Pembakaran Al Quran Oleh Tentara Amerika Serikat di Pangkalan Militer Afganistan

Dipi76

New member
Obama sesalkan atas pembakaran Quran
Kamis, 23 Februari 2012 22:59 WIB


menjanjikan penyelidikan penuh, kata pernyataan dari kantor Presiden Afghanistan.

"Saya ingin menyatakan penyesalan mendalam atas kejadian itu," kata Obama dalam surat disampaikan kepada Karzai oleh Duta Besar Amerika Serikat Ryan Crocker. "Saya sampaikan kepada Anda dan rakyat Afghanistan permintaan tulus maaf saya," kata Obama.

"Kesalahan itu tidak disengaja. Saya meyakinkan Anda bahwa kami akan mengambil langkah sesuai untuk menghindari kejadian itu terulang, untuk menangani yang bertanggung jawab," kata surat tersebut.

Pembakaran Quran di pangkalan udara tentara Amerika Serikat di Bagram, utara Kabul, itu memicu tiga hari unjukrasa sengit benci Amerika Serikat di Afghanistan, dengan sedikit-dikitnya 12 pengunjukrasa tewas.

Gerilyawan Taliban, yang diperangi Amerika Serrikat, mendesak pengunjukrasa Afghanistan menyerang dan membunuh pasukan asing untuk membalas pembakaran Quran di pangkalan udara kelolaan Amerika Serikat Bagram di utara Kabul.

"Anda harus berani melancarkan serangan terhadap pangkalan pasukan penyerbu, iringan tentara mereka, membunuh mereka, menangkap mereka, mengalahkan mereka dan mengajar mereka untuk tidak lagi berani menghina kitab suci Alquran," kata pernyataan Taliban.

Gerakan Islam itu memimpin perlawanan 10 tahun setelah digulingkan dalam serbuan pimpinan Amerika Serikat pada 2001.

NATO memiliki sekitar 130.000 tentara, terutama asal Amerika Serikat, yang mendukung pemerintahan Presiden Hamid Karzai.

Afghanistan adalah negara sangat Islami, tempat penghinaan terhadap agama itu sering memicu unjukrasa keras dan banyak warga Afghanistan marah sesudah menemukan Quran hangus di Bagram.

Panglima Amerika Serikat di Afghanistan, Jenderal John Allen, minta maaf dan memerintahkan penyelidikan atas laporan bahwa pasukan secara tak layak membuang sejumlah besar sarana agama Islam, termasuk Alquran itu.

"Saya menyampaikan permintaan maaf tulus atas pelanggaran itu, kepada Presiden Afghanistan, pemerintah Republik Islam Afghanistan, dan yang terpenting, kepada yang mulia rakyat Afghanistan," katanya.

Pernyataan langsung Allen itu, diduga untuk membatasi kerusakan setelah kejadian serupa menghasilkan kekerasan dan serangan terhadap orang asing, ditayangkan berulang kali di televisi Afghanistan.

Tuduhan bahwa pasukan NATO di pangkalan itu membakar banyak kitab suci umat Islam tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang pejabat tinggi pemerintah.

Satu tentara Afghanistan pada Kamis menembakan mati dua tentara NATO, kata tentara, saat unjukrasa sengit benci Amerika Serikat atas pembakaran Quran melanda negara itu.

"Seseorang mengenakan seragam Tentara Kebangsaan Afghanistan menembakkan senjatanya ke anggota Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) di Afghanistan timur pada hari ini, menewaskan dua anggota pasukan itu," kata ISAF pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO.

ISAF tidak menyebut nama dan kebangsaan korban itu serta tak merinci kejadian tersebut, tapi pengumuman kemudian menyatakan kedua korban itu adalah tentara Amerika Serikat.

Unjukrasa sengit terhadap pembakaran Quran di pangkalan tentara kelolaan Amerika Serikat itu berlangsung untuk hari ketiga berturut-turut di seluruh negara terkoyak perang tersebut, demikian AFP.



Antara




-dipi-
 
Marilah kita belajar, supaya kepentingan dan juga persoalan politis harusnya jangan menyeret agama untuk dijadikan korban dan juga untuk dijadikan umpan konflik yang selanjutnya dipolitisir sebagai konflik keagamaan. Agama tidak mengajarkan umatnya untuk berkonflik.
 
Sebentar lagi pasti akan ada kembali demonstrasi besar-besaran di seluruh dunia menyerukan "anti Amerika"....
 
Di beberapa tempat kan udah tuh, Pak guru...
Di Afghan sendiri malah beberapa hari ini terjadi kerusuhan gara2 kasus ini...
Hasilnya 4 tentara NATO dan 2 Tentara Amerika tewas karena ditembak oleh Tentara Afghan...



-dipi-
 
hmmm... pasti bakal merembet ke masalah yang lain nih.. buntut dari kejadian pembakaran Al Qur'an ini.....
 
Back
Top