[SHARE] Tips & Trik Trading Online

Create a Trading System [Part III]

Step 1. Tentukan Tipe Tradingmu

Bahasan kali ini adalah untuk menentukan bagaimana tipemu (style) bertrading. Apakah seorang scalper atau seorang day trader atau seorang swing trader? Ini akan berkaitan erat dengan grafik forex yang kamu gunakan terutama perihal time frame.

Katakanlah kamu telah menentukan tujuan tradingmu sebesar 180 points sebulannya (kembali pada target motor bebek diatas, yang Honda Tiger silakan cari sendiri bagaimana caranya) maka kamu harus menentukan bagaimana pola tradingmu nanti.

Jika kamu seorang Swing yang belum tentu satu hari membuka posisi maka tentu saja target yang dibuat tidak bisa di break per hari. Adalah lebih bijak untuk mem-breaknya per minggu atau bahkan per bulan. Dengan perbulan maka target profit bersihmu menjadi 180 points. Untuk day trader apa lagi scalper rasanya dapat kamu mem-break-nya (susah ya bahasanya :D) menjadi perhari seperti tabel sebelumnya diatas.

Nah apa yang diingin dibahas dalam tipe trading dan hubungannya dengan trading systemmu adalah perkara grafik yang akan kamu gunakan dalam analisa teknikal kelak.

Biasanya seorang trader menggunakan 2 buah time frame dalam grafik forexnya. Grafik pertama adalah untuk menentukan trend yang sedang terjadi (trend confirmator) dan biasanya grafik ini menggunakan time frame yang lumayan besar. Sedangkan grafik kedua adalah grafik untuk melakukan entry (entry confirmator) pada market sehingga digunakan time frame yang lebih kecil. Tentu saja definisi besar kecil dalam time frame disini berbeda-beda bergantung dengan tipe tradingmu.

Jika kamu seorang Swing Trader, maka kamu tidak dapat menggunakan grafik time frame per 15 menit atau 30 menit. Untuk menganalisa trend biasanya seorang swing trader menggunaka time frame 1D alias harian. Ini artinya satu candlestick mewakili pergerakan harga selama 1 hari. Kita sudah membahas apa itu time frame pada saat kita mempelajari candlestick jauh sebelumnya.

Untuk melakukan entry pada market biasanya seorang Swinger menggunakan time frame 1 jam dalam grafik forexnya. Pergerakan dibawah 1 jam digolongkan bagi “ whipsaw” bagi mereka. Whipsaw sendiri merupakan istilah di para trader forex yang kurang lebih merupakan pergerakan mata uang yang hanya menipu atau bukan menunjukkan trend sebenarnya.

create_a_trading_system1.jpg

Sekarang cek diatas gambar diatas. Bagian yang diberi lingkaran berwarna merah merupakan area yang dikatakan whipsaw (bergerigi seperti mata gergaji). Jika satu layar komputer kita hanya melihat area whipsaw tersebut maka seringkali hal ini mengecoh kita untuk melihat trend secara global. Mungkin saja whipsaw pada grafik menunjukkan arah turun sementara major graph menunjukkan arah naik. Nah bisa jadi ini menipu kita.

Perlu diketahui berapa pun time frame yang kamu gunakan, whipsaw selalu ada. Besarnya saja yang bisa berbeda-beda dari tiap-tiap time frame. Namun demikian semakin kecil time frame yang kamu gunakan, semakin banyak whipsaw yang muncul dalam grafik forexmu. So, watch out!

Bagi seorang scalper bisa jadi whipsaw pada day trader adalah major trend bagi mereka. Profit sebesar 30 points sangat berarti bagi mereka sedangkan bagi seorang swing trader 30 points hanyalah sebuah whipsaw dan tidak berarti.

Lalu bagaimana dengan day trader? Nah day trader biasanya menggunakan time frame 4h untuk menentukan major trend mereka. Untuk eksekusi mereka terbiasa menggunakan grafik 15M atau 30M ( M = minutes ). Dengan demikian mereka akan mengambil profit tidak sebanyak seorang swinger namun karena menggunakan time frame yang lebih kecil maka kesempatan untuk membuka posisi jauh lebih banyak dan profit pun jadi lebih sering.

Selanjutnya, terakhir seorang scalper. Pada umumnya seorang scalper menggunakan time frame 4h atau 1h untuk menentukan major trend mereka. Untuk eksekusi atau penentu entry, mereka biasa menggunakan time frame 10 atau 5 menit.

Nah, sesuaikan dengan pola tradingmu. Yang jelas besaran diatas bukanlah sesuatu yang mutlak untuk kamu ikuti. Jika kamu merasa menjadi seorang day trader juga bisa menggunakan time frame 1D untuk menentukan trend yang sedang terjadi ya sah-sah saja. Asal tentunya jangan menggunakan time frame 1W alias satu minggu.

Ok, coba kita cek dalam bentuk tabel :

1-33.jpg

Untuk mempermudah bahasannya, coba kita mengandaikan kita adalah seorang day trader yang mengincar motor bebek seharga 12 Juta dalam jangka waktu 8 bulan kedepan seperti telah dijelaskan diatas. Nah untuk itu kita akan menggunakan grafik 4h dan 15M untuk trading kita sehari-hari. Selanjutnya adalah kita harus menentukan indikator teknikal dan fundamental kita guna membuat mesin uang kita sendiri!

Masih belum selesai, berlanjut di bawah lagi :D
 
Create a Trading System [Part IV]

Step 2. Menentukan Tools Indikator Teknikal dan Fundamental

Ok, bicara kembali pada trading system, tentunya kamu harus mengetahui bagaimana melakukan analisa dan memperoleh profit dari sana. Setidaknya Kamu memerlukan indikator teknikal dan fundamental untuk memprediksi 2 hal berikut:

Mengetahui trend yang sedang terjadi dengan cepat dan akurat

Saat yang tepat untuk melakukan entry

Untuk dapat mengetahui 2 hal diatas, tentu saja analisa teknikal dan fundamental berperan disini. Yang pertama kali perlu kamu tentukan adalah indikator teknikalmu. Sementara untuk fundamental pilihannya tidak banyak dan cukup ditambahkan belakangan pada sistem trading kita.

Ok mari kita mulai. Dapat dikatakan ini adalah engine dari trading systemmu kelak. Pertama untuk dapat mengetahui trend yang terjadi, kita harus menggunakan time frame yang lebih besar dan indikator tertentu untuk dapat mengukurnya. Mengapa tidak menggunakan time frame yang lebih kecil? Time frame yang lebih kecil akan lebih efektif apabila kita menggunakannya sebagai penentu untuk entry. Bahkan bila kita menggunakan time frame yang lebih kecil, kita dapat terjebak oleh whipsaw dari pergerakan harga dikemudian hari.

Seperti kesepakatan semula bahwa diandaikan kita ini adalah seorang day trader maka kalau begitu time frame untuk menentukan trend yang terjadi adalah grafik 4H.

