Iran gelar latihan perang terbesar

pratama_adi2001

New member
Iran gelar latihan perang terbesar
Teheran (Espos)
Iran memulai rangkaian latihan perang terbesarnya dalam satu tahun terakhir, Senin (19/2), tepat dua hari menjelang batas akhir dari PBB bagi negara itu untuk menghentikan program pengayaan uraniumnya.
Garda Revolusioner Iran memulai latihan perang selama tiga hari dalam manuver darat, seperti dilaporkan media pemerintah setempat Senin kemarin. Stasiun televisi nasional Iran, mengatakan latihan perang tersebut merupakan yang terbesar sejak Maret lalu dan bertempat di 16 provinsi dari 30 provinsi yang ada di negara tersebut. Stasiun televisi tersebut mengestimasi 60.000 personel terlibat dalam latihan perang tersebut.
?Semua senjata yang digunakan oleh Garda Revolusioner di darat, termasuk senjata baru akan diuji coba dalam latihan perang ini,? kata Jenderal Muhammad Reza Zahedi, komandan Manuver Darat korps elite Iran itu seperti dikutip kantor berita IRNA.
Garda Revolusioner Iran merupakan korps militer elite yang memiliki 200.000 personel dan memiliki pasukan angkatan laut serta angkatan udara sendiri. Pasukan ini independen dari tentara reguler Iran, dan diawasi secara langsung oleh pemimpin tertinggi negara. Mereka mengawasi kepentingan-kepentingan vital seperti instalasi minyak dan gas alam serta senjata rudal milik negara.
Pada bulan Januari lalu, pasukan ini juga menggelar latihan perang selama tiga hari.
Sementara, DK PBB telah mengesahkan sebuah resolusi terhadap Iran pada 23 Desember tahun lalu yang berisi penerapan sanksi-sanksi ekonomi dan memberikan tenggat 60 hari kepada Iran untuk menghentikan pengayaan uraniumnya, jika tidak negara itu akan menerima sanksi ekonomi tambahan.
Masalah nuklir Iran kembali mengalami kebuntuan setelah negara-negara Barat, AS dan Iran saling meningkatkan sejumlah manuver militer. Washington mengirimkan lebih banyak kapal induk ke wilayah Timur Tengah dan Iran menanggapinya dengan semakin sering melakukan latihan perang.
Sementara itu, seorang pejabat Rusia, Senin kemarin mengatakan pengiriman bahan bakar uranium untuk pembangunan reaktor nuklir Rusia di Iran kemungkinan akan ditunda karena Pemerintah Iran terlambat melakukan pembayaran.
Menurut pejabat yang tidak menyebut identitas itu, Iran melanggar jadwal pembayaran tahun ini sesuai kesepakatan US$1 miliar untuk membangun reaktor nuklir Bushehr. - tya/AP
 
Back
Top