Info dan Tips Jenis Bunga-bunga

Gloxinia

Gloxinia

Gloxinia merupakan tanaman herba berbatang pendek, namun ada yang mencapai tinggi 1 kaki. Ada yang tumbuh tegak, ada juga yang mendatar. Mempunyai tuber dengan akar muncul disekelilingnya. Bunga bentuk lonceng dengan mahkota tunggal atau ganda

Tipe:

* Sinningia spesiosa memiliki varietas Gregor Mendel, bunga ganda warna merah dengan pinggiran putih, Emperror Frederick, bunga tunggal dengan warna merah pinggiran putih, Duchess of York, bunga tunggal warna ungu tepi putih, Mont Blanc, bunga tunggal warna putih, Champers, bunga tunggal dengan warna merah muda lembut dengan bintik lembayung muda.

Tips:

* Suhu minimal 60 F
* Hindarkan sinar matahari langsung
* Pemberian air teratur, jangan berlebihan sebab dapat menyebabkan kebusukan umbi
* Penggantian media setelah berbunga
* Perbanyakan dengan umbi
 
Gynura (Velvet Plant)

Gynura (Velvet Plant)

Gynura dapat tumbuh dengan cepat, tanaman hias daun ini memiliki daun berbulu ungu mengkilat. Agar dapat diperoleh warna yang baik dibutuhkan cahaya yang cukup selama perkembangannya. Gynura memiliki bunga kecil yang mirip dandellion, namun aromanya sangat menusuk sehingga sebaiknya dibuang.

Tipe:

* Gynura sarmentosa, tipe pemanjat yang populer, daunnya terlihat seperti beludru ungu pada cahaya yang terang.
* G. aurantiaca, daun lebih besar namun kurang menarik.

Tips:

* Suhu minimal 50 F
* Membutuhkan cahaya yang cukup, sedikit sinar matahari langsung akan cukup baik untuk pertumbuhannya
* Jaga media tetap lembab
* Pengkabutan dapat dilakukan jarang-jarang
* Penggantian media 1 tahun sekali
* Perbanyakan dengan stek batang
 
Impatiens (Busy Lizzie)

Impatiens (Busy Lizzie)

Impatiens cukup populer sebagai tanaman hias, dapat dikembangbiakkan dengan stek batang. Impatiens menghasilkan bunga sepanjang tahun baik di daerah tropis maupun sub tropis. Hal ini yang menyebabkan tanaman ini disebut Busy lizzie (Lizzie yang sibuk)

Ada 3 kelompok dasar tanaman ini, yang pertama tipe tradisional, tipe ini memiliki pertumbuhan menjalar, batang sukulen dengan pinggiran warna putih, warna bunga biasanya merah atau merah muda. Yang kedua adalah tipe hibrida F1, susunan tanamannya kecil dan padat, dengan bunga hampir menutupi seluruh permukaan bagian daun, warna bunga standar adalah putih, merah muda, merah dan yang terbaru adalah warna lilac dan oranye. Tipe ketiga adalah New Hibrida yang memiliki bunga dan daun beraneka warna.

Impatiens tidak begitu sulit tumbuh, tapi mereka membutuhkan perawatan yang teratur. Untuk menghasilkan bentuk tanaman yang perdu harus sering dilakukan pemangkasan dan tanaman yang tua harus segera dibuang. Pemberian pupuk dan penyiraman harus dilakukan secara teratur.

Tipe:

* Tipe tradisional memiliki tinggi 2 kaki akan terus-menerus berbunga bila suhu minimal 60 F. Impatiens holstii dan I. Sultani mempunyai daun yang berwarna hijau. I. Petersiana, daun berwarna merah.
* Tipe Hibrida F1 terdiri dari Super Elfin, tinggi 8-10 inci, bunga tunggal. Varietas Importir mempunyai ukuran lebih panjang dan bunganya juga lebih besar, Blitz bunganya selebar 2 inci. Beberapa varietas memiliki 2 warna, Variasi warna ada yang berbentuk garis ataupun di tengah-tengah seperti Cinderella, Novette Star, Zig-zag, Sparkles dan Rose Star. Varietas yang berbunga ganda adalah Rossete, Double duet maupun Confection
* Tipe Hibrida New Guinea mempunyai daun yang panjang, dengan daun terdiri dari dua warnaatau lebih. Yang terbanyak adalah warna merah dan tembaga, ukuran bunga besar. varietas yang ada Tango(daun tembaga, bunga oranye), Fanfare (daun kuning dan hijau bunga merah muda) Arabesque (daun kuning,hijau,merah, bunga merah muda)