Untuk dapat menentukan trend yang terjadi pada sebuah grafik kita akan menggunakan 2 buah indikator. Satu untuk indikator trend follower dan satu lagi adalah indikator untuk menentukan titik Overbought dan Oversold. Kamu tidak mau mengalami bahwa trend yang sedang terjadi ternyata sebentar lagi akan segera berakhir bukan? Nah untuk itulah kita perlu menambahkan Oscillator.

Untuk trend indicator, kita akan menggunakan Exponential Moving Average sebagai indikator trend follower. Dan untuk menentukan area-area OB dan OS kita akan menggunakan Stochastic Oscillator. Untuk periode yang digunakan, Exponential MA akan kita gunakan dengan periode 5 dan 10. Sementara itu Stochastic akan menggunakan periode (10,5,5).

Keduanya akan kita plot pada grafik 4H. Hasilnya akan menjadi seperti ini :

MT4-1-1.jpg

Begini cara menggunakannya. Sebuah trend dapat digolongkan naik hanya bila XMA 5 berada diatas XMA 10 dan Stochastic tidak berada pada area OB (overbought) dan juga menunjukkan arah naik.

Sebaliknya donw trend hanya berlaku bila XMA 5 berada dibawah XMA 10 dan Stochastic tidak berada pada area OS (oversold) dan juga menunjukkan arah turun.

Rasanya hal tersebut tidak terlalu sulit bukan? Nah sekarang kita akan menentukan indikator untuk melakukan entry pembukaan posisi. Isi indikatornya kurang lebih sama yang berbeda hanyalah aturannya saja. Kalau timeframe dan seperangkat indikator diatas untuk menetukan trend kali ini adalah untuk menentukan kapan waktunya kita membuka sebuah posisi.

Time Frame yang digunakan adalah 15 menit atau dapat juga 30 menit. Indikatornya juga sama namun kali ini kita akan menambahkan satu lagi indikator Oscillator tambahan. Kita akan menambahkan sebuah indikator bernama William’s %R dengan periode 14 disini. William’s %R berguna untuk konfirmator lain bersama dengan Stochastic Oscillator. Namun kali ini kita tidak akan menggunakan batasan 20-80 dalam penggunaan William’s %R tetapi batasan 50-50. Jadi jika William’s %R menunjukkan arah naik dan tidak berada dibawah batasan -50 maka itu menunjukkan harga sedang bergerak naik menurut Williams.

Dengan demikian gambar yang akan terjadi adalah sebagai berikut :

MT4-2.jpg

Lalu bagaimana aturan untuk entry pada 30M time frame ini? Sederhana. Pertama yang perlu kamu ketahui adalah sebuah posisi Buy atau Sell tidak akan dilakukan tanpa mengikuti arah dari trend confirmator pada grafik 4H sebelumnya. Maksudnya begini: bila grafik 4H menunjukkan kondisi saat ini adalah uptrend maka pembukaan posisi hanya akan mencari posisi Buy dan posisi Open Sell tidak akan pernah diambil. Sebaliknya bila grafik 4H menunjukkan arah downtrend maka kita hanya akan mencari posisi Open Sell saja dan tidak akan pernah membuka posisi Open Buy seberapa pun bagusnya grafik 1H terlihat naik.

Open Buy akan kita lakukan hanya bila grafik 4H menunjukkan trend naik dan pada grafik 15M, XMA serta Stochastic menunjukkan arah naik dan William’s %R tidak berada di area -50 hingga -100. O ya sekedar informasi, rentang pergerakan Wiliam’s %R adalah di 0 hingga -100. Sedikit berbeda dengan RSI atau Stochastic yang berada pada rentang gerak 0-100.

Open Sell hanya akan kita lakukan bila 4H menunjukkan trend turun dan XMA serta Stochastic kita menunjukkan arah turun dan tentunya William’s %R berada pada area -50 hingga -100.

Ok sekarang masalah berita fundamental. Ada beberapa pilihan ketika kamu menghadapi berita fundamental.

  1. Membuka posisi sebelum berita fundamental terjadi .
  2. Membuka posisi ketika berita fundamental terjadi.
  3. Membuka posisi setelah berita fundamental terjadi untuk mengambil harga koreksi.
  4. Tidak membuka posisi sama sekali ketika mendekati berita fundamental atau beberapa saat setelah berita fundamental terjadi.

Untuk saat ini baiklah kita mengambil pilihan no 4 saja. Artinya sebisa mungkin kita akan menghindari berita fundamental dan tidak membuka posisi beberapa saat sebelum dan setelah berita fundamental terjadi. Ini untuk memudahkan kita dikarenakan ketika berita fundamental muncul biasanya harga digerakkan oleh emosi pasar sementara dan cenderung tidak dapat diprediksi secara teknikal.

ntar lanjut di bawah lagi :D
 
Last edited:
Create a Trading System [Part V]

Step 3. Menentukan Besaran Limit dan Stop Loss

Ok, ini tidak sulit. Hanya ada beberapa trik sederhana yang akan kita gunakan disini. Yang pertama adalah masalah Limit. Dikarenakan kita mengincar sebanyak 180 points sebulannya maka setidaknya target profit per trade haruslah sebesar 9 points (asumsi satu hari satu kali trading). Namun rasanya 9 points tidak terlalu terasa dan belum lagi kita harus mempertimbangkan kondisi sepinya market, hari libur, atau risk to reward ratio.

Namun Saya memiliki ide yang lebih baik untuk menentukan kapan kita harus melakukan profit taking. Profit taking pada Open Buy hanya akan kita lakukan bila XMA pada 1H menunjukkan trend turun atau William’s %R pada 1H berada di area -100 hingga -50.

Untuk Stop Loss rasanya 30 points cukuplah. Kita tidak bisa menggunakan Stop Loss yang terlalu kecil dikarenakan bagaimana pun harga membutuhkan rentang yang cukup untuk melakukan pergerakan. Tidak boleh terlalu kecil sehingga menghalangi rentang gerak harga namun juga tidak boleh terlalu besar sehngga membuat rugi kita terasa lumayan “menyakitkan.”

Jika kamu tidak menyenangi skema profit taking yang variabel demikian, kamu dapat menggantinya dengan 60 points sehingga dengan demikian risk to reward ratio-mu menjadi 1:2. Oh ya, kamu dapat saja menggeser Stop Loss-mu ketika profit sudah diperoleh. Misalnya andaikata dengan menggunakan sistem diatas kita sudah memperoleh profit sebesar 30 points karena open Buy GBPUSD di 1.9850. Kini harga telah di 1.9880. Kamu dapat menggeser Stop Loss-mu di titik 1.9850 dari awalnya di 1.9820 guna menjaga kemungkinan harga berbalik arah. Dengan demikian kalo SL mu tersentuh sekalipun tidak ada loss yang terjadi.


Step 4. Lakukan Back test.


Ok mari kita lihat sistem yang telah kita buat ini pada beberapa grafik candlestick yang ada. Kamu juga dapat melakukan back test lainnya untuk memastikan bahwa sistem yang baru saja kita buat bersama ini berjalan dengan baik dalam berbagai kondisi harga. Back test (dan juga forward test) memerlukan waktu dan tidak mudah. Dibutuhkan kesetiaan dalam melakukannya. Kami harapkan ini menjadi PR yang kamu lakukan untuk menguji sistem trading yang baru saja kita lahirkan bersama.

