Taliban Afghanistan Gantung Tiga Mata-mata AS-NATO

kurdadia

New member
KANDAHAR--MIOL: Taliban menggantung tiga orang Afghanistan yang dituduh memberikan informasi kepada pasukan militer AS dan NATO mengenai pangkalan dan tempat persembunyian gerilyawan tersebut, kata polisi dan kelompok garis itu, Jumat.

Orang-orang yang digantung di daerah Gereshk di provinsi Helmand, Afghanistan selatan, pada Kamis (16/12) itu, terdiri dari dua warga desa biasa dan seorang mantan polisi yang menyerah kepada Taliban, kata seorang perwira polisi yang menolak disebutkan namanya.

Perwira itu menolak tuduhan bahwa orang-orang itu melakukan aksi mata-mata.

Seorang juru bicara Taliban, Yousuf Ahmadi, mengklaim bahwa orang-orang itu dieksekusi setelah dokumen ditemukan pada mereka yang menunjukkan bahwa mereka memberikan keterangan kepada militer asing mengenai tempat persembunyian dan pangkalan gerilyawan.

Rabu (15/12) pagi pesawat-pesawat Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO melancarkan serangan dengan ketepatan tinggi untuk menghancurkan sebuah kompleks Taliban di dekat kota Musa Qala, Helmand, yang direbut oleh kelompok pejuang militan itu lebih dari dua pekan lalu.

Sekitar 10 gerilyawan dan seorang komandan bernama Mullah Manan, yang terlibat dalam perebutan Musa Qala pada 2 Februari, tewas dalam serangan tersebut.

Pada hari yang sama pasukan koalisi terpisah pimpinan AS melancarkan serangan yang tepat ke sebuah kompleks tempat tinggal seorang komandan tingkat tinggi Taliban di dekat Gereshk.

Koalisi itu yakin bahwa pria tersebut, yang termasuk diantara komandan militan tinggi di Afghanistan selatan, berada di sana pada saat serangan itu namun tidak bisa memastikan apakah ia tewas.

Seorang komandan lain Taliban tewas di dekat Musa Qala dalam serangan sekitar 10 hari lalu. Ia disebut-sebut sebagai pemain utama dalam perebutan kota tersebut.

ISAF menyatakan, mereka mengincar para tokoh pemberontakan yang dipimpin Taliban dengan meyakini bahwa gerilyawan-gerilyawan mereka bisa dibujuk agar berpihak pada pemerintah dan sekutunya.

Pemerintah menyatakan, mereka berusaha mencari penyelesaian damai untuk mengakhiri pendudukan Musa Qala oleh Taliban, namun seorang sesepuh desa mengatakan kepada AFP pekan ini bahwa gerilyawan tersebut tidak ingin berunding dan masih menguasai daerah tersebut.

Taliban, yang mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasan oleh invasi pimpinan AS pada 2001, mengeksekusi beberapa orang Afghanistan yang dituduh melakukan aksi mata-mata untuk pasukan asing yang memburu kelompok pejuang tersebut.
 
Back
Top