Benarkah saran bernapas lebih baik dari hidung, dibanding dari mulut?

Beberapa kali aku mendapat informasi ini, termasuk dari thread ini https://indonesiaindonesia.com/f/6877-bernafas-perlahan-bermanfaat-buat-kesehatan/

"sewaktu kecil kita disarankan orang tua kita juga dokter untuk bernafas hanya lewat Hidung dan menarik nafas dengan mendalam"


tolong dong ini bener atau ga, soalnya aku kayanya kalau napas lebih sering dari mulut kayanya, karena lubangnya lebih besar, tentu aja :D, kadang dari mulut dan hidung bersamaan
 
Nih den garong, ai cari artikelnya tadi beberapa..,,

Bernapas Lewat Mulut Bisa Membahayakan Kesehatan

New Jersey, Saat sedang flu, kebanyakan orang sering mengalami hidung tersumbat sehingga harus bernapas melalui mulut. Tapi dalam kondisi normal sebaiknya jangan sering-sering bernapas melalui mulut karena bisa berbahaya untuk kesehatan.
Dalam jangka pendek, bernapas melalui mulut bisa menyebabkan mulut kering, napas bau dan membuat tidur kurang nyenyak. Tapi bila Anda terus-menerus bernapas melalui mulut, hal tersebut bisa lebih parah dan membahayakan kesehatan.

"Bernapas lewat mulut bisa menggangu amandel dan kelenjar gondok, sehingga akan membuat Anda makin tersiksa karena sinus menjadi padat yang menyebabkan penyumbatan lebih lanjut pada saluran udara bagian atas," jelas Dr Yosh Jefferson, dokter gigi fungsional di New Jersey, dilansir MSNBC, Rabu (12/1/2011).

Dr Jefferson menjelaskan, ketika mengambil oksigen melalui hidung maka oksigen akan melewati selaput lendir dan ke dalam sinus, menghasilkan oksida nitrat yang dibutuhkan tubuh untuk semua otot polos, seperti jantung dan pembuluh darah.

"Jadi ketika Anda tidak bernapas melalui hidung, darah Anda sebenarnya tidak mendapatkan semua oksigen yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik," lanjut Dr Jefferson.

Dr Jefferson yakin bahwa bernapas melalui mulut sering menjadi akar penyebab masalah kesehatan dan perilaku yang sering diabaikan, terutama pada anak usia sekolah.

"Anak-anak yang sering bernapas melalui mulut cepat merasa lelah, mudah marah dan tidak bisa berkonsentrasi di sekolah. Mereka mungkin juga didiagnosa dengan ADHD atau hiperaktif," jelas Dr Jefferson.

Dan menurut laporan Dr Jefferson yang dipublikasikan jurnal General Dentistry, bernapas melalui mulut yang sering dialami anak-anak bisa mengubah bentuk wajah.

"Bila kebiasaan bernapas lewat mulut sudah parah, anak bisa mengembangkan apa yang disebut long face syndrome (sindrom wajah panjang), yaitu wajah menjadi sempit dan fitur wajah sangat tidak menarik," jelas Dr Jefferson.

Selain itu, sindrom ini juga membuat amandel menjadi bengkak. Kadang-kadang posisi rahang juga menjadi aneh untuk menjalankan fungsi mendapatkan banyak oksigen ke dalam tubuh.

"Ini bisa terjadi pada orang dewasa, tetapi lebih sering pada anak-anak. Banyak orang yang menganggap bahwa sindrom ini karena genetika, padahal bukan. Ini adalah karena kebiasaan bernapas lewat mulut," tutup Dr Jefferson.
Artikel Lainnya...
Bernapas lewat mulut karena masalah kesehatan tertentu sebaiknya tidak dibiarkan berlarut-larut. Penelitian menemukan bahwa pernapasan lewat mulut bukan hanya menyebabkan mulut kering. Masih banyak efek buruk yang ditimbulkan.

Kalau kita hanya mengetahui pernapasan terjadi lewat hidung, mungkin juga pertukaran oksigen terjadi lewat mulut. Ini biasa terjadi pada anak-anak dengan alergi, trauma saat lahir, down syndrome dan gangguan apnea pada saat tidur.

Dokter gigi dari Mount Holly, New Jersey Dr. Yosh Jefferson mengatakan bernapas lewat mulut adalah salah satu masalah medis yang sering ditemui. Namun, kebanyakan dari mereka menganggap sepele kebiasaan ini.

Dirinya menjelaskan kalau ada beberapa hal yang bisa ditimbulkan akibat kebiasan bernapas lewat mulut, diantaranya kurangnya asupan oksigen ke dalam darah, masalah ukuran tubuh dan berat badan, gangguan tidur dan bahkan minimnya kinerja sekolah.

Selain itu, bernapas lewat mulut juga dapat mengalami kelainan bentuk wajah dan gigi. Tidak jarang pasien harus menggunakan kawat gigi untuk memperbaiki bentuk gigi, menghindari penyempitan sinus dan cacat rahang.

"Komplikasi ini tidak hanya kepada fisik, bernapas lewat mulut juga berdampak buruk pada anak sekolah karena sedikitnya aliran oksigen yang masuk ke dalam darah membuat mereka gelisah saat tidur dan akhirnya mempengaruhi kinerja sekolahnya," paparnya.

Jika dibiarkan terus terjadi, dikhawatirkan anak menjadi mudah marah dan frustasi. Anakpun menjadi rentan hiperaktif.

"Kondisi seperti ini masih dapat diobati, tetapi untuk melakukannya harus didiagnosis dan dirawat sedini mungkin," jelasnya.

healt.detik.com
 
iya bener den garong seharusnya bernafas lewat hidung, aku juga pernah dikasih tahu sama guru olahraga disekolah..
 
ok,, informasi yang sangat bermanfaat sekalinich,,, kadang saya juga suka bertanya" boleh gak ya bernapas dengan mulut ?? dan akhirnya ku temukan juga jwabnnya disini..
by. pengobatan tbc
 
Back
Top