BALIKPAPAN--MIOL: Polda Kalimantan Timur memberikan kesempatan kepada ?warga negara Indonesia (WNI) keturunan? untuk jadi anggota Polri.
Kapolda Kaltim Irjen Indarto di Balikpapan, Sabtu mengatakan, mereka yang dianggap sebagai sebagai WNI keturunan bisa ikut seleksi Polri dengan syarat memiliki surat keterangan WNI dari pemerintah RI.
"Saat ini, di lingkungan Polda Kaltim, salah seorang dokter gigi di bagian Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes), merupakan warga keturunan Tionghoa. Tetapi pada penerimaan calon bintara gelombang pertama di Polda Kaltim belum ada warga keturunan yang ikut mendaftar," katanya.
Ia menjelaskan bahwa kini pihak Mapolda Kaltim dalam penerimaan calon bintara sudah berlaku transparan dan terbuka.
"Dalam proses penerimaan calon bintara saat ini profesional dan bermoral modernisasi," katanya menambahkan.
Pendaftaran untuk penerimaan calon bintara gelombang I 2007 telah dilakukan di tiga daerah, yaitu Balikpapan, Samarinda dan Tarakan dengan jumlah pendaftar pria sebanyak 1732 orang dan wanita 101 orang.
Setelah melalui tes kesehatan, akademik dan psikologis yang terjaring calon bintara sebanyak 131 orang pria dan 12 orang wanita.
Indarto mengatakan dalam proses seleksi pihaknya melakukan pengawasan baik internal maupun eksternal.
Internal Polada langsung di bawah bidang Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) dan profesi dan pengamanan (propam). Sementara dari pihak eksternal dengan LSM Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak).
Indarto saat ini belum ada laporan yang masuk ke pihaknya mengenai keluhan masyarakat soal penerimaan calon bintara.
"Apabila ada anggota coba-coba bermain dalam penerimaan bintara ini pasti akan kita tindak apabila memang terbukti melakukan penyimpangan," kata Kapolda menegaskan.
Kapolda Kaltim Irjen Indarto di Balikpapan, Sabtu mengatakan, mereka yang dianggap sebagai sebagai WNI keturunan bisa ikut seleksi Polri dengan syarat memiliki surat keterangan WNI dari pemerintah RI.
"Saat ini, di lingkungan Polda Kaltim, salah seorang dokter gigi di bagian Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes), merupakan warga keturunan Tionghoa. Tetapi pada penerimaan calon bintara gelombang pertama di Polda Kaltim belum ada warga keturunan yang ikut mendaftar," katanya.
Ia menjelaskan bahwa kini pihak Mapolda Kaltim dalam penerimaan calon bintara sudah berlaku transparan dan terbuka.
"Dalam proses penerimaan calon bintara saat ini profesional dan bermoral modernisasi," katanya menambahkan.
Pendaftaran untuk penerimaan calon bintara gelombang I 2007 telah dilakukan di tiga daerah, yaitu Balikpapan, Samarinda dan Tarakan dengan jumlah pendaftar pria sebanyak 1732 orang dan wanita 101 orang.
Setelah melalui tes kesehatan, akademik dan psikologis yang terjaring calon bintara sebanyak 131 orang pria dan 12 orang wanita.
Indarto mengatakan dalam proses seleksi pihaknya melakukan pengawasan baik internal maupun eksternal.
Internal Polada langsung di bawah bidang Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) dan profesi dan pengamanan (propam). Sementara dari pihak eksternal dengan LSM Gerakan Pemuda Asli Kalimantan (Gepak).
Indarto saat ini belum ada laporan yang masuk ke pihaknya mengenai keluhan masyarakat soal penerimaan calon bintara.
"Apabila ada anggota coba-coba bermain dalam penerimaan bintara ini pasti akan kita tindak apabila memang terbukti melakukan penyimpangan," kata Kapolda menegaskan.