama.

Bollinger bands dapat memberikan signal jual maupun beli dari:

  1. Bollinger Bounce.
  2. Bollinger Breakout.
  3. Bollinger Reversal.

1. Bollinger Bounce

Pada saat volatilitas pasar rendah Bollinger Bands menyempit (squeeze), harga (price action) bergerak dalam range yang tidak terlalu besar karena dibatasi oleh band-atas sebagai RESISTANCE dan band-bawah sebagai SUPPORT.

2.gif

Harga (price action) memantul antara band-atas sebagai RESISTANCE dan band-bawah sebagai SUPPORT.​

Signal untuk open-posisi JUAL diperoleh ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-atas kemudian berbalik TURUN (titik A, C dan E pada Gambar 2) dan signal untuk open-posisi BELI diperoleh ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah kemudian berbalik NAIK (titik B dan D pada Gambar 2).

2. Bollinger Bands Breakout

Volatilitas pasar selalu berubah-ubah dari rendah menjadi tinggi selanjutnya rendah lagi kemudian tinggi lagi begitu seterusnya.

3.gif

Bollinger Bands saat-saat menyempit kemudian terjadi Breakout.​

Ketika volatilitas rendah Bollinger Bands menyempit (squeeze), keadaan ini menandakan akan terjadi Breakout dalam waktu dekat, semakin lama keadaan menyempit, semakin besar range Breakout yang akan terjadi. Saat terjadi Breakout volatilitas atau kecepatan berubah dari harga (price action) menjadi sangat tinggi, band-atas dan band-bawah mengembang sedemikian rupa menyerupai terompet. Saat-saat Bollinger Bands berubah dari sempit kemudian mengembang inilah saat-saat yang terbaik untuk melakukan open-posisi BELI atau JUAL (perhatikan tanda X dan Y pada Gambar 3 di atas).

3. Bollinger Bands Reversal

Bollinger Bands dibuat sedemikian rupa sehingga sebagian besar harga (price action) bergerak di dalam batasan-batasan dari band-atas dan band-bawah.

4.gif

Harga (price action) menembus band-atas dengan formasi tertentu pertanda akan berbalik arah.​

Dalam keadaan tertentu harga (price action) dapat bergerak ke luar dari batasan tersebut dan ini merupakan tanda-tanda akan terjadi gerakan berbalik (reversal). Ketika harga (price action) menembus dan close di luar band-atas kemudian berbalik turun dan close di dalam band-atas adalah signal untuk melakukan open-posisi JUAL (perhatikan panah merah ke kanan pada Gambar 4 di atas) dan ketika harga (price action) menembus dan close di luar band-bawah kemudian berbalik naik dan close di dalam band-bawah adalah signal untuk melakukan open-posisi BELI.

Dalam mengambil keputusan untuk open-posisi JUAL maupun BELI jangan hanya mengandalkan signal tunggal dari Bollinger Bands gunakan beberapa indikator lain seperti Stochastic Oscillator atau lainnya, perhatikan Gambar 5 di bawah ini.

5.gif

Bollinger Bands dengan Stochastic Oscillator.​

Lanjutannya ada di bawah
 
Bollinger Bands Tingkat Lanjut

Yang membuat Bollinger Bands menjadi sangat istimewa adalah konsep tingkat lanjutnya melengkapi teknik-teknik open posisi yang telah dijelaskan di atas.

Pada waktu melakukan pengamatan sebelum open-posisi perhatikan dengan seksama bagaimana respon dari "band-atas dan band-bawah" ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewatinya. Mengetahui respon yang berbeda-beda tersebut adalah hal yang sangat penting.

Ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi masing-masing untuk trend yang sedang turun dan untuk trend yang sedang naik:

6.gif

Band-bawah dan Band-atas mengembang dan sebaliknya.​

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi band-bawah dan band-atas mengembang berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang besar. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah mengembang berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang besar. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 6 di atas.

7.gif

Band-bawah mengembang Band-atas datar-datar saja dan sebaliknya.​

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah mengembang tetapi band-atas datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang sedang-sedang. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-batas mengembang tetapi band-bawah datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang sedang-sedang. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 7 di atas.

8.gif

Band-bawah dan Band-atas datar-datar saja dan sebaliknya.​

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah dan band-atas datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang kecil-kecil. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah datar-datar saja berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang kecil-kecil. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 8 di atas.

9.gif

Band-bawah dan Band-atas menguncup dan sebaliknya.​

Ketika harga (price action) mendekati, menyentuh atau melewati band-bawah, reaksi yang terjadi adalah band-bawah dan band-atas sama-sama menguncup berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang semakin kecil. Demikian sebaliknya ketika harga mendekati, menyentuh atau melewati band-atas, reaksi yang terjadi band-atas dan band-bawah sama-sama menguncup berarti harga (price action) akan bergerak dalam range yang semakin kecil. Agar lebih jelas perhatikan Gambar 9 di atas.

Berikut adalah cara penerapannya dala praktek untuk mengidentifikasi saat-saat trend mulai terbentuk dan saat-saat trend mulai berakhir pada satu time-frame tertentu.

10.gif

Menunjukkan saat mulai dan berakhirmya sebuah trend.​

Gambar 10 sebelah kiri. Ketika harga (price action) menyentuh band-atas, band-atas mengembang (titik a) pada saat yang sama band-bawah juga mengembang (titik b) kejadian tersebut adalah saat-saat terbentuknya sebuah trend naik, harga (price action) meniti naik sepenjang band-atas. Sekarang perhatikan ketika band-bawah mulai menguncup tanda trand naik sudah berakhir (titik c). Hal yang persis sama juga terjadi ketika trend turun, Gambar 10 sebelah kanan.