Tips:

* Udara hangat, suhu minimal 55 F, untuk berbunga suhu minimal 60 F
* Cahaya cukup, tidak terkena sinar matahari langsung
* Jaga kondisi media tetap lembab
* Penggantian media bila perlu
* Perbanyakan dengn stek batang
 
Iresine (Blood Leaf)

Iresine (Blood Leaf)

Iresine adalah tanaman hias daun yang penuh warna, biasanya juga digunakan sebagai tanaman bedeng, untuk menghasilkan tanman bentuk semak dapat dilakukan pemangkasan

Tipe:

* Iresine herbstii, mencapai ketinggian 2 kaki warna batang merah dengan warna daun lebih gelap.
* Iresine herbstii aureoreticulata = chicken gizzard, warna batang merah, daun hijau tulang daun kuning

Tips:

* Menyukai kondisi hangat dengan suhu minimal 55 F
* Cahaya cukup
* Jaga media tetap lembab
* Penggantian media 1 tahun sekali
* Perbanyakan dengan stek batang
 
Ixora (Soka)

Ixora (Soka)

Soka merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 3-4 kaki, bunganya berkelompok terdiri dari bunga-bunga kecil. Daun soka akan gugur bila suhu terlalu dingin.

Tipe:

* Ixora coccinea, mempunyai bunga yang besar dengan warna putih, kuning, salmon, merah muda dan merah.

Tips:

* Menyukai kondisi hangat dengan suhu minimal 60 F
* Cahaya cukup, hindarkan sinar matahari langsung
* Jaga media tetap lembab
* Pengkabutan teratur
* Penggantian media bila perlu
* Perbanyakan dengan stek batang
 
Daylily, si Mekar Sehari

Entah pemalu atau sadar sosoknya cantik, bunga daylily tidak mau lama-lama menunjukkan keindahannya. Cukup sehari, sesuai dengan namanya. Namun, seperti tak ingin mengecewakan penggemarnya, semua itu 'dibayar' dengan banyaknya kuntum bunga dari setiap rumpun. Bunga berwarna-warni muncul bergantian.

Kecantikan daylily terlihat menonjol, terutama bila ditata sebagai tanaman pembatas atau bedding plants di taman. Rumpun daylily dengan bunga besar pasti menjadi pusat perhatian. Aslinya, bunga daylily hanya berwarna kuning dan jingga. Namun, para penyilang di Amerika Serikat dan Eropa berhasil mengembangkan varietas baru berwarna merah, ungu, bahkan kebiruan.

Kelir mahkota juga beragam. Sekuntum daylily bisa terdiri dari satu, dua atau bahkan tiga warna. Selain warna, keragaman daylily terletak pada banyaknya kelopak. Ada yang satu lapis, juga dua lapis. Tekstur kelopak yang keras dan tebal membuat daylily seperti bunga plastik.

Di Indonesia, berbagai jenis daylily Trubus lihat di nurseri Mandiri Jaya Flora di Bogor. Si mekar sehari itu diboyong dari Miami, Florida, Amerika Serikat, pada 1998. Jenisnya ada yang kerdil (dwarf) dengan tinggi tanaman 30 cm, semi-dwarf, dan standar (tinggi 75 cm). Warnanya pun bervariasi dari kuning cerah, kuning pucat dan ungu polos, jingga dengan corak melingkar merah, serta merah jambu dengan corak melingkar ungu.
 
Elok Mahkota si Ratu Berduri

Macan tutul jawa terlihat eksotis dengan warna bulunya yang indah.Kuning kecokelatan dengan tutul-tutul hitam. Meski berpenampilan menarik,tak seorang pun berani mendekat kala hewan buas itu menunjukkan kuku-kukunya yang tajam. Namun, lain halnya dengan Hj Yusdahniar SPd. Kepala Sekolah Dasar Pasarmelintang, Lubuk Pakam, Medan, itu justru senang merawat kuku macan. Warna bunganya yang merah terang memikat Yusdahniar meski ancaman duri datang dari batangnya. Itulah euphorbia asal Thailand.

Wajar bila Yusdahniar jatuh cinta pada kuku macan. Ukuran bunga sedang, diameter 4 cm, dan bermahkota tebal sehingga tak gampang layu. Bunga berwarna merah menyala sehingga terkesan berani.Ibu tiga anak itu menyematkan nama kuku macan lantaran bentuk durinya seperti kuku kucing besar itu.

