spirit
Mod
Banyak cara dilakukan pedagang minyak dilakukan pedagang minyak eceran untuk menjalankan usahanya. Di Sumatera Barat, saat ini menjamur SPBU mini. Jika SPBU resmi bermerek Pertamina, SPBU mini ini diberi nama Pertamini.
Keberadaan depot pengisian bahan bakar ini belakangan sudah semaikin menjamur. Bahkan, jika di hitung, jumlahnya jauh lebih banyak dibanding depot resmi milik Pertamina.
Pertamini merupakan tempat berjualan bahan bakar yang dikelolah secara individual atau bperorangan, tanpa badan hukum. Sejatinya, pertamini ini adalah pedagang eceran biasa. Namun, jika biasanya pedagang eceran menggunakan botol, pertamini menggunakan literan yang lebih modern.
Selain memakai pompa atau literan manual dengan gelas takaran berkapasitas lima liter, Pertamini juga dilengkapi dengan batas tera pada setiap satu liternya. Tangki cadangan mereka-pun memakai drum berkapasitas 200 liter yang ditanam atau dimasukkan di bawah bangunan khusus berdinding beton. Bensin yang dibeli dari SPBU kemudian dimasukkan ke dalam drum sebelum dijual kepada konsumen.
Bagi konsumen, jika stok persediaan BBM di SPBU resmi habis, Pertamini bisa menjadi pilihan. Tapi, tentu saja harus merogoh kocek agak mahal. Soalnya, seperti pedagang bensin eceran lainnya, harga Pertamini sedikit lebih mahal dibanding harga resmi. Kisarannya antara Rp 500 hingga Rp 1000.
"Lebih enak disini, tak perlu antri," kata salah seorang konsumen Pertamini.
Keberadaan usaha ini memiliki dua dampak, negatif dan positif. Positifnya, warga sangat terbantu mendapat BBM tanpa harus antri. Negatifnya, keberadaan Pertamini jelas merusak distribusi dan pemasaran BBM, karena pasokan BBM yang diperoleh Pertamini berasal dari SPBU resmi Pertamina. Tak jarang, pengelola SPBU mini ini membeli BBM dengan jerigen dalam jumlah yang banyak, sehingga menyedot stok di SPBU resmi.**
sumbarterkini.com