Aturan Dasar Bollinger Bands

Sementara ada banyak cara untuk menggunakan Bollinger Bands, berikut ini aturan dasar dalam menggunakan Bollinger Bands yang perlu diketahui:

  1. Bollinger Bands menyediakan definisi relative dari high dan low.
  2. Definisi relative digunakan membandingkan gerakan harga dengan gerakan indikator, akan menghasil kan keputusan trading.
  3. Indikator yang sesuai adalah dari jenis momentum, volume, sentiment, open-interest, inter-market data, dan lain-lain.
  4. Volatilitas dan trend telah diperhitungkan dalam pembentukan Bollinger Bands, penggunaannya dalam konfirmasi pergerakan harga tidak di-rekomendasi- kan.
  5. Indikator yang digunakan untuk konfirmasi usahakan tidak saling berhubungan, dua indikator dari kategori yang sama tidak meningkatkan konfirmasi, hindari kolinearitas.
  6. Bollinger Bands juga dapat digunakan untuk melihat pola seperti double top, double bottom, dan pergantian momentum.
  7. Harga dapat bergerak di luar garis Bollinger Bands atas maupun bawah.
  8. Harga penutupan yang terjadi di luar Bollinger Bands merupakan signal lanjutan bukan signal untuk berbalik arah (This has been the basis for many successful volatility breakout systems).
  9. The default parameters of 20 periods for the moving average and standard deviation calculations, and two standard deviations for the bandwidth are just that, defaults. The actual parameters needed for any given market/task may be different.
  10. The average deployed should not be the best one for crossovers. Rather, it should be descriptive of the intermediate-term trend.
  11. If the average is lengthened the number of standard deviations needs to be increased simultaneously; from 2 at 20 periods, to 2.5 at 50 periods. Likewise, if the average is shortened the number of standard deviations should be reduced; from 2 at 20 periods, to 1.5 at 10 periods.
  12. Bollinger Bands are based upon a simple moving average. This is because a simple moving average is used in the standard deviation calculation and we wish to be logically consistent.
  13. Make no statistical assumptions based on the use of the standard deviation calculation in the construction of the bands. The sample size in most deployments of Bollinger Bands is simply too small for statistical significance.
  14. Indicators can be normalized with %b, eliminating fixed thresholds in the process.
  15. Finally, tags of the bands are just that, tags not signals. A tag of the upper Bollinger Band is NOT in-and-of-itself a sell signal. A tag of the lower Bollinger Band is NOT in-and-of- itself a buy signal.
 
Teknikal Indikator Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator pertama kali diperkenalkan oleh Goerge C. Lane pada tahun 1970, adalah indikator dari jenis oscilator, ditampilkan dalam dua garis yang umum dikenal dengan %K (biasanya dalam bentuk garis solid - garis stochastic) dan %D (biasanya dalam bentuk garis titik-titik - garis signal line). Garis-garis tersebut berosilasi bolak-balik dari skala 0 sampai 100.

Stochastic Oscillator terdiri dari tiga jenis yaitu: Fast, Slow dan Full. Yang paling umum dipergunakan adalah jenis Full, memiliki satu parameter tambahan sehingga menjadi tiga yaitu: %K, %D dan Slowing.

Stochastic Oscillator sangat baik dipergunakan pada saat harga (price action) dalam keadaan sideways (datar, range-bound), indikator ini akan bergerak maksimal naik-turun dalam range harga yang tidak begitu besar, naik melewati garis 80 berbalik arah kemudian turun melewati garis 20 dan kembali berbalik arah.

Ketika harga (price action) berada dalam keadaan trending (naik atau turun dalam range yang cukup besar) biasanya Stochastic Oscillator berada pada daerah extrem yaitu di daerah Overbought atau di daerah Oversold dan bisa berada di daerah ini dalam waktu yang lama.

Ada tiga cara untuk mendapatkan signal jual maupun signal beli dari indikator ini yaitu:

  1. Overbought & Oversold
  2. Crossover
  3. Divergence

Overbought & Oversold

Seperti telah dijelaskan di atas garis stochastic dan garis signal line berosilasi bolak-balik dari skala 0 sampai 100:

  1. Mulai 0 - 20 adalah daerah Oversold, daerah jenuh jual (di bagian bawah)
  2. Mulai 80 - 100 adalah daerah Overbought, daerah jenuh beli (di bagian atas)
  3. Antara 20 sampai 80 adalah daerah Netral

1.gif

Overbought & Oversold​

Signal untuk melakukan open posisi jual maupun beli diperoleh:

  1. Ketika "garis stochastic dan garis signal line" berada di atas garis 80 keadaan adalah Overbought (jenuh beli) jika garis stochastic dan garis signal line sudah turun dan melewati garis 80 berarti keadaan jenuh beli sudah mereda, mereka yang ingin menjual sudah berani open posisi.
  2. Ketika "garis stochastic dan garis signal line" berada di bawah garis 20 keadaan adalah Oversold (jenuh jual) jika garis stochastic dan garis signal line sudah naik dan melewati garis 20 berarti keadaan jenuh jual sudah mereda, mereka yang ingin membeli sudah berani open posisi.

Daerah Overbought & Oversold adalah daerah dengan skala tidak linear sehingga sedikit gerakan di daerah tersebut mempunyai nilai jauh lebih besar dibandingkan daerah diantara 20-80, diharapkan berhati-hati jika garis stochastic dan garis signal line sudah berada di daerah Overbought & Oversold.

