Jokowi vs Foke

ishimaru

New member
JOy8tiImrk.jpg

Politikus PDIP, Rieke Diah Pitaloka, menyatakan Pilkada DKI Jakarta adalah momen penting, bukan hanya bagi warga DKI Jakarta, tapi juga bagi Indonesia. Pilkada adalah momen bagi warga Jakarta untuk menentukan pilihan politik yang tidak transaksional.

"Ini adalah peristiwa politik yang bisa perlihatkan dua kubu, antara politik bersih dan politik kotor. calon pejuang dan calon pecundang, kelompok nasionalis dan neo liberal, calon pemimpin kerja buat rakyat dan pemimpin jualan rakyat, rakyat yang propemerintah bersih dan rakyat propemerintah korup. Karena cikal bakalnya ada pada saat pemilihan," jelas Rieke kepada Okezone, melalui pesan singkatnya, Rabu (11/7/2012).

Anggota Komis IX DPR itu menganggap Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) adalah sahabat seperjuangan dan pekerja keras. Dia juga mengklaim keduanya memberikan seluruh pemikiran dan hidup mereka untuk rakyat. "Kami punya tujuan yang sama dalam kerja politik. Tujuanku adalah rakyat, cita-cita politik kami sama rakyat tak boleh melarat di tanahnya sendiri," tegasnya.

Menurutnya, Jokowi-Ahok, sudah membuktikan diri sebagai pemimpin yang melayani rakyat dan bukan tipe pemimpin yang dilayani rakyat. "Kalau soal rencana kerja Jokowi Basuki tidak usah disanksikan. Mereka berpengalaman memimpin degan keberanian, ketegasan dan keputusan yang berpihak pada rakyat," simpulnya.

Cita-cita politik, lanjut Rieke, tidak cukup hanya direncanakan, melainkan harus butuh kekuasaan politik untuk mewujudkannya. "Karena itu, kemenangan di putaran kedua menjadi keharusan, jika rakyat menginginkan politik Indonesia berubah ke arah yang baik," tutupnya.
(put)
sumber
=========

hayo kira2 ntar sapa yang menang? orang2 jakarta mana suaranya? >:~o O:)
 
Foke itu apa sih? calon pejuang dan calon pecundang...yang pecundang siapa tuh...? kalau gitu pasti kita milih yang calon pejuang dong.
Tapi sayang bukan orang Jakarta jadi ga milih. :))
 
Foke hilang pamornya d akibatkan banyak hal. Andai bukan Jokowi lawannya Foke masih jadi pilihan warga jakarta. Kendati Foke gagal mengatasi kemacetan dan banjir tetapi sudah banyak hal yg dia lakukan misalnya pelolosan undang2 Sertifikasi dan Fungsional bagi guru se DKI non PNS. Sedangkan Jokowi populer karena kiprahnya d SOLO.

Inga Inga.... !!! Solo sangat jauh berbeda permasalahannya dengan Jakarta :)
 
pilkada putaran kdua nanti kayaknya adlah skenario trburuk yg dhadapi foke. Stelah gagal program '1 putaran', eh nanti d put k2 malah ketemu jokowi ...menarik nih langkah2 yg bkal ditempuh tim sukses foke ...entah mw buat survey2an lg ato kampanye 'jasa2' foke O:)
 
pilkada putaran kdua nanti kayaknya adlah skenario trburuk yg dhadapi foke. Stelah gagal program '1 putaran', eh nanti d put k2 malah ketemu jokowi ...menarik nih langkah2 yg bkal ditempuh tim sukses foke ...entah mw buat survey2an lg ato kampanye 'jasa2' foke O:)

kayaknya bakalan seru nih,
apalagi posternya tuh...
kayak mau tinju gitu dehhhhh,xixixi

ak prediksi Foke bakal kalah d putaran kedua jika tak pk politik uang.
 
ini berita baru terkait pilgub DKI

Tarung 2 Incumbent Jokowi vs Foke, Siapa Terkuat?

080014_jokowifoke.jpg

Dua calon gubernur DKI Jakarta dipastikan akan melenggang dalam putaran kedua Pilgub DKI, yaitu cagub Fauzi Bowo (Foke) dan Joko Widodo (Jokowi). Keduanya merupakan kepala daerah yang masih aktif menjabat (incumbent), sehingga memiliki modal yang sama sebagai pemimpin kepala daerah. Siapa terkuat diantara keduanya dalam putaran dua?