Adalah baik untuk melakukan back test dan forward test pada sistem trading-mu dalam jangka waktu yang cukup. Kamu dipersilakan mencoba forward test pada platform Gain Capital selama 2 bulan untuk mengetahui bahwa sistem yang kamu bangun cukup akurat dan konsisten.

Berikut adalah beberapa gambar contoh entry dan exit dengan trading system baru kita. Untuk memudahkan loading dan pengambilan gambar, time frame 4H tidak dimasukkan disini. It looks good. Believe me, I don’t do some nonsense here.

SELL
MT4-3-1.jpg


BUY
MT4-4.jpg


SStep 5. Lakukan dan Taati Trading System-mu

Ok kita sudah membuat sebuah trading system. Tidak jelek untuk seorang pemula forex. Dan kamu mungkin sudah mencobanya beberapa kali dalam demo account-mu.

Langkah terakhir ketika kamu mengetahui bahwa trading system yang telah menguntungkan adalah menjalankannya dengan disiplin. Memang rasanya terdengar bodoh jika kita tidak menjalankan dengan baik sebuah sistem yang mampu memberikan kita profit secara konsisten setiap bulannya. Namun kenyataannya adalah demikian. Ada lebih banyak kesulitan untuk menjalankan sebuah trading system dengan disiplin dibandingkan membuatnya. Itu benar adanya.

Penyebab utamanya adalah persoalan psikologi. Kadang seorang pemula tidak cukup sabar untuk menentukan secara obyektif bahwa harga benar-benar sedang dalam trend turun atau sebaliknya. Kesabaran dapat mencegah kamu melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.



Selesai.... :D

Sumber
 
Trading System yang Sempurna


instant_profits.jpg

Begitu banyak trader terobsesi mencari sebuah online trading system yang sempurna, dimana mereka tidak pernah merasa cukup terpuaskan. Seseorang bisa saja mengklaim telah menciptakan sebuah online trading system paling mutakhir, hingga pada akhirnya berakhir dengan menguras kantong dari penggunanya. Kejadian seperti ini membuat trading system yang tadinya dikira sempurna berubah arah dan menjadi bumerang bagi penggunanya sendiri. Hal tersebut dikarenakan suatu trading system belum tentu cocok antara orang yang satu dengan yang lain.

Memang benar, tidak semua trading system adalah omong kosong, ada pula yang benar-benar merangkainya menjadi sebuah karya indah (Holy Grail). Namun perlu kita ingat, bicara trading adalah bicara tentang probabilitas, dimana berbanding terbalik dengan konsep keberuntungan maupun permainan judi. Seseorang harus melewati proses pembelajaran panjang hingga mendapatkan law of averages agar menjadi pondasi yang kokoh dan cocok bagi dirinya. Selama cara yang digunakan sudah cukup kuat, menggunakan Money Management serta Risk Management, maka seseorang sudah cukup siap untuk memulai trading.

Tidak sedikit pula trader yang menggunakan indikator tanpa mengetahui jelas apa, darimana, dan maksud dari indikator yang dipakainya, kemudian terjebak dalam kondisi “mencari indikator sempurna” yang tak ada habisnya. Kondisi yang membuat trader menjadi “buntu” tersebut bisa berakibat fatal hingga dapat membuat emosi menjadi tak terkendali. Seperti yang kita semua ketahui, bila emosi sudah memegang kendali atas diri kita, maka tindakan kita pun jadi kurang menggunakan akal sehat.

Trading bukanlah sebuah garis lurus yang bergerak sesuai dengan apa yang seseorang inginkan. Sadarilah bahwa tidak ada satu hal yang pasti dalam dunia trading dan bisa menjanjikan datangnya profit/keuntungan dalam bentuk apapun, terlebih dengan cara yang terbilang mudah/instan.

Sumber
 
nambahin postingan yang ada disini
https://indonesiaindonesia.com/f/121065-share-tips-trik-trading-online/index2.html#post965506

Probabilitas Dalam Dunia Trading

tidak ada satu-pun system trading yang "selalu" (dalam arti terus-menerus) dapat menghasilkan keuntungan. Jika trader akhirnya menghasilkan keuntungan, itu karena "gabungan dari probabilitas untung dan rugi", artinya antara keuntungan dan kerugian yang terjadi dalam kurun waktu tertentu (misalnya: 1 mingu, 1 bulan, 10 kali atau 100 kali), jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Untuk mendapatkan keadaan seperti itu, masalah risk-reward perlu diperhatikan, usahakan resiko tetap kecil dan penghargaan atau keuntungan menjadi dua atau tiga kali resiko. Dengan cara ini walaupun perbandingan probabilitas untung dan rugi (perbandingan win-loss) misalnya 40:60 (lebih banyak rugi daripada untung), perdagangan akan tetap menguntungkan.

Kesimpulannya, selalu berfikir secara probabilitas "tidak ada yang pasti, tidak ada kepastian, semuanya mungkin terjadi", semua analisis yang dilakukan baik fundamental, teknikal dengan berbagai indikator, maupun dengan mengamati terbentuknya aneka pola harga, semuanya dilakukan hanya untuk mengusahakan agar keberuntungan lebih banyak berada di pihak para trader.

Berikut akan diberikan contoh-contoh dari kemungkinan yang bisa terjadi pada medan peperangan (halah..) . Penunjangnya seperti dibawah ini :


  1. Jenis accout: Mini (nilai 1 pip sama dengan 1$).
  2. Modal: $ 1,000.
  3. Resiko: 5% (tetap).
  4. Stop-loss: 50 pip (jarak support atau resistance dengan titik open-posisi). Ada kala jarak ini lebih pendek, misalnya: 25 pip atau 15 pip, sehingga hasil perhitungannya juga berbeda.

Perhitungannya sangat sederhana. Besar resiko adalah 5 dibagi 100 dikalikan 1000$, hasilnya 50$. Jenis account mini dengan nilai 1 pip sama dengan 1$, dikalikan jumlah stop-loss 50 pip, hasilnya adalah 50$. Sehingga nilai open posisi, nilai lot-size atau nilai position-sizing adalah 50$ dibagi 50$, menghasilkan 0.1 lot (ini akan dipakai menjelaskan contoh-contoh selanjutnya).