Bagi pedagang pemula disarankan melakukan perdagangan hanya di daerah netral saja yaitu antara 20-80, hindari melakukan perdagangan diluar daerah tersebut sebelum mengerti dengan baik perilaku dari Stochastic Oscillator ini.

Crossover

Pada teori Moving Average Crossover ketika moving average periode pendek memotong moving average periode panjang dari dari atas ke bawah akan diperoleh signal JUAL demikian sebaliknya untuk memperoleh signal BELI bila moving average periode pendek memotong moving average periode panjang dari bawah ke atas. Teori tersebut juga berlaku untuk Stochastic Oscillator Crossover, bedanya yang menyilang dan disilang adalah:

  1. Bila garis stochastic memotong garis signal line "dari atas ke bawah" akan diperoleh signal untuk melakukan open posisi JUAL (tanda y pada gambar di bawah).
  2. Bila garis stochastic memotong garis signal line "dari bawah ke atas" akan diperoleh signal untuk melakukan open posisi BELI (tanda x pada gambar di bawah).

Semakin kecil periode yang dipakai misalnya: 5.3.3 (default) semakin banyak persilangan yang muncul, karena periode kecil mewakili jangka waktu yang pendek (perhatikan jumlah tanda x dan y pada gambar di bawah).

2.gif

Stochastic Oscillator periode pendek​

Jika perioda yang dipakai diubah misalnya menjadi: 20.10.20 maka persilangan yang terjadi semakin jarang karena perioda yang besar mewakili jangka waktu yang lebih panjang (perhatikan jumlah tanda x dan y pada gambar di bawah).

3.gif

Stochastic Oscillator periode panjang​

Divergence

Divergence artinya perbedaan, ada perbedaan antara pembacaan harga (price action) dengan pembacaan indikator yang dipakai. Divergence terjadi di daerah-daerah extrem ketika keadaan telah sangat jenuh.

Dua jenis Divergence yaitu Classic (Regular) Divergence dan Hidden Divergence. Classic (Regular) Divergence dibedakan menjadi:

  1. Divergence Positif (Bullish Regular Divergence) terjadi ketika harga (price action) bergerak turun (bearish) sedangkan pembacaan pada indikator justru naik (a-b dan c-d pada gambar di bawah).
  2. Divergence Negatif (Bearish Regular Divergence) terjadi ketika harga (price action) bergerak naik (bullish) sedangkan pembacaan pada indikator justru turun (e-f dan g-h pada gambar di bawah)

4.gif

Divergence Positif (kiri) dan Divergence Negatif (kanan)​

Sebagian besar indikator memberi indikasi berdasar harga (price action) sehingga selalu tertinggal (lagging), tetapi Divergence termasuk leading indikator seperti halnya harga (price action) karena terjadi langsung pada harga (price action) itu sendiri.

Hati-hati trading Divergence pada saat trend sedang kuat-kuatnya karena belum tentu trend akan berbalik, mungkin hanya retracement biasa.

Cara aman untuk trading Divergence adalah dengan mengindentifikasi terjadinya Divergence pada time-frame yang lebih tinggi (misalnya D1 atau H4) kenudian cari timing yang tepat untuk melakukan open posisi pada time-frame yang lebih rendah seperti H1, M30, M15 atau M5 sesuai dengan arah Divergence yang terjadi.

Dengan demikian trading Divergence dapat dilakukan dengan santai karena sebagian masalah telah teratasi yaitu arah gerak mata uang (trend) sudah pasti untuk beberapa saat (ingat untuk beberapa saat sesuai time-frame saat melakukan identifikasi).
 
Tips Trading : Strategy Trading Double Zero

Tips trading kali ini akan saya awali dengan suatu contoh. Diumpamakan kamu membeli sikat gigi di mini-market seharga Rp 1450,-. Ketika kamu membayar, kamu memberikan mengeluarkan uang Rp 1500,-.

Kasir di mini-market tersebut tentunya akan memberikan kembalian uangmu sebesar Rp 50. Pada kondisi ini biasanya kamu akan bilang “ga usah, ambil aja kembaliannya”.

Manusia pada umumnya cenderung sering memikirkan nomor atau jumlah yang dibulatkan, dan ini juga terjadi di dunia trading. Dengan memahami psikologi trading seperti ini, kita dapat memanfaatkannya untuk membuat suatu strategy trading yang profitable dalam intraday trading.

Strategi trading “Double Zero”

Double zero adalah kondisi market price dimana dua angka terakhirnya adalah nol. Contohnya, USD/JPY berada di harga 107.00 atau pada pair EUR/USD 1.2800. Pada kondisi ini, terdapat kecenderungan kuat bahwa chart suatu pair akan “tertarik” untuk mendekati / menyentuh angka double zero seperti layaknya medan magnet.

Reaksi harga seperti ini bisa kita gunakan sebagai peluang profit sekitar 50 pips dengan resiko hanya 12 sampai 20 pips. Apalagi ketika titik support dan resistance berada pada kondisi double zero ini.

Alasan kenapa hal ini terjadi adalah, kebanyakan para trader menempatkan take profit dan stop limit nya pada angka yang bulat. Bank-bank besar dunia yang mempunyai akses ke dalam data order trading akhirnya juga turut mengeksploitasi hal ini dan menggunakannya sebagai titik keluar posisi (exit point). Strategi trading ini sekaligus menempatkan kita pada posisi yang sama dengan para “penguasa market”.

double-zero2.jpg

How to

Dibawah ini kita akan menggunakan bantuan indikator teknikal (moving average) untuk digunakan dalam strategy ini,

Posisi BUY

Cari pair mata uang yang berada dibawah angka double zero
Selanjutnya lakukan order open posisi BUY setelah harga bergerak mendekati angka double zero yang berada di atas harga sekarang.
Tempatkan stop loss tidak lebih dari 20 pips.
Lakukan take profit setelah harga menyentuh angka double zero.

