Saya sebagai anak harus apa?

saya sudah memperingatkan orang tua saya supaya tidak mencuri listrik lagi. dan mereka setuju dengan saya untuk tidak mencuri listrik lagi. dan mereka berniat untuk mengganti Kwh meter atau dengan jet pump yang membutuhkan daya kecil.

masalahnya, mereka ingin mengganti dengan uang yang mereka cari. ayah saya seorang pegawai swasta, namun selama sebulan kan ia memakan makanan yang bahannya mengandung air yang asalnya dari pompa air yang listriknya dari mencuri itu.
apakah uangnya pantas untuk mengganti Kwh meter atau jet pump dengan daya yang lebih kecil?
sesungguhnya mereka mengaku bersalah. jadi bagaimana? saya sebagai anak sudah memperingatkan mereka.

jika uangnya haram untuk mengganti Kwh meter atau jet pump secara resmi, apakah nanti Kwh meter barunya juga menghasilkan listrik yang haram dipakai?

dalam alquran disebutkan "Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (al-Baqarah: 185)

sebagaimana yang sudah saya jelaskan pada thread sebelumnya, bahwa barang yang didapat dan dimanfaatkan dari mencuri adalah haram dan tidak barokah, lalu bagaimana solusi kasus diatas?

memiliki kesadaran atas kesalahan merupakan sesuatu yang sangat baik, terutama bila diiringi niat yang kuat untuk tidak mengulanginya lagi.

saran saya, gunakan hasil dari gaji pegawai tersebut untuk untuk mengganti kwh meter dan jetpump secepatnya.ini sebagai cara tercepat menyelesaikan masalah pertama.

masalah kedua, status listrik curian yang selama ini dipakai, bagaimana cara menebusnya?
- karena itu adalah hak dari pln untuk dibayar, maka usahakan dibayar, musyawarahkan dengan petugas pln jika memungkinkan
- jika cara diatas tidak bisa atau tidak mampu, maka salurkan dana seberapapun sebagai infaq kepada fakir miskin dan masyarakat umum, diniatkan untuk mengganti dan membersihkan diri dari dosa.

dalam alquran disebutkan:
Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (Hud:114)

wallahu a'lam