Si merah lain yang tak kalah memikat adalah panda putar. Anggota famili Euphorbiaceae itu tampak cantik dengan kombinasi hijau di ujung mahkota bunga. Ia menarik karena bentuk daun berputar seperti spiral. Koleksi lain, euphorbia berbunga kuning dan merah jambu.

Nun di Sawangan, Ricky Hadimulyo, juga mendatangkan euphorbia baru dari negeri Gajah Putih. Sebut saja, duang narue mol. Ia istimewa lantaran dalam satu dompol terdiri lebih dari 20 kuntum bunga yang mekar serempak. Kembang berwarna merah muda sehingga terkesan lembut. Begitu juga mong mongkut petch yang berwarna putih semburat merah muda. Sementara chok dee mee chai merah menyala seperti kuku macan. Bunga mong mongkut besar, 2 kali uang logam Rp100. Itu berkebalikan dengan somonas koleksi Ir Hari Harjanto di Depok yang berbunga kecil.

Tak hanya itu, Fredy di Bumi Serpong Damai, Tangerang, memiliki jenis terbaru dari biji. Itu sudah diperoleh sejak 2005 silam. Ada 6 jenis yang berwarna merah, merah muda, merah kekuningan, dan merah hijau. Sayangnya koleksi pemilik nurseri Millenium itu belum bernama. Yang pasti semua ratu berduri itu tampil elok, pantas untuk menyemarakkan dan memperindah teras rumah Anda.

trubus-online.com
 
Dari Taman Bunga Wiladatika Cibubur

Tok?tok?tok?tok?tok. Suara kentongan yang dipukul Bambang Ismawan, pemimpin umum majalah Trubus, bertalu-talu. Bunyi itu menandai pembukaan pameran agribisnis Trubus Agro Expo 2006. Acara yang bertempat di Taman Bunga Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, itu berlangsung pada 7-17 September 2006.

Sebanyak 118 stan pameran terisi oleh 96 perusahaan menampilkan beragam produk unggulan. Beraneka komoditas terbaik dari sektor pertanian berkumpul disatu tempat. Dirangkai aneka kursus agro, seperti perawatan anggrek, nepenthes, dan tabulampot buah, serta kesehatan dengan para praktisi pilihan, Trubus Agro Expo 2006 kian meriah.

Dora Venus, penyanyi cilik, turut meramaikan acara lomba menggambar dan mewarnai dengan menyanyikan 3 lagu. Aneka lomba lain pun digelar. Sebut saja aglaonema, anthurium, dan ayam hias serama.

Acara meriah itu diselenggarakan oleh Trubus dan menjadi agenda rutin. Pameran yang digelar selama 11 hari itu menjadi tempat bertemunya sekitar 12.000 pengunjung yang terdiri dari pelaku agribisnis dan konsumen. Berikut rangkaian peristiwa Trubus Agro Expo 2006 hasil jepretan redaksi Trubus

trubus-online.com
 
Rafflesiana

Di alam Nepenthes rafflesiana dewasa tumbuh menjalar atau merambat ke atas pohon setinggi 15 meter. Daun panjang, mencapai 28 cm, dan lebar 6 cm. Sedangkan panjang kantong mencapai 40 cm dan berdiameter 15 cm. Kantong raksasa itu mampu menampung seliter beras. Dengan ukuran jumbo itu rafflesiana adalah nepenthes berkantong terbesar di Pulau Kalimantan.

Di antara kantong semar, hanya rafflesiana dan Nepenthes macfarlanei yang dikaruniai gigi. Wajar jika di pedalaman Kalimantan Barat, kantong raksasa itu kerap digunakan sebagai perangkap tikus. Kantongnya memang amat kuat, tak mudah sobek. Begitu tikus masuk ke kantong, bagian mulut mengatup rapat.

Rafflesiana juga mudah dikenali. Sepasang sayap berduri kecil tumbuh di sepanjang kantong. Kelebihan lain nepenthes itu adalah leher penghubung mulut dan tutup dapat diputar ke seluruh arah. Tutupnya berukuran lebar dan berbentuk kubah. Warna kantong bawah biasanya cokelat atau hijau secara keseluruhan, ada pula kantong putih dengan bintik-bintik merah dan cokelat. Sedangkan kantong bagian atas umumnya putih. Ia lebih elastis dan berbentuk mirip corong panjang.

trubus-online.com
 
Pujian serupa dilontarkan Greg Hambali, pemulia aglaonema, yang banyak menggunakan A. rotundum sebagai indukan. ?Ia menjadi tanaman paling diburu di Jakarta. Anakannya dibandrol Rp50-ribu per daun, ? katanya. Bandingkan dengan A. rotundum lain yang dijual Rp20-ribu - Rp60-ribu per pot.