Posisi SELL

Cari pair mata uang yang berada diatas angka double zero
Selanjutnya lakukan order open posisi SELL setelah harga bergerak mendekati angka double zero yang berada dibawah harga sekarang.
Tempatkan stop loss tidak lebih dari 20 pips.
Lakukan take profit setelah harga menyentuh angka double zero


Optimization Tips

Strategi ini akan berjalan lebih baik apabila tidak ada news besar yang keluar pada saat itu dan kebetulan ada level support / resistance. Dianjurkan pula untuk menggunakannya pada pair currency yang mempunyai range trading harian kecil. Semoga tips trading ini bermanfaat bagi kita semua.

Sumber
 
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part I]

Pembahasan kita kali ini akan saya awali dengan sebuah pertanyaan. “Berapakah kemungkinan besok akan turun hujan?” Jawabanmu tentunya bisa ya bisa tidak. Artinya kemungkinan besok akan turun hujan adalah sebesar 50%. Tapi hal ini berbeda apabila kamu tahu bahwa bulan ini adalah bulan Januari, yang adalah termasuk dalam kategori bulan musim hujan. Maka kemungkinan besok turun hujan tentunya menjadi bertambah, katakanlah menjadi 75%.

Analogi diatas tentunya cocok dengan keseharian para trader dalam menganalisa. Trader berusaha untuk menganalisa kemana arah market bergerak dengan menggunakan analisa teknikal, analisa fundamental, ataupun mengkombinasikan keduanya.
Namun yang menarik dari analogi diatas, ternyata di dunia trading ada juga faktor “musim”.

Yuk mariii lanjut lagi....

Konsep musim ini dikenal sebagai “seasonality” yang artinya adalah faktor musiman. Pertama dikenalkan pada tahun 1942 oleh Robert A Haugen dan Josef Lakonishok melalui bukunya yang berjudul “The Incredible January Effect: The Stock Market’s Unsolved Mysteries”. Keduanya tertarik dengan suatu fenomena yang bernama “January Effect”. Fenomena “January Effect” ini adalah, performa saham biasanya akan membaik pada hari terakhir bulan December sampai dengan hari trading ke 15 pada bulan January. Nah, ternyata penyebabnya adalah, perusahaan-perusahaan akan melakukan “window-dressing” agar sahamnya terlihat bagus menjelang penutupan pembukuan mereka di akhir tahun.

Seasonality atau faktor musiman adalah suatu pola kecenderungan harga yang bergerak ke suatu arah tertentu dan hanya terjadi pada suatu saat tertentu di dalam suatu kalender satu tahun. Hal ini tidak hanya terjadi di dalam pasar saham, namun forex market pun juga mengalaminya. Ada beberapa faktor musiman sepanjang tahun yang terjadi di dalam forex market.
Ok, mari kita bahas satu persatu detailnya mulai dari bulan Januari

Faktor Musiman di Bulan January

Berdasarkan data pergerakan mata uang dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2007, dilakukan studi riset untuk mengamati pergerakan harga mata uang dari awal bulan Januari sampai dengan akhir bulan Januari. Hasilnya, ditemukan kecenderungan kuat untuk pair mata uang EUR/USD dan USD/CHF.

Performa EUR/USD di bulan Januari 1997 – 2007
January.png

Seperti yang terlihat di gambar diatas, US dollar cenderung naik terhadap Euro 9 kali dari total data 11 tahun terakhir pada bulan Januari. Meskipun tidak selalu naik 100%, namun dari data diatas, 81,8 % hal ini terjadi setiap tahunnya pada pair mata uang EUR/USD. Tentu saja dari hasil statistik data ini akan membantu para trader untuk lebih fokus dalam menentukan strategi trading mereka.

Kita juga akan melihat bahwa kasus yang hampir sama terjadi juga pada pair mata uang USD/CHF. Pada gambar di bawah ini, kamu bisa lihat bahwa US dollar juga mengalami kenaikan pada bukan January terhadap mata uang Swiss Franc selama 9 kali dari total data 11 tahun terakhir.

Performa USD/CHF pada bulan Januari 1997 – 2007
jan1.png

Faktor musiman ini juga terjadi di pair mata uang USD/JPY pada bulan Januari, namun prosentasenya lebih kecil sedikit daripada yang terjadi di EUR/USD dan USD/CHF.

Performa USD/JPY di bulan January 1997 – 2007
jan2.png

Seperti yang kamu lihat dari gambar diatas, US dollar mengalami kenaikan 8 kali pada rentang waktu 11 tahun. Alasan kenapa USD/JPY lebih sedikit dipengaruhi oleh faktor musiman di bulan Januari ini adalah karena Jepang mempunyai kebijakan fiskal yang berbeda dari Amerika Serikat. Penutupan tahun fiskal di Jepang adalah di bulan Maret, yang artinya window dressing lebih sedikit terjadi di perusahaan-perusahaan Jepang di bulan Januari.