Contoh 1 - Probabilitas 30:70

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 30:70, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih kecil dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

tabel1.jpg

Contoh 2 - Probabilitas 40:60

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 40:60, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

tabel2.jpg

Contoh 3 - Probabilitas 50:50

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 50:50, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

tabel3.jpg

Contoh 4 - Probabilitas 60:40

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 60:40, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

tabel4.jpg

Contoh 5 - Probabilitas 70:30

Karena masalah probabilitas perbandingan win-loss menjadi 70:30, tetapi berhasil mencapai perbadingan risk-reward 1:2, jika hal tersebut dicapai dalam 10 kali perdagangan, maka setelah perdagangan ke 10, jumlah keuntungan lebih besar dari kerugian. Lihat tabel dibawah ini :

tabel5.jpg

Perbandingan antara win-loss dan risk-reward adalah "harapan" jangan terlalu dipikirkan, tindakan trader yang terbaik adalah bagaimana agar harapan-harapan tersebut dapat diwujudkan. Ada beberapa tindakan yang perlu diusahakan untuk mewujudkannya yaitu :

  1. Emosi. Kendalikan emosi, jika tidak akan dihantui oleh ketakutan sehingga mungkin saja perdagangan segera ditutup ketika harga berbalik (biasanya ketika terjadi konsolidasi, harga berbalik untuk waktu yang tidak terlalu lama dan akhirnya kembali bergerak ke arah semula), sehingga tidak tercapai perbandingan risk-reward yang diharapkan.
  2. Percaya Diri. Lakukan open-posisi jika trading system memberikan signal yang sesuai, kemudian pasang stop-loss dan juga take-profit sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Selanjutnya. Tinggalkan.
  3. High Probability Setup. Agar kemungkinan behasil lebih besar pilih signal-signal yang mempunyai probabilitas tinggi untuk memberikan keuntungan dan tinggalkan signal-signal yang menimbulkan tanda tanya, karena masih ada waktu dan kesempatan lain.

Jika semua sudah diusahakan dengan maksimal, tinggal satu hal lagi yang menjadi kunci yaitu: "DISIPLIN". Lakukan segala sesuatu sesuai dengan rencana yang telah disusun, baik dalam trading system maupun dalam trading plan.

Semoga bermanfaat :D
 
Last edited:
Berpikir secara probabilitas dalam dunia trading online bisa dibilang sangat penting , pemikiran ini seharusnya sudah ditanamkan sejak awal, tetapi jika level memang masih awal atau pemula permasalahan ini cenderung diabaikan.

Berdagang valas online sangat erat berhubungan dengan probabilitas atau. Semua kemungkinan bisa terjadi, sehingga perlu mencari cara untuk menanggulangi agar tujuan untuk men dapatkan keuntungan tetap tinggi.

Biasanya untuk menjelaskan masalah probabilitas digunakan contoh lempar koin yang mempunyai dua sisi yaitu kepala ama ekor. Contoh : dari 100 kali lemparan, berapa kali kemungkinan kepala akan muncul dibandingkan ekor. Jawabannya mungkin: 0, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90 atau 100 kali, dan perbandingannya menjadi : 0:100, 10:90, 20:80, 30:70, 40:60, 50:50, 60:40, 70:30, 80:20, 90:10 atau 100:0. Disini "tidak ada yang pasti, tidak ada kepastian, semuanya bisa saja terjadi", inilah pengertian yang diperlukan untuk dapat berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan berdasarkan probabilitas.

coin-flipping.jpg


Disisi lain keinginan untuk memunculkan lebih banyak sisi kepala tetap tinggi, sehingga muncul pertanyaan sangat penting: "bagaimana mengusahakan agar kepala bisa muncul lebih banyak dari sisi ekor", karena itulah yang menjadi masalah atau itulah yang diinginkan. Dalam contoh ini sama sekali tidak ada cara, semua tergantung sepenuhnya pada probabilitas atau kemungkinan.

Sekarang bagaimana jika semua kemungkinan-kemungkinan tersebut digunakan di trading online, (sebelumnya ganti kata kepala menjadi profit dan kata ekor menjadi loss). Pertanyaannya sekarang menjadi seperti ini: "bagaimana mengusahakan agar dapet profit lebih banyak dari loss".

Ada kata-kata mutiara : "small losses and large wins" atau "cutting losses short and letting profits run". Intinya, tidak perlu selalu untung dalam setiap OP, yang paling penting mengusahakan loss tetap kecil dan maksimalkan profit. Dengan demikian walaupun dalam 10 kali perdagangan hanya 4 kali untung (ini masalah perbandingan "profit dan loss"), hasilnya akan tetap untung. Itulah cara melakukan perdagangan mudah, santai dan menghasilkan, sehingga memungkinkan perbandingan "risk dan reward" menjadi 1:2, 1:3 bahkan lebih.

Kesimpulannya, agar tetap bisa melakukan perdagangan menguntungkan di dunia yang penuh probabilitas atau dunia yang penuh kemungkinan, perlu "disiplin" yang tinggi dalam melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Risk Management. Usahakan agar kerugian sekecil mungkin dan biarkan keuntungan menjadi maksimal dengan mengendalikan resiko menggunakan stop-loss, take-profit, risk-reward.
  2. Mental Psychology. Sabar menunggu datangnya signal trading yang bagus.
  3. High Probability Trading Setup. Usahakan agar perdagangan (open-posisi) dilakukan hanya saat signal atau setup mempunyai probabilitas tinggi untuk menghasilkan profit, umum dikenal dengan istilah "high probability trading setup". Sebenarnya banyak sekali pola-pola harga (price action) yang sudah dikenal mempunyai probabilitas tinggi, dengan memilih hanya melakukan open-posisi ketika pola-pola tersebut muncul, kemungkinan untuk mendapat keuntungan akan tetap tinggi.
 
Define Your Mainset

If you’re failing to plan, you’re planning to fail

Kamu mungkin bertanya-tanya "apa hubungannya tulisan diatas dengan trading ?". Oke, bukankah segala sesuatu yang kita pikirkan itu pasti dapat mendorong kita untuk melakukan segala sesuatu di dalam kehidupan sehari-hari?, dan trading sendiri merupakan bagian dari kehidupan trader meskipun porsinya mungkin bervariasi.


Pola pikir (mindset) bersama dengan kemampuan money management dan metode yang dilakukan dalam trading adalah tiga hal terpenting yang mempengaruhi perilaku trading seseorang. Kalau kamu bertanya kepada trader-trader yang sukses, kebanyakan dari mereka akan bilang bahwa hal yang membuat mereka sukses adalah kekuatan mental (psikologi trading) mereka ketika mereka mengalami kesulitan.

Jadi.... pola pikir itu apa sih? Kok keliatannya jadi konsep yang abstrak, pola pikir itu mencakup apa yang ada pada dirimu masing-masing, apa kekuatan dan kelemahanmu, misal apakah kamu cepat terpengaruh atau cukup disiplin menjalankan apa yang kamu mau. Pola pikir paling tercermin pada sikapmu dalam menghadapi sesuatu (halah.... jadi njelimet ya :D).

“The longer I live the more convinced I become that life is 10 percent what happens to us and 90 percent how we respond to it.” – Charles Swindoll

Kata-kata Charles Swindoll menurut saya pribadi sangat applicable/berlaku di dunia trading karena bagaimanapun sikapmu itu sendiri yang menentukan apa yang akan terjadi pada sistem tradingmu, karena sewaktu kamu bereaksi pada hal yang kamu alami (dalam hal trading, keadaan market) akan lebih berpengaruh, daripada apa yang terjadi pada kamu saat itu pada proses pengambilan keputusanmu.