Pun aglaonema sang jawara. Danang tak mau melepas walau ditawar Rp1, 5-juta. Ia malah mengembalikan koleksinya pada Anugerah Firmanto, pemilik Paradise Nursery, di Tangerang. Maklum, sebelumnya sri rejeki itu milik Firmanto yang dihadiahkan pada Danang.

Banyak hobiis menyangka Danang mempunyai kiat khusus agar A. rotundum tampil istimewa. Namun, sangkaan itu meleset. Hal itu terkuak saat Trubus berkunjung ke pembibitan milik Danang di Kecamatan Ngluwar, Magelang. Letaknya sekitar 11 km ke arah Barat dari Salaman, Magelang. Kejelian memilih A. rotundum menjadi kunci utama agar sri rejeki tampil istimewa di samping perawatan.

trubus-online.com
 
Last edited by a moderator:
Red Patricia Raih Takhta

ang pemenang adalah kepunyaan Iwan Hendrayanto dan Gunawan Widjaja. Sebelum masuk babak final, ia menjadi yang terbaik di kelas A, yang terdiri dari aglaonema-aglaonema hasil silangan Aglaonema commutatum dan hibridisasinya.

Di final, red patricia mengalahkan 2 pesaing terdekatnya:cochin dan lady valentine, juara I di kelas B hasil silangan Aglaonema cochinchinens e x A. rotundum, dan di kelas C, silangan Aglaonema brevisphatum/costatum dan A. rotundum.

?Selisih nilai antara ketiganya tidak terpaut jauh. Mereka sama bagusnya. Daun-daunnya prima dan kompak,? ujar Syah Angkasa, perwakilan juri dari Trubus . Red patricia meraih nilai 775, 8, sedangkan cochin 722 dan lady valentine 720.

Penampilan red patricia memang menawan. Pantas aglaonema asal Thailand itu diganjar gelar terhormat, best in show . ?Tanaman cukup dewasa sehingga tajuk rimbun membentuk setengah lingkaran,? ujar Fransiskus Wiratmahusada, juri asal Semarang.

trubus-online.com
 
Kembang Jepun Anyar Tampil Menawan

Sosok bunga lilawadee - sebutan kamboja di Thailand - itu sungguh unik. Lazimnya bentuk bunga kamboja seperti bintang dengan daun mahkota - petal - tidak menggulung. HW 1 justru laksana kincir angin dengan daun kelopak menggulung. Tepi kanannya bergelombang dan selalu berada di bagian atas. Bunga berukuran sedang, diameter 6-7 cm. Penampilan plumeria itu kian mempesona dengan perpaduan warna kuning di bagian tengah dan merah muda nan lembut di bagian pinggir.
Jenis baru lainnya, hybrid wijaya 2 (HW 2). Bunga terdiri dari 5 daun mahkota yang berbentuk bulat. Susunan daun mahkota bunga jepun—sebutan lain bunga kamboja—itu menyirap, tepi saling menutupi seperti susunan genting, dan terpuntir ke kiri. Sehingga tepi daun mahkota yang sebelah kiri selalu berada di bagian atas menutupi tepi kanan sesamanya. Ukuran bunga sedang, 7 - 8 cm. Ketahanan bunga sama dengan lokal. Satu kuntum mekar 2 - 3 hari. Bunga HW 2 sangat menarik, karena terdapat 3 warna yang berbeda: jingga, kuning, dan merah jambu

trubus-online.com
 
Lilawadee Muncul di Musim Hujan

Kejadian seperti itu bisa dihindari bila pekebun dan hobiis punya cara efektif merawat kemboja di musim hujan. Kuncinya terletak pada media, pemangkasan, dan pemupukan. Layaknya tanaman sukulen lain, lilawadee menyukai cahaya penuh. Sinar matahari dibutuhkan untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dan pembungaan. Untuk itu, jangan meletakkan kemboja di tempat ternaungi, seperti di bawah tajuk pohon lain. Sebaiknya tanam di tempat terbuka. Agar pertumbuhan optimal, plumeria harus terkena sinar matahari selama 8 jam sehari.
Lilawadee senang hidup di lingkungan kering. Makanya, gunakan media tanam yang berdrainase baik atau porous. Ubaydillah di Rawabelong, Jakarta Barat, menggunakan campuran sekam bakar dan serbuk kayu sebagai media dengan perbandingan 2:1. Sedangkan Aris Budiman di Kaliurang, Yogyakarta, menggunakan pasir kasar dan sekam bakar; 1:3. Meski kemboja suka lingkungan kering, tapi untuk pembungaan dibutuhkan cukup air. Lakukan penyiraman sekali sehari. Penyiraman tidak dilakukan bila hujan.