Disamping pair mata uang EUR/USD, USD/CHF, dan USD/JPY, sepertinya tidak ada lagi pengaruh faktor musiman yang secara dominan terjadi di bulan January pada major currency lain. Sebagai contoh, dalam rentang waktu 11 tahun terserbut, US dollar memang mengalami kenaikan terhadap Poundsterling, Australian dollar, dan Canadian dollar, namun hanya terjadi selama 6 kali, yang artinya probabilitasnya hanya sebesar 54%. Dengan prosentasi ini, maka hal ini tidaklah cukup signifikan untuk dijadikan contoh yang valid dalam menganalisa pengaruh faktor musiman ini.

Coretan ini adalah sebagai bahan referensi, dan tidak dianjurkan menggunakannya sebagai acuan untuk melakukan open posisi trading.


Sumber :

Part I
 
Last edited:
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part II]

Sebelum kita lanjutkan, saya punya cerita menarik untuk kamu. Saya bertemu seorang teman yang berprofesi sebagai dokter. Dia bercerita bahwa tentang seorang Ibu yang putranya menderita penyakit diabetes. Setiap harinya si Ibu ini selalu mengingatkan putranya agar tidak lupa melakukan injeksi insulin sehari 2 kali, namun putra nya selalu lupa.

Ibu ini meminta saran dari teman saya yang dokter agar putranya tidak lupa untuk melakukan injeksi insulin setiap harinya. Bagaimana solusinya?

Memang susah untuk segera melakukan pengobatan terhadap penyakit yang tidak terasa sakitnya secara langsung. Tapi hal ini akan berbeda ketika misalnya tangan kita terkena pisau, dengan cepat kita akan mencari obat merah ataupun perban. Untuk itu si anak tersebut perlu diingatkan setiap harinya.

Cara mengingatkan tidaklah harus secara lisan, bisa juga dengan menggunakan benda-benda yang kita pakai setiap harinya secara rutin. Teman saya menyarankan Ibu tersebut menaruh obat bagi anaknya di samping sikat gigi. Diharapkan si anak tersebut tidak lupa lagi karena setiap harinya si anak tersebut pasti mempunyai kebiasaan untuk menggosok gigi. Genius....!


Liburan musim panas dan pengaruhnya ke forex market

Ngomong-ngomong soal “kebiasaan”, ternyata di forex market hal ini juga terjadi. Dan seperti yang kita bahas pada bagian pertama, kali ini kita akan membahas pengaruh faktor liburan musim panas yang menimbulkan “kebiasaan” bagi pergerakan harga di forex market.

July dan Agustus merupakan puncak musim panas di benua Amerika. Di bulan tersebut biasanya volatilitas di pasar valas tidaklah begitu besar karena kebanyakan trader memfokuskan diri pada liburan musim panas mereka.

Namun di dua bulan itu pulalah ada fakta menarik yang terjadi pada pair mata uang USD/JPY dan USD/CAD. Di kedua pair mata uang tersebut USD cenderung naik pada bulan July dan turun kembali di bulan Agustus

usdjpyagustus.png

Pada gambar diatas, dalam kurun waktu 1997 – 2007, USD/JPY mengalami kenaikan di bulan July selama 9 kali dari 11 tahun. Sedangkan di bulan Agustus, USD turun selama 9 kali dari 11 tahun yang dihitung, dan penurunan ini lebih besar daripada kenaikan yang terjadi di bulan July.

usdcadjuly1.png

Faktor musiman ini juga terjadi di pair mata uang USD/CAD. Seperti yang terlihat pada gambar di atas, antara tahun 1997 sampai dengan 2007, USD/CAD mengalami kenaikan selama 8 kali dari total 11 tahun yang diriset. Dan kembali pada bulan Agustus, US dollar mengalami penurunan terhadap Canadian dollar sebanyak 8 kali dalam kurun waktu 11 tahun.

Apabila dirata-rata dalam 2 bulan tersebut, US dollar masih melemah sebesar -0,7 persen terhadap Canadian dollar.


“Lalu apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi?”

Mungkin ada beberapa faktor yang yang mempengaruhi hal ini terjadi, namun dari hasil penelitian, faktor musiman ini paling kuat disebabkan oleh faktor turis dan pariwisata. Menurut data dari Governmental Office of Travel and Tourism Industries, Canada adalah negara tujuan nomor satu bagi para turis asal Amerika Serikat, disusul oleh Mexico, Inggris dan Jepang.

Mengingat pada musim panas adalah waktunya masyarakat untuk berlibur, maka performa US dollar merefleksikan penurunan sebagai akibat dari para turis Amerika menukarkan dollarnya ke Canadian dollar dalam liburan musim panas.

Dengan mengamati “kebiasaan – kebiasaan” dari mata uang tersebut, tentunya akan lebih membantu kita dalam menentukan strategy dan taktik trading kita di bulan – bulan tersebut.


Sumber :

Part II
 
Last edited:
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part III]

Intermezzo bentar :D. Coba deh pikirin cara kerja para hacker, mereka memulainya dengan mencermati arus informasi dari suatu sistem lalu mencoba untuk mengidentifikasi kelemahan dari jalur arus tersebut.

Ketika mereka telah menemukan kelemahannya, mereka mencoba segala cara untuk menyerangnya agar berguna sesuai keinginan mereka.

Saya pikir trader juga bekerja sesuai analogi diatas. Trader memulainya dengan mengamati “kebiasaan-kebiasaan” dari mata uang tertentu dengan menggunakan “tools” yang tersedia untuk mencari tau kenapa harga bergerak, sejauh mana harga akan naik atau turun dan menentukan entry position untuk trading.

Dari bermacam-macam “tools” tersebut, kita dapat menggunakan data historis pergerakan tahunan mata uang dalam forex market sebagai alat untuk mempertajam analisa kita.

