Menhan Peringatkan Serangan Teror di Bangkok

kurdadia

New member
BANGKOK, KAMIS - Setelah beberapa hari peledakan bom, pembakaran, dan penyergapan di Thailand selatan, Menteri Pertahanan Jenderal Boonrawd Somtat, Kamis (22/2), memperingatkan bahwa separatis dari selatan mungkin memperluas serangan ke ibu kota.

Boonrawd mengemukakan, para pemberontak menyusup ke universitas-universitas di Bangkok, yang bisa digunakan sebagai landasan penyerangan. "Mungkin para pemberontak akan memperluas serangan-serangan ke Bangkok karena kami mengetahui gerakan-gerakan mereka di berbagai universitas tempat mereka menyembunyikan diri mereka dalam seragam mahasiswa," kata Boonrawd.

Unit Polisi Khusus sebelumnya menyebutkan, memantau dengan cermat kelompok-kelompok mahasiswa Muslim di Bangkok.

Pemberontakan separatis itu selama ini hanya terbatas pada tiga provinsi yang mayoritas berpenduduk Muslim di Thailand selatan berbatasan dengan Malaysia. Di sana sudah lebih dari 2.000 orang tewas sejak Januari 2004.

Selama ini ada sejumlah peringatan dini mengenai kemungkinan serangan di Bangkok, tetapi tidak ada kasus yang terjadi.

Waspada pada hari raya

Boonrawd menyatakan, dia telah memerintahkan militer di Bangkok untuk mengambil tindakan pencegahan selama hari raya Buddhis, Makha Bucha, 3 Maret. Ia meminta warga Thai untuk waspada setelah sembilan orang tewas di selatan dalam serangkaian serangan akhir pekan.

"Walau ada agen-agen intelijen yang memonitor militan yang bepergian ke Bangkok, warga harus bekerja sama dengan pihak berwenang dan waspada karena kekerasan tak terbatas di selatan," katanya.

Namun, Perdana Menteri Surayud Chulanont mengatakan kepada wartawan, Kamis, bahwa kemungkinan serangan pemberontak di Bangkok masih "spekulasi".

Surayud menambahkan, kekerasan di selatan merupakan prioritas pemerintah, dan mengakui bahwa tidak banyak perkembangan sejak dia memegang jabatan itu, Oktober. Dia menambahkan, perundingan perdamaian dengan pemberontak sedang dibicarakan antara Menlu Thailand dan Menlu Malaysia.

Sementara itu, Shin Satellites, operator satelit Thailand yang dibawah kontrol Temasek Holdings Singapura, Kamis menyangkal tuduhan junta bahwa perusahaan itu memata-matai melalui satelit, dengan mengatakan operasinya semata-mata komersial.

ShinSat mengatakan, empat satelitnya hanya digunakan untuk keperluan komersial, seperti penyiaran dan komunikasi Internet.
 
Back
Top