trubus-online.com
 
Cantik Setelah Beralih Rupa

Perubahan rupa aglaonema seperti pride of sumatera milik Supeno Rahman itu terjadi lantaran ia kerap diperbanyak secara vegetatif, yakni setek batang. Sel-sel mutasi yang sebelumnya dorman, terpicu bangun dan membentuk tunas yang mengalami penyimpangan. Perubahan berupa warna, gurat daun, dan bentuk daun yang berlainan. Namun, aglaonema mutasi jarang diperoleh. ?Dari 5.000 pot hanya 2 pot yang seperti itu (mutasi, red),? ujar Supeno.

Nun di Bogor, Dr Purbo Djojokusumo juga memiliki aglaonema berpenampilan nyeleneh . Di antara 1. 000 pot pride of sumatera terdapat 30 pot yang beralih rupa. Daun berwarna merah muda, kuning, dan hijau bergaris merah. Bak mendapat harta karun, aglaonema-aglaonema itu dikumpulkan di tempat khusus. Di Bogor yang berhawa dingin, dengan pemberian naungan lebih tebal, kontrol kelembapan, pupuk, dan hama, Purbo berharap mutasi itu langgeng.

Asa itu bak terempas ke batu karang saat pucuk baru yang muncul sebagian hijau. Dua-tiga bulan kemudian malah warnanya hijau total. Untung dewi fortuna masih berbaik hati pada pencinta tanaman berprofesi dokter itu. Sebanyak 6 pot bertahan dengan penampilan barunya: daun berwarna merah muda, krem, dan bertotol hijau. Mereka tak kalah indah daripada sri rejeki mutakhir asal Thailand yang didominasi warna cerah. Pantas banyak hobiis yang berani membeli pride of sumatera itu Rp1-juta - Rp1,5 juta per pot tanaman berdaun 10 ?15 lembar. Padahal, mereka lazimnya dihargai Rp200.000.

Kasus mutasi juga Purbo temukan pada donna carmen. Lazimnya, daun sri rejeki itu berwarna hijau bintik kuning dengan tulang daun merah. Ketika mengalami mutasi ia berubah jadi warna kuning dan merah muda.

trubus-online.com
 
Lomba Tanaman Hias

Perebutan tempat terhormat di kategori itu pun seru. Gelar juara 1 dan 2 direbut Harry Setiawan di Durensawit, Jakarta Timur. Sosok aglaonema asal Thailand itu kompak, rapat, dan prima. Motif daun yang menyerupai batik membuat penampilannya kian menarik. Ia diganjar nilai 319 oleh juri. Brave hearth yang berada di tempat ke-2 hanya mendapat nilai 317,5.
Posisi ke-3 ditempati aglaonema milik Ukay Saputra di Rawabelong, Jakarta. Sayang penampilan sri rejeki itu masih terlihat muda. Menurut Ansori bila sudah dewasa dan terlihat rimbun pasti dapat meraih juara pertama. Juri memberinya nilai 300,5.
Total jenderal ada 32 aglaonema merah dan 10 nonmerah beradu cantik memperebutkan gelar terhormat. Penilaian untuk kategori merah dibagi 2 tahap: 10 besar dan 3 besar. Trubus melihat persaingan sudah terlihat sejak tahap pertama. Empat juri— Debora Herlina Msc, Ansori, Syah Angkasa, dan Nurdi Basuki—beradu argumentasi untuk menentukan 22 aglaonema tak lolos seleksi.

trubus-online.com
 
Kastuba Tampil Cantik Setelah Dipingit

Poinsettia perlu dikurung karena membutuhkan hari gelap lebih panjang agar warna-warni di pucuk daun keluar. Bila hari terang panjang, warna merah, putih, kuning, ungu, atau merah muda, di bagian pucuk memudar menjadi hijau. Menurut Lanny Lingga, pekebun di Cisarua, Bogor, di daerah tropis kastuba butuh hari gelap selama 13 jam. Sementara di daerah subtropis cukup 11 jam 12 menit.

Di daerah tropis, lama hari gelap sekitar 10—12 jam. Artinya butuh tambahan 1—2 jam perlakuan agar kebutuhan hari gelap kastuba terpenuhi. Untuk memperpanjang hari gelap, kastuba disungkup di dalam ruang gelap dan tertutup. Selain cahaya, temperatur juga berpengaruh. Cuetlaxochitle—sebutan kastuba oleh Suku Aztec di Meksiko—menyukai suhu rendah.