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya di bagian pertama dan kedua, mari lanjut membahas mengenai “Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market”.

Mei

Di bulan Mei, terdapat kecenderungan bagi mata uang US dollar untuk menguat terhadat Australian dollar (AUD) dan New Zealand dollar (NZD). Untuk pair mata uang USD/AUD, pair ini menguat positif sebanyak 9 kali dalam kurun waktu 11 tahun yang kita analisa. Sedangkan NZD/USD menguat positif sebanyak 8 kali dalam kurun waktu tersebut.

Performa AUD/USD di bulan Mei 1997 – 2007
AUDUSDMei.png


Performa NZD/USD di bulan Mei 1997 – 2007
NZDUSDMei.png


September

Kasus kuat adanya kecenderungan dari pergerakan mata uang ini juga kita temukan di bulan September pada pair mata uang USD/CHF dan GBP/USD. Di bulan ini kita temukan trend US dollar yang cenderung melemah, dan untuk kedua pair tersebut, US dollar melemah sebanyak 9 kali dalam kurun waktu data 11 tahun yang kita ambil.

Sebenarnya kita temukan juga kecenderungan ini di dalam pair mata uang EUR/USD, dimana USD melemah sebanyak 8 kali, namun ini saya rasa tidak cukup kuat untuk dijadikan sebagai acuan.

Performa USD/CHF dan GBP/USD di bulan September 1997 – 2007
USDCHFGUSeptember.png


Dengan menggunakan data-data historis tersebut, kita mungkin dapat menggunakannya sebagai alat yang simple dalam menganalisa pair mata uang tertentu. Tentunya kita tidak dapat menggunakannya sebagai “rumus pasti” dalam melakukan open posisi, tapi setidaknya hal ini dapat memberikan sedikit kepastian bagi keputusan trading yang kita buat.


Sumber :

Part III
 
Last edited:
Faktor Musim dan Pengaruhnya ke Forex Market [Part IV]

Intermezzo lagi :D. Sebelum global krisis di tahun 2008, mungkin kita akan kesulitan untuk meyakinkan seseorang apabila kita semua cenderung untuk bertindak tidak rasional. Mereka bilang,


Ketika dihadapkan pada suatu keputusan yang penting, semua orang pasti bertindak rasional, apalagi untuk forex market seperti ini, disini semua keputusan sangatlah kritikal, pastinya kita akan memutuskan dengan rasional


Namun pada kenyataannya, ketika krisis global terjadi di tahun 2008, kerasionalan kita dipertanyakan. Dunia finansial hancur lebur seperti di dalam film fiksi, dan ribuan orang kehilangan pekerjaannya.

Alan Greenspan (bos dari Federal Reserve of America saat itu) terkejut ketika market dan dunia finansial ternyata tidak mampu untuk mengantisipasi krisis ini seperti yang dia harapkan.

Kerusakan yang terjadi di dunia finansial saat itu adalah harga mahal yang harus dibayar saat itu dan sampai detik ini. Pada faktanya, kita mungkin juga tidak rasional seperti yang Alan Greenspan lakukan. Ketidak rasionalan bisa setiap saat timbul ketika kita dihadapkan pada pengambilan keputusan trading. Faktor emosi dan keserakahan seringkali secara tidak sadar mengambil alih sisi rasional kita.

Uraian diatas mungkin perlu kita ingat berkaitan dengan bagian terakhir dari “Faktor Musim dan pengaruhnya di dalam Forex Market”. Ikan kue ikan cucut.... lanjutttttt..........


November

Kasus terakhir yang kita dapati ada di bulan ini. Meskipun tidak sekuat dibandingkan yang terjadi di bulan Mei dan September, dollar New Zealand berhasil naik terhadap US dollar sebanyak 8 kali dari 11 tahun yang kita analisa. Rata-rata kenaikan ini adalah sebesar 1,9 persen dan kita anggap cukup signifikan.

Performa NZD/USD di bulan November 1997 – 2007
NovemberNZDUSD.png


Mengaplikasikan faktor musiman ke dalam trading kita

Cara terbaik untuk mengaplikasikan faktor musim dalam trading kita adalah dengan memahami esensi dari tujuan riset ini. Sebagai contoh, mungkin lebih baik apabila trader mencari kesempatan untuk membeli NZD/USD di bulan November daripada menjualnya. Namun bukan berarti kita trading secara “buta” dengan membeli di awal bulan November dan menjualnya di akhir bulan.

Yang perlu kita garis bawahi disini adalah , faktor musiman ini tidak 100% berulang setiap tahunnya. Apa yang kita dapatkan dari riset faktor musiman adalah dimana kita mendapatkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membantu keputusan trading yang kita buat.


Sumber :

Part IV
 
Last edited:
Intermezzo dulu :D, pecah ntar kepalanya kalo terlalu fokus berlajar terus

Membuat Trading System

Create a Trading System [PartI]

Kali ini kita akan membicarakan bagaimana caranya untuk bertrading berulang kali dan berjalan dalam profit yang konsisten dari hari ke hari. Dalam trading, mereka yang mengalami profit sudah pasti akan kembali untuk membuka trading lainnya guna memperoleh profit yang lebih besar lagi. Ada orang-orang yang saya temui yang mengatakan bahwa kalau sudah profit sekian persen dalam forex maka dia akan segera mengakhiri tradingnya dan merasa puas cukup dengan profit itu saja. Saya pribadi tidak sepenuhnya percaya dengan perkataan seperti itu. Pasalnya jika kita mengalami profit pastilah kita akan kembali untuk mengulangi profit yang sama bukan?

