5 Sikap Istri yang Tanpa Disadari Buat Suami Merasa Disepelekan

HulkHogan

New member
074556_coupleaangrycover.jpg

Dok. Thinkstock

Jakarta - Walau sudah lama menikah, salah paham masih sering menjadi salah satu pemicu perdebatan dalam rumah tangga. Maksut hati memberikan perhatian, namun suami justru merasa disepelekan. Seperti yang dikutip dari Ezine Article, ternyata ada beberapa sikap wanita yang secara tidak disadari malah membuat suami merasa tak nyaman dan kesal setengah mati. Apa saja?

1. Bertingkah Seperti Ibunya
Ini merupakan kesalahan yang paling sering dilakukan oleh seorang istri. Niat Anda mungkin hanya ingin membantu, namun pada prosesnya Anda justru memperlakukan suami sebagai anak kecil. Anda mengingatkan dia untuk gosok gigi, pakai deodoran atau menghapus noda makan di wajahnya dengan serbet yang sudah Anda ludahi.

Ingat, suami Anda menikah bukan untuk mencari ibu baru, melainkan untuk dapatkan pasangan hidup. Dia membutuhkan Anda untuk selalu mendukungnya, bukan membuatnya merasa tidak mampu menangani urusannya sendiri.

2. Tak Mempercayai Keputusannya
Setiap suami mengambil keputusan, Anda selalu mempertanyakan dan menilai buruk pada keputusannya tersebut. Sudah menjadi 'aturan tak tertulis' bahwa suami adalah kepala keluarga, dan Anda sebagai istri harus bisa mendukung apapun yang menjadi pilihan suami. Jika Anda keberatan dengan keputusannya, coba diskusikan dengan baik tanpa menggunakan cara yang menyakiti hatinya.

3. Mengatur Anak Sendirian
Suami Anda mencoba untuk tanamkan aturan kedisiplinan pada anak-anak, tetapi Anda justru mengambil alih keadaan. Hal itu boleh dilakukan jika suami meminta anak-anak melakukan sesuatu yang berbahaya. Tetapi jika tidak, dia pun memiliki kapabilitas untuk menangani si kecil.

4. Menjawab Pertanyaan yang Ditujukan Pada Suami

Ketika seseorang menanyakan pertanyaan secara langsung pada suami, tentu saja suami memiliki kemampuan untuk menjawabnya. Jadi, dia tak membutuhkan Anda untuk menjawab pertanyaan dengan hal yang Anda pikir akan dikatakan olehnya. Jangan merasa paling tahu dan biarkan suami berbicara untuk dirinya sendiri.

5. Tidak Berkonsultasi Saat Membuat Keputusan Besar
Suami adalah partner seumur hidup Anda. Ketika Anda membuat keputusan besar seperti berhenti dari pekerjaan atau menentukan destinasi liburan tanpa berkonsultasi dengannya, tentu bisa membuat suami merasa disepelekan. Perkara setuju atau tidak setuju bukanlah yang utama, namun meminta pendapat suami atas keputusan Anda bisa membuat si dia merasa spesial.


Sumber : http://wolipop.detik.com
 
1. Bertingkah Seperti Ibunya
Ini merupakan kesalahan yang paling sering dilakukan oleh seorang istri. Niat Anda mungkin hanya ingin membantu, namun pada prosesnya Anda justru memperlakukan suami sebagai anak kecil. Anda mengingatkan dia untuk gosok gigi, pakai deodoran atau menghapus noda makan di wajahnya dengan serbet yang sudah Anda ludahi.

Ingat, suami Anda menikah bukan untuk mencari ibu baru, melainkan untuk dapatkan pasangan hidup. Dia membutuhkan Anda untuk selalu mendukungnya, bukan membuatnya merasa tidak mampu menangani urusannya sendiri.

Tapi ada benernya juga para pria itu nyari pasangan yang agak mengingatkan dia pada ibunya lho... hehe... cuma kalo diperlakukan seperti anak kecil yah emang rese, tergantung sih, kadang2 emang perlu. Gw punya mantan yang gak karuan deh kalo udah urusan mengurus ini itu... gak ada yang beres... Heran, nyuci piring aja musti disuruh dulu, kalo enggak tu piring/panci kaga bakal dicuci2 sampe nanti mau dipake lagi... urusan kerjaan juga musti diingetin ini itu kalo gak lupa terus dan gak ada usaha buat inget sendiri (soalnya kalo lupa trus yang disalahin orang lain, padahal salah sendiri dia ga ada usaha sama skali). Kan cape bo kalo kaya gitu terus. Akhir2nya juga pas putus salah satu perkaranya yah itu... gw cape urusin dia kaya anak kecil banget, gak bisa beres urusannya dan masih semau jidat, dan gak mikirin orang2 lain.

2. Tak Mempercayai Keputusannya
Setiap suami mengambil keputusan, Anda selalu mempertanyakan dan menilai buruk pada keputusannya tersebut. Sudah menjadi 'aturan tak tertulis' bahwa suami adalah kepala keluarga, dan Anda sebagai istri harus bisa mendukung apapun yang menjadi pilihan suami. Jika Anda keberatan dengan keputusannya, coba diskusikan dengan baik tanpa menggunakan cara yang menyakiti hatinya.

