Tidak bisa dipungkiri bahwa notebook kini sudah menjadi kebutuhan primer. Kehadiran komputer jinjing ini tentu sangat membantu individu-individu yang memiliki kesibukan tinggi. Notebook juga menjadi perangkat yang menawarkan komunikasi tak terbatas bagi mereka yang kesehariannya selalu dipenuhi dengan interaksi digital.
Seiring perkembangan zaman, tren notebook di dunia, termasuk di Indonesia, terus mengalami perubahan. Bentuk dan dimensi notebook saat ini semakin tipis serta ringan. Meski menampilkan bentuk yang slim, sejumlah vendor mampu menyediakan notebook dengan performa sangat baik.
Notebook tipis serta ringan itu kini dikenal dengan nama Ultrabook. Kamu tentu tahu Ultrabook itu sendiri adalah merek dagang Intel sejak awal tahun lalu saat mereka memperkenalkan prosesor terbarunya yang bernama Sandy Bridge. Ultrabook mengusung prosesor Inter Core i generasi kedua dengan teknologi yang dikenal dengan ULV (Ultra Low Voltage). Imbasnya, ultrabook bisa bekerja lebih lama, setidaknya hingga 5 jam tanpa disambungkan ke terminal listrik. Luar biasa bukan?
Prosesor Intel Core i generasi kedua yang dibawa oleh Ultrabook saat ini juga sudah terintegrasi dengan graphics on processor yang canggih. Seperti varian Ultrabook Acer paling anyar yaitu Acer Slim Aspire M5 misalnya, yang sudah mengusung teknologi grafs NVIDIA “Kepler”, dijamin mampu diandalkan untuk mengerjakan berbagai pekerjaan kreatif dan juga mampu menawarkan resolusi yang tinggi bagi kamu yang gemar akan kegiatan video editing.
Keunggulan teknologi pada Ultrabook juga terletak dari tersedianya hybrid storage atau perangkat SSD dengan hard disk atau SSD dengan SSD yang membuat notebook tipis ini mampu bisa “bangun” lebih cepat. Seperti teknologi instant on atau instant connect pada Acer Aspire S3 maupun Acer Slim Aspire M5 yang akan lebih ramah lingkungan karena notebook bisa masuk ke window lebih cepat dari keadaan sleep mode atau deep sleep.
Selain tipis, ringan, kinerja prosesor dan grafis oke, Ultrabook juga dikenal sebagai notebook yang menawarkan keamanan yang cukup tinggi. Dalam Ultrabook seperti Acer Aspire S3 misalnya, terdapat teknologi Identity Protection yang berfungsi mencocokkan kode numerik unik yang dihasilkan oleh perangkat keras ke perangkat keras lainnya, sehingga kamu dapat membuat identifikasi keamanan Ultrabook.
Ada juga yang dinamakan Intel Anti Theft yang akan memblokir segala kegiatan dari luar yang dianggap mencurigakan. Nantinya, teknologi ini akan dipadukan dengan sistem keamanan/perangkat anti virus buatan McAfee.
Kehadiran Ultrabook merupakan jawaban bahwa notebook dengan dimensi tipis dan ringan juga masih bisa menawarkan kinerja/performa yang tinggi. Jika kamu termasuk salah satu creative profesional, maka Ultrabook bisa diandalkan untuk membantu menyelesaikan semua tugas-tugas dimanapun, kapanpun, tanpa perlu takut mengalami penurunan kinerja meskipun banyak membuka aplikasi.
Source
Seiring perkembangan zaman, tren notebook di dunia, termasuk di Indonesia, terus mengalami perubahan. Bentuk dan dimensi notebook saat ini semakin tipis serta ringan. Meski menampilkan bentuk yang slim, sejumlah vendor mampu menyediakan notebook dengan performa sangat baik.
Notebook tipis serta ringan itu kini dikenal dengan nama Ultrabook. Kamu tentu tahu Ultrabook itu sendiri adalah merek dagang Intel sejak awal tahun lalu saat mereka memperkenalkan prosesor terbarunya yang bernama Sandy Bridge. Ultrabook mengusung prosesor Inter Core i generasi kedua dengan teknologi yang dikenal dengan ULV (Ultra Low Voltage). Imbasnya, ultrabook bisa bekerja lebih lama, setidaknya hingga 5 jam tanpa disambungkan ke terminal listrik. Luar biasa bukan?
Prosesor Intel Core i generasi kedua yang dibawa oleh Ultrabook saat ini juga sudah terintegrasi dengan graphics on processor yang canggih. Seperti varian Ultrabook Acer paling anyar yaitu Acer Slim Aspire M5 misalnya, yang sudah mengusung teknologi grafs NVIDIA “Kepler”, dijamin mampu diandalkan untuk mengerjakan berbagai pekerjaan kreatif dan juga mampu menawarkan resolusi yang tinggi bagi kamu yang gemar akan kegiatan video editing.
Keunggulan teknologi pada Ultrabook juga terletak dari tersedianya hybrid storage atau perangkat SSD dengan hard disk atau SSD dengan SSD yang membuat notebook tipis ini mampu bisa “bangun” lebih cepat. Seperti teknologi instant on atau instant connect pada Acer Aspire S3 maupun Acer Slim Aspire M5 yang akan lebih ramah lingkungan karena notebook bisa masuk ke window lebih cepat dari keadaan sleep mode atau deep sleep.
Selain tipis, ringan, kinerja prosesor dan grafis oke, Ultrabook juga dikenal sebagai notebook yang menawarkan keamanan yang cukup tinggi. Dalam Ultrabook seperti Acer Aspire S3 misalnya, terdapat teknologi Identity Protection yang berfungsi mencocokkan kode numerik unik yang dihasilkan oleh perangkat keras ke perangkat keras lainnya, sehingga kamu dapat membuat identifikasi keamanan Ultrabook.
Ada juga yang dinamakan Intel Anti Theft yang akan memblokir segala kegiatan dari luar yang dianggap mencurigakan. Nantinya, teknologi ini akan dipadukan dengan sistem keamanan/perangkat anti virus buatan McAfee.
Kehadiran Ultrabook merupakan jawaban bahwa notebook dengan dimensi tipis dan ringan juga masih bisa menawarkan kinerja/performa yang tinggi. Jika kamu termasuk salah satu creative profesional, maka Ultrabook bisa diandalkan untuk membantu menyelesaikan semua tugas-tugas dimanapun, kapanpun, tanpa perlu takut mengalami penurunan kinerja meskipun banyak membuka aplikasi.
Source