Ini hanya ilustrasi saja misalkan ada 2 trader F dan G, trader F ketika mengalami kerugian menjadi kesal dan membiarkan emosi mempengaruhi keputusannya dan tentu akhirnya tradingnya jadi kurang terarah serta tidak memikirkan sistem trading (asal maen pencet-pencet aja). Sedang trader G menerima bahwa kerugian adalah bagian dari trading dan tetap menjalankan trading seperti biasa.

Ada beberapa atribut lain yang mempengaruhi trader, seperti:

  • kepercayaan diri
  • kesabaran
  • emosi
  • pengambilan keputusan

Source : Pola Pikir Trading dan Money Management
 
Melatih Si Sabar

Sabar, sabar itu bukan nama orang lho :D

Kesabaran bisa dibilang salah satu kunci keberhasilan di trading, tetapi si sabar ini sering diabaikan bahkan dilupakan. Untuk menjadi trader yang berhasil itu perlu merawat si sabar, dan si sabar ini bisa dilatih kok (dah kayak hewan peliharaan aja :D).

Oleh karena itu, tersenyumlah....... (lho apa hubungannya..)

Saya coba pake analogi seperti cerita dibawah :

lion.jpg
seekor singa lapar mengendap-endap di antara rerumputan tinggi
mata dan penciumannya yang tajam
mengetahui ada sekelompok binatang di dekatnya
singa itu membungkukkan badannya
bergerak mengendap tidak terlihat sama sekali
dengan hati-hati singa itu memilih mangsanya
sekarang waktu yang tersisa adalah
menunggu.......
menunggu binatang itu bergerak mendekat
menunggu binatang itu berada dalam jarak serangannya
satu jam telah lewat
singa itu tetap menunggu.......
dua jam lewat
singa itu tetap menunggu.......
tiba-tiba tanpa peringatan apapun
singa itu menyerang
menuju sasaran yang telah dipilih
singa itu menerkam seekor dari kawanan yang terkejut
singa itu melakukannya secara seketika
singa itu berhasil mendapatkan makanannya

Seorang trader yang bisa dibilang sukses atau berhasil akan menunggu dengan sabar datangnya peluang dan bertindak pada saat-saat yang tepat, tanpa keraguan, tanpa memikirkannya lagi, karena semua sudah ditentukan sebelumnya ketika menganalisa.

Dibawah ini juga ada beberapa coretan yang saya ambil dari buku

Satu hal yang dilupakan orang untuk menjadi trader sukses adalah kesabaran dalam menunggu. Kesabaran adalah faktor dalam beberapa situasi dalam trading termasuk entry pasar, management trading dan harapan. Seorang trader yang sukses akan menunggu saat yang tepat untuk mengambil peluang, seperti yang dikatakan seorang trader, juga penulis buku trading klasik "How to Trade in Stocks", Jesse Livermore.

jesse_livermore.jpg
"Selama bertahun-tahun berinvestasi, saya telah menemukan bahwa keuntungan besar tidak diperoleh dengan membeli atau menjual. Keuntungan besar telah saya peroleh karena menunggu".

Trading lah pada saat keputusan yang dijalankan mempunyai alasan yang kuat.

Jika kamu ingin menemukan sebuah seni dalam pengendalian diri untuk menghadapi pasar yang fluktuatif, anda harus mengamati dengan sabar, anda harus selalu siap untuk menunggu kesempatan dan kemudian menerkamnya (tapi jangan sampe dibunuh lho… :D).
 
Keserakahan Di Dunia Trading Online

shutterstock_19305325.jpg

Keserakahan dan ketakutan itu sifat alami manusia dan dimiliki oleh semua trader (lho… apa hubungannya yah ama trading ?), hanya porsinya saja yang berbeda pada masing-masing orang. Hal ini merupakan salah satu psikologi trading yang dialami ama semua trader tanpa terkecuali.

Serakah, tamak, dan rakus. Semuanya sama atau hampir sama artinya. Di dalam kehidupan sehari-hari mempunyai konotasi yang negatif. Makna dan arti kata tersebut ditujukan kepada seseorang yang mempunyai sifat “tidak mudah puas, ingin lebih, lebih dan selalu lebih”.

Tetapi kalimat yang mempunyai motif sama misalnya: “gantungkan cita-citamu setinggi langit”, sama sekali tidak mempunyai kesan megatif dan malah sebaliknya menjadi nasehat umum untuk memacu prestasi seseorang, merupakan kalimat motivasi yang sangat ampuh meskipun beberapa orang bertindak berlebihan setelah menanggapi kalimat diatas. Jadi pengertian negatif melekat jika kata-kata tersebut dihubungkan hanya pada hal-hal tertentu.

Serakah, tamak, loba, rakus atau sifat “tidak mudah puas dan ingin lebih” jika dihubungkan dengan trading juga mempunyai arti ganda yaitu: positif (menguntungkan) dan negatif (merugikan).

Yang harus dihindari adalah sifat-sifat negatif yang kemungkinan besar akan menyebabkan kerugian. Berikut ini beberapa contoh:

1. Seorang trader membuka posisi dan menetapkan target perolehan yang cukup besar (30 pip) di pasar yang biasanya sepi atau pada saat-saat pasar sedang sepi. Sudah tentu target tersebut sulit dipenuhi dan motif di balik itu bisa dibilang “serakah” karena selalu ingin mendapatkan profit setiap hari, gak perduli trend mau sideways sekalipun (tetapi si trader ini nggak sadar). Ternyata pasar bergerak sesuai dengan posisi trader tersebut, hanya saja maksimal sampai 25 pip kemudian bergerak terbalik sampai 50 pip. Andaikan si trader ini tidak serakah dan mentargetkan perolehannya 20 pip atau kurang, tentunya bakal ngedapetin profit dan gak bakal floating loss posisinya itu. Jelas beda kalo target perolehan sebesar itu diterapkan saat pasar sedang ramai, akan menjadi wajar bahkan sebaliknya kurang besar dan jelas bukan karena serakah.

2. Kalo trader menggunakan indikator dari jenis oscilator misalnya Stochastic sebagai alat bantu. Pasar sudah dalam keadaan jenuh beli (overbought) dalam waktu cukup lama dan setiap saat dapat berbalik, tetapi si trader ini memaksakan diri membuka posisi “buy”. Dapat diduga motif yang mendorong tindakan tersebut adalah “serakah” (dan tetep, si trader ini gak sadar apa yang udah dia lakuin).

3. Seorang trader membuka posisi ke dua dengan menambahkan lot yang lebih besar, tanpa menghiraukan equity yang terbatas sehingga daya tahan berkurang drastis, hal ini hanya bisa terjadi oleh dorongan sifat serakah yang tidak disadarinya.

trader.jpg

Seorang trader membuka posisi pada GBPUSD dan memasang target perolehan 80-100 pip saat market eropa buka, karena ada berita ekomoni dan banyak faktor lain yang menunjang. Tindakan si trader tersebut bukan didorong oleh keserakahan tetapi oleh analisis yang benar.

Berusaha memang harus dilakukan dan dibenarkan, asalkan ada alasan yang cukup kuat mendukungnya biar gak jadi serakah.