Dengan sifat seperti itu, pantas bila di daerah tropis kastuba lebih sulit dibuat warna-warni ketimbang di daerah subtropis. Toh, banyak jalan menuju Roma agar sang bunga natal berona merah, kuning, merah muda, putih, dan ungu.

trubus-online.com
 
Grebeg Bonsai

Penampilan bonsai jawara itu memang indah. Tata letak cabang di batang amat pas. Susunan batang ke ranting “mengalir” wajar. Kulit batang yang sedikit mengkerut dengan daun kecil mengesankan pohon amat tua. Penampilannya pun sangat alami karena tidak terlihat bekas lilitan kawat dan pemangkasan.
Perakaran bonsai setinggi 40 cm itu juga sangat baik. Akar seakan membelit pohon utama dengan komposisi letak seimbang. “Sosoknya tampak serasi meski ukurannya tidak terlalu besar,” ujar Suprianto, salah satu juri. Tak heran bila santigi mampu mengalahkan sejumlah saingan yang beberapa kali masuk nominasi terbaik nasional, seperti beringin korea dan zelkova, keduanya milik Harja Haruman dari Bandung.
Phusu milik Soeroso Soemaprawiro dari Jakarta sebenarnya berpeluang juara. Jenis itu dibentuk secara terprogram sehingga sosoknya nyaris sempurna. Komposisi letak serasi dengan ‘aliran’ batang ke ranting. Apalagi ditunjang pertumbuhan yang cepat, sehingga lebih berkesan kokoh. “Dari sudut kematangan masih sedikit kalah dari juara,” ujar Hermanto, ketua cabang Perkumpulan Bonsai Ponorogo.

trubus-online.com
 
Nepenthes truncata

Pitcher plant ini tampil dengan bentuk daun yang cukup unik. Daun Nepenthes truncata tebal dan bentuknya seperti hati, ujar Sofjan. Lazimnya daun kantong semar berbentuk lanset. Tak hanya daun, kantong pun menarik. Warna kantong bagian luar terkesan monoton, dominan hijau. Bagian dalam lebih berwarna, berbercak merah, merah muda, dan ungu. Penampilan N. truncata semakin mewah dengan bibir berwarna jingga keemasan.

Kantong bawah berbentuk silinder, gemuk, dan bersayap. Sayap muncul dari bagian atas sampai bawah kantong. Panjang kantong dapat mencapai 20 cm. Mulut kantong besar dengan diameter mencapai 5 cm. Tutup N. truncata menyerupai kubah. Ketakung itu Sofjan peroleh dari Malaysia. Sebenarnya ia asli Filipina, hanya saja dibudidayakan di Malaysia.

trubus-online.com
 
Chokanan

Chokanan
Pilihan untuk Pemula
Oleh trubus

Chokanan menjadi rekomendasi utama buat hobiis pemula. Buat sebagian penangkar dan hobiis, penuturan Narin Watana Anurak, pakar buah asal Thailand yang lama menetap di Karawang, Jawa Barat, itu bak sebuah sabda. Toh, tak salah titah Narim diikuti. Chokanan memang luar biasa.

Varietas asal negeri Siam itu gampang berbuah meski minim perawatan. Bila ditanam di pot, genjah. Seringkali baru 3-4 bulan dirawat sudah belajar berbunga dan berbuah, kata Andy Kim. Hobiis di Bekasi, Jawa Barat, itu. merujuk pada koleksi 61 chokanan dalam pot berumur 4 tahun. Bahkan, pada bibit berukuran 60-75 cm-setara 5 bulan setelah okulasi-tanaman langsung berbuah 3 bulan kemudian.

Yang istimewa, buah pertama berkualitas prima. Rasanya manis, lembut, segar, dengan tekstur agak berserat. Panen pertama dipetik 3-7 buah. Seusai panen tanaman tetap sehat. Daun hijau segar dan tidak kering. Tabulampot nam dok mai kerap rontok pada bunga pertama. Begitu juga dengan khieo sawoei. Buah yang muncul kuntet. Makanya, bunga pertama dan kedua biasanya dibuang.
Unggul genetis

Menurut Narin, chokanan mangga paling mudah berbuah di tabulampot. Maksimal 1 tahun bibit asal okulasi yang ditanam di pot mulai berbuah. Sementara pengalaman Andy maksimal 18 bulan. Hobiis pemula yang ngotot mengepotkan khieo sawoei dan nam dok mai berakhir kecewa. Dua varietas asal Thailand itu biasanya baru belajar berbuah pada umur 2,5 tahun setelah dirawat.

