Harga Daging Naik Bukan karena Stok Tak Ada

primaI

New member
4842770p.jpg

Warga memilih daging sapi yang dijual pedagang di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Minggu (12/8). Harga daging sapi di pasar itu Rp 80.000 per kilogram. Sejumlah pedagang mengungkapkan, Senin ini, harga daging sapi naik Rp 5.000 per kilogram.

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menegaskan bahwa stok daging sapi berlimpah sekarang ini. Jadi, menurut dia, adanya kenaikan harga menjelang Lebaran bukan karena kekurangan stok, melainkan pola musiman.

"Jadi jangan selalu dikaitkan harga naik menjelang Lebaran itu dengan stok yang tidak ada. Sekarang stoknya berlimpah kok," sebut Sutarto di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (15/8/2012).

Menurut dia, harga daging sapi normalnya Rp 75.000 per kilogram. Sekarang harga sudah beranjak ke harga Rp 80.000. Permintaan pun diprediksi mencapai puncaknya pada H-2.

Kenaikan harga, kata Sutarto, bukan karena masalah persediaan daging. Stok daging justru berlimpah.

"Dugaan kita bukan pada persoalan penyediaan. Itu sudah tren. Mau bertumpuk-tumpuk daging sapi tetap (harga) naik," tegas dia.

Disebutkan dia, biasanya, pada H-1 harga daging akan melambung tinggi. Tetapi sore harinya harga daging sudah normal kembali. Bahkan setelah Lebaran, harga akan kembali lagi ke Rp 75.000 hingga Rp 80.000.

"Jadi mungkin harapan kita mentoknya Rp 90.000. Jangan sampai di atas Rp 90.000 atau di atas Rp 100.000. Itu nggak mungkin," tegasnya.

Sutarto mengaku telah mengecek pendistribusian daging dan tidak menemukan adanya masalah. Jumlah sapi yang siap potong (stand-by) ratusan ribu ekor.

"Artinya stand-by dia tidak perlu dipotong kecuali ada macam-macam, artinya ada stok emergensi-lah yang bisa dipakai," tuturnya.

"Jadi nggak usah khawatir kalau harga naik, ya tidak selalu dikaitkan dengan masalah stoknya. Itu masalah psikologis tahunan," tandas dia.

sumber
---------
semoga harganya tdk naik begitu menggila :)
bila menggila (diluar daripada harga lapangan), laporin aja ke pihak berwajib :))
 
para pedagang inilah yg sebenarnya memainkan harga. Pemerintah sudah menghimbau tp mereka masih saja sesukanya. Di negara kita ini mulai dari masyarakat hingga elitnya susah dikandane :)
 
Back
Top