Kesismpulannya: jika menginginkan sesuatu yang lebih tanpa adanya pertimbangan logis dan perhitungan yang cermat seperti modal, kondisi pasar dan resiko, itulah yang dimaksud dengan serakah. Sekali lagi serakah di dalam trading terjadi bila menginginkan lebih namun tidak memiliki dasar atau alasan yang kuat untuk memperolehnya (seperti postingan probabilitas).

Dalam kehidupan sosial di masyarakat, seseorang mengambil makanan "lebih" karena kelaparan (sudah beberapa hari tidak makan, misalnya para pengungsi letusan gunung berapi), akan dianggap wajar. Bandingkan dengan yang berhasil mendapatkan gelar “koruptor” lantaran mengambil "lebih" bukan karena kelaparan (wah dah kayak politik aja ahahahay).

saya rasa sih sudah cukup, nanti kalo misalnya ada lagi baru saya tambahin disini :D
 
Peranan Emosi dalam Trading & Poker

Ketika kamu memiliki firasat/instinct yang kuat untuk mengambil keputusan buy/sell sewaktu trading, sebaiknya kamu segera menjauh dari komputer atau laptopmu, kecuali jika keputusan tersebut telah melalui proses analisa tradingmu sendiri. Saat kamu akan membuat keputusan berdasarkan pada apa yang terlihat pada chart bar atau apa yang para analis katakan, pada saat itulah tanggung jawab kamu sebagai trader dilihat. Tanggung jawab untuk menjaga diri sendiri dari ketidakstabilan-emosi mulai diperhitungkan.


Mengapa? Rasanya lebih mudah menjelaskannya pada permainan poker (loh apa hubungannya ya poker ama trading ?). Seorang pemain poker yang handal harus tahu persis apa yang hendak dilakukan, kapan, dan bagaimana melakukannya saat dia berhadapan dengan kartu di depan matanya. Namun, jika pemain lain mulai mengusiknya, atau ketika dia sedang membutuhkan uang secara instan, pemain poker itu membuat keputusan yang dipengaruhi oleh emosi yang kemudian keadaan berubah menjadi tidak jelas dan tepat lagi baginya. Keputusan pemain poker itu sudah mulai didasari pada skill dan analisa dari pemain lain yang berakibat merusak permainannya.



Pepatah pernah mengatakan, “pemain poker yang hebat bukan dinilai ketika dia membuka kartunya, tapi kapan dia harus menutup kartunya dalam keadaan rasional dan emosi yang stabil“

Sama halnya dengan dunia trading, seorang trader mungkin telah membuat keputusan trading yang tepat untuk Open Position dan membatasi Stop Loss/Take Profit dengan akurat pula, namun karena perubahan emosional sudah membuatnya terusik, maka keputusan trader tersebut pun ikut berubah dan bukan mengandalkan skill seorang trader yang rasional lagi. Setelah lama diperhatikan ternyata harga terus melawan trader itu, timbullah kepanikan hingga membuatnya “gatal” untuk Open Position lagi dengan tujuan menebus ketinggalannya sampai menyesuaikan lagi batas SL dan TP yang semakin tidak seimbang, hingga akhirnya trader itu mulai gelisah – “Apa yang kulakukan? Semuanya sudah mantap, mau ambil untung kecil kok malah jadi rugi besar, gara-gara adrenalinku terpacu”.


Banyak tipe emosi yang dapat bermunculan ketika sedang trading maupun dalam permainan poker, namun keserakahan dan ketakutan merupakan emosi utama yang paling sering menjadi pemicu dari awalnya kehancuran. Menjaga emosi saat trading maupun bermain poker bukanlah tugas yang mudah dan sayangnya tanpa disadari hal ini justru sering dilupakan. Pengendalian diri atas gejolak emosi merupakan hal terpenting bagi seseorang untuk menjadi trader ataupun seorang pemain poker yang handal dan lebih baik dari sebelumnya.

Source : Peranan Emosi dalam Trading & Poker

Penjelasan diatas juga ada sangkut pautnya sama postingan yang ada disini
https://indonesiaindonesia.com/f/121065-share-tips-trik-trading-online/index5.html#post992391
 
Last edited:
Apa sih perbedaannya trader ama pemain bola ?

Berhubung Piala Euro-nya udah mau sampe perempat final, tadi siang jadi mikir-mikir akhirnya

"Sebenernya trader itu sama nggak sih ama pemain bola ?"​

setelah ane cari-cari di om google ternyata sama aja, perbedaannya hanya sebatas medianya saja.

Waktu :

Time.jpg

Trader : trader sendiri juga membutuhkan waktu dari awal dia belajar trading harus mengetahui elemen-elemen yang ada di platformnya (Metatrader), si trader sendiri juga harus tau sejarah pair yang di tradingkan (fundamental), si trader juga perlu belajar buat mahamin indikator yang nantinya bisa digunain buat ngebaca arah trend pergerakan harga. Dan gak sedikit trader yang udah lupa waktu buat belajar trading (mungkin juga lupa ama pacar ato istri ato suami :ngakak)

pemain bola : mungkin dari kecil si pemain bola ini udah harus nge-ngorbanin pendidikannya demi masuk sekolah sepak bola. Disaat anak-anak lainnya lagi asik maen video game, si pemain bola malah harus berlatih keras dan mandi keringat. Kesenangan masa kecilnya juga ikut sirna demi cita-cita sebagai pemain sepak bola profesional.

Mengejar mimpi, karir, dan prestasi selama belasan bahkan puluhan tahun demi menikmati masa kejayaan yang mungkin hanya sekitar 5 tahun … Setimpalkah??? Saya yakin mereka akan menjawab, “It’s worth for every second!”
.
Tenaga :

power.jpg

Trader : mantengin chart setiap hari, jam, menit, detik kira-kira menurutmu capek nggak ?. kalo dari ane sendiri sudah pasti 100% bilangnya "CAPEK BUANGET". apalagi si trader ini masih newbie di dunia trading, udah pasti mantengin chart mulu kerjaannya. Yang ada malah lupa makan (jadinya badan lemas), mata udah merah lantaran suka begadang liatin chart. Apalagi kalo udah nemuin indikator baru, pasti langsung dipelajarin terus-terusan sampe bisa :ngakak

Pemain Bola : gak usah dijelasin mungkin udah pada ngerti. Latihan tiap hari, lari sana lari sini, nendang sana nendang sini.

Uang :

Spending-Money.jpg

Trader : trader gak butuh duit buat belajarnya ? jelas butuh. Mungkin dari kalian punya pendapat kalo belajar tradingnya lewat demo account dulu sampe master, abis itu baru pindah real account. Sekalipun udah master di demo account, sewaktu pindah ke real account ane yakin 100% statement tradingnya real account nggak sama persis ama demo account, karena apa ? karena itu duitnya sendiri :ngakak, coba pikirin lagi kalo itu di demo dan paling mikirnya "margin khayalan ini doank, kalo MC ya bikin account lagi beres perkara".

Pemain Bola : sudah jelas, karena sebelum jadi pemain bola profesional khan ikut sekolah sepak bola, beli sepatu dan aksesoris lainnya.

