gupy15
Mod
Senin, 19 Februari 2007
Pasangan Manula Dibunuh secara Sadis
MALANG-Tindakan sangat kejam menimpa pasangan suami istri Liem Khing Kiem alias Sumodirjo (80 tahun) dan Ismiyati (60 tahun), warga Jalan Dr Sutomo RT02/ RW07, Dusun Simping, Turirejo, Lawang. Sabtu sore mereka ditemukan tewas di kamarnya dengan cara yang sangat mengenaskan.
Keduanya diikat jadi satu dan sudah tidak bernyawa saat ditemukan dalam keadaan berlumur darah. Kepala korban ditutup dengan kerudung warna hijau dan tubuhnya ditutup dengan kasur yang hanya menutup tubuh bagian atas kecuali kaki korban yang terjuntai tidak tertutup kasur.
Mulut mereka disumpal dengan kain, di leher Sumodirjo terlihat ada dua luka tusukan, di perutnya tiga tusukan sementara pelipis dan dagunya ada luka robek. Sedang Ismiyati sepertinya ada luka akibat beberapa kali tusukan di bagian dada dan perut.
Menurut Kapolsek Lawang AKP Aria Wibawa mendampingi Kasat Reskrim AKP Sunardi Riyono Polres Malang, pelakunya diduga lebih dari satu orang, didukung temuan dua pisau belati. "Untuk melumpuhkan dua korban sekaligus mengikatnya jadi satu, tidak mungkin dilakukan satu orang," kata AKP Aria. Kemarin polisi juga menemukan darah yang menempel pada gagang telepon rumah korban.
Balas Dendam
Bisa saja pembunuh itu suruhan seseorang dan begitu tugasnya selesai mereka melaporkan hasil kerjanya pada orang yang menyuruhnya. "Dugaan inilah yang memperkuat kalau pembunuhan itu dilakukan oleh pembunuh bayaran," kata Kapolsek yang memperkirakan pembunuhan berlangsung sehari sebelumnya. Hal ini didasarkan pada temuan ceceran darah yang sudah mengering.
Pasangan suami istri itu tidak mempunyai seorang anak pun. Mereka kemudian mengangkat anak masing-masing Budiono (55), Agus Hari Purnomo (43), dan Dunuk Suparmi (35). Temuan kali pertama kasus pembunuhan itu oleh Budiono bersama beberapa warga yang nekat masuk ke rumah korban. Hal itu dilakukan karena sebelumnya Budiono mengaku menerima telepon dari warga setempat yang curiga karena rumah orang tuanya gelap.
Kecurigaan Budiono maupun warga lainnya karena melihat ada ceceran darah di teras rumah, sementara di langit-langit ruang tamu ada lubang yang diduga tempat masuknya pelaku. Polisi masih melakukan penyelidikan termasuk adanya dugaan perampokan dengan melihat kondisi rumah termasuk isi lemari di kamar korban yang acak-acakan. (jo-41)
SUARA MERDEKA
Pasangan Manula Dibunuh secara Sadis
MALANG-Tindakan sangat kejam menimpa pasangan suami istri Liem Khing Kiem alias Sumodirjo (80 tahun) dan Ismiyati (60 tahun), warga Jalan Dr Sutomo RT02/ RW07, Dusun Simping, Turirejo, Lawang. Sabtu sore mereka ditemukan tewas di kamarnya dengan cara yang sangat mengenaskan.
Keduanya diikat jadi satu dan sudah tidak bernyawa saat ditemukan dalam keadaan berlumur darah. Kepala korban ditutup dengan kerudung warna hijau dan tubuhnya ditutup dengan kasur yang hanya menutup tubuh bagian atas kecuali kaki korban yang terjuntai tidak tertutup kasur.
Mulut mereka disumpal dengan kain, di leher Sumodirjo terlihat ada dua luka tusukan, di perutnya tiga tusukan sementara pelipis dan dagunya ada luka robek. Sedang Ismiyati sepertinya ada luka akibat beberapa kali tusukan di bagian dada dan perut.
Menurut Kapolsek Lawang AKP Aria Wibawa mendampingi Kasat Reskrim AKP Sunardi Riyono Polres Malang, pelakunya diduga lebih dari satu orang, didukung temuan dua pisau belati. "Untuk melumpuhkan dua korban sekaligus mengikatnya jadi satu, tidak mungkin dilakukan satu orang," kata AKP Aria. Kemarin polisi juga menemukan darah yang menempel pada gagang telepon rumah korban.
Balas Dendam
Bisa saja pembunuh itu suruhan seseorang dan begitu tugasnya selesai mereka melaporkan hasil kerjanya pada orang yang menyuruhnya. "Dugaan inilah yang memperkuat kalau pembunuhan itu dilakukan oleh pembunuh bayaran," kata Kapolsek yang memperkirakan pembunuhan berlangsung sehari sebelumnya. Hal ini didasarkan pada temuan ceceran darah yang sudah mengering.
Pasangan suami istri itu tidak mempunyai seorang anak pun. Mereka kemudian mengangkat anak masing-masing Budiono (55), Agus Hari Purnomo (43), dan Dunuk Suparmi (35). Temuan kali pertama kasus pembunuhan itu oleh Budiono bersama beberapa warga yang nekat masuk ke rumah korban. Hal itu dilakukan karena sebelumnya Budiono mengaku menerima telepon dari warga setempat yang curiga karena rumah orang tuanya gelap.
Kecurigaan Budiono maupun warga lainnya karena melihat ada ceceran darah di teras rumah, sementara di langit-langit ruang tamu ada lubang yang diduga tempat masuknya pelaku. Polisi masih melakukan penyelidikan termasuk adanya dugaan perampokan dengan melihat kondisi rumah termasuk isi lemari di kamar korban yang acak-acakan. (jo-41)
SUARA MERDEKA