Persoalannya jika dalam trading pertama kita profit, belum tentu kita mampu melakukannya untuk yang kedua kalinya. Bukankah tujuan kita bermain forex adalah profit, dan tetap menjaga konsistensi profit kita? Nah untuk itu kamu membutuhkan sebuah sistem trading yang mampu setidaknya membantu trading kamu memperoleh profit secara konsisten. Itu sebabnya adalah perlu untuk membuat sebuah trading system.

Sebuah trading system adalah sekumpulan metode trading baik teknikal maupun fundamental yang mampu menuntun kita melakukan trading dalam berbagai kondisi market dan tentu saja menghasilkan profit.

070410_holy_grail_1.png

Kalau kamu melakukan searching di Google dengan keyword “forex trading system” maka kamu akan menemukan banyak sekali hasil pencarian. Banyak diantaranya menawarkan sebuah trading system yang sempurna dan mampu memberikan kamu profit ratusan points perbulannya! Dalam dunia forex sistem seperti ini dinamakan “holy grail.” Sebuah istilah yang mengacu pada metode trading yang bila dilaksanakan sesuai aturannya akan memberikan kita profit dalam setiap keadaan.

Bukankah itu terlihat menarik? Sebuah trading system yang mampu memberikan profit ratusan points per bulan dan akan menjadi tambang emasmu selamanya! Beberapa menawarkan harga ribuan dollar untuk trading system model begini. Apa layak untuk dibeli? Bukankah kalau sudah saya beli maka Saya dapat bertrading dengan sistem tersebut dan impas setelah beberapa bulan trading?

Satu hal yang saya pelajari ketika berselancar di internet dan membaca begitu banyak pengetahuan adalah bagaimana membedakan sebuah bahasa marketing dengan bahasa informasi. Kebanyakan bahasa marketing terlihat too good to be true. Dan iklan trading system seperti itu rasanya too good to be true. Bukankah kalau memang sebuah trading system menghasilkan, bahkan tanpa harus menjualnya sekalipun si pencipta mampu menghasilkan ribuan dollar tiap bulannya? Mengapa harus repot melayani pembeli jikalau hanya dengan mengikuti sistem ciptaannya dia sudah mampu menjadi kaya?

16-Signs-That-The-Rich-Are-Getting-Richer-And-The-Poor-Are-Getting-Poorer-300x300.gif

Anggaplah sistem tersebut benar, hal tersulit perihal sebuah trading system adalah bukan bagaimana membuatnya tetapi bagaimana dengan disiplin kita mengikutinya. Ini bukan perkara yang mudah apa lagi jika ternyata trading system yang kamu beli mengharuskan kamu bertrading antara pukul 00.00-03.00 setiap hari misalnya. Apa kamu sanggup? Bangun tengah malah setiap hari dan mencari peluang demi trading system yang telah kamu beli seharga beberapa ribu dollar. Itu baru masalah waktu, belum masalah tetek bengek lainnya seperti innitial margin (modal awal), model trading (swing, day atau scalp) dan lain sebagainya.

Kabar baiknya adalah kita pun bisa membuat trading system kita sendiri! Dan karena trading system tersebut kita buat sendiri pastilah sesuai dengan pola dan karakteristik trading kita. Lebih baik bukan?

segini dulu, nanti lanjut lagi :D
 
kalau boleh, tolong di kasih entry posisi setiap hari dunk
biar saya bisa belajar banyak dari agan ini
 
Create a Trading System [Part II]

Membuat trading system terus terang memang gampang-gampang mudah eh maksudnya gampang-gampang susah :D. Terutama masalah back test dan forward testnya. Maksudnya back test itu adalah mengtes trading kita apakah profit terhadap pergerakan harga yang selama ini terjadi. Sedangkan forward test adalah mengetesnya dalam demo accountmu.

Ok kalau begitu mari kita jabarkan satu per satu bagaimana caranya membuat sebuah trading system.

Step 0. Menentukan Tujuan Tradingmu (Trading Objectives)

plan-trading-objectives-futures-trading-800x800.jpg

Keluar rumah harus ada tujuan. Investasi pun harus punya tujuan. Tapi jangan katakan tujuanmu dalam bermain forex adalah profit yang sebesar-besarnya. Tujuan harus realistis dan mempunyai ukuran yang jelas. Realistis artinya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki saat ini. Jelas artinya harus tertuang dalam angka atau persentase dan dalam waktu yang tertentu juga. Akan lebih baik lagi bila berupa target pribadi misalnya mampu membelikan sebuah motor bebek seharga 12 Juta dalam jangka waktu 8 bulan. Nah itu baru namanya tujuan yang jelas.

Menentukan tujuan dalam bertrading forex membantu kita untuk menentukan cara-cara bertrading dan modal yang kita tanamkan. Nah lalu bagaimana caranya kita menentukan tujuan kita?