Teknik :

combine.jpg

Trader : trader punya teknik nggak ? jelas punya. baik itu teknik menganalisa teknikal ataupun fundamental.

Pemain Bola : masa gitu aja perlu ane jelasin :malus. teknik drible, umpan panjang, umpan pendek, salto, diving dan banyak lagi :ngakak.

Be a Trader, NOT a Traitor

diving-sentoff.jpg

Seorang pemain bola wajib mengenal betul lapangannya dalam segala medan; baik itu pada kondisi hujan, bersalju, ataupun kering gersang.

Pada kondisi apapun, pemain tersebut lah yang harus menyesuaikan diri dengan lapangan; mulai dari sepatu yang digunakan, pengaturan nafas, hingga cara menendang bola, karena pada keadaan apapun bola yang mereka gunakan akan tetap sama.

1 hal yang sering melemahkan kita sebagai manusia normal adalah begitu mudah terjebak pada suatu kemudahan untuk mendapatkan hasil yang instant. Padahal pada kenyataannya kita sama-sama tahu bahwa hal tersebut tidak berlaku di muka bumi ini, seperti kata pepatah, “every victory comes with great sacrifices”.

Jangan terpaku pada cara yang mudah untuk dilakukan, apalagi bila cara tersebut tidak dapat diterapkan di “lapangan yang baru”. Ibarat teknik diving pada sepak bola. Diving seringkali membuahkan hasil yang sangat menguntungkan dengan mudah. Tapi disaat wasit dan lawan sudah membaca gerakan Anda, tentunya teknik tersebut akan menjadi boomerang karena Anda justru bisa mendapatkan kartu kuning atau bahkan kartu merah.

Menurut saya pribadi, trader yang menerapkan teknik diving tersebut bukanlah seorang trader, melainkan seorang traitor (pengkhianat). Karena dengan melakukan diving itu sama saja dengan membohongi diri sendiri, dan selamanya trader tersebut tidak akan pernah bisa menguasai cara trading benar.

Meskipun diving juga merupakan salah satu teknik bermain bola, namun hal tersebut sangat mengundang kontroversi, dan pada kenyataannya, tidak ada 1 pun pemain bola yang memiliki nilai jual tinggi karena jago diving, melainkan menyandang predikat “si tukang diving”.

Hal-hal kecil dalam hidup ini seringkali dapat menjadi pelajaran yang sangat besar bagi kita, namun hanya bila kita mau menyadarinya.

Jadi...sebenernya antara trader ama pemain bola sebenernya sama aja khan ? hanya beda di medianya saja. Kalo trader medianya itu platform (Metatrader) kalo pemain bola medianya itu lapangan.

Semoga tulisan ini bermanfaat buat kalian semua

Source : Belajar dari Pemain Bola
 
Psikologi Trading – Aku Tahu! Aku Seharusnya Melakukan Buy!

Hal ini terjadi pada tanggal 22 Februari 2012 saat harga Gold menyentuh level tertinggi di harga $1787

“Aku tahu ini akan terjadi”, ini adalah ratapan yang selalu terjadi berulang kali dari para gold procrastinator. Procrastinator adalah sebutan bagi orang yang suka menunda-nunda.

Ratapan seorang procrastinator biasanya diikuti dengan : “Aku telah belajar dari kejadian saat ini, lain kali harga gold terkoreksi, aku akan BUY! ”

Namun hal itu tidak pernah terjadi entah kenapa, kalau dipikir dan diingat lagi nggak bakal nemuin jawabannya

now-or-later.jpg

Kenapa tidak? Karena ketika harga gold terkoreksi, si procastinator akan berkata seperti ini : “Penurunan ini hanya awal, pasti nanti akan turun lebih jauh lagi. Aku akan menunggu.”

Dia akan menunggu dengan sabar sampai harga Gold berbalik naik. Namun ketika itu terjadi, dia akan berkata pada dirinya sendiri: “Pembalikan ini pasti hanya sementara, paling-paling nanti akan turun lebih jauh lagi.”

Lalu ketika harga Gold naik tajam , dia akan berkata: “Aku tahu! Aku tahu! Lain kali harga gold turun, aku akan BUY, aku bersungguh-sungguh kali ini!”

Tahun berganti tahun, pola ini selalu terjadi berulang-ulang.

Apa yang kita pelajari dari pergerakan selama ini, pada tanggal 5 dan 6 September tahun lalu, harga Gold membuat rekor tertinggi di harga $1,895. Dan pada tanggal 29 December 2011, harga Gold jatuh ke dasar dan berada pada level harga $1,531.

Gold kembali naik perlahan ke level harga $1,600 pada 3 Januari 2012. Hal ini seharusnya “mengirimkan signal” BUY kepada setiap gold procrastinator. Namun mereka tidak pernah merespon signal tersebut. Tidak pernah sama sekali.....

Meskipun secara finansial, mereka tahu mereka telah melewatkan kesempatan, namun ternyata kekuatan mental memang sangat menentukan dan dibutuhkan dalam mengarungi dunia trading.

Sebagai penutup monggo dinikmati gambar dibawah ini


Source : Ketakutan para trader gold dalam mengambil keputusan saat trend sedang naik. Mereka lebih memilih untuk ‘menunggu’.
 
Penggunaan Robot Expert Advisor dalam Trading [Part I]

Penggunaan Robot Expert Advisor dalam Trading [Part I]



Pastinya kamu pernah dengar istilah robot trading atau yang biasa juga disebut dengan Expert Advisor (EA) dari forum-forum internet, atau bahkan dari sesama rekan trader bukan ?

Expert Advisor (EA) atau robot trading adalah suatu sistem yang banyak digunakan para trader untuk membaca/mengamati pergerakan market dan melakukan open posisi / close posisi trading berdasarkan program yang telah di set didalamnya.

Lalu, sebenernya apa sih yang membuat para trader menggunakannya?

Faktor emosi, keserakahan dan ketakutan seorang trader terkadang mengambil alih logika mereka melebihi daya analisis mereka, sehingga mayoritas trader gagal dalam menggapai profit yang lebih disaat logika mereka mengatakan untuk close posisi ataupun sebaliknya.

Trus kira-kira apa aja nih yang harus diperhatikan?

Kamu pastinya pernah nemuin orang atau suatu situs-situs yang menjual robot trading / expert advisor ini. Dan sebelum anda membelinya, pastikan bahwa robot tersebut benar-benar profitable dan penjualnya bisa dipercaya. Saya pribadi tidak menyarankan anda membelinya melalui internet, karena sangat rawan penipuan.

Ada baiknya anda mendapatkannya dari sesama rekan trader yang sudah anda kenal. Biasakanlah bertukar pikiran dengan sesama trader untuk mendapatkan info mengenai robot trading / expert advisor yang bagus.
Sesudah anda mendapatkannya, lakukan tes dengan menggunakan demo trading account minimal selama sebulan. Dan buktikan bahwa robot tersebut dapat menghasilkan profit untuk anda.