"Kalau Fauzi Bowo, dia diuntungkan karena menguasai simpul-simpul birokrasi. Dia lebih dikenal di pemerintahan dan mengenal permasalahan Jakarta," ujar pengamat politik Prof. Iberamsjah kepada detikcom, Kamis, (19/7/2012).

Sehingga menurut Iberamsjah, yang incumbent sebetulnya adalah Fauzi Bowo, karena ia menjabat di pemerintahan dimana Pilgub berlangsung. Meski menurutnya tidak bisa dipungkiri bahwa Jokowi sebagai wali kota Solo diuntungkan dengan pencitraan yang kuat.

"Sementara kalau Jokowi, dia berhasil melakukan pendekatan kepada masyarakat dengan pencitraan yang kuat. Dia dikenal lebih merakyat dan berhasil menyentuh kalangan bawah. Ini yang kemudian Foke juga akan melakukan hal yang sama dalam putaran kedua, lebih banyak turun kepada masyarakat," terangnya.

Ia menjelaskan, ada tiga faktor penting yang bisa mempengaruhi elektabilitas keduanya dalam putaran kedua.

"Yang terpenting kuncinya pertama ada pada dukungan partai, kemudian figur kandidat dan tim sukses. Misalnya, bagaimana tim suksesnya bekerja melakukan pencitraan dan mengenalkan figur kepada masyarakat," ungkap Iberamsjah.

"Sehingga putaran kedua akan sangat menarik, tergantung pada tiga faktor tadi," imbuhnya.


.
 
sebenarnya Foke bisa saja memenangkan pertarungan putaran kedua asal bisa merangkul pemilih HNW n ALex Nono

btw, ini hasil pemilukada versi KPU:

1. Foke-Nara: 1.476.648 suara (34, 05%)
2. Hendardji-Riza: 85.590 suara (1,97%)
3. Jokowi-Ahok: 1.847.157 suara (42,6%)
4. Hidayat-Didik: 508113 suara (11,7%)
5. Faisal-Biem: 215.935 suara (4,97%)
6. Alex-Nono: 202.643 suara (4,67%)

secara matematis jika pemilih Alex-Nono n HNW merpat ke Foke maka suara kemungkinan; 34.05 +11.7 + 4.67 = 50.42 sdah melebihi 50% + 1 ...

untuk menggaet dukungan Alex-Nono sie saya kira mudah, mengingat Demokrat dan GOLKAR cukup mesra ditambah lagi GOLKAR sdah memecat Ahok yang dulunya kader GOLKAR gara2 mau dipasangkan dengan Jokowi yang akhirnya dipinang GERINDRA.

Untuk menggaet suara PKS mungkin agak susah, tp ada satu cara, yaitu memanfaatkan isu SARA. Mengingat wakil walikota Solo skarang adalah non-I, maka isu ini mngkin layak dicoba. JIka Jokowi jadi Gub DKI, maka otomatis tampuk pimpinan walikota jatuh ke tangan pak Rudy yang notabene non-I. Tentu saja ada sebagian orang yang tak suka dan ini bisa dimanfaatkan oleh Foke. Terlebih jika Foke bisa meminang PKS secara formal mengingat elite PKS rata2 suka proyek, maka bisa jadi nanti ada deal2 yang menguntungkan dua pihak.
IMHO O:)
 
mohon maaf nih bila nubie numpang nimbrung :D

tapi keliatannya si foke makin lama, makin berkurang suaranya
kenapa?
karena setelah saya jalan2 kesana-kemari (bahkan sampai bertandang ke pusat pelaporan {baca panwaslu dki}), saya melihat si foke banyak melakukan kampanye hitam >8o

intinya, makin banyak foke bertingkah, makin berkurang dukungan dirinya (walaupun ia merangkul kalangan 'atas' dan kalangan 'pintar')

mohon maaf bila tulisan saya mengandung unsur adu domba, tetapi yg saya utarkan berisi FAKTA dilapangan :)
 
Jokowi hebat bisa dapet suara banyak dari warga jakarta di putaran pertama, pasti banyak yang gak nyangka ya...
 
akhirnya golkar merapat k foke ...kalu pks mengikuti golkar, maka d putaran kdua nanti pluang foke untk menang ckup besar :D
 
d jakarta ga begitu pengaruh suara kalangan atas. Justru para urban yg rata2 kalangan bawah yg lebih banyak
yg jelas suara rakyat menunjukkan bahwa orang yg mempunyai catatan yang rapih dan bersihlah yg lebih banyak dilirik dan disuarakan :)

rakyat JKT udah pada pinter kok, hanya pemimpinnya aja mau sering-sering main kebawah atau sukanya ngetem diatas :))
 
Back
Top