Yang pertama perlu kamu ketahui adalah tidak perlu terlalu muluk-muluk dalam menentukan targetmu. Katakanlah hanya sebesar 10% setiap bulannya misalnya. Itu sudah cukup baik. Apabila kamu secara konsisten mencapai 10% tiap bulan selama setahun maka kamu mampu memperoleh sebanyak 120% yang 12 kali lebih besar dari bunga deposito tahunan kita! Bila kamu tidak mau menggunakan persentase tetapi sebuah angka eksak, itu sah-sah saja. Berapa? Misalnya 12 juta selama 8 bulan seperti contoh motor bebek diatas. Bagi saja 12 juta dengan 8 bulan sehingga profit bulananmu menjadi 1.5 Juta setiap bulannya. Bagi lagi dengan 20 hari karena pasar forex buka 5 hari dalam seminggu dan sebulan ada 4 minggu jadi profit harian yang harus kamu capai adalah 75 ribu Rupiah. Itu artinya dengan pembukaan posisi GBPUSD sebanyak 1 lot, kamu harus mendapatkan profit sebanyak hanya sebesar 9 points setiap harinya. Angka ini diperoleh dari harga 1 points pergerakan adalah 1$ dan kurs Rupiah pada saat tulisan ini dibuat adalah Rp 8.600 per Dollarnya. Tidak terlalu sulit bukan? Nah dengan konsistensi sebanyak 9 points setiap hari, kamu mampu membelikan sebuah motor bebek bagi istri tercinta setelah bertrading selama 8 bulan. Bukankah itu cukup menyenangkan?

Namun ingat akan pelajaran risk to reward ratio dalam money management class kita beberapa waktu sebelumnya. Setiap pembukaan posisi berarti juga adalah adanya kemungkinan rasio rugi yang dapat terjadi. Nah itu pun harus dipertimbangkan dalam trading kita. Toh dalam kenyataan setiap kali trading tidak selalu kita memperoleh profit bukan? Dalam 20 hari setiap bulannya bisa saja kita mengalami 5 hari atau bahkan 10 hari dimana Stop Loss kita tersentuh sehingga bukan saja profit tidak tercapai tetapi juga modal kita berkurang.

3-6.jpg

Kok jadi terasa rumit ya :D

Ekekekeke, jangan khawatir, bukan tujuan Saya untuk makin mempersulitmu. Membuat tujuan trading (trading objectives) memang bisa sangat rumit jika kamu menghendaki profil target yang sangat detail namun juga bisa semenyenangkan membangun impian kamu apabila dikerjakan dengan tepat dan sederhana saja.

Nah kita kembali ke risk to reward ratio. Dalam menentukan trading objectives, kamu juga harus menentukan resiko yang bersedia kamu tanggung per trade nya. Dalam setiap transaksi, berapa besar loss yang kamu mau tanggung? Nah katakanlah tadi target profitmu adalah 9 points setiap hari. Apabila kamu menghendaki rasio resiko adalah sama maka itu artinya kamu harus memasang Stop Lossmu sebesar 9 points juga. Dan kabar buruknya karena targetmu harus mendapatkan motor bebek seharga 12 Juta Rupiah dalam jangka waktu 8 bulan maka kamu tidak boleh loss sekalipun dalam tiap transaksimu sekali pun kamu memasang Stop Loss atau target tidak akan tercapai.

Tidak mungkin kita tidak pernah loss bukan? Nah untuk memberikan space ekstra demi terbelinya motor bebek dan adanya kemungkinan loss dalam beberapa trade maka ada beberapa cara yang dapat dilakukan.

Pertama adalah menaikan risk to reward ratiomu dengan perbandingan reward harus lebih besar dari pada risk nya. Naikkan jadi 2 kali lipat sehingga target profitmu (TP) menjadi 18 points dan Stop Loss (SL) nilainya tetap yaitu 9 points. Dengan demikian Sekalipun kamu loss sebanyak 10 kali dalam setiap bulannya dari 20 kali trade maka motor bebek tetap dapat diperoleh. Berikut perhitungan detail per harinya.

Tabel Tujuan Trading, Risk to reward ratio = 1:2 & profit to loss percentage per trade per month = 1:1

1-32.jpg

Angka 1440 points tersebut jika di Rupiahkan besarnya adalah Rp 14.400.000,- dengan kurs 1$ = Rp 10.000,- (biar gak cape ngitung :D)

Nah setidaknya target tersebut masih lebih ok untuk tercapai. Jika kamu merasa SL sebesar 9 points terlalu kecil bagimu, silakan memperbesar SL-mu namun untuk mengimbanginya, perbesar juga TP-mu sehingga lebih imbang. Rasio 30 points SL dan 60 points TP rasanya juga baik dan terus terang saya pun merasa lebih cocok dengan SL:TP = 30:60 points. Dengan per risk to reward ratio 1:2 dan SL:TP 30:60 serta persentase profit : loss dalam sebulan tetap 50:50 maka hasil tradingmu pada bulan ke 8 kayak gini :

2-8.jpg

Nah dalam Rupiah 2400 points besarnya adalah Rp24.000.000,- Lumayan besar bukan? Setidaknya bukan lagi motor bebek yang bisa kamu beli, tapi sebuah Honda Tiger keluaran terbaru untuk sang istri tercinta. Ok juga kok rasanya. Suami naik bebek istri naik tiger.

Kalau begitu bukankah lebih baik rasio itu kita perbesar terus karena dengan demikian jarak SL semakin besar sehingga setidaknya analisa akan semakin mudah dan tentu saja profit juga semakin besar? Tunggu dulu kawan. Ingat kita sudah pernah membahas perkara maximum drawdown dalam kelas Money Management? Nah andaikata 10 kali loss berturut-turut sebesar 300 points tersebut terjadi dalam tradingmu dan barulah pada trading ke 11 profitmu tercapai apakah modal kita mencukupi? Nah disinilah titik temu diantara keduanya. Semakin besar modalmu tentu saja titik SL dan TP juga dapat di perbesar. Namun untuk rasio SL:TP = 30 : 60 dan persentase profit:loss tiap bulan tetap sama 50% : 50 % rasanya modal $1000 sudah mencukupi.

lanjut lagi di bawah nanti :D
 
Back
Top