Source : Penggunaan Robot Expert Advisor dalam Trading
 

hmmmm, kalo di hitung kira-kira ada berapa indikator forex yang ada di dalam 1 platform (MT4 contohnya). Sebut saja MA, MACD, RSI, Bollinger Bands, Ichimoku, Stochastic Oscillator, Zigzag, Parabolic, dan buaaannnyak lagi yang lainnya.

Mayoritas trader yang bisa dibilang masih baru merambah dunia trading atau sudah sedikit lama merambah dunia trading tentunya masih belajar indikator. Dan saya sendiri cukup yakin kalo trader tersebut waktu masih belajar 1 indikator forex pasti mempelajarin indikator forex lainnya, dan begitu seterusnya sampai trader tersebut bener-bener gak mampu menahannya semua di otaknya :D.

Banyak banget trader yang menghabiskan waktunya untuk nyari metode trading yang sempurna. Meskipun pada kenyataannya gak ada satupun metode yang mampu menjamin trader itu sukses 100%, tapi... ada beberapa yang punya variasi basic indikator forex yang cukup membantu untuk menentukan open posisi.


Indikator forex = arah trend

Meskipun tidak mustahil untuk menghasilkan profit dengan melawan trend (counter-trend), namun kebanyakan trader memilih mengikuti trend dalam mendapatkan profit. Pada saat inilah indikator penunjuk arah trend bekerja.

Manfaat terpenting dari indikator ini adalah untuk memberi saran ketika kita akan membuat suatu open posisi BUY/SELL. Mari kita bahas salah satu indikator penunjuk arah trend yang paling simpel, yaitu Moving Average.

Sebagai contoh, kita menggunakan 2 buah moving average, 10-day dan 30-day. Secara teori, ketika MA 10-day berada di atas MA 30-day, maka arah trend adalah naik keatas, begitupula sebaliknya.

Semakin kecil ukuran MA yang digunakan, maka akan semakin cepat indikator ini bereaksi terhadap perubahan arah chart. Namun, setiap trader biasanya mempunyai ukuran MA sendiri yang disesuakan dengan gaya trading masing-masing baik itu short, medium atau long term.


Indikator forex = konfirmasi trend

Market dalam jangka pendek bergerak naik turun secara cepat, maka akan lebih baik jika ada suatu cara untuk mengukur kepastian arah trend yang terjadi.

Salah satu indikator yang paling popular sebagai alat konfirmasi trend adalah Moving Average Convergence Divergence (MACD). Indikator ini memformulasikan 2 buah moving average exponential dan menunjukkannya melalui bentuk histogram yang positif atau negatif.

Ketika histogram menunjukkan daerah positif (mengarah keatas), maka trend dikonfirmasikan keatas (uptrend), begitupula sebaliknya (downtrend).

Namun satu hal yang perlu disarankan, baik indikator penunjuk arah trend ataupun konfirmasi trend ini bukanlah suatu signal yang menentukan buy / sell. Kedua indikator ini digunakan trader untuk memberikan keyakinan lebih dalam mengambil keputusan open posisi.

Next post saya bakalan membahas, 2 buah indikator yang salah satunya digunakan sebagai alat menentukan dimana saat yang tepat untuk taking profit.
 
Mantap nih bro threadnya. Jadi tambah ilmu nih disini, saya tunggu tips tips trading lainnya biar akun trading saya di InstaForex menjadi lebih profitable. :)
 
Mantap nih bro threadnya. Jadi tambah ilmu nih disini, saya tunggu tips tips trading lainnya biar akun trading saya di InstaForex menjadi lebih profitable. :)

seorang master forex yang ane kenal aja masih belajar dan mendapat manfaat di thread ini
 
Maap" kemaren mau posting malah sakit perut :(, sekarang sih udah agak mendingan dan saya sendiri pengen nerusin lanjutan postingan kemarin (nda afdol kalo nda kelarin yang kemaren :) ). Langsung aja lah ya


Indikator Overbought / Oversold

Sebelum saya jelasin mungkin ada beberapa yang agak kurang ngerti soal Overbought sama Oversold
Overbought = titik paling atas (baik itu dilihat secara per-hari atau dari keseluruhan chart)
Oversold = titik paling bawah (baik itu dilihat secara per-hari atau dari keseluruhan chart)

Trader biasanya dianjurkan untuk trading sesuai arah major trend. Namun terkadang kita tidak yakin apakah akan langsung melakukan open posisi secepatnya atau menunggu terjadinya pullback ketika major trend telah terkonfirmasi.

Contoh, ketika kita telah yakin bahwa major trend adalah turun, maka kita bisa memilih untuk open posisi saat itu juga, atau menunggu harga menguat sedikit sebelum melakukan open posisi.

Bila kita memilih menunggu terjadinya pullback, maka diharapkan resiko yang terjadi juga lebih kecil. Untuk itu, trader bisa memilih untuk menggunakan overbought / oversold indikator pada kondisi ini.

Salah satu indikator yang cocok untuk ini adalah relative strength index (RSI). Indikator ini mengakumulasikan pergerakan chart selama rentang waktu tertentu, dan mengkalkulasikannya kedalam suatu nilai bilangan dari 0 sampai dengan 100. Angka 20 pada RSI bisa diartikan bahwa harga berada pada kondisi oversold, dan angka 80 adalah kondisi overbought. Namun tidak semua trader menggunakan ukuran yang sama untuk kondisi tersebut.

Pada gambar dibawah ini kita menggunakan 3-day RSI, 50-day MA dan 200-day MA. Secara general ketika garis 50-day MA (warna kuning) berada di bawah garis 200-day MA (abu-abu), trader bisa langsung mengambil open posisi SELL. Namun trader bisa mempertimbangkan untuk melakukan open posisi SELL setelah RSI menunjukkan kondisi overbought (kolom transparan).



Indikator Profit Taking[/B}

Tipe indikator terakhir yang diperlukan oleh trader ini adalah indikator yang mampu untuk menentukan kapan harus close posisi ketika berada pada kondisi profit. Ada beberapa indikator yang tersedia, bahkan 3-day RSI juga dapat digunakan untuk ini.

Salah satu Indikator yang paling popular untuk taking profit adalah Bollinger Bands. Indikator ini mengumpulkan data historis harga dan membentuknya menjadi suatu garis terowongan (channel).


Trader yang sedang melakukan open posisi buy dapat melakukan profit taking ketika harga menyentuh garis channel paling atas, dan trader yang melakukan open posisi sell dapat melakukan profit taking ketika harga menyentuh garis channel paling bawah.

Akhir kata (cie elah "akhir kata" ngeri amat yak bahasanya :D), bagi trader yang ingin melakukan keputusan open posisi, kita mungkin harus sabar menunggu untuk menemukan momen yang tepat. Dengan mempelajari dasar-dasar dari indikator forex ini, kita dapat meminimalisir potensial resiko yang terjadi. Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan money management kita sesuai kemampuan capital yang tersedia.
 
Last edited:
seorang master forex yang ane kenal aja masih belajar dan mendapat manfaat di thread ini

Wah, saya bukan master bro. =D
Kalo soal masih belajar, memang seharusnya kita kan terus belajar agar pengetahuan trading kita bertambah.
 
Back
Top