Indosiar.com, Jakarta - Tersangka kasus penggelapan pajak bandara atau airport tex oleh maskapai penerbangan AdamAir terus bertambah. Setelah menahan 13 karyawan AdamAir, Selasa (20/02/07) kemarin polisi menahan seorang karyawan PT Angkasa Pura II yaitu Agus Hendarto, seorang karyawan bagian Passenger Service Charge.
Agus Hendarto ditahan karena diduga ikut terlibat dalam kasus penggelapan dana yang ditaksir mencapai trilyunan rupiah.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Guntur Setyanto mengatakan, penahan ke 13 karyawan AdamAir dan seorang karyawan PT Angkasa Pura II setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif kepada 43 karyawan AdamAir dan karyawan PT Angkasa Pura II.
Kapolres mengatakan kasus penggelapan pajak bandara tersebut sudah terjadi sejak Agustus tahun lalu dan mulai terkuak pada Februari tahun 2007 ini. Hal tersebut setelah pihak polisi dan pihak AdamAir melakukan audit terhadap sejumlah karyawan AdamAir.
Saat pemeriksaan ditemukan adanya perubahan data. Sementara ada pajak bandara yang tidak disetorkan ke PT Angkasa Pura II.
Uang yang terkumpul kemudian dibagi-bagikan kepada karyawan yang terlibat dalam manipulasi data tersebut. Kapolres menyatakan kasus ini akan terus dikembangkan.
Agus Hendarto ditahan karena diduga ikut terlibat dalam kasus penggelapan dana yang ditaksir mencapai trilyunan rupiah.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Guntur Setyanto mengatakan, penahan ke 13 karyawan AdamAir dan seorang karyawan PT Angkasa Pura II setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif kepada 43 karyawan AdamAir dan karyawan PT Angkasa Pura II.
Kapolres mengatakan kasus penggelapan pajak bandara tersebut sudah terjadi sejak Agustus tahun lalu dan mulai terkuak pada Februari tahun 2007 ini. Hal tersebut setelah pihak polisi dan pihak AdamAir melakukan audit terhadap sejumlah karyawan AdamAir.
Saat pemeriksaan ditemukan adanya perubahan data. Sementara ada pajak bandara yang tidak disetorkan ke PT Angkasa Pura II.
Uang yang terkumpul kemudian dibagi-bagikan kepada karyawan yang terlibat dalam manipulasi data tersebut. Kapolres menyatakan kasus ini akan terus dikembangkan.