KLB Campak di Mamuju Utara, 12 Anak Suku Terasing Meninggal

kurdadia

New member
MAMUJU UTARA--MIOL: Sedikitnya 12 orang anak di Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, meninggal dunia dalam sebulan terakhir ini. Balita berusia 1 hingga 4 tahun itu, diduga terserang campak.

"Kami belum bisa memastikan apakah mereka terkena campak, namun dari pemeriksaan sementara memang mengarah ke sana (campak)," ungkap dr Alif, Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M),Mamuju Utara, kepada Media Indonesia, Selasa (20/2).

Para korban adalah warga Suku Binggi, salah satu suku terasing yang mendiami hutan di Sulawesi Barat. Mereka tinggal di Dusun Kalibamba, Desa Polewali, Kecamatan Bambang Lamotu, Mamuju Utara.

Dari penuturan keluarga korban, sebelum meninggal anak-anak itu mengalami panas tinggi disertai timbulnya bercak merah di tubuh. Dugaan anak-anak Suku Binggi tersebut terkena campak, diperkuat dengan fakta, selama ini mereka tak pernah diberi imunisasi.

Kepala Dinas Kesehatan Mamuju Utara Suhaena menyatakan, warga Suku Binggi selama ini menolak mengimunisasi anak mereka. Mereka juga sulit ditemui, kalaupun berhasil ditemui mereka bersikeras menolak. "Kian sulit karena mereka hidup berpindah-pindah."

Seperti halnya suku terasing lainnya, kehidupan Suku Binggi, terutama di bidang kesehatan sangat memprihatinkan. Untuk fasilitas mandi cuci kakus (MCK) misalnya, jauh dari standar. Ini diperparah dengan jauhnya antara lokasi permukiman mereka dengan puskesmas terdekat, di pusat Kecamatan Bambang Lamotu, sekitar 20 km, dan ditempuh dengan jalan kaki.

Untuk mencegah agar penyakit yang sementara ini diduga campak, tidak terus meluas dan korban tak bertambah, Dinas Kesehatan Mamuju Utara sudah menetapkan peristiwa ini sebagai

Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Kami sudah bentuk posko-posko untuk mengantisipasi bertambahnya korban. Kami juga berikan bantuan vitamin dan makanan tinggi gizi," kata Kepala Dinas Kesehatan Mamuju Utara Suhaena.

Salah satu upaya antisipasi yang dilakukan Dinkes setempat adalah menggelar imunisasi campak secara massal di permukiman warga Suku Binggi. Kegiatan ini dipimpin oleh dr Alif.

Warga Suku Binggi yang awalnya tidak bersedia mengimunisasi anak mereka, sejak Senin (19/2) sudah berubah sikap. Mereka berbondong-bondong membawa anak mereka untuk divaksin di salah satu sekolah dasar swasta di Desa Polewali.

Berdasarkan data yang dihimpun, populasi warga Suku Binggi 9.120 jiwa. Mereka mendiami hutan di Kecamatan Pasangkayu dan Bambang Lamotu.
 
Back
Top