Menurut gw, salah satu tugas pasangan untuk mempertanyakan keputusan pasangannya (tapi bukan artinya menilai buruk lho), sometimes a decision needs to be challenged and/or questioned by his/her counterpart to ensure that he/she is making the best decision.

5. Tidak Berkonsultasi Saat Membuat Keputusan Besar
Suami adalah partner seumur hidup Anda. Ketika Anda membuat keputusan besar seperti berhenti dari pekerjaan atau menentukan destinasi liburan tanpa berkonsultasi dengannya, tentu bisa membuat suami merasa disepelekan. Perkara setuju atau tidak setuju bukanlah yang utama, namun meminta pendapat suami atas keputusan Anda bisa membuat si dia merasa spesial.

Sama2 juga sih... si pria juga musti konsultasi ke pasangannya pas membuat keputusan besar. Namanya juga keputusan itu bakal mempengaruhi mereka sebagai unit kan, so it's crucial to discuss it with one another, and how it will affect them, or the relationship may not work to its full potential.
 
thk komentarnya non.. nice ;)

Tapi ada benernya juga para pria itu nyari pasangan yang agak mengingatkan dia pada ibunya lho... hehe... cuma kalo diperlakukan seperti anak kecil yah emang rese, tergantung sih, kadang2 emang perlu. Gw punya mantan yang gak karuan deh kalo udah urusan mengurus ini itu... gak ada yang beres... Heran, nyuci piring aja musti disuruh dulu, kalo enggak tu piring/panci kaga bakal dicuci2 sampe nanti mau dipake lagi... urusan kerjaan juga musti diingetin ini itu kalo gak lupa terus dan gak ada usaha buat inget sendiri (soalnya kalo lupa trus yang disalahin orang lain, padahal salah sendiri dia ga ada usaha sama skali). Kan cape bo kalo kaya gitu terus. Akhir2nya juga pas putus salah satu perkaranya yah itu... gw cape urusin dia kaya anak kecil banget, gak bisa beres urusannya dan masih semau jidat, dan gak mikirin orang2 lain.

jiahah. ko disuruh nyuci piring, ya mana mao cwoknya itu kan emang kerjaanya perempuan. ;)
 
jasa seo murah
yang pasti maksud si istri jelas baik tuch . . .. .
:D
 
Last edited by a moderator:
Tapi ada benernya juga para pria itu nyari pasangan yang agak mengingatkan dia pada ibunya lho... hehe... cuma kalo diperlakukan seperti anak kecil yah emang rese, tergantung sih, kadang2 emang perlu. Gw punya mantan yang gak karuan deh kalo udah urusan mengurus ini itu... gak ada yang beres... Heran, nyuci piring aja musti disuruh dulu, kalo enggak tu piring/panci kaga bakal dicuci2 sampe nanti mau dipake lagi... urusan kerjaan juga musti diingetin ini itu kalo gak lupa terus dan gak ada usaha buat inget sendiri (soalnya kalo lupa trus yang disalahin orang lain, padahal salah sendiri dia ga ada usaha sama skali). Kan cape bo kalo kaya gitu terus. Akhir2nya juga pas putus salah satu perkaranya yah itu... gw cape urusin dia kaya anak kecil banget, gak bisa beres urusannya dan masih semau jidat, dan gak mikirin orang2 lain.



Menurut gw, salah satu tugas pasangan untuk mempertanyakan keputusan pasangannya (tapi bukan artinya menilai buruk lho), sometimes a decision needs to be challenged and/or questioned by his/her counterpart to ensure that he/she is making the best decision.



Sama2 juga sih... si pria juga musti konsultasi ke pasangannya pas membuat keputusan besar. Namanya juga keputusan itu bakal mempengaruhi mereka sebagai unit kan, so it's crucial to discuss it with one another, and how it will affect them, or the relationship may not work to its full potential.

bagus sekali non,,,, =b= =b= =b=
karena terkadang bagi saya, yang diciptakan sebagai laki² yang dipenuhi dengan beban di pundak ini, sulit untuk menerima masukan dari pasangan,,,,, >:l
 
thk komentarnya non.. nice ;)

Thank you :D

ko disuruh nyuci piring, ya mana mao cwoknya itu kan emang kerjaanya perempuan. ;)

LOL... ati2 lho kalo ngomong gitu ke cewe... bisa2 digaplok ntar... bwahaha. Prinsip gw sih... kalo dia masak, yah gw yang nyuci... kalo gw masak yah dia yang nyuci... simple dan jadi membagi tugas. Toh wanita juga jaman2 skarang ini kerja dan kontribusi pemasukan ke finansial keluarga dan malah ada yang jadi breadwinner di familynya... dengan kata lain kan juga membagi tugas ^^

bagus sekali non,,,, =b= =b= =b=
karena terkadang bagi saya, yang diciptakan sebagai laki² yang dipenuhi dengan beban di pundak ini, sulit untuk menerima masukan dari pasangan,,,,, >:l

Thank you :)

Buat gue tuh equality in a relationship penting banget :)
 
Back
Top