Ir Wijaya MS, mantan peneliti di Kebun Percobaan Buah-buahan, Cipaku, Bogor, menuturkan secara genetik chokanan memang bersifat genjah. Periode pertumbuhan dari tanaman muda, remaja, hingga dewasa pendek. Sementara nam dok mai, menengah; khieo sawoei, panjang.

Pengalaman Wijaya, bunga chokanan muncul 3-4 bulan pascaokulasi. Biasanya mata tunas diambil pada Mei dan Juni, bulan-bulan mangga memasuki periode menjelang berbunga. Pengamatan Trubus, tabulampot chokanan asal bibit okulasi berukuran 50 cm berbuah kurang dari 1 tahun.

Karena sifatnya yang bandel, tak sulit menghasilkan tabulampot chokanan yang prima dan rajin berbuah. Kunci pertama, pastikan bibit yang ditanam benar-benar chokanan. Ciri utamanya: ruas percabangan panjang, mencapai 15 cm. Lazimnya, ruas mangga pendek, hanya 5-10 cm. Daun lurus tidak bergelombang dan sempit, sekitar 5-7 cm. Agar risiko minimal, dapatkan bibit dari penangkar terpercaya.

Berikutnya pemilihan media. Chokanan mampu hidup di beragam media dengan komposisi berbeda. Eddy Soesanto, pemilik nurseri Tebuwulung di Jakarta Timur, menggunakan media sekam mentah, pupuk kandang, dan tanah dengan perbandingan 1:1:1. Pupuk kandang terdiri dari ? kotoran kambing dan ? kotoran sapi.

Sementara A Siong, dari nurseri Metro Hortikultura hanya menggunakan tanah gunung dan kotoran sapi dengan komposisi 70:30. Tanah gunung dipilih karena kaya bahan vulkanik yang mengandung hara makro dan mikro. Lazimnya tanah di daerah pegunungan disebut juga tanah andosol.

Pupuk kandang juga dipakai Andy Kim. Kotoran kambing dipakai secara murni sampai setengah pot. Di atasnya media tanam berupa kompos dan sekam. Komposisi berbeda-beda. Yang penting porous (mudah dilewati air, red), kata Andy.
Bata merah

Setelah bibit dan media tersedia, tahap berikutnya penanaman ke dalam pot. Dasar pot diberi pecahan bata merah setebal 3-5 cm. Tujuannya agar lalulintas air dari media ke luar pot lancar. Pecahan bata direndam dulu dalam minyak ikan selama 2 hari 2 malam. Lima kapsul minyak ikan dipecah dan dilarutkan dalam 5 l air. Dengan perendaman minyak ikan, batu bata berfungsi ganda: memperlancar aliran drainase dan sebagai media pupuk lambat urai.

Masukkan campuran media tanam hingga ? tinggi pot. Andy Kim hanya memasukkan kotoran kambing 100%. Lalu letakkan bibit chokanan tepat di tengah pot. Agar tanaman tidak stres, tanah yang berasal dari polibag bibit jangan dibuang. Setelah posisi bibit pas, tambahkan media tanam di sekelilingnya. Padatkan media dengan tangan agar bibit tumbuh tegak. Setelah penanaman selesai, siram dengan air sampai jenuh.

Perawatan selanjutnya mudah. Siram tabulampot chokanan 2 hari sekali dan beri pupuk teratur. Setiap bulan A Siong menambahkan 300 ml guano-setara 1 gelas kemasan air mineral. Eddy mengganti guano dengan NPK 16:16:16 sebanyak 5 ml-setara 1 sendok teh. Dengan perlakuan itu chokanan berbunga 6-8 bulan kemudian tergantung ukuran bibit.

Agar bunga yang muncul tak rontok dan kering, frekuensi penyiraman ditingkatkan menjadi sehari 2 kali: pagi dan sore. Dua bulan kemudian bunga itu berubah menjadi buah yang siap dipanen. Ah, mudahnya menikmati chokanan pot di rumah sendiri.
 
Marasi Pot Tampil Aksi

Marasi Pot Tampil Aksi
Oleh trubus


Tergiur oleh keajaiban buah marasi yang bisa mengubah rasa, Retla Della, hobiis di Jakarta memboyong sejumlah pohon marasi yang ditemukan di sebuah kebun di Sukabumi. Setiba di rumah, ia langsung memindahkan marasi ke dalam pot. Tanaman disiram setiap hari. Namun alangkah kecewanya Retla. Seminggu kemudian tepi daun marasi berubah menjadi kecokelatan. Lama-kelamaan, tanaman mati.

