HulkHogan
New member
Jakarta - Sepeda motor menjadi salah satu andalan pemudik untuk pulang kampung. Karena tingginya angka kecelakaan pemudik sepeda motor, masyarakat diimbau untuk menggunakan moda transportasi lainnya. Kalaupun menggunakan sepeda motor, sebaiknya jangan mengendarai yang matik.
"Motor matik keamanannya agak kurang karena hanya mengandalkan rem, harus berbeda mengendarainya. Begitu masuk ke luar kota itu sangat berbahaya. Kalau motor yang persneling itu dua remnya, rem yang untuk rem dan rem yang mesin (engine brake)," kata anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Agus Pambagio.
Hal itu disampaikan dia dalam diskusi mengenai masalah transportasi mudik di Gedung Arva lantai 4, Jl Cikini Raya, Jakarta, Rabu (14/8/2012).
Agus mengatakan kecelakaan sepeda motor jenis matik pada tahun lalu lebih banyak dibandingkan motor yang berpersneling. Sayang Agus tidak membeberkan datanya.
"Kalau motor yang gigi itu kan dia bisa turunkan persnelingnya. Kalau matik tidak bisa, kalau ngerem ya ngerem saja, apalagi ditambah berat beban di motor itu sehingga tambah berbahaya," sambungnya.
Agus menyarankan kalaupun pemudik memilih sepeda motor, maka disarankan menggunakan sepeda motor manual. "Jadi untuk keselamataan lebih baik pakai motor persneling. Kecepatannya yang disarankan itu sekitar 70 km/jam kalau cc di bawah 100 cc," tuturnya.
Sumber :
detik.com
"Motor matik keamanannya agak kurang karena hanya mengandalkan rem, harus berbeda mengendarainya. Begitu masuk ke luar kota itu sangat berbahaya. Kalau motor yang persneling itu dua remnya, rem yang untuk rem dan rem yang mesin (engine brake)," kata anggota Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Agus Pambagio.
Hal itu disampaikan dia dalam diskusi mengenai masalah transportasi mudik di Gedung Arva lantai 4, Jl Cikini Raya, Jakarta, Rabu (14/8/2012).
Agus mengatakan kecelakaan sepeda motor jenis matik pada tahun lalu lebih banyak dibandingkan motor yang berpersneling. Sayang Agus tidak membeberkan datanya.
"Kalau motor yang gigi itu kan dia bisa turunkan persnelingnya. Kalau matik tidak bisa, kalau ngerem ya ngerem saja, apalagi ditambah berat beban di motor itu sehingga tambah berbahaya," sambungnya.
Agus menyarankan kalaupun pemudik memilih sepeda motor, maka disarankan menggunakan sepeda motor manual. "Jadi untuk keselamataan lebih baik pakai motor persneling. Kecepatannya yang disarankan itu sekitar 70 km/jam kalau cc di bawah 100 cc," tuturnya.
Sumber :
detik.com