Padahal, merawat marasi sebenarnya tidak sulit. Anggota keluarga Hypoxidaceae itu tumbuh liar di alam sehingga cukup bandel. Di habitat asli ia bahkan sering dicabut orang karena dianggap gulma. Namun, begitu didomestikasi marasi memang perlu beradaptasi. Makanya, penting mengetahui kunci perawatan, agar tanaman tumbuh baik.

Yudhi Agustinus, hobiis di Lumajang, Jawa Timur, punya pengalaman mengepotkan marasi. Ia menggunakan media 100% kompos untuk ke-50 pot marasi sejak 1 bulan lalu. Tiga atau empat tanaman sekaligus ditanam dalam pot persegi sepanjang 70 cm. Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Pupuk gandasil D ditabur 2 kali seminggu. Cahaya matahari yang garang ia bentengi dengan shading net 70%. Dengan cara itu, kelembak-sebutan di Kalimantan-tumbuh segar dan sehat.
Lembap dan gelap

Air dan cahaya jadi kunci penting merawat marasi pot. Cahaya yang dibutuhkan sangat minim, hanya sekitar 20%. Eddy Soesanto dari nurseri Tebuwulung meletakkan marasi di bawah naungan pohon besar bertajuk rimbun. Di alam, tanaman berdaun mirip anggrek tanah itu memang tumbuh di bawah naungan pohon besar.

Karena menyukai tempat teduh, marasi sangat cocok dijadikan tanaman indoor. Marasi tahan diletakkan di dalam ruangan berpendingin selama 2 minggu. Lokasi lain yang cocok, teras. Di situ ia terlindung dari cahaya langsung dan sirkulasi udara tetap baik.

Lantaran habitat asal daerah yang sangat lembap seperti di tepian sungai, marasi sangat suka air. Apabila ditanam dalam pot, perlu dilakukan penyiraman secara teratur. Penyiraman 2 minggu pertama dilakukan setiap pagi dan sore sampai media jenuh. Setelah itu cukup sehari sekali. Untuk mempercepat pertumbuhan, pupuk B1 atau Atonik dikocorkan ke media 2 kali seminggu selama dua minggu pertama. Pemberian tatakan berisi air di bawah pot sangat dianjurkan agar tanaman bisa menyerap air terus-menerus.

Media yang digunakan harus mampu menahan air. Eddy Soesanto menggunakan campuran pupuk kambing, sekam bakar, dan andam bambu dengan perbandingan 1:1:1/2. Sekam bakar digunakan karena berbobot ringan sehingga tabulampot mudah dipindah-pindahkan. Andam bambu, menjaga kelembapan media. Apalagi marasi memang sering ditemukan di sekitar rumpun bambu.
Siap masuk pot

Bila marasi diambil dari alam, sertakan sedikit tanah asal bola akar. Akar marasi berupa akar serabut, sehingga mudah rusak. Menyertakan tanah asal meminimalisir stres akar. Pilih tanaman berukuran kecil dengan tinggi maksimal 30 cm. Bila ada bunga lebih baik. Selain itu, pangkas daun tua. Untuk tanaman besar, daun tersisa diikat dengan tali agar tidak patah. Marasi siap masuk pot. Sebelumnya, pot diisi sekam bakar di bagian dasar dan media campuran di atasnya. Tanaman dibiarkan terikat selama seminggu. Setelah itu dibuka perlahan saat tanaman sehat.

Eddy belum pernah memberikan pupuk tambahan dalam perawatan marasi selain penyiraman dengan air. Menurut pengamatannya, marasi termasuk tanaman yang tidak butuh banyak perawatan. Ia juga belum mengetahui metode khusus untuk membungakan dan membuahkan. Selama ini ia hanya membiarkan bunga tumbuh secara alami. Pupuk B1 atau Atonik hanya diberikan saat tanaman baru dipindahkan ke dalam pot untuk memperkuat kondisi tanaman.

Agar nantinya buah lemba-nama dalam bahasa Melayu-yang muncul di pangkal batang bebas kotor, pada permukaan media ditaburkan pasir malang. Itu mengurangi cipratan air dari media ke buah saat penyiraman. Dari tanaman setinggi 30 cm, biasanya dibutuhkan waktu 3 bulan sampai marasi mengeluarkan bunga. Sebulan kemudian buah muncul.
 
Back
Top